Anda di halaman 1dari 29

BAB 1

DASAR-DASAR
PERENCANAAN PAJAK

Buku : Suandy, Erly (2016)


PENDAHULUAN
• Dari segi ekonomi:
– Pajak merupakan pemindahan sumberdaya dari sektor
privat (perusahaan) ke sektor publik
• Bagi negara:
– Pajak merupakan sumber penerimaan yang akan
digunakan untuk membiayai baik pengeluaran rutin
maupun pengeluaran pembangunan
• Bagi perusahaan:
– Pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba
bersih, sehingga perusahaan melakukan upaya
meminimalkan beban pajak dengan berbagai cara dari
yang masih dalam bingkai peraturan perpajakan sampai
yang melanggar peraturan perpajakan.
• Upaya meminimalkan pajak, tetapi masih
dalam bingkai peraturan perpajakan disebut
Perencanaan Pajak (tax planning) atau tax
sheltering.
• Beberapa faktor yang memotivasi WP untuk
melakukan penghematan pajak secara ilegal:
– Jumlah pajak yang harus dibayar
– Biaya untuk menyuap fiskus
– Kemungkinan untuk ketahuan
– Besar sanksi.
KONSEP MANAJEMEN STRATEGIS DAN
PERENCANAAN STRATEGIS
• Corparate Planning → Corporate Strategy →
Strategy Planning → Business Policy → Strategic
Management, yang berisi bagaimana manajemen
puncak suatu entitas menanggapi perubahan
lingkungan yang sangat kompleks dan dinamis.
• 2 Fungsi pokok perusahaan:
– Fungsi bisnis meliputi bidang pemasaran, produksi,
keuangan, SDM, R&D, dsb.
– Fungsi manajerial, meliputi: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan/pelaksanaan, dan
pengawasan.
• Perencanaan strategis/manajemen strategis
merupakan arus keputusan dan tindakan yang
mengarah kepada perkembangan suatu
strategi yang efektif untuk membantu
mencapai sasaran perusahaan.
• Studi tentang manajemen strategis
menekankan pada analisis SWOT
• Penggunaan perencanaan strategis
berdasarkan pada faktor eksternal dan
internal merupakan kunci pokok keberhasilan
perusahaan.
TUJUAN PERUSAHAAN
• Tujuan adalah hasil akhir yang dicari organisasi
melalui eksistensi dan operasinya
• Contoh: kesinambungan usaha/keuntungan,
efisiensi, kepuasan dan pembinaan karyawan,
mutu produk atau layanan bagi konsumen dan
pelanggan, menjadi anggota asosiasi
perusahaan, dll.
• Perusahaan seharusnya mempunyai tujuan
memaksimalkan kesejahteraan pemegang
saham dengan cara memaksimalkan nilai
perusahaan.
4 faktor penyebab perusahaan mempunyai tujuan. Hal
ini penting untuk Manajemen Strategis.

• Tujuan membantu mendefinisikan organisasi


dalam lingkungannya
• Tujuan membantu mengkoordinasikan
keputusan dalam pengambilan keputusan
• Tujuan menyediakan norma untuk menilai
pelaksanaan prestasi organisasi
• Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata
daripada pernyataan misi.
RISIKO DAN PENGARUH PAJAK ATAS PERUSAHAAN
RISIKO PERUSAHAAN:
• Keputusan investasi mengandung risiko.
• Salah satu risiko adalah pengenaan pajak tiba2 akibat
adanya berbagai koreksi yang dilakukan saat dilakukan
pemeriksaan.
• Beberapa risiko yang mungkin timbul karena investasi:
1 Risiko penghasilan
2 Risiko modal
3 Risiko keuangan
4 Risiko inflasi
5 Risiko atas keputusan yang tidak dapat diubah
6 Risiko politik
PENGARUH PAJAK TERHADAP PERUSAHAAN

• Secara administratif, pajak dikelompokkan:


– Pajak langsung (direct tax)
– Pajak tidak langsung (indirect tax)
• Dari aliran sumber daya (flows of resourses):
– pajak yang dipungut dari aliran masuknya
(income)
– pajak yang dipungut dari aliran keluarnya
(expenditure)
• Pajak langsung:
– Dikenakan atas masuknya sumber daya (yaitu
Penghasilan)
– Beban pajak (tax incidence) ditanggung oleh
orang/badan
– Bagi perusahaan, pajak dianggap sebagai biaya (cost)
atau beban (expense), maupun distribusi laba kepada
pemerintah.
– Asumsi pajak sbg biaya → mempengaruhi profit margin
– Asumsi pajak sbg distribusi laba → mempengaruhi ROI
– Kewajiban membayar pajak menurunkan arus kas (cash
flows)
• Pajak tidak langsung:
– Dikenakan atas keluarnya sumber daya, seperti
pengeluaran untuk konsumsi barang/jasa.
– Beban pajak ditanggung masyarakat.
Berbagai pendapat:
Manajemen Pajak (Tax Management)
• Sophar Lumbantoruan (1996):
Strategi penghematan pajak
• Kamus strategi penghematan pajak:
Strategi penghematan pajak (tax saving).
Bbrp istilah lain manajemen pajak: tax investigation, tax
avoidance, tax planning, tax mitigation, tax shifting, tax
shelter, tax flight, dan tax evasion.
• Simon James & Christoper Nobes (1983):
Membuat garis pemisah antara Penghindaran Pajak (lawful)
dan Penyelundupan Pajak (unlawful).
• Manajemen pajak → bagian dari Manajemen
Keuangan, sehingga tujuan manajemen pajak harus
sejalan dengan tujuan manajemen keuangan,
yaitu:memperoleh likuiditas dan laba yang memadai.
MANAJEMEN PAJAK
• Upaya melakukan penghematan pajak secara legal.
Legalitas dapat diketahui secara pasti setelah ada putusan
pengadilan.
• Sophar Lumbantoruan (1996):
Manajemen pajak: sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan
dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan
serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang
diharapkan.
• Tujuan manajemen pajak dapat dibagi 2:
– Menerapkan peraturan perpajakan secara benar
– Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang
seharusnya.
• Fungsi-fungsi manajemen pajak:
– Perencanaan pajak (tax planning)
– Pelaksanaan kewajiban (tax implementation)
– Pengendalian pajak (tax control)
1. Perencanaan Pajak
• Definisi:
Crumbley D. Larry, Friedman Jack P., Anders Susan B.
(1994):
tax planning is the sistematic analysis of diferring tax
options aimed at the minimization of tax liability in
current and future tax periods
Lyons Susan M. (1996):
tax planning is arrangements of a person’s business
and/or private affairs in order to minimize tax liability
• Tujuan perencanaan pajak adalah merekayasa
agar beban pajak ditekan serendah mungkin
dengan memanfaatkan peraturan yang ada untuk
memaksimalkan after tax return→ tax avoidance
Pengertian tax avoidance dan tax evasion
(Lyons Susan M., 1996)
• Tax avoidance is a term used to describe the legal arrangements of
tax payer’s affairs so as to reduce his tax liability. It’s ofen to
pejorative overtones, for example it is used to describe avoidance
achieved by artificial arrangements of personal or business affair to
take advantage of loopholes, ambiguities, anomalies or other
deficiencies of tax law. Legislation designed to counter avoidance
has become more commonplace and often involves highly complex
provision.
• Tax evasion is the reduction of tax by ilegal means. The distinction,
however, is not always easy. Some example of tax avoidance
schemes include locating assets in offshore jurisdictions, delaying
repatriation of profit earn in low-tax foreign jurisdictions, ensuring
that gains are capital rather than income so the gains are not
subject to tax (or a subject at a lower rate), spreading of income to
other tax payers with lower marginal tax rates and taking
advantages of tax incentives.
• OECD menyebutkan ada 3 karakter penghindaran
pajak:
– Adanya unsur artifisial
– Memanfaatkan loopholes
– Wajib pajak menjaga kerahasiaan
• Perencanaan pajak adalah proses pengambilan faktor
pajak yang relevan dan faktor nonpajak yang material
untuk menentukan:
– Apakah;
– Kapan;
– Bagaimana; dan
– Dengan siapa (pihak mana) dilakukan transaksi, operasi,
dan hubungan dagang yang memungkinkan tercapainya
beban pajak pada tax events yang serendah mungkin dan
sejalan dengan tercapainya tujuan perusahaan (Barry
Spitz, 1983).
Aspek Formal dan Administrasi
Perencanaan Pajak
• Perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan yang
baik diperlukan pemahaman peraturan perpajakan, al:
• Pungutan pajak melalui DJP, berdasarkan:
– UU KUP,
– UU PPH,
– UU PPN dan PPnBM
– UU PBB,
– UU Bea Meterai dan BPHTB
• Aspek administratif meliputi: mendaftarkan diri untuk
meperoleh NPWP dan/atau Pengukuhan PKP,
menyelenggarakan pembukuan, membayar,
menyampaikan SPT; disamping memotong atau
memungut pajak.
Aspek Material dalam Perencanaan Pajak
• Basis perhitungan pajak adalah objek pajak
• Objek pajak adalah keadaan, perbuatan, maupun
peristiwa.
• Objek pajak harus dilaporkan secara benar dan
lengkap, harus bebas dari berbagai rekayasa negatif.
• Manajemen merencanakan pembayaran pajak tidak
lebih dan tidak kurang.
• Jika lebih: mengurangi optimalisasi alokasi sumber
daya
• Jika kurang: membayar sanksi administrasi yang
merupakan pemborosan dana.
Penghindaran sanksi pajak
• Sanksi pajak:
– Sanksi administrasi
– Sanksi pidana
• Sanksi administrasi dapat berupa denda (financial
penalty), bunga, maupun kenaikan.
• Sanksi pidana dapat berupa pidana penjara dan/atau
denda keuangan.
• Sistem perpajakan menganut prinsip “substansi
mengalah kan bentuk formal” (subtance over from
rule)
• Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan pajak:
– Tidak melanggar ketentuan perpajakan
– Secara bisnis masuk akal,
– Bukti-bukti pendukungnya memadai.
Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan
• Memahami ketentuan peraturan perpajakan
• Menyelenggarakan pembukuan yang memenuhi syarat.
Mengingat pentingnya pembukuan, maka Pasal 28 ayat
1 UU KUP No. 16 tahun 2009, menetapkan bahwa
WPOP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas dan WP Badan di Indonesia wajib melakukan
pembukuan.
Pengendalian Pajak
• Untuk memastikan bahwa kewajiban pajak telah
dilaksanakan sesuai rencana dan telah memenuhi
persyaratan formal maupun material.
• Hal terpenting adalah pemeriksanaan pembayaran pajak
• Termasuk pemeriksaan pajak jika terdapat lebih bayar.
• Motivasi Dilakukannya Perencanaan Pajak:
– Kebijakan perpajakan (tax policy)
– Undang-undang perpajakan (tax law), dan
– Administrasi perpajakan (tax administration)

Kebijakan perpajakan (Tax Policy)

• Merupakan alternatif dari berbagai sasaran yang


hendak dituju dalam sistem perpajakan. Dari berbagai
aspek kebijakan pajak, terdapat faktor2 yang
mendorong dilakukannya suatu perencanaan pajak.
Jenis Pajak yang akan Dipungut
• PPH Badan dan OP
• Pajak atas keuntungan modal (capital gains)
• Withholding tax atas gaji, dividen, sewa, bunga, royalti,
dll
• Pajak atas impor, ekspor, dan bea masuk
• Pajak atas undian/hadiah
• Bea meterai
• Capital transfer taxes/transfer duties
• Lisensi usaha dan pajak perdagangan lainnya
Dari berbagai jenis pajak tsb, agar tidak mengganggu arus
kas perusahaan, diperlukan perencanaan pajak yg baik
sehingga dapat diketahui berapa penghasilan bersih
setelah pajak.
Subjek Pajak
• Wajib pajak badan vs Wajib pajak orang pribadi
Objek Pajak
• Objek pajak merupakan basis perhitungan besarnya
pajak (tax basis), maka untuk optimalisasi alokasi
sumber daya, manajemen akan merencanakan pajak
yang tidak lebih (karena bisa mengurangi optimalisasi
alokasi sumber daya) dan tidak kurang (agar tidak
harus membayar sanksi yang berarti pemborosan dana.

Tarif Pajak
• Di Indonesia, terdapat penerapan schedular taxation tarif,
menyebabkan perencana pajak berusaha dikenakan tarif yg
paling rendah (low bracket)
Prosedur Pembayaran Pajak
• Di Indonesia menganut sistem pembayaran pajak:
– Self assessment system
– Withholding tax system
– Official system
• Saat ini withholding tax system ditingkatkan, hal ini dapat
menyebabkan lebih bayar dan mengganggu arus kas
perusahaan.
2. Undang-Undang Perpajakan
• Dalam pelaksanaannya diikuti dengan peraturan2 yang
lebih rendah, yg kadang bertentangan dg UU itu
sendiri, sehingga terbuka celah (loopholes)bagi WP.
Administrasi Perpajakan
• Administrasi perpajakan di Indonesia masih belum memadai
• Perusahaan harus melaksanakan perencanaan perpajakan dengan
baik, agar terhindar dari sanksi administrasi maupun sanksi pidana.
• Perencanaan pajak dapat dilakukan dengan menganalisis:
– Perbedaan tarif pajak (tax rates)
– Perbedaan perlakuan atas objek pajak sbg dasar pengenaan pajak (tax
base)
– Loopholes, shelters, dan havens

TAHAPAN DALAM MEMBUAT PERENCANAAN PAJAK


• Menganalisis informasi yang ada
• Membuat satu model atau lebih rencana kemungkinan besarnya pajak
• Mengevaluasi pelaksanaan rencana pajak
• Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali rencana pajak
• Memutakhirkan renana pajak
1. Menganalisis informasi (basis data) yang ada
• Fakta yang relevan,
• Faktor pajak, dan
• Faktor nonpajak lainnya.

1. Fakta yang relevan


• Era globalisasi dan tingkat persaingan tinggi
• Memutakhirkan perubahan2 yg terjadi (internal &
eksternal)
• Contoh: produk yang dihasilkan, apakah barang mewah
atau tidak?
2 Faktor pajak
• Sistem perpajakan nasional yang dianut oleh suatu
negara
• Sikap fiskus dalam menafsirkan peraturan perpajakan

Uraian faktor2 pajak


1. Jenis pajak yang ada
2. Masalah penafsiran atas suatu UU/Perjanjian
3. Faktor penghubung
4. Residen/domisili dan kabangsaan pembayar pajak
5. Bentuk badan dari pembayar pajak
6. Sumber penghasilan
7. Sifat dari transaksi atau operasi
8. Hubungan antara pembayar dengan pihak lain
9. Insentif pajak
10. Tax haven
11. Antipenghindaran
3 Faktor Nonpajak
• Masalah badan hukum
• Masalah mata uang dan nilai tukar
• Masalah pengawasan devisa
• Masalah program insentif investasi
• Masalah faktor nonpajak lainnya (misal:
hukum dan sistem administrasi yang berlaku,
kestabilan ekonomi dan politik, tenaga kerja,
pasar, tenaga profesional, fasilitas perbankan,
iklim usaha, bahasa, sistem akuntansi, dll.
MODEL/RENCANA BESARNYA PAJAK
• Pemilihan bentuk transaksi atau hubungan
internasional
• Pemilihan negara asing sebagai tempat melakukan
investasi
• Penggunaan 1 atau lebih negara tambahan

EVALUASI PERENCANAAN PAJAK


• Perencanaan Pajak → Merupakan bagian kecil perencanaan
strategis perusahaan
• Rumus untuk menghitung Laba dan Rugi atas suatu perencanaan
pajak
• Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali rencana
pajak
• Memutakhirkan rencana pajak
Perencanaan pajak Domistik vs Internasional

• Perencanaan pajak Domistik:


– Diperlukan pemahaman mendalam tentang
seluruh peraturan perpajakan
– Teori dan praktik akuntansi yg berlaku
– Praktik administrasi perpajakan.
• Perencanaan pajak Internasional:
– Melibatkan MNC
– Konsentrasi pada: withholding taxes dan tax
haven.

Anda mungkin juga menyukai