Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN ANALISIS RESIKO DENGAN METODE JSA

(job safety analysis)

Di susun oleh:
Kelompok 5
Ahmad Dani Lajuru
Kristy Putri Sion Toripah
Meylisa Balahanti
Mutia B. Mappa
Riska Avrianti Lalaga

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK
TAHUN 2023
PENERAPAN ANALISIS RESIKO DAN METODE JSA
(job safety analysis)

Keselamatan kerja merupakan usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa


kecelakaan yang dapat memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman
dengan melakukan upaya pengawasan terhadap manusia,material,mesin,dan
metode kerja sehingga tidak terjadi kecelakaan.

Kesehatan kerja merupakan kegiatan melindungi karyawan dari segala hal


yang dapat merugikan kesehatan akibat kerja dengan melakukan pemeriksaan
kesehatan karyawan,lingkungan tempat kerja,dan ergonomi.

Kecelakaan kerja adalah suatau kejadian yang tidak di inginkan dan yang
tidak terduga sebelumnya,pengertian lain adalah kejadian yang tidak di inginkan
dalam suatu proses produksi yang mengakibatkan cedera,kerusakan harta
benda,atau kerugian. Pada dasarnya kecelakaan di sebabkan oleh dua hal yaitu
perilaku dan kondisi yang tidak aman.

Penerapan analisis risiko


Identifikasi risiko
Identifikasi risiko bertujuan untuk mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang
berpotensi menghalangai,menurunkan, atau menunda tercapainya unit pemilik
risiko yang ada di DJKN . proses ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi
lokasi, waktu, sebab dan proses terjadinya peristiwa risiko yang dapat
menghalangi,menurunkan,atau menunda tercapainnya sasaran yang ada.
Analisis risiko
Analisis risiko bertujuan unntuk mengetahui profil dan peta dari risiko-risiki yang
ada dan akan digunakan dalam proses evaluasi dan strategi penanganan risiko.
Proses analisis reiko di lakuakn dengan cara mencermati sumber risiko dan
tingkat pengendalian yang ada serta di lanjutkan dengan menilai risiko dari sisi
konsekuensi (level konsekuensi) dan kemungkinan (level frekuensi) terjadinya.

Evaluasi risiko
Evaluasi risiko bertujuan untuk menetapkan prioritas risiko yang telah di
identifikasi dan di analisis. Evaluasi risiko dilakukan agar para pengambil
keputusan dalam hal ini unit pemilik risiko (UPR) bisa mempertimbangkan perlu
tidaknya dilakukan penanganan risiko lebih lanjut serta prioritas
penanganannya.

Penanganan risiko
Proses penanganan risiko bertujuan menentulan jenis penanganan yang efektif
dan efisien untuk suatu risiko. Penanganan risiko di lakukan dengan
mengidentifikasi berbagai opsi penanganan risiko yang tersedia (mengurangi
kemungkinan terjadinya risiko,menurunkan dampak risiko,menerima
risiko,menghindari risiko,dan mengalihkan/mentransfer risiko) dan memutuskan
opsi penanganan risiko yang terbaik yang di lanjutkan dengan pengembangan
rencana mitigasi risiko.
Job safety analysis (JSA)
JSA atau sering di sebut analisa keselamatan pekerjaan merupakan sistem
penilaian risiko dan identifikasi bahaya yang dalam penerapannya meenekankan
pada identifikasi bahaya pada setiap langkah atau tugas pekerjaan yang
dilakukan pekerja,atau analisa keselamatan pekerjaan adalah metode verifikasi
dan deteksi,factor risiko yang sebelumnya terabaikan dalam desain tempat
kerja,ruang/peralatan kerja,mesin bekas dan proses kerja.
Job safety analysis adalah upaya menganalisis tugas dan prosedur yang
sebenarnya ada. JSA di definisikan sebagai metode inspeksi tenaga kerja untuk
mengidentifikasi bahaya dan potensi kecelakaan yang terkait dengan setiap
tahap dan menegmbangkan solusi untuk menghilangkan serta mengendalikan
bahay dan atmosfer bahaya. JSA adalah salah satu langka terpenting dalam
analisis bahaya dan kecelakaan untuk memastikan keselamatan di tempat kerja.
Setelah bahaya teridentifikasi,tindakan pengendalian dapat di terapkan dalam
bentuk perubahan fisik atau metode perbaikan kerja yang dapat mengurangi
bahaya di tempat kerja.
Tujuan penerapan JSA adalah untuk mengidentifikai potensi bahaya dalam
setiap aktifitas kerja secara luas,sehingga di harapkan karyawan dapat
mengidentifikasi bahaya tersebut sebelum terjadi kecelakaan atau penyakit
akibat kerja.
Melakukan analisis keselamatan dan kesehatan kerja memiliki manfaat dan
keuntungan sebagai berikut:
1. Pelatihan metode kerja dapat dilakukan dengan lebih aman dan efisen
2. Memberikan pelatihan bagi karyawan/karyawan baru
3. Berikan instruksi sebelum pekerjaan sementara
4. Review prosedur kerja setelah terjadi kecelakaan
5. Melakukan survey tempat kerja untuk memperbaiki metode kerja
6. Identifikasi alat pelindung apa yang harus di gunakan selama berkerja
7. Meningkatkan produktifitas kerja dan perilaku keselamatan yang positif

Tiga metode dasar untuk melakukuan JSA menurut Friend and Khon,2017
 Metode observasi langsung
Metode ini menggunakan wawancara observasi untuk menetukan
langkah-langkah kerja dan bahaya yang dihadapi
 Metode diskusi
Metode imi biasanya digunakan untuk pekerjaan atau aktifitas yang
jarang dilakukan. Metode ini melibatnkan pekerja-pekerja yang telah
selesai bekerja dan membiarkan mereka bertukar pikiran terkait langkah-
langkah pekerjaan dan potensi bahaya yang ada.
 Metode recall dan cek
Metode ini biasayanya digunakan ketika proses seang brlangsung dan
pekerja tidak bisa bersama-sama. Semua orang yang berpartisipasi dalam
proses ini menuliskan ide-ide tentang langkah-langkah dan potensi
bahaya yang ada di pekerjaan.

Tahapan pelaksanaan analisis keselamatan kerja (J0b Safety Analisis)


Tedapat 5 tahapan utama dalam pelaksanaan job safety analisis (JSA) yaitu
(CCOHS,2001)
1. Pemilihan pekerjaan yang akan di analisis
Secara ideal JSA harus dilakukan pada semua kegiatan kerja, namun
terdapat kendala pelaksaan teerkait ketersidiaan waktu dan sumber daya
selain itu JSA juga mewmbutuhkan revisi pada setiap perubahan yang
terjadi baik terkait peralatan ,bahan baku ,proses atau lingkungan .oleh
karena itu dibutuhkan upaya penentuan prioritas terhadap pemilihan
pada perkerjaan yang perlu dilakukan JSA .
2. Pembagian kerja berdasarkan proses yang berurutan
Penyelesaian setiap tugas oprasional dalam ururan yang tepat akan
mengarah ke penyelesain pekerjaan . hal ini penting dilakukan untuk
menjaga tugas dalam urutan yang benar. Tugas yang terdapat diluar
urutan pekerjaan dapat menimbulkan adanya peluang bahaya yang tidak
teridentifikasi . ketika melakukan JSA setiap tugas dicatat dalam urutan
yang tepat catatan harus dibuat dari apa yang harus dilakukan , bukan
bagaimana hal itu dilakukan (CCHOS,2001).
3. Mengkomunikasikan informasikan pada yang lain
Dikomunikasikan pada semua karyawan yangb sedang atau akan
melakukan pekerjaan . format yang digunakan dalam lembaran JSA
bukan format iyang ideal untuk tujuan intruktional. Akan tetapi lebih baik
apabila hasil dari JSA digunakan untuk mengembangkan prosedur kerja
secara naratif . JSA yang lengkap berfungsi sebagai sebuah alat untuk
memastikan keselamatan dan kesehatan ditempat kerja.

Secara khusus JSA berfungsi untuk:


1. Kesesuaian dengan peraturan k3 perusahaan
Pengusaha perlu menginformasi kepada pekerja mengenai potensi bahaya di
tempat kerja dan praktek kerja yang aman untuk mencegah bahaya tersebut.
JSA berfungsi sebagai sumber informasi yang sangat baik.
2. Pelatihan pekerja
Pengawas (supervisor) bisa menggunakan JSA untuk memberikan pelatihan
kerja yang spesifik. Hal ini akan memastikan bahwa pekerja mempelajari cara
yang selamat untuk mengerjakan setiap tugas dan potensi bahaya yang
terdapat di dalamnya tidak akan mengikuti prosedur yang benar. Pekerja
harus menampilkan sebuah duplikat dari JSA di dekat tempat kerja mereka
sebagai referensi cepat. Untuk pekerjaan yang tidak rutin,JSA harus dilihat
sebagai pngingat cepat dari potensi bahaya,praktek kerja yang selamat dan
alat pelindung diri yang di butuhkan.
3. Inspeksi di tempat kerja
JSA bisa digunakan bersamaan dengan checklist inspeksi untuk memastikan
bahwa praktek kerja yang di rekomendasikan di ikuti.
4. Pengamatan keselamatan
Pekerja bisa menggunakan JSA sebagai alat untuk mengamati praktek kerja
sesame dan memberikan umpan balik positif untuk meningkatkan praktek
kerja yang aman,yang akhirnya akan membangun sebuah budaya
keselamatan.
5. Investigasi kecelakaan
JSA membantu investigasi kecelakaan melalui 3 cara:
 Memberikan wawasan mengenai bagaimana kecelakaan mungkin terjadi
 Mengidentifikasi bahaya baru yang terabayakan pada JSA sebelumnya
 Update JSA dan meningkatkan praktek kerja selamat.

Anda mungkin juga menyukai