Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN

“ Perencanaan Keperawatan berdasarkan Metode Proses Keperawatan”

Oleh

KELOMPOK 6

1. Eghie Dhevi Melinda (153110166)


2. Fuadi Halim (153110171)
3. Putri Ramadahani (153110182)
4. Shilda Suresci Harsel (153110190)
5. Wiwit Novela (153110195)

Kelas : 1A

Dosen Pembimbing : Ns. Elvia Metti,M.Kep.Sp.Mat

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES PADANG

2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat, karunia serta hidayah-
Nya. kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Yang berjudul “ PERENCANAAN
KEPERAWATAN” makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Metodologi Keperawatan.

Dalam proses pembuatan makalah ini, kami mengalami banyak permasalahan, namun berkat
arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktu
nya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima kepada Ibu Ns.
Elvia Metti,M.Kep.Sp.Mat, selaku Dosen penguji dan pemberi materi serta teman-teman yang
mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu kami berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya khususnya
program studi ilmu keperawatan nantinya.

Padang,19 Oktober 2015

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melakukan proses keperawatan kita sebagai perawat harus memahami dengan
jelas metode-metodenya. Salah satunya perencanaan keperawatan. Dalam melakukan
perencanaan keperawatan kita berupaya untuk mengurangi masalah yang telah di identifikasi
dalam metode diagnosis keperawatan. Dengan perencanaan keperawatan ini kita dapat
membedakan tanggung jawab kita sebagai perawat dengan profesi kesehatan lainnya.
Tindakan yang dilakukan tentu saja harus sesuai dengan perencaan yang kita buat,
tidak ada satupun tindakan yang keluar dari perencanaan. Agar asuhan keperawatan yang kita
berikan dapat terealisasikan dengan baik.
B. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perencanaan perawat antara lain menentukan prioritas masalah
keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria hasil, dan merumuskan rencana tindakan
keperawatan.
C. Tujuan Khusus
 Mengetahui definisi perencanaan keperawatan
 Mengetahui tujuan perencanaan keperawatan
 Mengetahui proses perencanaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perencanaan Keperawatan


Perencanaan adalah kategori dari prilaku keperawatan dimana tujuannya berpusat
pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan interferensi keperawatan untuk
mencapai tujuan tersebut.

B. Tujuan Perencanaan Keperawatan


Terbagi 2 :
a. Tujuan Administrasi
Mengindentifikasi fokus keperawatan, fokus interferensi keperawatan dapat
di indentifikasi melalui rencana keperawatan yang disusun.
Tujuan :
a) Menentukan fokus dari asuhan keperawatan untuk klien atau
kelompok.
b) Membedakan tanggung jawab perawat dari anggota tim kesehatan
lainnya.
c) Memberikan kriteria untuk meninjauan kembali dan evaluasi
keperawatan (perbaikan kualitas).
d) Memberikan kriteria untuk pengklasifikasian dan pembayaran biaya
b. Tujuan Klinik
Merupakan penunjuk dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Semua
rencana di tetapkan merupakan pilihan yang rasional atau ilmiah dan betul-betul di
perlukan untuk mengatasi masalah yang terjadi.
Tujuan :
a) Menampilkan set prioritas dari diagnosa (masalah kolaboratif dan
diagnosa keperawatan) untuk klien.
b) Menyiapkan rencana pasti untuk mengarahkan pencatatan.
c) Mengkomunikasikan kepada staff keperawatan tentang apa yang
harus diajarkan, apa yang diobservasi, dan apa yang harus
dilaksanakan.
d) Memberikan kriteria hasil dan tujuan keperawatan untuk penelaahan
dan evaluasi perawat.
e) Mengarahkan interferensi khusus untuk klien, keluarga dan anggota
staff keperawatan lain untuk dilaksanakan.
c. Proses Perencanaan Keperawatan
1. Menetapkan prioritas masalah keperawatan, adalah untuk menentukan
masalah yang akan menjadi skala prioritas untuk diselesaikan atau untuk
diatasi terlebih dahulu. Prioritas pertama diatur bahwa masalah ini perlu
mendapatkan perhatian karena dapat mempengaruhi status kesehatan klien
secara umum dan memperlambat penyelesaian masalah yang lain.

Teknik Membuat skala prioritas antara lain :


a) Standar V : Standar asuhan keperawatan, prioritas di titik beratkan
pada masalah yang mengancam kehidupan.
b) Depkes RI, 1992 : Pedoman asuhan keperawatan
c) Hierarki Maslow : Pemenuhan terletak pada kebutuhan dasar yang
bersifat fisiologis, prioritas kedua adalah rasa aman dan nyaman,
dilanjutkan dengan cinta kasih dan sayang, dan selanjutnya
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
d) Pendekatan body sistem (B1-B6), pendekatan ini menitik beratkan
pada fungsi sistem tubuh.

2. Menetapkan tujuan dan kriteria hasil, adalah sasaran klien bertindak sebagai
kriteria untuk mengukur efektivitas rencana perawat karena kriteria hasil ini
untuk diagnosa keperawatan yang menggambarkan status baik yang dapat
dicapai atau dipertahankan melalui interfensi ketentuan keperawatan
(mandiri), kriteria ini dapat membantu membedakan diagnosa keperawatan
dengan masalah kolaboratif. Hasil dari diagnosa keperawatan tidak akan di
berikan untuk mengevaluasi efektivitas interferensi keperawatan apabila
interferensi awal dari dokter juga diperlukan. Bila sasaran klien tidak tercapai
atau bisa kemajuan dari pencapaian sasaran tidak terbukti, perawat harus
mengevaluasi ulang pencapaian sasaran, atau meninjau ulang rencana ulang
dengan menanyakan dengan pertayaan. Kriteria tujuan yaitu harus secara
singkat dan jelas disusun berdasarkan diagnosis keperawatan, spesifik, dapat
diukur atau observasi, realistis atau dapat dicapai, terdiri atas subjek, prilaku,
kondisi dan kriteria tujuan. Dimana rumusan tjuannya meliputi :
a) Formulasi pertama (S+P+H+K+T)
b) Formulasi kedua (S+P+K)
c) Formulasi ketiga (S+M+A+R+T=T)
Dari ketiga rumusan tersebut menetapkan tujuan harus ada tiga unsur
meliputi : subjek, prediket, dan kriteria

3. Menetapkan kriteria hasil


Merupakan batasan karakteristik atau indikator keberhasilan dari tujuan yang
telah ditetapkan. Kriteria hasil berorientasi pada masalah dan kemungkinan
penyebab dan merujuk pada simtom, dan meliputi empat aspek antara lain :
a) Aspek kognitif (pengetahuan)
Perubahan pengetahuan klien dari keadaan tidak tahu , kurang tahu,
dan salah konsep menjadi tau dan mempunyai konsep yang benar.
b) Aspek afektif (perubahan status fungsi)
Perubahan status emosional dan keadaan menolak, pengingkaran,
marah.
c) Aspek psikomotor
Merupakan bentuk perilaku aktif dapat dilihat melalui perubahan
tindakan klien secara nyata, yaitu perubahan dari ketidakmampuan
melakukan sesuatu keterampilan perawatan diri menjadi mampu dan
mandiri.
d) Aspek perubahan fungsi tubuh
Berkaitan dengan respon yang timbul akibat keadaan
patologis/situasi yang mengancam.

4. Merumuskan rencana tindakan keperawatan.


Merupakan desain spesifik untuk merubah pasien dalam mencapai tujuan
kriteria hasil. Tipe rencana tindakan keperawatan :
1) Diagnostic/ observasi
2) Terapeutik
3) Penyuluhan atau pendidikan kesehatan
4) Rujukan atau kolaborasi.
DAFTAR PUSTAKA

Budi pertami sumirah budiono. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Bumi Medika. Jakarta

Patter A Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai