Anda di halaman 1dari 4

Nama: Michael Wa’u

Kelas: 6_C Ak.Keu D4

TEORI & KASUS TENTANG


MANAJEMEN PAJAK
Manajemen Pajak
Manajemen Pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi
jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan
likuiditas yang diharapkan.

Tujuan Manajemen Pajak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:


a. Menerapkan peraturan perpajakan secara benar.
b. Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya.

Tujuan dari manajemen pajak dapat dicapai melalui fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari:
1) Perencanaan Pajak (Tax Planning)
Perencanaan Pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak dimana pada tahap ini
dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan, dengan maksud dapat
diseleksi jenis tindakan
penghematan pajak yang akan dilakukan.

Tujuan Perencanaan Pajak adalah merekayasa agar beban pajak (Tax Burden) serendah mungkin
dengan memanfaatkan peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan pembuatan Undang-
undang maka tax
planning disini sama dengan tax avoidance karena secara hakikat ekonomis kedua-duanya
berusaha untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak (after tax return) karena pajak
merupakan unsur pengurang
laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada pemegang saham maupun diinvestasikan
kembali.
Strategi Umum Perencanaan Pajak.
a. Tax Saving
Tax saving merupakan upaya efisiensi beban pajak melalui pemilihan alternatif
pengenaan pajak dengan tarifyang lebih rendah.Misalnya, perusahaan yang memiliki penghasilan
kena pajak lebih dari Rp. 100 juta dapat melakukan perubahan pemberian natura kepada
karyawan menjadi tunjangan dalam bentuk uang

b. Tax Avoidance
Tax Avoidance merupakan upaya efisiensi beban pajak dengan menghindari pengenaan
pajak melalui transaksi yang bukan merupakan objek pajak. Misalnya, perusahaan yang masih
mengalami kerugian, perlu mengubah
tunjangan karyawan dalam bentuk uang menjadi pemberian natura karena natura bukan
merupakan objek pajak PPh Pasal 21.
c. Tax Evasion
Tax Evasion yaitu Menghindari pelanggaran atas peraturan perpajakan
 Dengan menguasai peraturan pajakyang berlaku, perusahaan dapat menghindari timbulnya
sanksi perpajakan berupa: Sanksi administrasi: denda, bunga, atau kenaikan; Sanksi pidana:
pidana atau kurungan.
 Menunda pembayaran kewajiban pajak tanpa melanggar peraturan yang berlaku dapat
dilakukan melalui penundaan pembayaran PPN. Penundaan ini dilakukan dengan menunda
penerbitan faktur pajak keluaran hingga batas waktuyang diperkenankan, khususnya untuk
penjualan kredit. Dalam hal ini, penjual dapat menerbitkan faktur pajak pada akhir bulan
berikutnya setelah bulan penyerahan barang.
 Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan, Wajib Pajak sering kurang memperoleh
informasi mengenai pembayaran pajak yang dapat dikreditkan yang merupakan pajakdibayar
dimuka. Misalnya, PPh Pasal 22 atas pembeliansolar dan/atau impor dan Fiskal Luar Negeri atas
perjalanan dinas pegawai.
2) Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan (Tax Implemetation)
Apabila pada tahap perencanaan pajak telah diketahui faktor-faktor yang akan
dimanfaatkan untuk melakukan penghematan pajak, maka langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikannya baik secara formal maupun materiel. Harus dipastikan bahwa
pelaksanaan kewajiban perpajakannya telah memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
Manajemen pajak tidak dimaksudkan untuk melanggar peraturan. Dan jika dalam
pelaksanaannya menyimpang dari peraturan yang berlaku maka praktek tersebut telah
menyimpang dari tujuan manajemen pajak.
Untum mencapai tujuan manajemen pajak ada dua hal yang perlu dikuasai dan dilaksanakan
yaitu antara lain :
a. Memahami ketentuan dan peraturan perpajakan dengan mempelajari peraturan perpajakan
seperti UU, PP, Keppres, KMK, SK, dan SE DitJen Pajak, kita dapat mengetahui peluang-
peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menghemat beban pajak.
b. Menyelenggarakan pembukuan yang memenuhi syarat Pembukuan merupakan sarana yang
sangat penting dalam menyajikan informasi keuangan perusahaan yang disajikan dalam bentuk
LK dan menjadi dasar dalam menghitung besarnya jumlah pajak (UU KUP pasal 28).
3) Pengendalian Pajak (Tax Control)
Pengendalian pajak bertujuan untuk memastikan bahwa kewajiban pajak telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah memenuhi persyaratan formal
maupun materil. Dalam pengendalian pajak yang penting adalah pengecekan pembayaran pajak.
Oleh sebab itu pengendalian dan pengaturan arus kas sangat penting dalam strategi penghematan
pajak, misalnya pembayaran pajak dilakukan saat akhir tentu lebih menguntungkan
dibandingkan membayar lebih awal. Pengendalian pajak termasuk pemeriksaan jika perusahaan
telah membayar pajak lebih besar dari jumlah pajak terutang.

Contoh Kasus Tax Planning PPN


Kegiatan Membangun Sendiri
PT Magetan Jaya mendirikan bangunan untuk kegiatan usahanya di bidang property seluas 400
m persegi di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Pembangunan tersebut dilakukan oleh
salah satu pemborong yang juga berdomisili di daerah Mampang yang belum dikukuhkan
sebagai PKP. Biaya yang harus dikeluarkan pada bulan Januari 2012 adalah 1 M,termasuk
pembelian tanah sebesar 400 juta dan PPN sebesar 150 juta.Berapakah PPN yang harus dibayar
PT Magetan Jaya pada bulan Januari?
Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan adalah
kegiatan membangun bangunan baik yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan yang
dilakukan oleh tukang batu atau tukang kayu harian atau pemborong bangunan yang belum atau
tidak dikukuhkan sebagai PKP,yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak
lain.Berdasarkan PMK nomor 39/PMK.03/2010 yang juga diatur dalam PER-27/PJ/2010 yang
menjadi dasar pengenaan pajak (DPP) adalah 40% dari seluruh pengeluaran  (termasuk PPN) 
pada bulan yang bersangkutan tidak termasuk harga perolehan tanah.

Tanpa tax planning:


Jumlah PPN yang terutang: 10% x 40% x jumlah pengeluaran(kecuali harga tanah)= 10% x 40%
x (1M-400 juta) = 24 juta
Dengan tax planning:
PT Magetan Jaya mengalokasikan/mengkapitalisasikan harga pembelian bangunan ke harga
pembelian tanah sebesar 100 juta.Sehingga harga tanah menjadi 500 juta (400 juta+100 juta).
Jumlah PPN yang terutang: 10% x 40% x (1M-500 juta) =20 juta
Jadi,dengan tax planning PT Magetan Jaya dapat menghemat biaya pajak sebesar 4 juta.

Anda mungkin juga menyukai