Anda di halaman 1dari 11

3.

JOB SAFETY ANALYSIS


3. JOB SAFETY ANALYSIS
• Analisa bahaya dalam pekerjaan atau analisa risiko di suatu tempat (Bekerja)

• Merupakan tehnik yang terarah dalam suatu pekerjaan dan sebagai jalan untuk
mengindentifikasi setiap bahaya dalam pelaksanaan pekerjaan. Ini mengarah pada
relasi antara pekerja, pekerjaan, peralatan dan lingkungan pekerjaan.

• Setelah bahaya-bahaya terindentifikasi, JSA (Job Safety Anlysis) akan menentukan cara
kerja yg benar dan aman, analisa risiko dan mencegah serta mengeliminasi dan
menurunkan bahaya yang berlaku disetiap tingkatan.
• JSA dapat sebagai sesuatu yang diharapkan oleh instruksi kerja, termasuk
bahayanya dan cara mengontrol.

• Hasil daripada JSA (Job Safety Anlysis) dapat digunakan untuk training dan
melatih karyawan untuk melaksanakan cara kerja yang baik dan terproteksi dari
bahaya.
Instruksi dalam pelaksanaan JSA (Job Safety Anlysis)

1. Manajamen harus berkomitmen dalam mempraktekkan kesepakatan untuk memperbaiki


setiap bahaya yg terindikasi dan tidak terkontrol.
2. JSA (Job Safety Anlysis) harus dilaksanakan oleh seseorang yang mempunyai
kemampuan tentang kaitannya dengan pekerjaan
3. Sangat penting dalam pelaksanaan JSA(Job Safety Anlysis) dengan melibatkan pekerja
yang akan melakukan kegiatan tersebut mereka mempunyai pengetahuan atau
penguasaan tehnik tentang pekerjaan sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat
mengidentifikasikan suatu bahaya yang bisa terjadi. Dengan melibatkan pekerja akan
membantu mengurangi kondisi, dan meyakinkan akan kualitas dari analisa, membantu
karyawan dalam pelaksanaan cara kerja yang disetujui.
4. Segera ambil tindakan untuk melindungi pekerja bila terdapat bahaya yang dapat
membahayakan kehidupan dan kesehatan pekerja secara langsung.
Langkah – langkah Pelaksanaan Pekerjaan

1. Uraikan jenis pekerjaan dalam langkah - langkah yang akan


dilaksanakan uraikan secara sederhana atau yang bersifat garis besar
dalam pekerjaan tersebut.
2. Periksa kembali bersama-sama dengan pekerja yang akan
melaksanakan kegiatan. Hal ini untuk meyakinkan setiap komponen
pekerjaan sudah tertulis di JSA (Job Safety Anlysis)
Mengidentifikasi Suatu Bahaya
1. Sumber bahaya dengan potensi terjadi kecelakaan, berpotensi terjadi kecelakaan atau kondisi
yang tidak aman
2. Sumber bahaya yang tergabung dalam setiap uraian pekerjaan harus memperlihatkan bagian
anggota badan mana yang akan terluka
3. Periksa kembali keterkaitannya antara si karyawan, pekerjaan, peralatan dan lingkungan tempat
bekerja untuk mengindentifikasikan sumber bahaya
4. Untuk membuat JSA (Job Safety Anlysis) yang perlu diperhatikan, diantaranya :
a. Apa yang bisa menjadi potensi bahaya
b. Apa yang bisa terjadi (Konsekwensi)
c. Dimana bisa terjadi (Lingkungan)
d. Bagaimana dan apa yang terjadi
e. Bagaimana bisa terjadi
f. Apakah ada keterlibatan faktor lain.
5. Periksa daftar sumber bahaya bersama-sama pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan.
Mencegah terjadinya cedera / kecelakaan
1. Setelah daftar pekerjaan dan sumber bahaya diperiksa kembali bersama
karyawan, selanjutnya membuat pertimbangan dan menyetujui atas cara atau
sistim pemeriksaan untuk mengeliminasi atau menurunkan tingkat bahaya yang
ada.
2. Cara atau sistim pemeriksaan harus menggunakan metode yang tepat sesuai
dengan jenis dan tingkat resiko pekerjaan, Penanggung jawab pekerjaan dapat
melakukan perubahan terhadap metode pelaksanaan pekerjaan atau sarana yang
digunakan sesuai dengan dengan kebutuhan pekerjaan.
3. Apabila selama proses pekerjaan berlangsung terjadi resiko di luar rincian JSA ,
maka penanggung jawab pekerjaan harus mengkaji ulang mengenai Job Safety
Analysis yang sudah di buat dan dilakukan perbaikan untuk mengantisipasi resiko
tersebut.
Pemeriksaan ulang JSA
(Job Safety Anlysis)

• Pemeriksaan ulang JSA secara berkala akan menjamin bahwa apakah


masih terdapat kondisi yang belum siap dan juga membantu
mengurangi kecelakaan dan cedera.

• Walaupun pekerjaan tidak berubah, sumber bahaya yang baru


mungkin ditemukan pada saat pemeriksaan ulang.

Anda mungkin juga menyukai