Pembimbing:
Dr.dr. Supriyantoro, SpP. MARS
Mahasiswa:
Luxandre Agung
20170309110
(Kelas A)
I. Pendahuluan
Saat ini pelayanan BPJS Kesehatan di RS sedang menjadi sorotan dari semua kalangan mulai
dari pembuat kebijakan/pemerintah, petugas medis dan asosiasi terkait, manajemen RS dan
masyarakat umum selaku pasien dan pembayar iuran. BPJS Kesehatan dapat diibaratkan seperti
pedang bermata dua bagi manajemen RS, di satu sisi dengan pengelolaan yang baik, dapat
menjadi sumber pendapatan bagi RS, tetapi sebaliknya bila RS tidak dapat menjawab tantangan
untuk mengelola dengan baik, akan membawa kerugian, bahkan kebangkrutan RS.
Divisi casemix adalah divisi dengan tugas utama menangani manajemen pelaksanaan pelayanan
pasien dengan jaminan BPJS Kesehatan di RS. Tugas tim mencakup pengaturan alur
layanan,pemantauan aplikasi peraturan yang berlaku di lapangan, pemantauan kualitas dan
mutu pelayanan, pemberkasan, penagihan, serta menjadi jembatan penghubung komunikasi
antara RS, BPJS Kesehatan dan pasien.
Terdapat beberapa alasan mengapa peningkatan kualitas kerja divisi casemix dianggap krusial
dan akan menjadi elemen strategi yang menguntungkan bagi rumah sakit:
Dengan memperhitungkan pentingnya divisi casemix bagi RS, maka penetapan Critical Success
Factor (CSF) sebagai bagian strategi untuk peningkatan kualitas divisi casemix demi kemajuan RS
diharapkan mendapat dukungan dari manajemen RS.
Menurut Nygard (2011), terdapat tiga hasil penelitiannya terkait CSF dalam bisnis pelayanan
kesehatan:
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan beberapa teori mengenai keuntungan implementasi
CSF. Fleksibilitas strategi organisasi memungkinkan untuk bersaing dengan kompetitor dan juga
merespon tantangan dari luar (Singh dan Oberoi, 2013). Implementasi CSF juga memungkinkan
strategi dalam organisasi menjadi dinamis dan adaptif (Helfat dan Peteraf, 2003).
Mengingat kepuasan pelanggan, dalam hal ini pasien di RS, maka dapat dipertimbangkan juga
teori dan studi yang menyatakan bahwa implementasi CSF yang baik dapat membantu
organisasi untuk fokus pada kepuasan pelanggan (Zhang et al, 2002). Manajemen sumber daya
dan kapabilitas RS dalam pelayanan dapat dilihat dan dirasakan oleh pasien-pasien yang
mendapatkan pelayanan (Stalk et al, 1992), dan pada akhirnya diterjemahkan sebagai perasaan
puas terhadap RS.
III. Implementasi CSF dalam divisi casemix rumah sakit
Berkas bulan
berjalan yang
Jumlah berkas ditagihkan ke Jumlah
bulan pelayanan BPJS Kesehatan berkas yang
berjalan yang mencapai 100% dikirim ke
dikirim BPJS
Kesehatan
Verifikasi klaim Administrasi, Klaim sesuai Coding pada Coding Laporan coding
RS ke BPJS kemampuan fakta medis dan berkas klaim INACBGs dan billing
Kesehatan coding peraturan dan yang dikirim yang dalam berkas
INACBGs dan ketetapan coding 100% sesuai diajukan klaim RS ke BPJS
casemix yang yang berlaku fakta di dalam berkas Kesehatan.
bermutu lapangan dan klaim
peraturan yang Laporan hasil
berlaku. verifikasi
internal.
Penanganan Kepuasan Penanganan Tidak ada Kuesioner Kuesioner
komplain pasien komplain yang komplain yang kepuasan dari
pasien BPJS memuaskan. tidak selesai Laporan BPJS Kesehatan.
Kesehatan atau sampai komplain
Pengetahuan terjadi eskalasi pasien Laporan
akan peraturan komplain ke komplain dari
BPJS Kesehatan. tingkat yang tim penanganan
lebih tinggi komplain BPJS
Kesehatan (tim
PIPP)
Manajemen Kemampuan Pemakaian Pelayanan Data Billing
efisiensi kendali mutu sumber daya dan pasien sesuai pelayanan pelayanan BPJS
pelayanan dan biaya mutu pelayanan kriteria medis dan sumber Kesehatan.
BPJS yang adekuat. dan standar daya yang
Kesehatan bermutu dalam diterima Rekam Medis
ketetapan BPJS pasien saat
Kesehatan serta pelayanan.
tidak ada
pemborosan
sumber daya.