Anda di halaman 1dari 27

Manajemen Perencanaan

Asuhan Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

OLEH :
NS. ADVENTY, R.B.GULO, S.KEP., M.KEP
⚫ Perencanaan merupakan hal utama dalam
serangkaian fungsi dan aktivitas manajemen
⚫ Perencanaan secara garis besar diartikan
sebagai proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi.
⚫ Pada dasarnya yang dimaksud
perencanaan yaitu memberi jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan 5 W 1 H
(unsur-unsur perencanaan).
⚫ Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa
rencana informal atau secara formal.
⚫ Rencana informal adalah rencana yang tidak
tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama
anggota suatu organisasi.
⚫ Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan
empat tujuan perencanaan:

⚫ Tujuan pertama adalah untuk memberikan


pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan
nonmanajerial.
⚫ Tujuan kedua adalah untuk mengurangi
ketidakpastian.
⚫ Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir
pemborosan.
⚫ Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan
tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan
pengevalusasian.
Tipe-tipe perencanaan:

a. Berdasarkan luasnya
⚫ Strategic; rencana yang berlaku bagi
organisasi secara keseluruhan, menjadi
sasaran umum organisasi tersebut, dan
berusaha menetapkan organisasi tersebut ke
dalam lingkungannya
⚫ Operasional; rencana yang memerinci detail
cara mencapai sasaran menyeluruh
b. Berdasarkan kerangka waktu
⚫ Jangka Panjang
⚫ Jangka Pendek
c. Berdasarkan kekhususan
⚫ Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi
pedoman umum
⚫ Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas
dan tidak memberi ruang untuk penafsiran
d. Berdasarkan frekuensi
⚫ Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang
secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan
situasi yang unik
⚫ Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang
menjadi pedoman bagi kegiatan-kegiatan ang dilakukan
secara berulang-ulang
⚫ Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang
MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi.
Sedangkan untuk jenis perencanaan yang
diterapkan adalah:
a) Rencana harian adalah kegiatan yang
dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan
perannya masing-masing. Rencana harian
dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat
operan dan pre conference
b) Rencana bulanan
Rencana bulanan karu:

⚫ Membuat jadwal dan memimpin case conference


⚫ Membuat jadwal dan memimpin pendidikan
kesehatan kelompok keluarga
⚫ Membuat jadwal dinas
⚫ Membuat jadwal petugas menerima pasien baru
⚫ Memimpin rapat bulanan perawat
⚫ Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja
ketua tim dan perawat pelaksana
⚫ Melakukan audit dokumentasi
⚫ Membuat laporan bulanan.
Rencana bulanan ketua tim:

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi


tentang keberhasilan kegiatan yang dilakukan
ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana
bulanan katim adalah:
• Mempresentasikan kasus dalam case conference
⚫ Memimpin pendidikan kesehatan kelompok
keluarga
⚫ Melakukan supervise perawat pelaksana.
Rencana kegiatan tahunan karu:

⚫ Menyusun laporan tahunan yang berisitentang


kinerja MPKP baik proses kegiatan serta evaluasi
mutu pelayanan.
⚫ Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota
masing-masing tim.
⚫ Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi
peningkatan jenjang karir perawat (pelaksana
menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi
untuk melanjutkan pendidikan formal, membuat
jadual, untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
Perencanaan Askep

⚫ Perencanaan adalah suatu kategori dari


perilaku keperawatan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang di
perkirakan di tetapkan dan intervensi
keperawatan di pilih untuk mencapai tujuan
tersebut (Potter. 2005).
⚫ Dalam menetapkan perencanaan seorang
perewat perlu berkolaborasi dengan
berbagai pihak.
B. Tahap-Tahap Merencanakan Asuhan
Keperawatan

1. Menetapkan prioritas, klasifikasikan menjadi tiga


yakni:
1) Prioritas tinggi; berdasarkan diagnosa
keperawatan dapat mengakibatksn ancaman bagi
klien atau orang lain bila tidak segera di tangani.
2) Prioritas menengah; mencakup kebutuhan
klien non emergency tidak mengancam
kehidupan.
3) Prioritas rendah; mencakup kebutuhan yang
tidak secara langsung berhubungan dengan suatu
penyakit spesifik
2.Menetapkan tujuan asuhan keperawatan.
-Tujuan asuhan keperawatan adalah sasaran yang
ingin di capai dalam pemberian intervensi terhadap
dua tipe tujuan dan harus di capai yakni jangka
pendek (diarahkan rencana keperawatan mendesak)
dan harus di capai dalam waktu yang relative
singkat.
-Tipe lain adalah tujuan jangka panjang yang di
capai dalam waktu yang relative lebih lama.
Dalam menentukan tujuan dan beberapa kriteria
yakni sebagai berikut :

1. Berfokus kepada klien.


2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan diobservasi
4. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah
dan panjang)
5. Realistik untuk kemampuan/kondisi klien dalam
waktu seperti yang ditetapkan
6. Realistik untuk tingkat pengalaman dan
ketrampilan perawat
7. Ditentukan bersama oleh perawat dan klien
8. Tujuan harus sejalan dan menyokong terapi lain
⚫ Tujuan Umum
1. Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota
perawatan dan antar tim kesehatan lainnya
2. Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan
keperawatan terhadap klien
3. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil
asuhan keperawatan yang akan dicapai.
⚫ Tujuan administratif
1. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada
klien atau kelompok
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan
profesi kesehatan lainnya
3. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan
dan evaluasi keperawatan
4. Menyediakan kriteria klasifikasi klien
⚫ Tujuan klinik
1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
2. Mengomunikasikan dengan staf perawat, apa
yang diajarkan, apa yang diobservasi dan apa
yang dilaksanaka
3. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai
pengulangan dan evaluasi keperawatan
4. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung
bagi individu, keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya untuk melaksanakan tindakan
⚫ Petunjuk Umum dalam Menulis Tujuan
1. Tulislah tujuan dalam istilah yang dapat diukur. Hindari
kata-kata : baik, normal, cukup dan perbaikan.
2. Tulislah tujuan dalam istilah `yang dapat dicapai oleh klien`,
bukan tindakan keperawatan
3. Tulis tujuan sesingkat mungkin
4. Buat tujuan yang spesifik
5. Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan
6. Rencanakan batas waktu untuk pencapaian setiap tujuan. Tulis
tanggal tujuan dan tanggal evaluasi.

⚫ Secara umum : S M A R T
3. Menetapkan kriteria hasil asuhan keperawatan

1. Merupakan model atau standar yang digunakan untu


membuat keputusan
2. Dinyatakan sebagai hasil, misalnya merupakan
perubahan status kesehatan
3. Menentukan apakah tujuan dapat dicapai
4. Menentukan kriteria keberhasilan yang ditentukan,
yang mencakup perubahan perilaku, apa yang
dilakukan oleh klien dan bagaimana kemampuan klien
sebelum mencapai tujuan.
● Manifestasi terhadap respon manusia : KAPP (Kognitif,
Afektif, Psikomotor, dan Perubahan fungsi tubuh)
1) Kognitif : pengetahuan; berdasarkan
pengulangan informasi yang telah diajarkan
kepada klien.
2) Affektif : mengetahui bagaimana respon klien
dan keluarga terhadap stress yang dihadapi
(status emosional)
3) Psikomotor : mengidentifikasi apa yang
seharusnya bisa dilaksanakan oleh klien sebagai
hasil dari rencana pengajaran
4) Perubahan fungsi tubuh : sejumlah manifestasi
yang dapat diobservasi
⚫ Ciri-ciri keberhasilan
1. Berhubungan dengan tujuan
2. Bersifat khusus dan konkrit
3. Hasilnya dapat dilihat, didengar, diraba dan
diukur oleh orang lain
4. Dinyatakan dengan istilah yang positif.
4. Menetapkan intervensi
Setelah menerapkan prioritas dan tujuan asuhan
keperawatan maka seorang perawat menetapkan
intervensi keperawatan yang akan di berikan
kepada klien.
5.Menuliskan dan mendokumentasikan perencanaan
asuhan keperawatan
Mendokumentasikan perlu di lakukan sebagai
bukti dan juga dapat di gunakan sebagai acuan
terhadap proses selanjutnya atau perencanaan
asuhan keperawatan lain di kemudian hari.
⚫ Kriteria dalam penulisan perencanaan, yakni sebagai
berikut.
1) Memakai tenaga kerja yang tepat
2) Dapat memodifikasikan
3) Bersifat spesifik
a. Siapa yang akan akan melakukan
b. Apa yang akan di lakukan
c. Dimmana dilakukan
d. Kapan dilakukan
e. Bagaimana melakukan
C.Manfaat membuat perencanaan asuhan
keperawatan:

⚫ Tujuan dan dalam pembuatan perencanaan


agar setiap implementasi asuhan
keperawatan dapat dilakukan langkah yang
tepat dan efisien.
1. Sebagai penghubung kebutuhan klien
2. Untuk menjelaskan intervensi
keperawatan yang harus dilaksanakan
3. Untuk meningkatkan praktik keperawatan,
sehingga mendapatkan pengertian yang lebih
jelas tentang prinsip proses keperawatan.
4. Menjadi dasar pendekatan yang sistematis
terhadap asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai