Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diah Ayu Susannita

Prodi : Perbankan syariah ekslusif VI-A


Mata kuliah : Perpajakan
Dosen pengampu : DR. BUDI ABDULLAH, S.AG, MH

Resume Makalah Kelompok 1 dengan judul "PENGANTAR PERPAJAKAN"

Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaya, pengertian pajak adalah iuran wajib bagi warga atau
masyarakat, baik itu dapat berupa uang ataupun barang yang dipungut oleh penguasa dengan menurut
berbagai norma hukum yang berlaku untuk menutup biaya produksi barang dan juga jasa guna meraih
kesejahteraan masyarakat.

Tinjauan Pajak Dari Berbagai Aspek:

1. Aspek Ekonomi

Dari sudut pandang ekonomi pajak merupakan penerimaan negara yang digunakan untuk mengarahkan
kehidupan masyarakat menuju kesejahteraan. Meskipun kehidupan ekonomi sebagian besar dijalankan
dengan mengandalkan mekanisme pasar bebas, pemerintah memerlukan pajak dari masyarakat.

2. Aspek Hukum

Hukum pajak di Indonesia mempunyai hierarki yang jelas dengan urutan yaitu UUD 1945, UU, PP,
KepPres dan sebagaiannya. Pajak merupakan masalah keuangan nagara.Dasar yang digunakan
pemerintah untuk mengatur masalah keuangan negara yaitu Pasal 23A Amandemen UUD 1945 (pajak
dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan Undang-Undang).

3. Aspek Keuangan

Pendekatan dari aspek ini tercakup dalam aspek ekonomi hanya lebih menitik beratkan pada aspek
keuangan.
4. Aspek Sosiologi

Pada aspek ini pajak ditinjau dari segi masyarakat yaitu menyangkut akibat atau dampak terhadap
masyarakat atas pungutan dan hasil apakah yang dapat disampaikan kepada masyarakat.

Fungsi Pajak:

Fungsi anggaran (budgetair) , Fungsi mengatur (regulerend), Fungsi stabil, Fungsi redistribusi
pendapatan.
Keberadaan Hukum Pajak

Hukum Pajak Materiil dan Hukum Pajak Formil :

a. Hukum pajak materiil, memuat norma-norma yang menerangkan keadaan perbuatan, antara lain
peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa yang dikenakan pajak (subjek pajak), berapa
besar pajak yang dikenakan (tarif pajak), segala sesuatu tentang timbul dan hapusnyanutang pajak, dan
hubungan hukum antara pemerintah dengan wajib pajak. Contoh: Undang-Undang Pajak Penghasilan

b. Hukum pajak formil, memuat bentuk/tata cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan
(cara melaksanakan hukum pajak materiil).

Pembagian Pajak

1. Menurut Golongannya :

Pajak langsung dan pajak tidak langsung.

2. Menurut Sifatnya :

Pajak subjektif dan pajak objektif.

3. Menurut Lembaga Pemungutanya :

Pajak pusat dan pajak daerah.

Cara Pemungutan Pajak

Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 stelselz:

a) Stelsel Nyata (Riel Stelsel).

b) Stelsel Anggapan (Fictive Stelsel).

c) Stelsel Campuran.

Surat Pemberitahuan (SPT)

a) Pengertian SPT

Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleah Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan
dan atau pembayaran pajak, objek-objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

b) Fungsi SPT

Fungsi surat pemberitahuan bagi Wajib Pajak Penghasilan sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
Bagi Pengusaha Kena Pajak, fungsi SPT sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
yang sebenarnya terutang.

Jenis SPT

Secara garis besar SPT dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu masa pajak.

2) Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahunan untuk suatu tahun pajak atau Bagian
Tahun Pajak.
Surat Ketetapan Pajak

Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat KetetapanPajak Kurang Bayar, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak Lebih
Bayar.

Jenis Surat Ketetapan Pajak

a) Surat Tagihan Pajak (STP)

merupakan surat yang diterbitkan untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa
bunga maupun denda. Sesuai dalam peraturan UU Nomor 16 Tahun 2000 KUP,

b) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

merupakan Surat Ketetapan Pajak (STP) yang diterbitkan untuk menetapkan besaran nominal pokok
pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besaran sanksi administrasi dan
jumlah pajak yang masih harus dibayarkan.
c) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan atau disingkat SKPKBT merupakan Surat Ketetapan Pajak
yang diterbitkan dengan tujuan untuk menetapkan tambahan atas besaran pajak yang akan ditetapkan.

d) Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

merupakan STP yang diterbitkan dengan tujuan untuk menetapkan jumlah kelebihan pembayaran pajak.
Hal ini disebabkan karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak
seharusnya terutang

e) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

merupakan STP yang diterbitkan dengan tujuan untuk menetapkan jumlah pokok pajak sama besarnya
dengan jumlah kredit pajak, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. merupakan STP yang
diterbitkan dengan tujuan untuk menetapkan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit
pajak, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak

f) Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).

merupakan surat yang diterbitkan oleh DJP dengan tujuan memberitahukan jumlah pajak yang terutang
kepada Wajib Pajak terkait. Isi pemberitahuan dalam surat ini adalah berupa dokumen yang memuat
jumlah atau besaran utang atas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang wajib dilunasi oleh Wajib Pajak
pada waktu yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai