PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawan jiwa pada Tn. K
dengan defisit perawatan diri di Rumah Sakit Jiwa.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan keperawatan kepada klien dengan Defisit
Perawatan Diri mahasiswa/i diharapkan mampu :
1. Mahasiswa mampu mengetahui defenisi, penyebab, tanda dan gejala,
rentang respondan penatalaksanaan pada klien defisit perawatan diri.
2. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian, analisa data pada Tn. K
dengan defisitt perawatan diri.
3. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada Tn. K
dengan defisit perawatan diri.
1
4. Mahasiswa mampu menetapkan intervensi keperawatan pada Tn. K
dengan defisit perawatan diri.
5. Mahasiswa mampu melakukan implementasi keperawatan pada Tn. K
dengan defisit perawatan diri.
6. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada Tn.
K dengan defisit perawatan diri
7. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian pada Tn. K
dengan defisit perawatan diri.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Teoritis Medis
2.1.1 Defenisi
Defisit perawat diri adalah ketidakmampuan melakukan aktivitas
perawatan diri seperti (mandi,berhias,makan,BAB atau BAK )dilakukan
secara mandiri ( Keliat B.A.dkk.2014)
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada klien
gangguan jiwa. Klien gangguan jiwa gangguan jiwa kronis sering
mengalami kettidak pedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan
gejala prilaku negatif dan menyebabkan klien dikucilkan baik dalam
keluarga maupun masyarakat (Yusuf, Rizky & Hanik 2015 )
2.1.2 Etiologi
Menurut ridhayalla (2015) penyebab kurang perawatan diri adalah
kelelahan fisik dan penurunan kesadaran,menurut depkes terdapat
penyebab kurang perawatan diri adalah:
1. Faktor perdisposisi
a. Perkembangan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan
klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realistis turun klien dengan kemampuan realistas
yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
dilingkungannya.situasi lingkungan mempengarui latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
2. Fakor presifitasi
Yang merupakan faktor presifitasi defisit perawatan diri adalah
kurang penurunan motivasi,kerusakan kognisi atau
perceptual,cemas,lelah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Mennurut ridhayalla (2015) faktor faktor yang mempengaruhi
personal hygniene adalah :
a. Bodi Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik
sehingga individu tidak peduli dengan kebersian dirinya.
3
b. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri maka
kemungkinan akan terjadi perubahan personal hygniene.
c. Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alatt dan bahan seperti
sabun,pasta gigi,sikat gigi,sampo,alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan misalnya
pada pasien penderita diabetes militus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak
dibolehkan mandi
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun,sampo dan lain-lain.
g. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu kemampuan utuk merawat diri berkurang
dan peru bantuan untuk meakukannya.
4
1. meningkatkan kesadaran kepercayaan diri
2. membimbing dan menolong klien merawat diri
3. ciptakan lingkungan yang mendukung
2.2 konsep dasar keperawatan
2.2.1 pengertian
Defisit perawatan diri adalah hilangnya kemampuan manusia
dalam membedakan rangsangan internal(pikiran) dan rangsangan
ekternal (dunia luar).klien memberi persepsi atau pendapat
tentang lingkungan tanpa ada objek tau rangsangan nyata (Farida
dan yudi,2010).
5
c. Ketidakmampuan secara makan mandiri ,ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan sendiri,makan berceceran
dan makan tidak pada tempatnya
d. Ketidakmampuan defekasi/berkemih secara mandiri ditandai
denfgan defekasi/berkemih tidak pada tempatnya,tidak
membersihkan diri dengan baik setelah defekasi/berkemih
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data yang ditetapkan diagnosis keperawatan
DEFISIT PERAWATAN DIRI
3. Intervensi keperawatan
a. Tindakan keperawatan untuk pasien
Tujuan tindakan :
1. Pasien mampu melakukan untuk kebersihan secara mandiri
2. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
4. .pasien mampu melakukan defekasi/berkemih secara mandiri.
b. Tindakan keperawatan
1. Melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan
2. Melatih pasien berdandan/berhias
3. Melatih pasien makan secara mandiri
4. Melatih pasien defekasi/berkemih secara mandiri
6
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 IDENTITAS KLIEN
Inisia :Tn.K
Umur : 20 tahun
Agama : islam
Pendidikan :SMA
Suku : jawa
No.RekamMedik :234578
Tanggal masuk rs : 02 Desember 2018
Tanggal pengkajian : 24 desember 2018
SumberData : Rekam Medik
7
MasalahKeperawatan :Koping Individu.efektif
3.3 FISIK
a. Tanda Vital
TD :110/80
N :80%
S :36,8 C
P :20%
b. Klientidakmemilikikeluhan
3.4 PSIKOSOSIAL
a.Genogram
8
Masalahkeperawatan : Harga diri rendah
c. HubunganSosial
a) Orang yang berarti : orang tuaklien
b) Peransertadalamkegiatanmasyarakatkarenaklienmengalamigangguanjiwab
egitupula di RS Jiwa
c) Hubungan dalam berhubungan dengan orang lain :sebelum masuk rs jiwa,
klien tidak aktif bersosialisasi dan merasa di kucilkan oleh orang setelah
mengalami gangguan jiwa.seorang klien sudah mampu memilih teman
namun sering menyendiri
Masalahkeperawatan : Isolasisocial :Menarikdiri
d. Spiritual
1 Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam dan klien menyakini adanya
Tuhan Yang Maha Esa
2 Kegiatanibadah : Selama klien di rawat di Rsjiwa klien jarang
ibadah
Masalahkeperawatan : Tidakada
e. Status Mental
1 Penampilan
Penjelasan :klien berpenampilan tidak rapi, kotor dan rambut acak acakan
Masalahkeperawatan :Defisit Perawatan Diri
2 Pembicaraan
Penjelasan :Klien masih mampu menjawab pertanyaan perawat dengan
Lambat namun dapat dipahami
Masalahkeperawatan :Tidak Ada Masalah Keperawatan
3 AktivitasMotorik
Penjelasan :Klien terlihat lesu dan tidak bergairah
Masalah keperawatan :Tidak Ada
4 Suasana perasaan
Penjelasan :klien sedih karena ditinggal di rumahsakit, terlebih keluarga
Jarang datang menjumpai
Masalah keperawatan :HargaDiriRendah
9
5 Afek
Penjelasan :Klien sedih semenjak gagal meraih cita-citanya
Masalah keperawatan :HargaDiriRendah
6 Interaksi selama wawancara
Penjelasan :Klien kurang kooperatif, jika berbicara klien kadang-kadang
Memalingkan wajah ,kurang kontak mata pada bicara, mudah
tersinggung
Masalahkeperawatan :Isolasi social
7 Persepsi
Penjelasan :klien mengatakan bahwa ada suara-suara yang menyuruh
Untuk mengolesi badannya dengan fesesnya saat BAB
Masalah keperawatan :Gangguan persepsisensori :halusinasi pendengaran
8 Proses pikir
Penjelasan :klien mampu menjawab apa yang ditanya dengan baik .
Masalah keperawatan :tidak ada masalah keperawatan
9 Isi pikir
Penjelasan :klien dapat mengontrolisi pikirannya,klien tidak mengalami
Gangguan isi piker dan tidaka da waham
Masalahkeperawatan :Tidak Ada
10 Tingkat kesadaran
Penjelasan :klien tidak mengalami gangguan orientasi, mengenali
waktu,orang dan tempat
Masalah keperawatan :Tidak Ada
11 Memori
Penjelasan :klien mampu menceritakan masalah kejadian di masa laludan
Yang baru terjadi
Masalah keperawat :Tidakada
12 Tingkat konsentrasi berhitung
Penjelasan :klien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan sederhana
Tanpa bantuan orang lain
Masalah keperawatan :Tidak Ada
13 Kemampuan penilaian
10
Penjelasan :klien dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk
Masalah keperawatan :Tidak ada
14 Daya tolakdiri
Penjelasan :klien tidak mengingkari penyakit yang diderita,klien
Mengetahui bahwa dia sedang sakit dan dirawat di rumah sakit
jiwa.
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan
f. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
klien mengalami mekanis mekoping maladaptive yang klien jarang berbica
dengan orang lain dan lebih suka menyendiri
g. Pengetahuan KurangTentangGangguanJiwa
Klien tidak mengetahui tentang gangguan jiwa yang dialaminya dan obat yang
dikonsumsinya
h. AspekMedik
Diagnosis Medis: SkizoferniaPerinoid
Therapy Medis :
1 Haloperidol 5 mg (2x1)
2 Ttryhexipenidil 2 mg (2x1)
3 Chlorpromazine 100 mg ( 2x1)
3.5 ANALISA DATAS
N ANALISA DATA MASALAH
O
1 DS: Perubahan
Klien mengatakan mendengar suara-suara persepsisensori :
yang mengatakan“ kamu tidakakan sembuh, Halusinasi Pendengaran
tidak perlu mandi buang air besarlah dan
oleskan pada bagian tubuhmu”. Klien
mendengar suara itu pada saat :pagi,siang dan
malam hari suara itu muncul sekitar 3 sampai
5 kali dalam sehari selama 5 menit. Suara itu
muncul pada saat klien sedang sendiri,setelah
mendengar suara itu klien marah-marah dan
mencelakai diri sendiri.
11
DO :Klien terlihat pendiam,mulut
komatkamit,mondar-mandir, tertawa sendiri
Kamis 1.Data S:
03/01/20 - Tanda dan Senang
19 gejalah : O:
klien masih Klientampakrapinamunmasihbau,
bau dan rambutmasihacak-acakan,
penampilan cucitangansebelumdansesudahmakan,makanmas
acak acakan ihberjatuhan BAK/BAB di toilet
- Kemampuan A :
: pasien Deficit PerawatanDiri (+)
tidak P:
mampu 1. Latihancaramandi :
11.00 melakukan - Mandi 1x1 hari
WIB perawatan - Keramas 1x2 hari
diri - Menggosokgigi 2x1/hari
mandi,berhi 2. Latihancaraberhias
as,makan - Berpakainrapi 1x1/hari
/minum dan - Menyisirrambut 2x1/hari
BAB/BAK
5. Diagnose
keperawatan
: deficit
perawatan
diri
6. Tindakan
keperawatan
berhias :
potong
rambut
5. DS : Defisit Perawatan Diri
12
Klien malas
mandi,tidak ingin
pangkas
rambut,tidak gosok
gigi dan potong
kuku
DO :
Klien nampak tidak
rapi, bau, badan
agak kotor ,kuku
panjang dan kotor
13
menjadi seorang prajurit TNI sehingga
merasa dirinya tidak berguna dan mengurung
diri
DO :
Klien mengalami gangguan jiwa sejak tahun
2018 dan baru pertama kali masuk RS Jiwa
3. DS : Isolasi Sosial
Klien mengalami gangguan jiwa karena tidak
tercapainya cita-cita klien menjadi seorang
prajurit TNI sehingga merasa dirinya tidak
berguna dan mengurung diri
DO :
Klien suka menyendiri dan lebih memilih
tidur
4. DS : Harga Diri Rendah
Klien mangalami gangguan jiwa karena tidak
tercapainya cita-cita klien menjadi seorang
prajurit TNI sehingga merasa dirinya tidak
berguna dan mengurung diri
DO :
Klien suka menyendiri dan lebih memilih
tidur
14
SP 4 :
Mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan terjadwal
15
Defisit Perawatan Diri Menggosok gigi
3. Tindakan keperawatan : 2x1/hari
Sp 2 Melatih cara perawatan diri b. Latihan cara
: Berhias berhias :
Melatih klien cara : Berpakaian rapi
Berpakaian rapi 3x1/hari
Menyisir rambur Menyisir rambut
Memotomg kuku 3x1/hari
Menyarankan klien Memotong kuku
untuk pangkas/potong 1x/minggu
rambut Pangkas/potong
4. RTL : rambut1x2/bulan
Sp 3 Defisit Perawatan Diri :
Melatih cara perawatan diri :
Makan /minum
Jumat 1. Data : S:
28/12/2018 Tanda dan gejala : Senang
Klien masih bau, pipis O:
sembarangan serta penampilan Klien tampak rapid an
acak-acakan masih bau, rambut masih
Kemampuan : acak-acakan, cuci tangan
Pasiem sudah mampu sebelum dan sesudah
melakukan perawatan diri : makan, makan masih
mandi, berhias, makan/minum berjatuhan
2. Diagnosa keperawatan : A:
Defisit perawatan diri Defisit perawatan diri (+)
3. Tindakan keperawatan : P:
Sp 4 Melatih cara perawatan diri 1. Latihan cara mandi
: BAB/BAK Mandi 1x1/hari
BAB/BAK di toilet Keramas 1x2/hari
Setelah BAB/BAK : siram Menggosok gigi
dengan air dan cuci tangan 2x1/hari
menggunakan sabun 2. Latihan cara berhias
4. RTL : Berpakain rapi
Follow up dan evaluasi SP 1-4 1x1/hari
Defisit perawatan diri Menyisir rambut
2x1/hari
3. Latihan cuci tangan
sebelum dan sesudah
makan 4x/hari
4. Latihan makan secara
perlahan dan bersih
tidak berjatuhan
2x1/hari
5. Latihan minum secara
perlahan dan tida k
tumpah 2x/hari
6. Latihan BAB/BAK di
16
toilet dan menyiram
dengan air dan cuci
tangan menggunakan
sabun 3x/hari
BAB 4
PEMBAHASAN
17
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan kelompok melakukan
pendekatan kepada klien dan membina hubungan saling percaya kepada
klien. Komunikasi yang baik kepada klien sangat penting dalam
keberhasilan saat melakukan pengkajian terhadap klien halusinasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Husna R.A (2009).
Bahwa ada hubungan yang disignifikan antara komunikasi traupetik
dengan kepuasan klien dalam melakukan pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Dengan melakukan komunikasi teraupetikdengan klien gangguan
persepsi sensori ; halusinasi, dapat mempengaruhi keberhasilan dlam
melakukan pengkajian data.
18
berdasarkan data di atas menunjukan bahwa ada 4 diagnosa keperawatan
yang tidak terdapat pada diagnosa keperawatan secara teoritis yaitu
regiment teraupetik inefektif hargadiri rendah isolasi social menarik diri
dan resiko prilakuk kekerasan.perbedaan teori ini disebabkan oleh
gangguan yang sudah dialami oleh klien dan memilih koping yang
maladaptif yaitu menghindari masalah yang menyebabkan muncul
diagnosa-diagnosakeperawatn lain.
Pada tahap ini antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan sehingga kelompok dapat melaksanakan tindakan seoptimal
didukung dengan tersedianya sarana ruangan perawat yang baik dan
adanya bimbingan dan petunjuk dari petugas kesehatan dari rumah sakit
jiwa yang diberikan kelompok.
19
mendiagnosa keperawatan defisit perawatan diri. Dari setiap diagnosa
keperawatan impelementasi yang di lakukan sebagai berikut, melatih cara
merawat diri mandi, melatih cara merawat diri dengan berhias, melatih
cara merawat diri dengan makan dan minum, melatih cara merawat diri
dengan BAB/BAK.
20
Pada tinjauan teoritis evaluasi diharapkan adalah
a. Klien mempercayai sebagai terapis
b. Klien menganal halusinasi frekensi waktu terjadi factor pencetus
perasaan klien dan respon klien saat mendengar suara suara
c. Klien dapat mengontrol halusinasi
d. Klien sudah mengontrol halusinasi
e. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas maka penulisan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pengkajian dilakukan secara langsung pada klien dan juga dengan
menjadikan status klien informasi sebagai sumber informasi yang
dapat mendukung data-data pengkajian. Sebagai sumber
pengkajian ,perawat menggunakan komunikasi teraupetik serta
membina hubungan saling percaya antara perawat klien pada kasus
Tn.K diperoleh bahwa klien mengalami gejala-gejala defisit
perawatan diri,klien tampak tidak rapi kotor bau.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Tn.K Defisit
perawatan diri ,harga diri rendah halusinasi pendengaran ,tetapi
pada pelaksaan nya kelompok lebih fokus pada masalah utama
yaitu defisit perawatan diri
3. Perencanaan dan implementasi keperawatan diseuaikan dengan
strategi pertemuan pada pasien defisit perawatan diri dan harga diri.
21
4. Evaluasi diperoleh bahwa terjadi peningkatan pengetahuan klien
dalam perawatan diri.
5.2 Saran
Klien diharapkan dalam mengikuti program penyembuhan yang
direncanakan oleh dokter dan perawat mau dan mampu untuk
mengikutiguna kesembuhan klien. Keluarga nantinya mampu
memberikan motivasi dan semangat kepada klien untuk
mengembalikan kepercayaan diri baik di rumah maupun di rumah
sakit.
22