Anda di halaman 1dari 7

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Soal 1
Pengertian pajak penting dipahami oleh semua warga Negara karena dengan memahaminya
dapat menumbuhkan kesadaran akan kewajiban perpajakan termasuk menghitung, menyetor, dan
melaporkan. Terdapat beberapa pengertian pajak baik menurut Pasal 1 UU KUP dan menurut
para pakar pajak. Namun, semua pengertian tersebut memiliki unsur-unsur yang sama. Sebutkan
unsur-unsur tersebut serta jelaskan pula apa yang membedakan pajak dengan retribusi dan upeti.

Soal 2
Ketentuan perpajakan merupakan bagian dari hukum negara karena mengatur hubungan antara
Negara dengan warganya. Hukum pajak terdiri hukum pajak materiil dan hukum pajak formal.
Jelaskan kedua jenis hukum pajak tersebut dan berikan contoh ketentuan perpajakan yang terkait.

Soal 3
Kebijakan perpajakan di Indonesia berpengaruh terhadap proses pembangunan dan dengan
adanya pemungutan pajak bukan untuk menurunkan kehidupan ekonomi masyarakat akibat
kebijakan tersebut. Berarti pajak memiliki fungsi bagi pembangunan.
a. Jelaskan fungsi tersebut dan berikan contohnya.
b. Jelaskan syarat pemungutan pajak yang harus dipenuhi agar dapat menjalankan fungsi
tersebut.

Soal 4
Pemerintah selalu berupaya untuk dapat memaksimalkan pemungutan pajak, namun pencapaian
target pemungutan pajak belum optimal. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh adanya
hambatan pemungutan pajak. Salah satu cara untuk mengatasinya, pemerintah telah menerapkan
system pemungutan pajak yang bertujuan untuk memperlancar proses pemungutan pajak.
a. Jelaskan hambatan pemungutan pajak tersebut dan berikan contohnya.
b. Jelaskan system pemungutan pajak tersebut dan berikan contohnya untuk masing-masing
system tersebut.
Soal 5
Salah satu jenis pajak yang dipungut di Indonesia adalah Pajak Penghasilan (PPh). Pajak tersebut
merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh WP dalam negeri dan luar
negeri yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia. Berikan penjelasan, bagaimana
PPh masuk dalam kelompok jenis pajak yang mana, menurut golongannya, sifatnya, dan juga
pemungutnya.

Soal 6
Berdasarkan periode pajak, pajak terdiri dari pajak masa dan pajak tahunan. Salah satu pajak
tahunan adalah PPh. PPh Tahunan WP Orang Pribadi dan Badan dihitung pada akhir tahun pajak
yang dapat menghasilkan PPh kurang atau lebih bayar. Atas perhitungan tersebut, stelsel
pemungutan pajak apa yang diterapkan di Indonesia dan berikan penjelasan. Serta system
pemungutan pajak apa yang diterapkan atas pengenaan PPh Tahunan tersebut dan berikan
penjelasan.

1. (a) Unsur dari pengertian pajak :


- Wajib Pajak: Pajak dikenakan pada subjek hukum atau badan yang diwajibkan untuk
membayar pajak. Wajib pajak bisa berupa individu, perusahaan, atau badan hukum
lainnya.
- Objek Pajak: Objek pajak adalah hal, peristiwa, atau keadaan yang dikenai pajak.
Misalnya, penghasilan, properti, penjualan, atau keuntungan.
- Tarif atau Besaran Pajak: Tarif atau besaran pajak adalah persentase atau jumlah
tertentu yang harus ditanggung oleh wajib pajak berdasarkan objek pajaknya.
- Kewajiban Pajak: Kewajiban pajak adalah tanggung jawab wajib pajak untuk
menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(b) Perbedaan antara pajak, retribusi, dan upeti adalah sebagai berikut:
- Pajak: Pajak adalah kontribusi wajib yang harus dibayarkan oleh wajib pajak kepada
negara atau pemerintah, dan nilainya tidak selalu berkaitan dengan pelayanan atau
manfaat langsung yang diterima oleh wajib pajak. Pajak digunakan untuk membiayai
berbagai kebijakan pemerintah dan program publik.
- Retribusi: Retribusi adalah pembayaran yang harus dilakukan oleh individu atau entitas
kepada pemerintah dalam pertukaran dengan pelayanan langsung atau manfaat khusus
yang diberikan oleh pemerintah kepada individu atau entitas tersebut. Retribusi biasanya
berkaitan dengan pemanfaatan fasilitas atau layanan publik tertentu, seperti biaya parkir,
retribusi pasar, atau retribusi penggunaan jalan.
- Upeti: Upeti adalah jenis kontribusi keuangan yang diberikan oleh pemerintah atas suatu
peristiwa atau keadaan tertentu, seperti peristiwa kelahiran, pernikahan, atau kematian.

2. Hukum pajak materiil dan hukum pajak formal sert contohnya :


- Hukum Pajak Materiil (Substantif): Hukum pajak materiil mengatur aspek substansi
atau materi perpajakan, yaitu apa yang dikenai pajak, bagaimana menghitung jumlah
pajak yang harus dibayar, dan apa yang menjadi dasar perhitungan pajak. Hal ini
mencakup aturan tentang jenis pajak, objek pajak, tarif pajak, pengurangan,
penghindaran pajak, dan lain-lain.
Contoh: Pajak penghasilan

- Hukum Pajak Formal (Prosedural): Hukum pajak formal, prosedur pengaturan dan tata
cara yang berkaitan dengan pemungutan, pengumpulan, penilaian, pembayaran,
pengikatan, dan segala hal yang berkaitan dengan administrasi pajak. Ini mencakup
aturan tentang bagaimana wajib pajak harus melaporkan pajak, jangka waktu
pembayaran, prosedur pengikatan, audit pajak, dan lain sebagainya.
Contoh: Prosedur pengisian dan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak
Penghasilan (PPh)

3.(a) Fungsi pajak dalam pembangunan :


- Pendanaan Pembangunan : Penerimaan pajak digunakan untuk membiayai
infrastruktur, layanan publik, pendidikan, kesehatan, serta berbagai inisiatif
pembangunan lainnya.
- Distribusi Pendapatan : Seperti tarif pajak meningkat seiring dengan tingkat
pendapatan, dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dengan
mengumpulkan lebih banyak dari mereka yang memiliki pendapatan tinggi.
- Pengendalian Inflasi : Pajak penghasilan atau konsumsi pajak yang ditingkatkan dapat
mengurangi permintaan agregat dalam perekonomian dan dengan demikian membantu
mengendalikan inflasi.
- Penggerak Investasi: Beberapa kebijakan perpajakan, seperti insentif fiskal, dapat
digunakan untuk merangsang investasi dalam sektor-sektor tertentu yang dianggap
penting untuk pembangunan ekonomi.
- Stabilitas Fiskal: Pajak dapat membantu menjaga stabilitas fiskal dengan mengatur
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Hal ini dapat mencegah defisit anggaran yang
berlebihan yang dapat merusak stabilitas perekonomian.
(b) Syarat pemungutan pajak : transpansi, kepatuhan dan keadilan pajak, efisiensi,
stabilitas
serta pengawasan dan akuntabilitas

4. Hambatan dalam pajak :


- Ketidakpatuhan Pajak (Tax Noncompliance): Berupa penghindaran pajak (tax evasion)
atau pengurangan pajak yang tidak sah (tax hindaran).
Contoh: Seseorang atau perusahaan yang sengaja menyembunyikan penghasilan atau
melakukan praktik-praktik penghindaran pajak untuk mengurangi pajak yang
seharusnya mereka bayarkan.
- Pengemplangan Pajak (Tax Evasion): wajib pajak dengan sengaja menghindari
pembayaran pajak dengan memberikan informasi palsu atau menutup-nutupi penghasilan
yang seharusnya dikenai pajak.
Contoh: Pencucian uang, penyimpanan dana di luar negeri untuk menghindari pajak, atau
pemalsuan laporan keuangan.
- Rumitnya administrasi Pajak: Sistem perpajakan yang rumit atau berbelit-belit dapat
menjadi hambatan bagi wajib pajak untuk mematuhi peraturan pajak.
- Perpajakan yang Tidak Adil (Tax Inequity): Sistem perpajakan yang tidak adil, di mana
sekelompok wajib pajak dikenai pajak lebih berat dari yang lain, dapat mengurangi
kepatuhan wajib pajak.
Contoh: Jika kelompok tertentu diberi insentif pajak yang besar sementara kelompok lain
tidak, hal ini dapat dianggap tidak adil dan memicu ketidakpatuhan.

5. Pajak Penghasilan (PPh) termasuk dalam kelompok **pajak langsung**, yang berarti
pajak ini dikenakan langsung pada penghasilan individu atau perusahaan. Berikut
informasi lebih lanjut tentang PPh:

1. **Golongan Pajak:** PPh dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan objek pajak
dan penghasilan yang dikenai. Beberapa golongan PPh yang umum meliputi:
- **PPh Pasal 21:** PPh yang dikenakan pada penghasilan pegawai.
- **PPh Pasal 22:** PPh yang dikenakan pada penghasilan usaha yang berhubungan
dengan impor barang.
- **PPh Pasal 23:** PPh yang dikenakan pada penghasilan tertentu, seperti bunga,
royalti, hadiah, dan sebagainya.
- **PPh Pasal 25:** PPh yang dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh penerima
penghasilan yang bukan wajib pajak.
- **PPh Pasal 26:** PPh yang dikenakan pada penghasilan usaha yang berhubungan
dengan ekspor barang dan jasa.
- **PPh Pasal 29:** PPh yang dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh wajib
pajak badan (perusahaan).

2. **Sifat Pajak:** PPh memiliki sifat progresif, yang berarti tarif pajak meningkat seiring
dengan peningkatan jumlah penghasilan. Ini berarti mereka yang memiliki penghasilan
lebih tinggi akan dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi.

3. **Pemungut Pajak:** Pemungut PPh adalah pemerintah melalui Direktorat Jenderal


Pajak (DJP) atau instansi pajak setempat, tergantung pada jenis PPh dan lokasi wajib
pajak. DJP adalah lembaga pemerintah di Indonesia yang bertanggung jawab atas
pemungutan dan pengelolaan PPh.

PPh adalah salah satu sumber utama pendapatan pemerintah dan digunakan untuk
mendanai berbagai program dan proyek pembangunan, termasuk infrastruktur,
pendidikan, kesehatan, dan banyak aspek lainnya yang mendukung pembangunan
ekonomi dan sosial.

6. 5. Pajak Penghasilan (PPh) termasuk dalam kelompok pajak langsung , yang berarti
pajak ini dikenakan langsung pada penghasilan individu atau perusahaan.
- Golongan Pajak: PPh dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan objek pajak dan
penghasilan yang dikenai ;
#PPh Pasal 21 : PPh yang dikenakan pada penghasilan pegawai.
#PPh Pasal 22 : PPh yang dikenakan pada penghasilan usaha yg berhub. dgn impor
barang
#PPh Pasal 23 : PPh yang dikenakan pada penghasilan tertentu ( bunga, royalti, hadiah)
#PPh Pasal 25 : PPh yang dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh penerima
penghasilan yang bukan wajib pajak.
#PPh Pasal 26: PPh yang dikenakan atas penghasilan usaha yang berhubungan dengan
ekspor barang dan jasa.
#PPh Pasal 29: PPh yang dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh wajib pajak
badan (perusahaan).
- Sifat Pajak: PPh memiliki sifat progresif, yang berarti tarif pajak meningkat seiring
dengan peningkatan jumlah pendapatan. Ini berarti mereka yang memiliki penghasilan
lebih tinggi akan dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi.
- Pemungut Pajak: Pemungut PPh adalah pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) atau instansi pajak setempat, tergantung pada jenis PPh dan lokasi wajib pajak.
DJP adalah lembaga pemerintah di Indonesia yang bertanggung jawab atas pemungutan
dan pengelolaan PPh.
6. Sistem pemungutan pajak yang diterapkan atas pengenaan PPh Tahunan di Indonesia
adalah sistem pemungutan pajak langsung . PPh Tahunan adalah jenis penghasilan pajak
yang dikenakan pada individu dan badan yang memiliki penghasilan selama satu tahun
pajak (biasanya satu tahun kalender).
Dalam sistem ini, wajib pajak diberi kewajiban untuk melaporkan penghasilan
mereka selama satu tahun kepada otoritas pajak, yaitu Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Proses pemungutan pajak PPh Tahunan meliputi penghitungan penghasilan kena pajak,
penerbitan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, dan pembayaran pajak yang sesuai.
Wajib pajak perorangan atau badan harus mengisi SPT Tahunan dan melaporkan
berbagai jenis penghasilan yang diterima selama tahun pajak, termasuk penghasilan dari
pekerjaan, usaha, investasi, dan lain-lain. Berdasarkan laporan ini, pemerintah akan
menghitung besarnya kewajiban pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak.

-- Terimakasih --

Anda mungkin juga menyukai