Anda di halaman 1dari 19

ANFIS PERNAFASAN DAN KAITAN DENGAN K3

kelompok 11
TIM 11

 Nur Lailatul Fauziyah 201013241068


 Nurtiti mardiyanti.s 201013241051
 Fharadya ningdias ayu 201013241037
 Raja akmal hidayatullah 201013241055
 Vebi sulistyo hartono 201013241070
 Luqman nulhakim 201013241063
Tujuan anatomi
 Mengetahui anfis pernafasan
 Melakukan pengkajian Gg nafas
 Melakukan pemeriksaan fisik gangguan
pernafasan
 Mengetahui tujuan pemeriksaan diagnostik
 Mengetahui pengkajian lengkap gangguan
pernafasan
 Mengetahui diagnosa keperawatan
What is Human Respiration?
 Sistem pernapasan manusia
memungkinkan seseorang
memperoleh oksigen,
menghilangkan karbon dioksida.
 Pernapasan terdiri dari dua fase,
inspirasi dan ekspirasi
 Inspirasi- memasukkan udara
keparu - paru
 Ekspirasi – mengeluarkan udara ke
paru-paru
Mekanisme bernafas
Fisiologi bernafas

Bernafas : perpindahan oksigen (O2) dari udara


menuju ke sel-sel tubuh dan keluarnya
karbondioksida (CO2) dari sel-sel menuju
udara bebas
Pernafasan eksternal  Difusi O2 dan CO2
melalui membran kapiler alveolus

Pernafasan internal  proses transfer O2 dan


CO2 antara kapiler-kapiler dan sel tubuh
Volume Paru-Paru
› Kapasitas : 500c.c.
› Dead space : 150c.c.
› Kapasitas Vital: 4500c.c.
› Kapasitas Paru-Paru: 6000c.c.
› Volume Residual : 1350c.c.
› Cadangan Ekspirasi : 1500c.c.
› Kapasitas Inspiratif : 3000c.c.
STRUKTUR FUNGSI
Hidung (Nasal Menghangatkan, Melembabkan, & Menyaring udara saat
Cavity) dihirup
Tenggorokan Berperan dalam proses pencernaan dan pernapasan,
( Throat) tenggorokan juga berperan untuk sistem pertahanan tubuh.

Larynx Melindungi saluran pernapasan dari masuknya benda asing


yang dapat membahayakan saluran pernapasa

Trakea Menyuplai udara ke paru-paru agar udara dapat masuk dan


keluar dari paru-paru
Bronkus Merupakan saluran udara yang memastikan udara masuk
dengan baik dari trakea ke alveolus. Selain sebagai jalur
masuk dan keluarnya udara, bronkus juga berfungsi
mencegah infeksi.
Bronkiolus Berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli.

Alveoli Menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.


Kerusakan & Penyakit Sistem Pernapasan

reaksi alergi parah yang ditandai


Asma
dengan penyempitan bronkiolus

 bronchitis radang selaput bronkiolus

kondisi di mana alveoli


emphysema memburuk, menyebabkan paru-
paru kehilangan elastisitasnya

kondisi di mana alveoli terisi


pneumonia
cairan, mencegah pertukaran gas

pertumbuhan tumor yang tidak


lung cancer teratur & tidak terkontrol di
jaringan paru-paru
Inspection: Breathing patterns
Rate
 Eupnea
 Normal
› 12-20 / min
 Tachypnea
› h rate
› Pnuemonia, pulm edema, acidosis, septicemia, pain
 Bradypnea
› i rate
› h ICP, drug OD
Inspection: Breathing patterns

Depth
 Hyperpnea
› h depth
 Hyperventilation
› h depth & rate
 Hypoventilation
› i depth & rate
Inspection: Breathing patterns

Depth
 Kussmaul's
› h rate & depth
› Assoc. with sever acidosis
 Apneustic
› Prolonged gasping I following by short
Inspection: Breathing patterns

Rhythm
 Apnea
› Not breathing
 Cheyne-stokes
› Varying depth f/b apnea
› Death rattles
› Death rales
Auscultation: Results
Normal
 Vesicular
› Lung field
› Soft and low
 Bronchial
› Trachea & bronchi
› Hollow
 Bronchovesicular
› Mixed
› Between scapulae
› Side of sternum
› 1st & 2nd intercostal space
Pemeriksaan diagnostik
 Spirometry
 Oksimetri
 AGD
 Thorak foto/CT Scan/MRI
 Fluoroscopy
 Bronchoscopy
 Thoracentesis
 Biopsi
 Sputum
X-ray Positions
Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan ketidak mampuan
pengeluaran sekret, akumulasi sekret, sekresi sekret yang berlebihan.
Ditandai dengan : sesak, abnormal AGD,
gaurgling, stridor, ronchi, wheezing batuk tidak produktif.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidak seimbangan
perfusi ventilasi. Ditandai dengan dyspneu, Pigeon chest, hiperventilasi
atau hipoventilasi, rales, stridor, sianosis, retraksi intercosta, abnormal
AGD, hipoksemia, perkusi paru dullness/tympani/ hipersonor, pergerakan
difragma tidak simetris, penurunan kesadaran, frekuensi nafas
meningkat atau menurun.
3. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan tidak adequatnya
ventilasi dan oksigenasi jaringan, nyeri, gangguan neuromuscular,
penyakit paru kronik. Ditandai dengan : sesak, hipoventilasi, adanya
trauma dada, pernafasan abdominal, pursed lips breathing,
frekuensi/kedalaman nafas abnormal, wheezing, ronkhi.
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan nyeri, kelelahan,
tidak adequatnya oksigenasi.
5. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
pengeluaran sputum berlebihan, batuk terus menerus,
mual dan muntah.
6. Cemas berhubungan dengan kongesti paru, penyakit paru
kronik, sesak dan nyeri
7. Nyeri berhubungan degan proses inflamasi, penyakit paru
akut atau pleuritis, pneumonia, dan status terminal atau
kanker.
8. Syndroma deficit perawatan diri berhubungan dengan
kelelahan, hipoksia, penurunan kesadaran, penyakit paru
kronik dan kerusakan pertukaran gas.
9. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang
informasi.

Anda mungkin juga menyukai