Anda di halaman 1dari 2

Tugas mata kuliah hukum pajak dan penyelesaiannya

Nama : Richard Tommy Pantow


NIM : 2040057030
Kelas : Karyawan

1. Apa yang dimaksud dengan reformasi pajak dan bagaimana aplikasinya saai ini,
terutama dengan metode self-assessment system?

Reformasi pajak adalah sebuah proses mengubah cara pengumpulan pajak dengan cara
melakukan pembenahan administrasi perpajakan, perbaikan regulasi perpajakan dan
peningkatan basis pajak. Pelaksanaan reformasi pajak telah dilakukan pemerintah sejak
tahun 1983 dalam bentuk perubahan sistem pemungutan pajak menjadi self
assessment, dimana wajib pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung,
menyampaikan, dan membayar pajaknya sendiri. Selanjutnya pemerintah juga
melakukan penyederhanaan sistem pajak dan mengembangkan sistem administrasi
perpajakan berbasis teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
sistem perpajakan secara menyeluruh. Reformasi perpajakan juga dilakukan dengan
tujuan untuk memberikan keadilan bagi masyarakat. Self Assessment System
memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk memenuhi dan melaksanakan
sendiri kewajiban dan hak perpajakannya, sehingga wajib pajak melakukan sendiri
dalam mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak, menghitung jumlah pajak terutang,
menyetorkan pajak, dan melaporkan pajak terutang. Penerapan Self Assessment System
dalam sistem perpajakan, tidak sepenuhnya berjalan dengan baik, karena sebagian
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) masih mendapatkan kendala dan hambatan dalam
pelaksanaan perpajakan, salah satunya yaitu Surat Pemberitahuan (dikenal dengan
sebutan SPT) yang diisi dan dilaporkan oleh Wajib Pajak tidak dapat terdeteksi
kebenarannya, yang mengetahui kebenaran dari isi SPT adalah Wajib Pajak itu sendiri.
Hal ini dikarenakan Direktorat Jenderal Pajak tidak memiliki perangkat pengawasan yang
memadai, yaitu data yang lengkap dan akurat mengenai usaha Wajib Pajak. Selain itu
banyak Wajib Pajak yang enggan mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak dengan
sendirinya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan self assesment system mengakibatkan
belum maksimalnya Efektifitas Penerimaan Pajak.
2. Pajak termasuk dalam hukum publik dan besifat ultimum remendium didalam
penegakan hukum, tolong jelaskan pendapat saudara.

Menurut saya, sanksi pidana yang merupakan upaya terakhir (ultimum remedium)
dengan ancaman sanksi penjara dan denda pidana tidak akan membuat negara
mendapatkan pemasukan yang seharusnya dibayarkan oleh wajib pajak, tapi justru
menambah kewajiban negara untuk menyediakan penjara yang layak dan penambahan
pengeluaran untuk membiayai narapidana. Demikian halnya dengan ancaman sanksi
denda pidana, berapapun jumlahatau besarnyadenda pidanaakan tetap dapat diganti
dengan kurungan minimal 1 hari dan maksimal 6 bulan apabila terdakwa tidak mampu
membayar denda pidana tersebut. Kondisi demikian tidak akan membuat filosofi tujuan
hukum pajak tercapai, yaitu mengoptimalkan penerimaan negara, karena setelah
kurungan sebagai pengganti denda pidana selesai maka pelaku tindak pidana pajak telah
hilang kewajiban membayar utang pajaknya.

3. Apakah pajak dapat dipaksakan dengan bersifat wajib bagi setiap orang? Jelaskan
pendapat saudara dan cantumkan dasar hukumnya.

Ya dapat dipaksakan karena pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (berdasarkan Pasal 1 UU No. 28
Tahun 2007). Pasal 23 (A) UUD 1945 (Amandemen IV), merupakan dasar hukum
pungutan pajak di Indonesia yang berbunyi: “Pajak dan pungutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang”.

Anda mungkin juga menyukai