Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UJI DAYA BUNUH BAHAN TOKSIK LC TC


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Toksikologi dan Bahan Kimia
Dosen Pengampu : Andi Asnifatima, S.K.M., M.K.M

Disusun oleh :
Muhammad Syahdan N 191107011114
Mutiara Novalie 191107011054
Naufal Adani 191107011126
Nur Afni Chan 191107011090
Panji Nugraha D 191107011065
Resha Nurfaizah 191107011074
Siti Mutiara 191107011143
Sri Devi 191107011122

Kelompok 4

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2022
Kata Pengantar
 

Alhamdulillahirobbi’alamin, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, satu-


satunya tempat bersandar dan berharap, yang selalu memberikan limpahan nikmat dan rahmat
yang tiada ternilai untuk hamba-hamba Nya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW.
Terselesaikannya Makalah yang berjudul “Uji Daya Bunuh Bahan Toksik LC TC”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Tokosikologi dan Bahan Kimia, ini tidak terlepas dari
adanya bantuan banyak pihak. sehingga tugas ini dapat terselesaikan dan semua pihak yang
telah banyak membantu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan lebih baik.
Tanpa bantuan yang diberikan mungkin tugas ini tidak pernah terselesaikan. Semoga
kita dapat bertemu lagi untuk kembali mengerjakan amal kebaikan yang membawa manfaat
pada kehidupan. Terima Kasih.

Bogor, 11 Januari 2022

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian LC 50..............................................................................................................3
2.2 Klasifikasi LC 50..............................................................................................................4
2.3 Penilaian Bahan Toksik di Lingkungan...........................................................................4
2.4 Perhitungan Paparan Toksik.............................................................................................5
2.4.1 Lingkungan................................................................................................................5
2.4.2 Manusia......................................................................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan dan Saran......................................................................................................7
Daftar Pustaka............................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi memberikan manfaat pada peningkatan taraf hidup manusia, namun
di sisi lain kemajuan teknologi dapat juga memberikan dampak negatif yang secara langsung
merugikan manusia itu sendiri. Hasil dari aktivitas manusia sebagai tanda adanya kemajuan
teknologi dalam bidang industri, pertambangan, dan sebagainya dapat mengakibatkan
munculnya Kemajuan teknologi memberikan manfaat pada peningkatan taraf hidup manusia,
namun di sisi lain kemajuan teknologi dapat juga memberikan dampak negatif yang secara
langsung merugikan manusia itu sendiri. Hasil dari aktivitas manusia sebagai tanda adanya
kemajuan teknologi dalam bidang industri, pertambangan, dan sebagainya dapat
mengakibatkan munculnya beraneka ragam zat yang berbahaya bagi lingkungan hidup dan
pada akhirnya dapat merusak lingkungan. Bahan-bahan polutan yang berasal dari buangan
pertambangan dan industri berupa limbah yang dibuang ke perairan dapat mempengaruhi dan
mengganggu fisiologi serta morfologi tumbuhan
maupun hewan (Rompas, 1994).

Salah satu kemajuan teknologi yang saat ini sedang berkembang adalah teknologi di
bidang kimia yang memberikan kontribusi berarti pada sektor indrustri, pertanian,
peternakan, perikanan, pertambangan, sektor kehutanan, dan lain-lain. Kegiatan yang
dilakukan khususnya menyangkut pengunaan bahan kimia tanpa disadari telah menyebabkan
organisme di lingkungan itu. Salah satu bahan kimia yang banyak digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut adalah pestisida. Pestisida adalah bahan kimia bersifat racun
yang sering digunakan dalam bidang pertanian khususnya untuk memberantas hama, gulma,
dan penyakit pada tanaman serta meningkatkan produksi pertanian. Bahan-bahan kimia yang
digunakan untuk memberantas atau mencegah hama air, jasad renik dalam rumah tangga,
bangunan, dan alat-alat pengangkut serta binatang-binatang yang mengakibatkan penyakit
pada manusia dan hewan, juga termasuk dalam pestisida (Rompas dan Sunarjo, 1989).
Meskipun telah dibuat peraturan tentang tata cara pengunaan pestisida yang benar, akan
tetapi aplikasi pemakaiannya oleh petani sering tidak terkontrol sehingga menimbulkan
berbagai dampak negatif (Satta, 1974).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan masalah
yang diangkat dalam makalah ini, sebagai berikut:

1
1. Apa yang dimaksud dengan LC 50?
2. Apa saja klasifikasi LC 50?
3. Bagaimana penilaian bahan toksik di lingkungan?
4. Bagaimana Penilaian atau pengukuran perhitungan paparan toksik pada
lingkungan dan manusia?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian LC50.
2. Untuk mengetahui klasifikasi LC 50.
3. Untuk mengetahui cara penilaian bahan toksik di lingkungan.
4. Untuk mengetahui cara penilaian atau pengukuran paparan toksik pada
lingkungan dan manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LC 50
Lethal Concentration 50 (LC50) yaitu konsentrasi yang menyebabkan kematian
sebanyak 50% dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada
suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam, LC50 96 jam sampai waktu hidup
hewan uji.
Lethal Concentration 50 atau biasa disingkat LC50 adalah suatu perhitungan untuk
menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC50 adalah pada konsentrasi
berapa ekstrak dapat mematikan 50 % dari organisme uji, misalnya larva Artemia salina. Uji
toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat toksisitas dari suatu
zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan rutin suatu limbah. Suatu
senyawa kimia dikatakan bersifat “racun akut” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan
efek racun dalam jangka waktu singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat “racun kronis”
jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena
kontak yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit). (Rosianna, 2006).
Ada tiga cara utama bagi senyawa kimia untuk dapat memasuki tubuh, yaitu : Melalui
paru-paru (pernafasan), Mulut, dan Kulit. Melalui ketiga rute tersebut, senyawa yang bersifat
racun dapat masuk ke aliran darah, dan kemudian terbawa ke jaringan tubuh lainnya. Yang
menjadi perhatian utama dalam toksisitas adalah kuantitas/dosis senyawa tersebut. Sebagian
besar senyawa yang berada dalam bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik). Sebagai
contohnya adalah senyawa oksigen yang berada pada tekanan parsial 2 atm adalah bersifat
toksik. Konsentrasi oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel (Rosianna, 2006).
Suatu konsentrasi mematikan (Lethal Concentration) adalah analisa secara statistik
yang menggunakan uji Whole Effluent Toxicity (WET) untuk menaksir lethalitas sampel
effluent. Konsentrasi effluent dimana 50% dari organisme mati selama test (LC50) digunakan
sebagai pemenuhan titik akhir (endpoint) untuk Test Whole Effluent Toxicity (WET) akut.
Menurut Meyer dkk. (1982) tingkat toksisitas dari ekstrak tanaman dapat ditentukan
dengan melihat harga LC50-nya. Apabila harga LC50 lebih kecil dari 1000 μg/ml dikatakan
toksik, sebaliknya apabila harga LC50 lebih besar dari 1000 μg/ml dikatakan tidak toksik.

3
Tingkat toksisitas tersebut akan memberi makna terhadap potensi aktivitasnya sebagai
antitumor. Semakin kecil harga LC50 semakin toksik suatu senyawa.

2.2 Klasifikasi LC 50
Berdasarkan kepada lamanya, metode penambahan larutan uji dan maksud serta
tujuannya maka uji toksisitas diklasifikasikan sebagai berikut (Rosianna 2006) :
a. Klasifikasi menurut waktu, yaitu uji hayati jangka pendek (short term bioassay),
jangka menengah (intermediate bioassay) dan uji hayati jangka panjang (long term
bioassay).
b. Klasifikasi menurut metode penambahan larutan atau cara aliran larutan, yaitu uji
hayati statik (static bioassay), pergantian larutan (renewal biossay), mengalir (flow
trough bioassay).
c. Klasifikasi menurut maksud dan tujuan penelitian adalah pemantauan kualitas air
limbah, uji bahan atau satu jenis senyawa kimia, penentuan toksisitas serta daya tahan
dan pertumbuhan organisme uji.

2.3 Penilaian Bahan Toksik di Lingkungan


Lethal Concentration 50 atau LC 50 adalah suatu perhitungan untuk menentukan
keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC 50 adalah pada konsentrasi berapa
ekstrak dapat memayikan 50% dari organisme uji, misalnya larva Artemia Salina (brine
shirmp). Penentuan LC 50 biasanya banyak digunakan dalam uji toksisitas pada
farrmakologi. Perhitungan LC 50 yang sederhana belum banyak, perhitungan LC 50 pada Uji
BSLT (Brine Shirmp Lethality Test) ekstrak bakteri asal Spons. Berikut langkah-langkah
nya:
1. Buatlah table kemudian masukkan nilai konsentrasi yang dilakukan, Log10 konsentrasi
dan jumlah larva yang digunakan.
2. Jika sudah melakukan BSLT, tuliskan jumlah larva yang mati pada setiap kolom jumlah
larva mati sesuai dengan konsentrasinya.
3. Hitung % mortalitasnya dengan cara = ((jumlah yang mati / jumlah total Larva)
×100%).
4. Perhatikan jumlah larva yang mati pada konsentrasi 0 atau kontrol. Jika terdapat yang
mati maka hitung mortalitas terkoreksi, sesuai ulangan.
5. Setelah % mortalitas terkoreksi didapatkan untuk setiap ulangan maka rataratakan
dengan membagi total mortalitas terkoreksi dengan jumlah ulangan yang dilakukan.
Masukkan hasil rata-rata tersebut ke kolom rata-rata %mortalitas terkoreksi.

4
6. Cari nilai probit (probability unit) untuk mortalitas terkoreksi yang didapatkan dan
masukkan ke kolom probit. Mencari nilai probit tinggal mencocokan dengan tabel
probit di bawah ini, misalnya mortalitas terkoreksi 5,26 jika dicari nilai probitnya
menjadi 5 = 3,36.
7. Jika nilai probit sudah ada, sekarang saatnya untuk membuat grafik hubungan antara
nilai probit mortalitas (sb.y) dan Log10 konsentrasi (sb.x). Langsung buat dari Ms.
Word/Excel pada menu insert kemudian pilih chart dan pilih model XY scatter yang
pertama. Masukkan nilai probit disumbu Y dan nilai log konsentrasi di sumbu X.
8. Jika persamaannya sudah ada, tinggal dimasukkan nilai keramat untuk LC 50 adalah
nilai 5. Kenapa ? karena nilai lima mewakili 50% kematian larva. Carilah nilai x
dengan memasukan nilai 5 ke persamaan yang didapatkan. Kemudian tentukan LC50
dengan antilog(x) atau 10x. Sebenarnya menentukan LC50 yang mudah dengan
menggunakan perangkat lunak seperti R,SAS,SPSS.

2.4 Perhitungan Paparan Toksik

2.4.1 Lingkungan
Penilaian paparan bahan toksik di lingkungan berhubungan dengan paparan bahan
toksik pada manusia, di mana semakin tinggi tingkat risiko pada lingkungan juga akan
mengakibatkan tingginya risiko paparan bahan kimia atau toksik pada manusia. Perkiraan
perhitungan risiko lingkungan dapat menggunakan dua metode, yaitu metode perkiraan
langsung dan tidak langsung.
a. Perkiraan Langsung
Besarnya suatu risiko merupakan fungsi dari besarnya kementakan dengan
konsekuensi tertentu. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut:
R=f(PxK)
Dimana: R = Risiko P = Probabilitas K = Konsekuensi f = faktor Dalam peristiwa
yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan, probabilitas (kementakan) untuk
terjadinya kematian lebih kecil dari kementakan timbulnya penyakit yang kronis.
b. Perkiraan Tidak Langsung
perkiraan tidak langsung adalah perkiraan risiko dihitung secara tidak langsung
karena kasus jarang terjadi, tidak cukup tersedia data statistic untuk melakukan
perhitungan langsung dan biasanya dihitung berdasarkan pengalaman terjadinya kasus
seperti kecelakaan dengan tingkat konsekuensi tertentu pada industri.

5
2.4.2 Manusia
Perhitungan paparan toksik pada manusia biasanya menggunakan TLV (Threshold
Limit Values), yaitu besarnya konsentrasi suatu bahan kimia di udara yang diijinkan
memapar manusia secara terus menerus, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan
pada tubuh manusia itu sendiri.
Ada beberapa tipe dari TLV:
1. TLV-TWA (Threshold Limit Values - Time Weight Average), besarnya konsentrasi suatu
bahan kimia diudara yang diijinkan memapar manusia secara terus menerus selama 8 jam
setiap hari, 40 jam dalam satu minggu, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan
pada tubuh.
Rumusnya sebagai berikut :

2. TLV-STEL (Threshold Limit Values - Short Term Exposure Limit), besarnya konsentrasi
yang di ijinkan dari suatu bahan kimia, memapar pekerja secara terus menerus dalam
waktu singkat (15 menit), tanpa menyebabkan suatu cedera, iritasi yang berat, efek kronis
terhadap jaringan lunak, efek membius. Diperbolehkan tidak lebih dari 4 kali pemaparan,
dengan sedikitnya istirahat 60 menit disetiap periode pemaparan, asalkan TLV-TWA
harian tidak terlampaui.
3. TLV-C (Threshold Limit Values – Ceiling), batas paling maximum. Konsentrasi yang
tidak boleh dilanggar, dan seketika itu juga harus diambil tindakan.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Lethal Concentration 50 (LC50) yaitu konsentrasi yang menyebabkan
kematian sebanyak 50% dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan
perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam, LC50 96
jam sampai waktu hidup hewan uji. Lethal Concentration 50 atau LC 50 adalah suatu
perhitungan untuk menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Perkiraan
perhitungan risiko lingkungan dapat menggunakan dua metode, yaitu metode
perkiraan langsung dan tidak langsung. Perhitungan paparan toksik pada manusia
biasanya menggunakan TLV (Threshold Limit Values), yaitu besarnya konsentrasi
suatu bahan kimia di udara yang diijinkan memapar manusia secara terus menerus,
tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan pada tubuh manusia itu sendiri.
B. Saran
Pada kehidupan kita sehari-hari akan selalu menemukan zat kimia toksikan di
dalam rumah maupun luar rumah, dengan itu kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca. Dan semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan dan dipelajari dengan sebaik-baiknya.

7
Daftar Pustaka
Tanbiyaskur, Yulisman, Danang Yonarta. 2019. UJI LC50 EKSTRAK AKAR TUBA DAN
PENGARUHNYA TERHADAP STATUS KESEHATAN IKAN NILA (Oreochromis
niloticus). Journal of Aquaculture and Fsih Health, 8(3), 129-138.
Yulianto, Nurul Amaloyah. (2017). Toksikologi Lingkungan. Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai