Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ayu Mutiyara (061930310029)

Kelas : 2 LB

Kesimpulan Konsep Job Safety Analysis

Analisa keselamatan kerja (job safety analysis) adalah kegiatan pemeriksaan sistematis
pekerjaan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai tingkat risiko, dan
mengevaluasi langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengendalikan risiko. JSA berbeda
inspeksi tempat kerja atau proses audit.

JSA lebih berfokus pada hubungan antara pekerja,tugas/pekerjaan,peralatan,dan lingkungan


kerja

Pelaksanaan JSA harus dilakukan secara proaktif dimana fokus pelaksanaan JSA mengacu pada
pemeriksaaan pekerjaan dan bukan pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut. JSA dapat
digunakan sebagai respon terhadap peningkatan cedera atau sakit.

Pekerja yang telah memiliki pengalaman dan supervisor dapat melakukan JSA dengan
menganalisis pekerjaan melalui diskusi dan observasi. Pendekatan ini memiliki dua keuntungan
yang berbeda. Pertama, melibatkan lebih banyak orang memberikan keuntungan sebagai dasar
yang lebih luas dari pengalaman. Kedua, partisipasi banyak pihak akan meningkatkan
penerimaan lebih cepat terhadap prosedur kerja yang dihasilkan).

Beberapa orang lebih memilih untuk memperluas analisis ke dalam semua aspek pekerjaan dan
bukan hanya mengenai keselamatan. Pendekatan ini dikenal sebagai analisis pekerjaan atau
analisis tugaskeseluruhan (total job analysis). Total job analysis didasarkan pada konsep bahwa
keselamatan merupakan bagian integral dari setiap kinerja dan bukan entitas yang terpisah JSA
bermanfaat untuk mengidentifikasi dan menganalisa bahaya dalam suatu pekerjaan sehingga
bahaya pada setiap jenis pekerjaan dapat dicegah dengan tepat dan efektif.

Selain itu, JSA juga dapat membantu pekerja memahami pekerjaan mereka lebih baik khususnya
memahami potensi bahaya yang ada dan dapat terlibat langsung mengembangkan prosedur
pencegahaan kecelakaan. Hal ini menyebabkan pekerja dapat berpikir tentang keselamatan
terkait pekerjaan mereka.

Tujuan JSA:

 Penelaahan risiko pada task-task yang ada pada suatu pekerjaan. Memikirkan cara yang
paling safe untuk itu.
 Pelaku JSA harus menyelediki segala jenis hazard yang terdapat pada masing-masing
task.
 Memikirkan cara untuk mencegah terjadinya cidera, atau kecelakaan.
 Membantu pembuatan Prosedur Kerja yang safe (SOP).
Tiga Metode Dasar Untuk Melakukan JSA (Friend and Kohn, 2017):

 Metode observasi langsung. Metode ini menggunakan wawancara observasi untuk


menentukan langkah-langkah kerja dan bahaya yang dihadapi.
 Metode diskusi. Metode ini biasanya digunakan untuk pekerjaan atau aktivitas yang
jarang dilakukan. Metode ini melibatkan pekerja-pekerja yang telah selesai bekerja dan
membiarkan mereka bertukar pikiran terkait langkah-langkah pekerjaan dan potensi
bahaya yang ada.
 Metode recall dan cek. Metode ini biasanya digunakan ketika proses sedang berlangsung
dan pekerja tidak bisa bersama-sama. Semua orang yang berpartisipasi dalam proses ini
menuliskan ide-ide tentang langkahlangkah dan potensi bahaya yang ada di pekerjaan.

Tahapan Pelaksanaan Analisa Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis)

Terdapat lima tahapan utama dalam pelaksanaan job safety analysis (JSA), yaitu (CCOHS2001):

1. Pemilihan pekerjaan yang akan di analisis.


2. Pembagian kerja berdasarkan proses yang berurutan.
3. Menentukan tindakan perbaikan.
4. Mengkomunikasikan informasi pada yang lain.
5. Follow-up dan Review Job Safety Analysis

Cara Melaksanakan  dan Implementasi Analisa Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis)

Terdapat tiga belas cara untuk memaksimalkan pelaksanakan dan implementasi JSA. Berikut
hal-hal yang dapat dilakukan yaitu (CCOHS, 2001):

1. Libatkan karyawan dalam pelaksanaan, pengembangan dan tinjauan ulang JSA


2. Tatapkan hasil JSA yang dilakukan dalam naskah sederhana dan singkat
3. Ilustrasikan praktek kerja yang selamat dan APD yang dibutuhkan dalam bentuk gambar
maupoun narasai yang jelas.
4. Tetapkan penanggungjawab pelaksana dan implementasi JSA
5. Pelatihan seluruh karyawan terkait manfaat dari pengimplementasian  rekomendasi yang
dihasilkan dari JSA
6. Masukkan JSA kedalam panduan orientasi pekerja baru atau pindahan
7. Jelaskan kegunaan dari JSA sebelum pekerja melakukan pekerjaan
8. Implementasikan praktek kerja selamat yang direkomendasikan sebagai bagian dari
program K3
9. Tempatkan JSA pada area kerja yang mudah di akses
10. Pelihara dan permudah akses terhadap JSA pada seluruh karyawan.
11. Tinjau ulang perubahan JSA secara berkala
12. Lakukan penilaian kerja pada seluruh tingkatan keryawan
13. Masukkan pelaksanaan JSA dalam inspeksi tempat kerja atau investigasi kecelakaan

Anda mungkin juga menyukai