Anda di halaman 1dari 7

Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Ketetapan Pajak (SKP)

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas

Mata Kuliah Perpajakan / Hukum Pajak

Disusun Oleh :

Muhammad Pasca Mediyan - 120110160111

Rizka Nurul Oktaviani - 120110180007

Shafira Ramadhani - 120110180093

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya, makalah mengenai “Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat
Ketetapan Pajak (SKP)” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan


manfaat dan meningkatkan pemahaman dalam mata kuliah Perpajakan / Hukum Pajak
mengenai Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Ketetapan Pajak (SKP). Namun, tidak
dapat dipungkiri bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi para pembaca.

Jatinangor, 18 November 2019

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2

DAFTAR GAMBAR ............................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I ......................................................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................................ 5

2.1. Identitas Perusahaan
 .................................................. Error! Bookmark not defined.

2.2. Analisis Decision Making
 ......................................... Error! Bookmark not defined.

2.3 Analisis Master Budget .................................................. Error! Bookmark not defined.

2.4 Analisis Performance Measurement (Financial) ............ Error! Bookmark not defined.

2.5 Analisis Performance Measurement (Non-Financial) ... Error! Bookmark not defined.

BAB III ...................................................................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 6

3.2 Saran ................................................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 6

LAMPIRAN ............................................................................. Error! Bookmark not defined.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam suatu negara harus
berurusan dengan pajak, oleh karena itu masalah pajak juga menjadi masalah seluruh rakyat
dalam negara tersebut. dengan demikian setiap orang sebagai masyarakat suatu negara harus
mengetahui segala permasalahan yang berhubungan dengan pajak. Pada umumnya tidak
terlepas dari subyek pajak yaitu mereka (orang atau badan) yang memenuhi syarat subyektif,
yaitu syarat yang melekat pada orang atau badan sesuai dengan apa yang ditentukan oleh
undang-undang. Sedangkan obyek pajak artinya mereka mempunyai potensi untuk dikenai
pajak, tetapi belum tentu dikenai pajak. Sementara itu wajib pajak adalah mereka (orang atau
badan) yang selain memenuhi subyektif pajak, juga harus memenuhi syarat objektif. Jadi wajib
pajak itu tidak hanya potensial untuk dikenakan pajak melainkan memang sudah dikenakan
kewajiban untuk membayar utang pajak.
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang diterbitkan oleh pihak yang
berwenang, wajib pajak mempunyai hak mengajukan keberatan atas suatu ketetapan pajak
dengan mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktur Jendral Pajak paling lambat tiga
bulan sejak tanggal surat ketetapan, dan atas keberatan tersebut Direktur Jendral Pajak akan
memberikan keputusan paling lama dalam jangka waktu satu tahun sejak surat keberatan
diterima dari wajib pajak yang mengajukannya. Perlu diketahui bahwa wajib pajak yang
mengajukan banding harus membayar minimal 50% dari utang pajak yang diajukan banding.
Pengadilan pajak harus menetapkan putusan paling lambat satu tahun sejak surat banding
diterima.
Selain itu, pajak sebagai sumber utama penerimaan negara perlu terus ditingkatkan
sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan kemampuan
sendiri berdasarkan perinsip kemandirian. Namun, dalam kenyataannya masih di jumpai
adanya tunggakan pajak sebagai akibat tidak dilunasinya utang pajak sebagaimana mestinya.
Perkembangan jumlah tunggakan pajak dari waktu ke waktu
menunjukkan jumlah yang semakin besar.
Peningkatan jumlah tunggakan pajak ini masih belum dapat diimbangi dengan
kegiatan pencairannya. Tunggakan pajak tersebut perlu dilaksanakan penagihan pajak yang

3
mempunyai kekuatan hukum yang memaksa. Penagihan pajak dengan surat paksa dilakukan
apabila Wajib Pajak atau Penanggung Pajak lalai melaksanakan kewajiban membayar pajak
dalam waktu yang telah ditentukan melalui Surat Tagihan Pajak (STP) dengan pemberitahuan
yang telah diinformasikan sebelumnya yaitu dengan surat teguran,
maka penagihan selanjutnya dilakukan oleh Jurusita Pajak dengan menggunakan Surat Paksa
yang diberitahukan oleh Jurusita Pajak dengan pernyataan dan penyerahan kepada Penanggung
Pajak.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa itu Surat Tagihan Pajak (STP)?
b) Bagaimana tata cara penerbitan STP secara online?
c) Apa itu Surat Ketetapan Pajak (SKP)?
d) Bagaimana tata cara penerbitan SKP secara online?

1.3 Tujuan Penelitian


a) Mengetahui apa yang dimaksud dengan Surat Tagihan Pajak (STP)
b) Mengetahui bagaimana cara membuat STP secara online
c) Mengetahui apa yang dimaksud dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP)
d) Mengetahui bagaimana cara membuat SKP secara online

1.4 Manfaat Penelitian

4
BAB II
PEMBAHASAN

I. Surat Tagihan Pajak (STP)

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai