Anda di halaman 1dari 2

Tema Safety bulan Februari adalah PASTIKAN PROSEDUR KERJA AMAN TELAH TERSEDIA &

DISOSIALISASIKAN, BEKERJA AMAN & SELAMAT ADALAH TUJUAN KITA. Tema Safety talk
minggu keempat bulan FEBRUARI ini adalah Memahami Pentingnya Job Safety Analysis (JSA)
& Langkah Pembuatannya
Sebagian pekerja mungkin masih menganggap job
safety analysis (JSA) hanya sebagai lembaran kertas
biasa yang berisi daftar pekerjaan, bahaya, dan cara
pengendaliannya. Padahal dibalik itu, JSA adalah
sebuah alat penting yang membantu pekerja dalam
melakukan pekerjaan secara aman dan efisien. JSA
tidak hanya membantu mencegah pekerja dari
kecelakaan kerja, tetapi juga melindungi peralatan
kerja dari kerusakan.
Seperti dilansir safety and health magazine.com,
menurut National Safety Council (NSC) dan ahli K3
lainnya, JSA melibatkan tiga unsur penting, yakni:
 Langkah-langkah pekerjaan
 Bahaya yang terdapat pada setiap langkah pekerjaan
 Pengendalian berupa prosedur kerja aman untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
bahaya pada setiap langkah pekerjaan
Sebetulnya, apa itu JSA? JSA adalah teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada
identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian
pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan. JSA ini berfokus pada hubungan antara pekerja,
tugas/pekerjaan, peralatan, dan lingkungan kerja. Idealnya, setelah Anda (supervisor)
mengindentifikasi bahaya yang ada di area kerja, Anda harus menentukan langkah-langkah
pengendalian untuk meminimalkan bahkan menghilangkan risiko tersebut.
 Siapa saja yang wajib membuat dan menerapkan JSA ?
Baik supervisor maupun pekerja, mereka harus
bekerja sama untuk menerapkan JSA. Umumnya,
supervisor bertanggung jawab untuk membuat JSA,
mendokumentasikan berkas JSA, memberi pelatihan
kepada seluruh pekerja sesuai yang tercantum di JSA,
dan menegakkan prosedur kerja yang aman dan
efisien. Namun, pekerja juga didorong untuk terlibat
dalam pembuatan dan penerapan JSA, karena mereka
yang paling mengetahui tentang bahaya serta
bagaimana cara mengontrol dan mengendalikan
bahaya yang terdapat di area kerja mereka.
 Mengapa JSA Begitu Penting
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan menjadi hal penting untuk
menciptakan lingkungan kerja aman dan menekan angka kecelakaan kerja. Dengan membentuk
operasi kerja yang sistematis, membangun prosedur kerja yang tepat, dan memastikan setiap
pekerja sudah mendapatkan pelatihan dengan benar, Anda dapat membantu mencegah kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) di tempat kerja.
Salah satu cara terbaik untuk menentukan prosedur kerja yang tepat adalah dengan melakukan
analisis bahaya yang terdapat di area kerja. Supervisor dapat menggunakan hasil analisis tersebut
untuk menghilangkan dan mencegah bahaya di area kerja. Hal ini mungkin akan berdampak pada
berkurangnya jumlah cedera dan PAK, berkurangnya absen pekerja, biaya kompensasi pekerja jadi
lebih rendah, bahkan meningkatkan produktivitas. JSA juga menjadi alat yang sangat penting untuk
melatih pekerja baru dalam melakukan langkah-langkah pekerjaan dengan aman.
 Pekerjaan Seperti Apa yang Membutuhkan JSA ?
Hampir semua jenis pekerjaan membutuhkan JSA. Namun, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam menentukan pekerjaan yang akan di analisa, diantaranya:
 Pekerjaan yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja atau PAK
 Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan cedera serius atau PAK yang mematikan, bahkan
untuk pekerjaan yang tidak ada riwayat kecelakaan sebelumnya
 Pekerjaan dimana satu kelalaian kecil yang dilakukan pekerja dapat menyebabkan kecelakaan
fatal atau cedera serius
 Setiap pekerjaan baru atau pekerjaan yang telah mengalami perubahan proses dan prosedur
kerja
 Pekerjaan yang cukup kompleks dan membutuhkan instruksi tertulis
 Bagaimana langkah-langkah dalam membuat JSA?
 Merinci langkah-langkah pekerjaan dari awal hingga selesainya pekerjaan
Langkah-langkah ini tidak hanya dibuat secara spesifik untuk satu pekerjaan tertentu, tetapi
juga khusus untuk satu area kerja tertentu. Jika area kerja berubah tetapi jenis pekerjaan sama,
tetap saja langkah-langkah dari pekerjaan tersebut perlu berubah juga.
 Mengidentifikasi bahaya dan potensi kecelakaan kerja berdasarkan langkah-
langkah kerja yang sudah ditentukan
Ini menjadi bagian paling penting dalam membuat JSA. Berikut beberapa hal yang dapat Anda
pertimbangkan saat mengidentifikasi potensi bahaya:
 Penyebab kecelakaan kerja sebelumnya (jika ada)
 Pekerjaan lain yang berada di dekat area kerja
 Regulasi atau peraturan terkait pekerjaan yang hendak dilakukan
 Instruksi produsen dalam mengoperasikan peralatan kerja
 Menentukan langkah pengendalian berdasarkan bahaya-bahaya pada setiap
langkah -langkah pekerjaan
Setiap bahaya yang telah diidentifikasi sebelumnya tentu membutuhkan kontrol dan
pengendalian. Kontrol dan pengendalian ini menjelaskan bagaimana cara Anda akan
menghilangkan bahaya di area kerja atau bagaimana cara Anda akan mengurangi risiko cedera
secara signifikan.
Setelah membuat JSA, supervisor diharuskan untuk mendiskusikannya dengan para pekerja
yang terlibat. Pasalnya, fungsi JSA sebagai pencegah kecelakaan kerja tidak akan efektif bila para
pekerja tidak mengetahui dan memahami apa saja yang dijelaskan dalam JSA. Sebelum memulai
suatu pekerjaan, pastikan supervisor dan tim meninjau isi JSA dan pastikan juga semua pekerja
mengetahui bagaimana prosedur bekerja secara aman sesuai yang tertuang dalam JSA.
Satu hal yang tak kalah penting dalam pembuatan JSA adalah jika kondisi area kerja berubah atau
area kerja berpindah, supervisor atau foreman (mandor/pengawas) harus memperbarui JSA,
karena potensi bahaya di area tersebut juga mungkin berbeda.

Anda mungkin juga menyukai