Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Fadhlin Gumilar UT UPBJJ JAKARTA

NIM : 043588386
Fakultas / Jurusan : FHISIP / D-3 Perpajakan
Mata Kuliah : Lab. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

TUGAS 5 LAB. PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

SOAL!

1. Apa yang dimaksud dengan tiga “E” dalam tugas pokok administrasi pajak menurut
Richard Bird?jelaskan berdasarkan peraturan perpajakan terbaru!

JAWAB:

• Enumeration , yakni mengidentifikasi WP dalam bentuk pemberian NPWP


(Nomor Pokok Wajib Pajak). Ketentuan mengenai Enumeration di Indonesia diatur
dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
• Estimation, yakni menghitung atau mengestimasi berapa jumlah pajak yang akan
terutang dan harus dibayar oleh Wajib Pajak. Ketentuan mengenai Estimation
diatur dalam Undang-Undang:
1. UU No.38 tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UU No. 7 tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan.
2. UU No.7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
3. UU No. 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
• Enforcement, yakni melakukan upaya dan tindakan supaya utang pajak dibayar
oleh Wajib Pajak tepat pada waktunya. Ketentuan tentang Enforcement di
Indonesia diatur dalam UU No. 19 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
Sebenarnya, sebelum sampai ke Enforcement, masih ada satu fungsi lagi yakni
fungsi pengawasan terhadap kepatuhan WP dalam bentuk pemeriksaan. Ketentuan
tentang pemeriksaan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Sumber :

1. Buku Materi Pokok Pajak Daerah dan Retribusi Daerah PAJA3345, Edisi
keempat. Tjip Ismail & Enceng, Modul 5, Halaman 5.11-5.12.
2. peraturan.bpk.go.id/ 2
Nama : Muhamad Fadhlin Gumilar UT UPBJJ JAKARTA
NIM : 043588386
Fakultas / Jurusan : FHISIP / D-3 Perpajakan
Mata Kuliah : Lab. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

2. Apakah administrasi pajak modern dapat meningkatkan penerimaan pajak?Dan apa


manfaat modernisasi administrasi pajak bagi wajib pajak?

JAWAB:

Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Sistem administrasi pajak yang berbasis teknologi informasi akan memudahkan pelayanan
dan pengawasan kepada Wajib Pajak serta menambah produktivitas kinerja petugas pajak.
sistem ini akan memungkinkan setiap proses perpajakan menjadi lebih terukur dan
terkontrol.
Sistem administrasi pajak modern dengan didukung Sumber daya Manusia (SDM)
profesional dan berkualitas akan menciptakan pelayanan perpajakan yang berlandaskan
transparansi, mandiri, responsif, dan adil.

Kriteria Administrasi Pajak yang Baik

1. Harus dapat mengamankan penerimaan negara.


2. Berdasarkan aturan Undang-Undang pajak yang sah.
3. Menyelenggarakan sistem perpajakan yang efektif dan efisien.
4. Pelaksanaan sesuai dengan peraturan (ruled-based) dan transparan.
5. Merealisasikan perpajakan yang sah.
6. Meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
7. Mencegah segala tindak penyelewengan perpajakan dan memberikan sanksi dan hukuman
yang adil.

Karakteristik Sistem Administrasi Perpajakan Modern


1. Administrasi pajak dilaksanakan melalui sistem administrasi berbasis teknologi informasi.
2. Wajib Pajak wajib membayar secara online.
3. Wajib Pajak wajib menyampaikan SPT Tahunan Pajak secara elektronik (e-SPT).
4. Pemantauan kepatuhan Wajib Pajak secara intensif.

Kesimpulan

Reformasi administrasi perpajakan modern sangat diperlukan Direktorat Jenderal Pajak


dalam rangka semakin meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak serta mengawasi
pelaksanaan perpajakan yang berlaku sesuai dengan prinsip good corporate governance.
Di sisi lain, dengan reformasi administrasi perpajakan, Wajib Pajak diharapkan dapat
memperoleh pelayanan pajak yang lebih baik sehingga permasalahan perpajakan akan
dapat diselesaikan lebih cepat dengan kepastian hukum lebih terjamin. Hak dan kewajiban
Wajib Pajak pun akan dilaksanakan dengan lancar sesuai ketentuan berlaku. Prospek jauh
kedepan, implementasi sistem administrasi perpajakan modern yang optimal akan
meningkatkan kepuasan terhadap Wajib Pajak. Pelayanan perpajakan yang baik akan
memudahkan Wajib Pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya sehingga menambah
potensi besar penerimaan pajak di Indonesia.

Sumber : https://klikpajak.id/blog/sistem-administrasi-pajak-modern/
Nama : Muhamad Fadhlin Gumilar UT UPBJJ JAKARTA
NIM : 043588386
Fakultas / Jurusan : FHISIP / D-3 Perpajakan
Mata Kuliah : Lab. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

3. Penatausahaan adalah salah satu kegiatan administrasi pajak dalam arti sempit. Apa
artinya?Apa saja yang menjadi hak dan kewajiban wajib pajak?

JAWAB:

Penatausahaan adalah salah satu kegiatan administrasi pajak dalam arti sempit artinya
adalah sebagai alat bantu bagi pimpinan untuk mencapai tujuan organisasi,
penatausahaan yang dilakukan di kantor Wajib Pajak (WP) adalah alat bantu untuk
Wajib Pajak yang bersangkutan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan
melaksanakan hak perpajakannya. Yang termasuk dalam kegiatan penatausahaan
(clerical works) adalah pencatatan (recording), penggolongan (classifying), dan
penyimpanan (filling). Selain kegiatan clerical works yang umummnya rutin dari hari
ke hari, masih ada fungsi lain yang harus dilakukan oleh tax bureau yakni assessment
dan auditing.

Kewajiban Wajib Pajak menurut Hukum Pajak Formal di Indonesia, meliputi:

• Mendaftarkan diri pada KPP untuk mendapatkan NPWP.


• Mengambil formular SPT di KPP
• Mengisi dan menandatangani SPT
• Menyampaikan SPT ke KPP dalam jangka waktu tertentu
• Melunasi pajak terutang tepat pada waktunya
• Mengadakan pembukuan bagi orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas
• Memikul sanksi perpajakan apabila lalai atau sengaja melanggar kewajiban
perpajakan.

Sedangkan yang menjadi hak-hak wajib pajak, antara lain:

• Menerima NPWP dari KPP


• Memperpanjang batas waktu penyampaian SPT
• Membetulkan SPT
• Menerima kelebihan bayar pajak (restitusi)
• Memperhitungkan kelebihan bayar pajak dengan utang pajak lainnya (kompensasi)
• Mengangsur pembayaran pajak
• Mengajukan keberatan dan banding

Sumber: Buku Materi Pokok Pajak Daerah dan Retribusi Daerah PAJA3345, Edisi
keempat. Tjip Ismail & Enceng, Modul 5, Halaman 5.10-5.11.

Anda mungkin juga menyukai