Anda di halaman 1dari 7

TERM OF REFERENCE

PROGRAM PENDIDIKAN KHUSUS PRAKTISI/PENGACARA PAJAK (PKP3)


BATCH 08, 02 - 06 NOVEMBER 2020
 
KERJASAMA
Perkumpulan Pengacara Pajak dan Kuasa Hukum Pengadilan Pajak Indonesia
(PKPPI)
DENGAN
Jimly School of Law and Government
 
 
 
Catatan:
 Bagi peserta dari daerah dimohon tidak memesan tiket terlbih dahulu sebelum ada
informasi kepastian dari penyelenggara 1 minggu sebelum pelaksanaan.
 Karena kuota terbatas hanya 20 seat, untuk pelunasan administrasi maksimal 2x24
Jam setelah melakukan registrasi online.
TATA TERTIB
 
Dalam penyelenggaraan Pendidikan Khusus Praktisi/Pengacara Pajak (PKP3) secara
tatap muka selama masa pandemic Covid-19 peserta wajib mematuhi kontrak belajar
dengan ketentuan–ketentuan yang tercantum di bawah ini, antara lain :
 
1. Peserta wajib memenuhi segala persyaratan administrasi dan keuangan secara
online yang telah ditentukan oleh panitia, paling lambat 2 (dua) hari setelah
registrasi.
2. Peserta wajib mengikuti seluruh kegiatan Pendidikan Khusus
Praktisi/Pengacara Pajak (PKP3) secara tatap muka selama 5 hari sesuai jadwal
yang ditentukan.
3. Peserta wajib menggunakan pakaian yang sopan dan rapi serta berperilaku
sopan saat mengikuti Pendidikan.
4. Peserta wajib menjaga ketertiban, keamanan, bersikap santun, dan saling
menghormati antar sesama peserta maupun dengan panitia selama pelaksanaan
Pendidikan Khusus Praktisi/Pengacara Pajak (PKP3).
5. Peserta yang hadir mengikuti Pendidikan Khusus Praktisi/Pengacara Pajak
(PKP3) secara tatap muka wajib dalam keadaan sehat dan mematuhi Protokol
Kesehatan.
6. Peserta yang hadir mengikuti Pendidikan Khusus Praktisi/Pengacara Pajak
(PKP3) secara tatap muka wajib membawa Hasil Rapid Test atau Surat
Keterangan Bebas Covid-19 (berlaku maksimal 7 hari)
7. Peserta yang hadir mengikuti Pendidikan Khusus Praktisi/Pengacara Pajak
(PKP3) secara tatap muka wajib menggunakan Masker dan Face Shield selama
Pendidikan berlangsung.
8. Peserta yang hadir mengikuti Pendidikan Khusus Praktisi/Pengacara Pajak
(PKP3) secara tatap muka wajib membawa alat bidang masing-masing seperti alat
sholat, dll.
9. Peserta yang hadir mengikuti Pendidikan Khusus Praktisi/Pengacara Pajak
(PKP3) secara tatap muka wajib memperhatikan untuk selalu jaga jarak (physical
distancing) saat pendidikan berlangung.
10. Terhadap semua pelanggaran tata tertib ini, panitia berhak memberikan sanksi
kepada peserta berupa teguran ringan hingga menganulir keikutsertaan peserta.
 
Setelah membaca klausul/kontrak belajar Pendidikan Khusus Praktisi/Pengacara
Pajak (PKP3) diatas, maka saya bersedia mematuhi aturan tersebut, dan siap
menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara apabila saya
melanggar peraturan diatas.
 
 
 
I. LATAR BELAKANG
Di era Disruptif yang sedang terjadi diberbagai aspek, tak terlepas pada aspek perpajakan,
banyak tantangan dan masalah yang dihadapi masyarakat dalam bidang perpajakan.
Setidaknya ada tiga masalah utama di sektor perpajakan di antaranya clarity atau kejelasan
kebijakan, certainty atau kepastian pengaturan, dan consistensy atau konsistensi penerapan
kebijakan. Selain itu catatan kritis tersebut, Mahkamah Konstitusi (MK) menerbitkan putusan
No.63/PUU-XV/2017 tanggal 26 April 2018 salah satunya menyatakan bahwa frasa
“pelaksanaan hak dan kewajiban kuasa” dalam pasal 32 ayat 3A UU KUP tidak mengikat dan
berkekuatan hukum jika mengatur terkait perluasan atau pembatasan hak dan kewajiban
warga Negara, yang bersifat conditionally unconstitutional. Pasca  putusan MK, harus ada
elaborasi tentang pembatasan syarat menjadi kuasa wajib pajak, sampai adanya aturan baru.
Dengan kata lain, diperlukan pengaturan yang memastikan adanya standar kompetensi kuasa
wajib pajak dan menjamin wajib pajak sebagai pemakai jasa terhindar dari kerugian.
 
Untuk merespon kondisi tersebut maka, kami dari Perhimpunan Pengacara dan Kuasa Hukum
Pengadilan Pajak Indonesia (PKPPI) menjawab perlunya keahlian dan kompetensi bagi para
kuasa wajib pajak dengan menyelenggarakan pendidikan praktisi/pengacara pajak (PKP3)
bekerjasama dengan Jimly School of Law and Government (JSLG). Luaran dari kegiatan ini
adalah akan melahirkan praktisi/pengacara pajak yang professional, handal  dan memiliki
kompetensi dibidang perpajakan.
 
II. TUJUAN
1. Memberikan pendidikan dan pelatihan perpajakan secara komprehensif
2. Melahirkan praktisi/pengacara pajak yang profesional dan berintegritas
 
 III. MANFAAT
1. Setelah mengikuti pendidikan khusus pengacara pajak, peserta akan memiliki
keahlian dibidang perpajakan secara komprehensif
2. Peserta memiliki kompetensi untuk menjadi praktisi/pengacara pajak
3. Peserta diharapkan dapat berperan sebagai kuasa wajib pajak.
IV. NARASUMBER

1.    Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.


2.    Dr. Machfud Sidik, M.Sc.
3.    Mayjen TNI (Purn), Dr.Mulyono, SIP, SH, MH.
4.    Abdul Gani, Ak.
5.    Dr. Serirama Butar Butar, SH, MH.
6.    Huakanala, SH, SE, Ak, MAP, BKP, CA, CLA, CLI, CRA, CTL, CTP, CCL, QWP,
AEPP, ASEAN CPA.
7.    Hamdani, SE, M.Si.
8.    Sutan R.H. Manurung, SE, Ak, M.Ak, BKP, CA, CMA, CFE., CLI.
9.    Carrel Ticualu, SE, SH ,MH, Adv, CTL, CCML, CIP, CLA, CLI, CRA, CPM.
10.    Tan Alim, SE, BKP, CTAP.
11.    Dr. Teguh Satya Bhakti, SH, MH.
12.    Muhammad Irwan , SE, MM.                                           
 
  Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

1. NPWP & NPPKP  


2. Pengusaha Kena Pajak (PKP)
3. Pembayaran dan Pelaporan Pajak
4. Pemeriksaan Pajak
5. Penetapan dan Ketetapan Pajak
6. Pidana dan Sanksi Perpajakan
7. Penetapan Pajak dengan Surat Paksa
Ketentuan Umum dan Prosedur
8. Tata Cara dan Ruang Lingkup
Perpajakan (KUP), Penagihan
Pengadilan Pajak
Pajak dengan Surat Paksa
  (PPSP), Pengadilan Pajak (PP)  

1. Kewajiban Pembukuan
2. Laporan Keuangan Komersial dan
Fiskal
3. Neraca dan Laporan Posisi Keuangan

  Akuntansi Perpajakan 4. Akuntansi Pajak Usaha Tertentu

1. Pengantar Pajak Pertambahan Nilai


(PPN)
2. Subjek PPN
3. Objek PPN
4. Dasar Pengenaan Pajak
5. Tarif Pajak PPN
Pajak Pertambahan Nilai 6. Faktur Pajak
 (PPN)
7. SPT PPN
   

  SPT OP & Pajak Penghasilan 1. Dasar Pengenaan Pajak


Orang Pribadi (PPh OP) 2. Mekanisme Penghitungan PPh Orang
  Pribadi
  Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

3. Penghitungan Pajak Penghasilan bagi


Orang Pribadi Nonusahawan (Karyawan)
4. Penghitungan Pajak Penghasilan bagi
Orang Pribadi Usahawan dan Pekerjaan
Bebas
5. Pelaporan SPT Tahunan Orang
Pribadi

1. Pengantar PBB dan Bea Materai 


2. Pajak Bumi dan Bangunan
3. Bea Materai
4. BPHTB
5. Pajak Provinsi
PBB, Bea Materai, dan BPHTB
6. Pajak Kota dan Kabupaten
   

1. Perhitungan Pajak Penghasilan


2. Biaya yang Dapat Dikurangi dari
Penghasilan Bruto
3. Laporan Keuangan Fiskal
4. Tarif Pajak Penghasilan Badan 
SPT Badan & Pajak Penghasilan
5. Penghitungan dan Pengisian SPT
Badan (PPh Badan)
Tahunan PPh Badan 1771
   

1. Dasar Hukum Pemotongan PPh Pasal


21
2. Pemotong dan Pihak yagn Dipotong
PPh Pasal 21
3. Objek dan Bukan Objek PPh Pasal 21
4. Cara Menghitung Pajak Penghasilan
Pasal 21
5. Hak dan Kewajiban Pemotong Pajak 
6. PPh Pasal 22/26
7. Pelaporan PPh psl 23/26
Pemotongan dan Pemungutan 8. Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) dan
Pajak Penghasilan Pasal 21, 22, Pasal 15
23, 26, 4 (2), 15
9. Pengisian SPT Masa PPh 21/26
   
  Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

1. Kuasa Hukum
2. Banding
3. Gugatan
4. Persiapan Persidangan
5. Pemeriksaan dengan Acara Biasa
6. Pemeriksaan dengan Acara Cepat
7. Pembuktian
8. Putusan
Litigasi dan Hukum Acara 9. Pelaksanaan Putusan
Pengadilan Pajak
10. Pemeriksaan Peninjauan Kembali
   

1. Pengertian Manajemen Pajak


2. Fungsi Manajemen Pajak
3. Perencanaan Pajak (Tax Planning)   
4. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan
5. Pengendalian Pajak (Tax Control)
6. Tata cara pemeriksaan Pajak
7. Hak dan Kewajiban perpajakan terkait
pemeriksaan
8. Pemeriksaan untuk Menguji 
Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan WP
9. Pemeriksaan untuk Tujuan Lain dalam
Manajemen Pajak dan Rangka Melaksanakan Ketentuan
Pemeriksaan Pajak (Audit Pajak). Peraturan Perundang - undangan
  Perpajakan
  10. Pemeriksaan Bukti Permulaan
 
11. Penyidikan Tindak  Pidana di Bidang
 
Perpajakan 
 
     

1. Aturan Profesional
2. Bentuk dan Aspek Melakukan Praktek
3. Prinsip Dasar Tanggung Jawab
4. Pengembangan Profesional dan
Kode Etik Profesi
Pendidikan profesional lanjutan
   
Garis Besar Materi Pendidikan :

Materi Perpajakn (Brevet AB) + Strategi Menangani Perkara di Pengadilan Pajak (Pemeriksaan Pajak,


Keberatan dan Banding)

1. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) A


2. PPh Orang Pribadi
3. Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN & PPn BM) A
4. Bea Meterai (BM)
5. Pajak Bumi & Bangunan (PBB)
6. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
7. PPh Pemotongan Pemungutan (PPh POTPUT)
8. Pajak Penghasilan WP Badan (PPh Badan)
9. Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN & PPn BM) B
10. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) B
11. Pemeriksaan Pajak
12. E-SPT, E-Faktur
13. Strategi dan Prosedur Menangani Pemeriksaan Pajak, Keberatan dan Banding
14. Ketentuan peraturan perundang-undangan pajak tentang pemeriksaan, keberatan, dan banding;
15. Metode pemeriksaan pajak yang digunakan oleh DJP;
16. Manajemen informasi dan dokumentasi;
17. Hak-hak wajib pajak dalam pemeriksaan, keberatan, dan banding;
18. Kontra-argumentasi dari posisi DJP;
19. Update: diskusi dan penjelasan SE 15/PJ/2018.
20. Upaya lain:
 Pembetulan ketetapan dan tagihan pajak
 Pengurangan dan penghapusan sanksi administrasi, bunga, denda dan kenaikan
 Mengurangkan atau membatalkan SKP yang tidak benar.
21. Mempersiapkan keberatan dan banding di pengadilan pajak
 Syarat pengajuan keberatan
 Pengajuan surat keberatan
 Jangka waktu penyelesaian keberatan
 Keputusan Keberatan
 Masalah-masalah dalam keberatan yang terkait dengan wajib pajak
 Strategi Dalam Proses Keberatan
 Syarat formal keberatan
 Syarat material keberatan
 Sengketa Pajak Dalam Proses Banding
 Sengketa Formal
 Sengketa Material
 Ketentuan Formal Pengajuan Banding
 Kuasa Hukum
 Syarat-syarat untuk menjadi kuasa hukum
 Tata Cara untuk mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar sebagai Kuasa Hukum
Pengadilan Pajak
 Proses Pelaksanaan Banding
 Persidangan Banding
 Pemeriksaan dalam persidangan pengadilan pajak

Anda mungkin juga menyukai