BAB I
PENDAHULUAN
ke otak yang secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu
jaringan ikat, dan selaput tulang dapat terangsang. Tergantung pada letak
timbulnya rasa nyeri dapat dibedakan antara nyeri permukaan, nyeri yang
dalam dan nyeri viceral, yang secara kualitatif dialami dengan cara yang
bersusulan (potensial aksi) melalui urat saraf sensorik (urat saraf nyeri) ke
1
2
sinusoid pusat posterior dari otak besar, dimana terjadi kesadaran akan
nyeri (3).
lain yang lembab atau berair. Tinggi tanaman suruhan sekitar 40 cm,
bengkak bernanah, jerawat, sakit kepala, nyeri perut, dan masalah pada
ginjal (4).
metode kimia.
ekstrak etanol dari herba suruhan pada mencit jantan (Mus musculus)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kunth) :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
Marga : Peperomia
Makassar : Kaca-kaca
4
5
membentuk jantung, tepi rata, panjang 1-3 cm, permukaan atas hijau
cm, warnanya hijau, di ujung tangkai dan ketiak daun. Buah berbentuk
tersusun seperti buah lada, berbentuk bujur dan berwarna hijau ketika
muda dan coklat apabila matang mempunyai minyak sari apabila dimasak.
II.1.5 Kegunaan
analgetik, obat asam urat (4), antipiretik (6), dan memberikan efek
neurofarmakologi (9).
6
pengalaman (10).
infeksi kuman atau kejang otot. Rasa nyeri disebabkan oleh rangsangan
kerusakan jaringan dan melepaskan zat yang disebut mediator nyeri (1).
Zat ini merangsang reseptor nyeri yang letaknya pada ujung saraf
bebas di kulit, selaput lendir dan jaringan lain. Dari tempat ini rangsang
nyeri somatik dan nyeri viceral. Nyeri somatik dibagi dua kualitas yaitu
nyeri permukaan dan nyeri dalam. Bila nyeri berasal dari kulit rangsang
yang bertempat dalam kulit maka rasa yang terjadi disebut nyeri
dengan baik dengan hilang cepat setelah berakhirnya rangsang. Nyeri ini
dapat dikatakan nyeri pertama. Nyeri pertama sering diikuti nyeri kedua
membakar yang sukar untuk dilokalisasi dan lambat hilang. Nyeri ini
prostaglandin merupakan zat yang mirip asam lemak dan terbentuk dari
nyeri tubuh sendiri pada tingkat yang berbeda, terutama dalam batang
ujung dari endorfin (met-enkefalin) serta 5 asam amino ujung dari dinorfin
(leu-enkefalin) (11).
Zat nyeri yang mempunyai potensi kecil adalah ion hidrogen. Pada
ion kalium yang keluar dari ruang intrasel setelah terjadi kerusakan
terhadap zat nyeri lain sehingga senyawa yang dalam konsentrasi yang
II.3.2 Analgetika
umum. Kesadaran akan perasaan sakit terdiri atas dua tahap yaitu tahap
Zat ini mempunyai daya penghalau nyeri yang kuat sekali dengan
jelas (11).
12
nyeri yang ringan sampai sedang dan dapat dibeli bebas. Obat-obatan ini
efektif untuk nyeri perifer pada sakit kepala, dismenore (nyeri menstruasi),
nyeri pada inflamasi, nyeri otot, dan arthritis ringan sampai sedang.
1) Golongan salisilat
a. Asetosal
b. Salisilamid
c. Natrium salisilat
2) Golongan pirazolon
a. Antipirin
b. Aminopirin
c. Fenilbutazon
13
3) Golongan antranilat
a. Glafenin
b. Asam mefenamat
c. Ibuprofen
4) Golongan p-aminofenol
a. Fenasetin
b. Paracetamol
diperhatikan.
99% obat terikat oleh protein plasma. Kadar plasma tertinggi dicapai
dalam 2 jam setelah pemberian oral, dan waktu paruh dalam plasma
2-4 jam.
Efek samping yang paling sering terjadi (kira-kira terjadi pada 25%
dengan berat molekul 60,05. Asam asetat mengandung tidak kurang dari
36,0% dan tidak lebih dari 37,0% b/b C2H4O2. Pemerian cairan jernih,
tidak berwarna, bau khas, menusuk dan rasa asam yang tajam (14).
adalah: mekanik, listrik, panas, dan kimia. Metode panas, mekanik, dan
asam asetat secara i.p. pada mencit percobaan. Gejala sakit pada mencit
aktif dari bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan dan
termasuk biota laut (17). Tujuan dari ekstraksi adalah untuk menarik
tersebut berada di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda
lebih larut dalam pelarut organik (19). Proses terekstraksinya zat aktif
dalam tanaman adalah pelarut organik akan menembus dinding sel dan
masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan
dalam sel dan pelarut organik di luar sel (19). Maka larutan terpekat akan
berdifusi ke luar sel, dan proses ini berulang terus sampai tejadi
keseimbangan antara konsentrasi zat aktif di dalam sel dan di luar sel.
II.6.2 Simplisia
hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan, atau zat yang
hari, terlindung dari cahaya sambil sekali-kali diaduk, diserkai dan peras,
II.6.4 Etanol
jumlah bahan aktif yang optimal, dimana bahan pengganggu hanya skala
kecil yang turut ke dalam cairan pengekstraksi, selain itu ekstrak etanol
BAB III
METODE PENELITIAN
kimia terdiri dari esktrak etanol herba suruhan, tablet Asam Mefenamat
jantan dengan berat badan antara 20-30 gram, berumur antara 2-3 bulan,
yang diambil dibersihkan dari kotoran dan dicuci dengan air mengalir,
19
20
maserasi ditutup rapat dan disimpan dalam tempat yang terlindung dari
dosis manusia. Dosis lazim Asam Mefenamat adalah 500 mg satu kali
pakai. Pemberian dosis didasarkan pada berat badan orang dewasa rata-
rata 70 kg. Konversi dosis manusia (70 kg) ke mencit (20 g) adalah
0,0026, jadi dosis Asam Mefenamat untuk mencit 20 g adalah 1,3 mg/20
Dosis untuk mencit 20 g adalah 1,3 mg. Untuk volume pemberian Asam
adalah 0,0026 g, jadi dosis herba suruhan kering untuk mencit 20 gram
5,46 g/kg BB. Rata-rata randemen ekstrak etanol herba suruhan terhadap
bobot herba kering adalah 11% (lampiran 7), sehingga dapat diperoleh
dosis ekstrak etanol herba suruhan untuk mencit 20 g adalah 0,6 g/kg BB.
diperoleh adalah 1,2 g/kg BB, 2,4 g/kg BB, dan 4,8 g/kg BB (lampiran 6).
ml air suling panas (suhu 700C) sambil diaduk dengan pengaduk elektrik
sedikit demi sedikit sambil diaduk, dicukupkan volumenya sampai 100 ml.
Dibuat dalam konsentrasi 1,2 g/kg BB; 2,4 g/kg BB; dan 4,8 g/kg BB
(Lampiran 6).
yang sudah dewasa, sehat dan aktivitas normal dengan bobot badan
23
(27).
versi 17,0 for windows. Uji ANAVA bertujuan untuk mengetahui apakah
BAB IV
Tabel 1. Hasil pengamatan jumlah geliat mencit setelah pemberian Na-CMC 1%,
Suspensi asam mefenamat, suspensi ekstrak etanol herba suruhan dosis 1,2 g/kg
BB, 2,4 g/kg BB, dan 4,8 g/kg BB.
Kelompok kontrol negatif (Na-CMC 1%)
Jumlah geliat
As. (Selang waktu 5 menit selama
Na-CMC
Mencit BB (g) Asetat 1 jam) Jumlah
(ml)
(ml)
5 10 15 20 25 30
1 22 0,55 0,55 5 15 25 20 13 12 90
2 22 0,55 0,55 4 12 24 19 14 13 86
3 20 0,5 0,5 6 13 27 22 17 13 98
Total 274
Jumlah Komulatif 91,33
Kelompok kontrol positif (Asam Mefenamat 1%)
1 20 0,13 0,5 2 7 13 10 5 2 39
2 22 0,14 0,55 2 5 9 11 7 4 38
3 20 0,13 0,5 3 7 9 12 5 3 39
Total 116
Jumlah Komulatif 38,67
Kelompok ekstrak etanol herba suruhan dosis I (1,2 g/kg BB)
1 20 0,5 0,5 3 7 10 6 3 5 34
2 24 0,6 0,6 4 8 12 7 5 2 38
3 20 0,5 0,5 2 7 13 7 6 2 37
Total 109
Jumlah Komulatif 36,33
Kelompok ekstrak etanol herba suruhan dosis II (2,4 g/kg BB)
1 22 0,55 0,55 1 4 9 11 3 2 30
2 20 0,5 0,5 2 5 8 9 5 2 31
3 22 0,55 0,55 2 3 6 11 9 1 32
Total 93
Jumlah Komulatif 31
Kelompok ekstrak etanol herba suruhan dosis III (4,8 g/kg BB)
1 20 0,5 0,5 2 3 6 7 4 3 25
2 20 0,5 0,5 1 2 7 5 4 3 22
3 22 0,55 0,55 2 4 5 6 3 1 21
Total 68
Jumlah Komulatif 22,67
25
26
IV. 2 Pembahasan
(siegmud test) yang menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji dan
menimbulkan rasa nyeri pada mencit. Metode ini cukup peka untuk
20-30 gram), dan umur (3-4 bulan). Hal ini bertujuan untuk memperkecil
sampel.
disuntikan secara intra peritonial asam asetat sebanyak 0,25 ml/kg BB.
menimbulkan rasa nyeri pada hewan percobaan, hal ini ditandai dengan
g/kg BB, 2,4 g/kg BB, 4,8 g/kg BB berdasarkan hasil uji orientasi dan 2
suspensi ekstrak etanol herba suruhan dengan dosis 1,2 g/kg BB, 2,4
g/Kg BB, dan 4,8 g/Kg BB mempunyai efek analgetika. Suatu obat
geliat mencit sebesar lebih besar 50% dari jumlah geliat pada kelompok
kontrol negatif.
Tabel 2. Jumlah geliat kumulatif mencit tiap 5 menit selama 30 menit setelah
mendapat perlakuan ekstrak etanol herba suruhan dosis 1,2 g/Kg BB, 2,4 g/Kg BB,
4,8 g/kg BB, kontrol (+), dan kontrol (-) setelah diinduksi dengan asam asetat dosis
262,5 mg/kg BB.
Jumlah geliat kumulatif mencit
Kelompok perlakuan tiap 5 menit selama 30 menit x ± SE
1 2 3
Kontrol (-) 90 86 98 94,00 ± 4,01
Kontrol (+) 39 38 39 38,67 ± 0,34
Dosis 1,2 g/Kg BB 34 38 37 36,33 ± 1,20
Dosis 2,4 g/Kg BB 30 31 32 31,00 ± 0,58
Dosis 4,8 g/Kg BB 25 22 21 22,67 ± 1,20
perangsang nyeri.
29
Presentase rata-rata tertinggi dosis 4,8 g/Kg BB yaitu 75,88%. Pada dosis
2,4 g/kg BB dan dosis 1,2 g/kg BB ekstrak etanol herba suruhan juga
dari 50%.
bertambahnya dosis, hal ini diperjelas dengan grafik yang terdapat pada
75,88%
67,02%
58,86% 61,35% Keterangan :
geliat nyeri lebih dari 50% terhadap kontrol negatif, dengan kata lain
perlakuan herba suruhan dosis 4,8 g/kg BB lebih besar daripada daya
analgetik asam mefenamat 65 mg/kg BB, yaitu 75,88 ± 1,28% dan 58,86 ±
0,35%. Daya analgetik semakin meningkat mulai dari dosis 1,2 g/kg BB,
2,4 g/kg BB dan 4,8 g/kg BB. Hasil pengujian ini juga menunjukkan bahwa
dan untuk mengetahui data itu berbeda signifikan atau tidak maka
kepercayaan 95%.
signifikansi kurang dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal dan
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka distribusi data adalah
5%, Jika probabilitas kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan jika probabilitas
lebih besar 0,05 maka H0 diterima. Nilai Levene Statistic atau Levene
probabilitas lebih besar dari α (0,153 > 0,05) maka H0 diterima yang
berarti tidak ada perbedaan (sama) daya analgetika yang dihasilkan dan
diperoleh hasil yang signifikan. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikan
0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
berbeda. Hasil uji LSD persen proteksi antar kelompok perlakuan dari
kontrol (+) dengan ekstrak etanol pada mencit dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 5. Uji LSD persen proteksi antar kelompok perlakuan kontrol (+) dengan
ekstrak etanol.
P (signifikan)
Dosis 1,2 Dosis 2,4 Dosis 4,8
Kontrol (+)
g/kg BB g/kg BB g/kg BB
Kontrol (+) 0,108 0,000* 0,000*
Dosis 1,2 g/kg BB 0,000* 0,000*
Dosis 2,4 g/kg BB 0,000*
Dosis 4,8 g/kg BB
Keterangan :
ekstrak etanol dosis 1,2 g/kg BB dengan kontrol positif mempunyai daya
perbedaan yang terjadi relatif kecil. Pada dosis 2,4 g/Kg BB dan 4,8 g/Kg
lebih kuat dari kontrol positif dosis 65 mg/kg BB. Hal ini menunjukkan
dosis maka aktivitas analgetikanya semakin besar. Pada dosis 1,2 g/kg
analgetik ekstrak etanol herba suruhan dosis 1,2 g/kg BB memiliki potensi
mg/kg BB, karena dengan dosis yang kecil sudah mampu memberikan
adalah yang tertinggi yaitu 75,88 ± 1,28 dibanding dengan dosis yang lain.
analgetika. Hal ini diduga merupakan efek dari flavonoid sebagai salah
satu zat aktif herba suruhan yang dapat menghambat prostaglandin dan
BAB V
V.1 Kesimpulan
mencit putih jantan. Ekstrak etanol herba Suruhan dengan dosis 1,2 g/kg
BB, 2,4 g/kg BB, dan 4,8 g/kg BB mempunyai persen proteksi rata-rata
V.2 Saran
berbeda.
34
35
Daftar Pustaka
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 179 Tahun 1976 Tentang
Peraturan Kesehatan. Mentri Kesehatan. Jakarta. 1976.
35
36
13. Meo ML. Uji Perbandingan Efek Beberapa Analgetika Pada Mencit
Jantan (Mus musculus) dengan Metode Singmud. Skripsi. Fakultas
MIPA Universitas Hasanuddin. Makassar. 2003. Hal. 12-14.
21. Voigt. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. diterjemahkan oleh Dr. rer.
nat. Soendani N. S. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 1995.
Hal. 564-567.
27. Tuhu PFS. Efek Analgetika Ekstrak Etanol Daun Kayu Putih
(Melaleuca leucadendron L) pada Mencit Jantan. Skripsi. Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 2008. Hal.
29-31.
28. Van Steenis. CGGJ. Flora. Cetakan kesebelas. PT. Pradnya Paramita.
Jakarta. 2006.
38
Lampiran 1
Cara Kerja Pengamatan
Ditunggu 30 menit
Analisis data
Pembahasan dan
Kesimpulan
39
Lampiran 2
Perhitungan Konversi Dosis dan Pembuatan
Suspensi Asam Mefenamat
Untuk mencit 30 g : 30 g
X 1,3 mg = 1,95 mg
20 g
Lampiran 3
Perbandingan Luas Permukaan Tubuh Hewan Percobaan
Hewan dan Mencit Tikus Marmut Kelinci Kucing Kera Anjing Manusia
BB Rata-rata 20 mg 200 g 400 g 1,5 kg 2,0 kg 4,0 kg 12,0 kg 70,0 kg
Mencit
1,0 7,0 12,29 27,8 26,7 64,1 124,2 387,9
20 mg
Tikus
0,14 1,0 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 60,5
200 g
Marmut
0,08 0,57 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5
400 g
Kelinci
0,04 0,25 0,44 1,0 1,06 2,4 4,5 14,2
1,5 kg
Kucing
0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0
2,0 kg
Kera
0,016 0,11 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1
4,0 kg
Anjing
0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1
12,0 kg
Manusia
0,0026 0,018 0,031 0,07 0,36 0,16 0,32 1,0
70,0 kg
41
Lampiran 4
Volume Maksimum Larutan Obat yang Diberikan pada Hewan
Lampiran 5
Perhitungan Dosis Asam Asetat
Lampiran 6
Perhitungan Dosis dan Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol
Herba Suruhan (Peperomia pellucid (L). H.B.K)
Jadi stok awal ekstrak etanol herba suruhan adalah 120 mg/5 ml
Lampiran 7
Perhitungan Berat Randemen
Berat ekstrak yang diperoleh adalah 22 gram, dan berat sampel yang
ditimbang adalah 200 gram, maka :
Lampiran 8
Perhitungan Jumlah Kumulatif Geliat Mencit
Jumlah geliat
As. (Selang waktu 5 menit selama
Na-CMC
Mencit BB (g) Asetat 1 jam) Jumlah
(ml)
(ml)
5 10 15 20 25 30
1 22 0,55 0,55 5 15 25 20 13 12 90
2 22 0,55 0,55 4 12 24 19 14 13 86
3 20 0,5 0,5 6 13 27 22 17 13 98
Total 274
Jumlah Komulatif 91,33
% Proteksi :
Mencit I
= 100 – ( 39 x 100%) = 58,51%
94
Mencit II
= 100 – ( 38 x 100%) = 59,57%
94
Mencit III
= 100 – ( 39 x 100%) = 58,51%
94
% Proteksi
Mencit I
= 100 – ( 34 x 100%) = 63.83%
94
46
Mencit II
= 100 – ( 38 x 100%) = 59,57%
94
Mencit III
= 100 – ( 37 x 100%) = 60,64%
94
% Proteksi
Mencit I
= 100 – ( 30 x 100%) = 68,08%
94
Mencit II
= 100 – ( 31 x 100%) = 67,02%
94
Mencit III
= 100 – ( 32 x 100%) = 65,96%
94
E. Kelompok Ekstrak Etanol Herba Suruhan Dosis III (4,8 g/kg BB)
% Proteksi
Mencit I
= 100 – ( 25 x 100%) = 73,40%
94
Mencit II
= 100 – ( 22 x 100%) = 76,59%
94
Mencit III
= 100 – ( 21 x 100%) = 77,66%
94
47
Lampiran 9
Perhitungan % Proteksi
Lampiran 10
Perhitungan Standar Deviasi (SD) dan Standar Eror
Hewan uji X x x– x I x – x I2 x ± SE
1 39 0,33 0,11
2 38 38,67 -0,67 0,44 38,67 ± 0,34
3 39 0,33 0,11
Jumlah 0,67
Xi X SD
SD = SE =
N 1 N
0,58
SE =
0,67 3
= 0,58
3 1 SE =
1,73
0,67 SE = 0,34
SD =
2
SD = 0,34
= 0,58
49
Hewan uji X x x– x I x – x I2 x ± SE
1 34 -2,33 5,43
2 38 36,33 1,67 2,79 36,33 ± 1,20
3 37 0,67 0,45
Jumlah 8,67
Xi X SD
SD = SE =
N 1 N
2,08
SE =
8,67 3
= 2,08
3 1 SE =
1,73
8,67 SE = 1,20
SD =
2
SD = 4,34
SD = 2,08
50
Hewan uji X x x– x I x – x I2 x ± SE
1 30 -1 1
2 31 31,00 0 0 31,00 ± 0,58
3 32 1 1
Jumlah 2
Xi X SD
SD = SE =
N 1 N
1
SE =
2 3
= 1
3 1 SE =
1,73
2 SE = 0,58
SD =
2
SD = 1
SD = 1
51
Hewan uji X x x– x I x – x I2 x ± SE
1 25 2,33 5,43
2 22 22,67 -0,67 0,45 22,67 ± 1,20
3 21 -1,67 2,79
Jumlah 8,67
Xi X SD
SD = SE =
N 1 N
2,08
SE =
8,67 3
= 2,08
3 1 SE =
1,73
8,67 SE = 1,20
SD =
2
SD = 4,33
SD = 2,08
52
Hewan uji X x x– x I x – x I2 x ± SE
1 90 -4 16
2 86 91,33 -8 64 94 ± 3,53
3 98 4 16
Jumlah 96
Xi X SD
SD = SE =
N 1 N
11
SE =
96 3
= 11
3 1 SE =
1,73
96 SE = 3,53
SD =
2
SD = 37,33
SD = 11
53
LAMPIRAN 11
Hasil Uji Kolmogrof-Smirnov untuk Uji Normalitas, Homogenitas,
ANAVA Dan LSD Data Persen Proteksi Perlakuan.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Analgetika Dosis
N 12 12
a,,b
Normal Parameters Mean 65.7783 2.5000
Oneway
Descriptives
Analgetika
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Dosis Ekstrak 1,2 g/kg BB 3 61.3467 2.21618 1.27951 55.8414 66.8520 59.57 63.83
Dosis Ekstrak 2,4 g/kg BB 3 67.0200 1.06000 .61199 64.3868 69.6532 65.96 68.08
Dosis Ekstrak 4,8 g/kg BB 3 75.8833 2.21618 1.27951 70.3780 81.3886 73.40 77.66
2.312 3 8 .153
ANOVA
Analgetika
Total 535.971 11
56
Kontrol Positif 1% Dosis Ekstrak 1,2 g/kg BB -2.48333 1.37362 .108 -5.6509 .6842
*
Dosis Ekstrak 2,4 g/kg BB -8.15667 1.37362 .000 -11.3242 -4.9891
*
Dosis Ekstrak 4,8 g/kg BB -17.02000 1.37362 .000 -20.1876 -13.8524
Dosis Ekstrak 1,2 g/kg BB Kontrol Positif 1% 2.48333 1.37362 .108 -.6842 5.6509
*
Dosis Ekstrak 2,4 g/kg BB -5.67333 1.37362 .003 -8.8409 -2.5058
*
Dosis Ekstrak 4,8 g/kg BB -14.53667 1.37362 .000 -17.7042 -11.3691
*
Dosis Ekstrak 2,4 g/kg BB Kontrol Positif 1% 8.15667 1.37362 .000 4.9891 11.3242
*
Dosis Ekstrak 1,2 g/kg BB 5.67333 1.37362 .003 2.5058 8.8409
*
Dosis Ekstrak 4,8 g/kg BB -8.86333 1.37362 .000 -12.0309 -5.6958
*
Dosis Ekstrak 4,8 g/kg BB Kontrol Positif 1% 17.02000 1.37362 .000 13.8524 20.1876
*
Dosis Ekstrak 1,2 g/kg BB 14.53667 1.37362 .000 11.3691 17.7042
*
Dosis Ekstrak 2,4 g/kg BB 8.86333 1.37362 .000 5.6958 12.0309
Lampiran 12
Gambar Tanaman Suruhan
(Peperomia pellucida (L.) H. B. K)
58
Lampiran 13
Geliat Mencit
59
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus UNHAS Tamalanrea, Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10
Telp. 0411-588566 (Fax 0411-588586)
Determinasi Tanaman
Suruhan (Peperomia pellucida (L.) H. B. K.
sebagai berikut:
Suku : Piperaceae
Marga : Peperomia
(L.) H. B.K.