Anda di halaman 1dari 20

Tugas Mata Kuliah Manajemen Fasilitas dan Keselamatan

Nama : Ruth Novia Elnasanti


Nomor Induk Mahasiswa : 20210309020
Tugas Mata Kuliah : MFK 6

1. Sebutkan dan jelaskan Langkah- Langkah PCRA


---------------------------------------------JAWABAN---------------------------------------

1.1 Pre-Construction Risk Assesment (PCRA) adalah penilaian risiko yang digunakan
untuk menilai perkerjaan konstruksi dan renovasi bangunan.
Kontruksi/pembangunan baru di sebuah rumah sakit dapat berdampak pada setiap
orang di rumah sakit dan pasien dengan kerentanan tubuhnya dapat menderita
dampak terbesar. Kebisingan dan getaran yang terkait dengan kontruksi dapat
mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien dan istirahat/tidur pasien
dapat pula terganggu. Debu konstruksi dan bau dapat mengubah kualitas udara
yang dapat menimbulkan ancaman khususnya bagi pasien dengan ganggungan
pernapasan.
2.1 Tata Laksana
Langkah awal dari seluruh kegiatan adalah mengidentifikasi elemen penilaian yang digunakan
untuk menilai proses pre construction. Pada akhir proses penilaian risiko akan menghasilkan
rekomendasi mitigasi risiko (RMR). RMR ini akan ditinjau oleh individu atau pihak yang
menyelesaikan pekerjaan dan akan menjadi bagian dari dokumentasi proyek.
Penanggungjawab dari proses ini adalah :
1. Tim Pelaksana
2. Tim Pengawas
3. Tim Perencana
4. Tim Teknis Rumah Sakit
5. Tim PPK Rumah Sakit
6. Tim K3 (RS dan Tim Pelaksana)
7. Tim PPI
8. Bagian Sanitasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
9. Unit Kerja yang terkena dampak proses konstruksi
3.1 ELEMEN RISIKO PENILAIAN

a. Keselamatan Keamanan Konstruksi

Ditinjau kategori berikut ini yang sesuai dan menunjukkan apakah kategori tersebut
berlaku untuk lingkup pekerjaan yang direncanakan.

NO ELEMEN PENILAIAN
Jalur Keluar Aman
1.
Apakah proyek memiliki jalur keluar aman ? minimal 2 jalur
keluar aman

Ya Tidak
Jalur Keluar Aman
2.
Apakah proyek memiliki potensi bahaya yang mempengaruhi
akses jalur keluar aman yang telah ditentukan ?

Ya Tidak

Jalur Keluar Aman


3.
Apakah jalur keluar aman proyek dapat digunakan oleh orang lain selain
pekerja konstruksi ?

Ya Tidak

Pencegahan Kebakaran
4.
Apakah kegiatan proyek dapat berdampak pada sistem deteksi kebakaran
di rumah sakit?
Ya Tidak
Pencegahan Kebakaran
5.
Apakah kegiatan proyek dapat memberikan dampak terhadap
sistem penanggulangan kebakaran di rumah
sakit?
Ya Tidak
Pencegahan Kebakaran
6.
Apakah kegiatan proyek memiliki tambahan fasilitas atau peralatan
pemadaman kebakaran yang tersedia di area proyek ?
Ya Tidak
Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
7.
Apakah pemilik proyek mengharuskan seluruh staf untuk
mendapatkan pelatihan mengenai langkah pemadaman
kebakaran?

Ya Tidak

Pelatihan Penanggulangan Kebakaran


8.
Apakah pemilik proyek menjamin sudah pernah melakukan
pelatihan / simulasi penanggulangan kebakaran ?
Ya Tidak
Bahan Berbahaya Beracun
9.
Apakah proyek memiliki tempat penyimpanan khusus untuk
Bahan Berbahaya dan Beracun ?
Ya Tidak
Kompartemen
10.
Apakah proyek membutuhkan partisi tahan asap sementara ? Partisi
tersebut harus bebas asap dan terbuat dari material yang tidak mudah
terbakar
Ya Tidak

Dampak Terhadap Struktur Bangunan


11.
Akankah aktifitas proyek akan mempengaruhi struktur bangunan rumah
sakit dan berdampak pada proteksi kebakaran seperti pintu dan dinding?
Ya Tidak
Pengawasan Terhadap Potensi Bahaya
12.
Akankah pemilik proyek akan melakukan peningkatan terhadap
inspeksi dan pengawasan bahaya terhadap aktifitas proyek
Ya Tidak Frekuensi berkala:
Harian

Mingguan

Bulanan

Hot Work
13.
Apakah terdapat pekerjaan yang dapat menimbulkan panas dan
percikan api selama proses proyek berlangsung ?
Ya Tidak
Area Posting
14.

Apakah terdapat media informasi terkait standar keselamatan dan


kesehatan kerja yang tertempel di area proyek ?
Ya Tidak
b. Sistem utilitas

1. Selama kegiatan proyek yang salah satu dari berikut mungkin terganggu atau
terpengaruh di daerah manapun di luar area kerja?

Ya Tidak ada

--> Pasokan Air, drainase, daya listrik, sistem ventilasi, oksigen, vacum, katup
sprinkle, dll. Untuk salah satu sistem di mana gangguan yang diramalkan tolong
jelaskan langkah- langkah yang harus diambil untuk mengurangi dampak.
2. Kebisingan dan Getaran Assessment, Sebutkan kegiatan yang akan menghasilkan
kebisingan dan / atau getaran mungkin mengganggu:Aktivitas
3. Waktu & Durasi:

4. Strategi Mitigasi
c. Lingkungan

1. Siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkan sehari-hari di dalam area kerja?
2. Apakah membersihkan lokasi diperlukan pada akhir setiap hari kerja? Jika Ya, siapa
yang bertanggung jawab untuk membersihkan Lokasi ?
3. Apakah ada kebutuhan khusus yang diperlukan untuk membersihkan lokasi pada akhir
proyek?
Jika Ya, Daftar kebutuhan khusus:
4. Harap memberikan daftar setiap Bahan Berbahaya digunakan atau disimpan di dalam
wilayah proyek
5. Apakah pekerjaan cenderung menghasilkan setiap bau berbahaya atau tidak biasa?

Jika Ya, langkah-langkah apa yang harus diambil untuk meminimalkan dampak?

Apakah ada kontaminan dikenal?


Ya Tidak ada
6. Langkah-langkah apa yang harus diambil untuk meminimalkan dampak?
7. Apakah pekerjaan yang direncanakan meliputi hal-hal berikut? Memasuki Ruang Sempit,
Penggalian, Cranes atau mengangkat peralatan, Gangguan pejalan kaki atau kendaraan
lalu lintas Pekerjaan membutuhkan Perlindungan Jatuh Pekerjaan listrik. Rekomendasi
tambahan untuk mengurangi / mengurangi risiko untuk pekerjaan ini:
8. Rumah Sakit Mengelola itu Lingkungan selama Demolition, Renovasi, atau Konstruksi
Baru untuk Mengurangi Risiko .

1. Pengendalian Infeksi dan Kualitas Udara

TIPE
KONSTRUKSI
Proses Inspeksi (non-invasif). Termasuk Pekejaan dengan skala kecil, kegiatan
durasi
kegiatan yang tidak menghasilkan debu
atau pekerjaan yang tidak memerlukan pendek, yang hanya akan membuat debu
pemotongan dinding, pengeboran, minimal.Termasuk, namun tidak terbatas
pengamplasan atau akses ke langit-langit pada :
selain untuk inspeksi visual seperti:
a. Pemasangan instalasi telepon dan
a. Memindahkan plafon untuk inspeksi jaringan komputer
visual (batasan < 5 m2) b. Melakukan pembongkaran dinding

b. Pengecatan (bukan pengamplasan) atau langit – langit dimana debu


masih dapat dikontrol
c. Pekerjaan jaringan elektrik
c. Memperbaiki area kecil pada dinding
d. Pekerjaan pipa air (memutus
d. Pekerjaan pipa air (memutus
sementara pipa air ≤ 15 menit di
sementara
area tertentu).
suplai air ≤ 30 menit dilebih dari 1
e. Perbaikan pipa kecil tanpa solder dan
area perawatan)
bor
e. Maksimal 4 plafon pengganti genteng
f. Kegiatan yang tidak menghasilkan
dalam 50 kaki persegi
debu atau membutuhkan pembongkaran
f. Melakukan pemotongan/ pengelasan
dinding atau langit – langit selain untuk
dengan durasi pendek, pengeboran,
inspeksi visual
atau pengamplasan dari daerah yang
g. Kerja dengan kebutuhan listrik kecil
sangat kecil di mana dapat
Perbaikan Hardware pintu dan jendela menciptakan debu kecil dan dapat

TIPE KONSTRUKSI
TIPE C TIPE D
Setiap pekerjaan yang menghasilkan Kegiatan yang menghasilkan banyak debu

tingkat debu dengan jumlah sedang - banyak. dan termasuk juga kegiatan pembongkaran
Dansetiap pekerjaan yang membutuhkan besar / re-konstruksi serta konstruksi mayor.
pembongkaran atau penghapusan komponen Termasuk pekerjaan :
bangunan tetap atau rakitan, pekerjaan
a. Kegiatan yang membutuhkan pekerjaan
dengan perekat, cat, pelarut, pengencer dan
shift berturut – turut (lebih dari 1 sift)
pembersih yang kuat, pekerjaan yang
b. Membutuhkan pembongkaran berat
mengambil lebih dari satu shift (8 jam
perhari) untuk menyelesaikan. Termasuk, c. Memindahkan seluruh area langit –
jenis pekerjaan langit / plafon

: d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara

a. Pengamplasan dinding untuk pengecatan suplai air > 1 jam dan dilebih dari 1 area

dinding perawatan pasien)

b. Pembongkaran ubin pada lantai dan e. Pembongkaran Major


langit – langit ruangan dengan luas 20% f. Konstruksi mayor yang
dari total luas membutuhkan waktu selama beberapa
c. Pembangunan dinding, lantai dan langit hari

– langit yang baru g. Konstruksi baru

d. Pekerjaan elektrik diatas langit – langit


(minor) dan pekerjaan pemasangan kabel
(mayor).
e. Pekerjaan pipa air (memutus sementara
suplai air 30 – 60 menit di lebih dari 1
area perawatan)
f. Setiap pekerjaan pengeboran dengan
waktu yang lama
g. Setiap proses pengelasan atau
pemotongan di ruang area perawatan
AREA KONSTRUKSI BEDASARKAN TINGKAT RISIKO
GROUP 1 – Risiko GROUP 2 – Risiko GROUP 3 –Risiko GROUP 4 - Risiko

Rendah Medium Medium-tinggi tertinggi


a. Area a. Pediatrics a. IGD a. Kamar Operasi

Perkantoran, b. Unit perawatan b. Radiologi / MRI b. ICU


lobi, pasien tidak
/Kedokteran c. Cath.
korido terdaftar di Grup
Nuklir / Echo
Laboratorium
r non-pasien 3 atau 4
c. Onkologi
b. Support Facility c. Penerimaan & d. CSSD
d. IPAL & TPS
(misal : Ruang Tempat umum
e. VK
Mesin,Ruang d. Lobi & Koridor e. Laboratorium
Housekeeping, Perawatan f. R. Isolasi
f. Ruang PBRT
Area Laundry & Pasien g. Ruang
Linen Kotor, e. Cafeteria/ g. Unit
Kemoterapi
Area Umum, dll) Kitchen Hemodialisi

c. Area perawatan f. Klinik Rawat s h. Ruang

Non-pasien yang h. Endocsopy


Jalan (Kecuali Tindakan gigi
tidak termasuk
onkologi dan i. Ruang Anak i. Depo Farmasi
dalam Grup 2, 3
bedah) j. Ruang
atau 4. j. Daerah lain di
g. Ruang Tunggu Neonatu
mana prosedur
Pasien s
bedah invasif
h. Ruang k. Ruang Geriatri
dapat dilakukan
Pendaftaran l. Ruang
i. Kamar Jenazah Fisioterap
i

Langkah 3 Pembagian Berdasarkan kegiatan kontruksi dan tingkat risikomenurut Kelas


Langkah 4 Identifikasi Daerah Sekitar Area, Proyek, Menilai Dampak Potensial

a. Tipe dan Group Pekerjaan Konstruksi digunakan untuk menetapkan kelas risiko
dan memutuskan upaya penanganan

Risk Level Type A Type B Type C Type D

Group 1 Class I Class II Class II Class III/IV

Group 2 Class I Class II Class III Class IV


Group 3 Class I Class II Class III/IV Class IV
Group 4 Class III Class III/IV Class III/IV Class IV

Kegiatan konstruksi ini termasuk dalam kelas risiko:


KELAS 1
PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS
UDARA
Sebelum Pekerjaan Saat Pekerjaan Saat Pekerjaan
Berlangsung Berlangsung Selesai

1. PCM (Pre Construction 1. Melakukan pekerjaan 1.Membersihkan area

Meeting) untuk dengan meminimalisir konstruksi dari sisa


mengkomunikasikan langkah adanya debuselama material atau
konstruksi berjalan
pekerjaan secara detail pembongkaran
2. Segera menutup
2. Menutup lokasi proyek
kembali plafon atau
dengan pembatas sehingga 2.Menghilangkan debu
langit – langit setelah
menghindari kontaminasi dilakukan pembongkaran. yang masih tersisa
selama

10
Debu 3. Akses keluar masuk proses konstruksi sebelum
3. Memberi tanda petunjuk / pekerja bebas dari meninggalkan area
puing – puing konstruksi
peringatan yang jelas
bangunan
Rute transportasi barang bersih
4. Alat angkut material
tidak dekat dengan material
harus tertutup
yang terkontaminasi

5. Pintu keluar masuk


proyek selalu tertutup
6. Mempertahankan
lingkungan pekerjaan
tetap kering
7. Memastikan barang –
barang yang mendukung
pertumbuhan kuman
8. tidak digunakan

KELAS 2

PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS


UDARA
Sebelum Saat Pekerjaan Saat Pekerjaan
Pekerjaan Berlangsung Selesai

Berlangsung

1. PCM (Pre Construction 1. Ketika sedang proses 1. Mengelap


Pemotongan, semprotkan permukaan
Meeting) untuk
sedikit air agar debu tidak
mengkomunikasikan dengan desinfektan.
berterbangan
langkah pekerjaan 2. Membersihkan
2. Ketika mengangkut
secara detail permukaan dengan
material dan sampah sisa
2. Menutup pintu, jendela
kain pel basah atau
pembangunan
dan ventilasi yang tidak
vacuum

11
Digunakan menggunakan container sebelum meninggalkan
untuk menghindari yang tertutup area konstruksi
Debu Segera menutup kembali 3. Membuka kembali
Menutup lokasi proyek plafon atau langit – ventilasi, jendela dan
dengan pembatas langit setelah dilakukan pintu yang sebelumnya
sehingga menghindari pembongkaran. tertutup
kontaminasi debu

12
4. Menyediakan filtrasi 4. Akses keluar masuk
pada local exhaust pekerja bebas dari puing –
5. Menggunakan isolasi puing bangunan
system HVAC di area 5. Pintu keluar masuk proyek
konstruksi untuk selalu tertutup
mencegah kontaminasi 6. Bagian kebersihan, harus
pada sistem salurannya melakukan pembersihan
6. memasang unit udara lebih sering disekitar area
negative portable, yang yang berdekatan dengan
harus dioperasikan area konstruksi
selama masa konstruksi 7. Memonitoring filter
7. memperhatikan akses selama konstruksi
untuk pekerja proyek berlangsung
dengan material dan sisa
pembongkaran,
sebaiknya dibedakan
8. membedaka akses antara
pekerja proyek dengan
pasien dan
pekerja rumah sakit
9. Memberi tanda
petunjuk / peringatan
yang jelas
10. Rute transportasi barang
bersih tidak dekat dengan
material
yang terkontaminasi

13
KELAS 3 (Tambahan dari kelas I dan II )

PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS


UDARA
Sebelum Saat Pekerjaan Saat Pekerjaan
Pekerjaan Berlangsung Selesai

Berlangsung
1. PCM (Pre Construction 1. Ketika sedang proses 1. Sistem ventilasi harus

Meeting) untuk pemotongan, semprotkan Dibersihkan setelah


mengkomunikasikan sedikit air agar debu tidak konstruksi selesai
langkah pekerjaan berterbangan 2. Mengalirkan air di area
secara detail 2. Udara didalam gedung konstruksi dan
2. Menutup pintu, jendela yang dilakukan renovasi sekitarnya sebelum
dan ventilasi yang tidak akan disirkulasikan keluar ditempati
Digunakan secara berkala dengan 3. Mengecek ulang suhu
untuk menghindari debu sistem HEPA Filter sebelum ditempati
3. Menutup lokasi proyek 3. Ada sumber listrik 4. Jangan melepas
dengan pembatas alternatif yang dapat penghalang debu
minimal 2 lapis atau digunakan apabila terjadi terlebih dahulu sebelum
menggunakan papan listrik mati pekerjaan proyek selesai
hingga langit - langit 4. Kontraktor wajib dan dilakukan
sehingga menghindari mengirimkan lembar kerja pembersihan area
kontaminasi debu ICRA, daftar kontrol dan proyek secara
4. Menyediakan filtrasi kontak informasi di tempat menyeluruh dan siap
pada local exhaust Kerja untuk digunakan.
5. Membuat isolasi system 5. Mempertahankan tekanan 5. Meninjau ulang kondisi
HVAC di area konstruksi udara negatif di tempat area proyek dengan Tim
Untuk kerja minimal 0,01 "WG PPI sebelum melepas
mencegah kontaminasi 6. Ketika mengangkut pengahalang debu
pada system salurannya material dan 6. Melepaskan penghalang
6. memasang unit udara sampah sisa debu dengan hati – hati

14
negative portable, yang pembangunan menggunakan untuk meminimalkan debu
harus dioperasikan selama container dan kotoran dari pekerjaan
masa konstruksi yang tertutup konstruksi
7. memperhatikan 7. Akses keluar masuk
akse pekerja
s untuk pekerja proyek bebas dari puing – puing
dengan material dan sisa bangunan
pembongkaran, sebaiknya 8. Frekuensi penggantian filter
dibedakan udara ditingkatkan
8. Membedakan akses antara 9. Pintu keluar masuk proyek
pekerja proyek dengan selalu tertutup
pasien dan pekerja rumah 10. Segera menutup kembali
sakit plafon atau langit – langit
9. Memberi tanda setelah
petunjuk / peringatan dilakukan pembongkaran
yang jelas 11. Bagian kebersihan, harus
10. Rute transportasi melakukan pembersihan
barang bersih tidak dekat lebih sering disekitar area
dengan material yang yang berdekatandengan area
terkontaminasi konstruksi
Terdapat anteroom 12. Membersihkan sampah
sisa konstruksi
sebelum meninggalkan area
konstruksi
13. Melakukan
monitoring tekanan
negative di area konstruksi
dan
mendokumentasikan
setiap hari
14. Melakukan
pemeriksaan terhadap

15
16
pengahalang debu setiap
hari dan
mendokumentasikan
hasilnya
15. Sistem ventilasi yang baru
harus dilindungi dari debu
konstruksi sampai
pekerjaan
konstruksi selesai

KELAS IV(Tambahan dari kelas I, II dan III)

PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS


UDARA
Sebelum Pekerjaan Saat Saat Pekerjaan
Berlangsung Pekerjaan Selesai

Berlangsung

1. Memberikan fasilitas anteroom

dan meminta untuk setaip


pekerja yang masuk dan keluar
area proyek melewati anteroom.
Anteroom tersebut berguna
untuk sebagai ruang antara area
proyek dengan area non proyek,
atau daerah sekitar proyek
2. Pekerja konstruksi akan
membersihkan area anteroom
sebelum pekerjaan konstruksi
diserah terimakan ke pihak
rumah sakit
3. Pekerja menggunakan apron
atau baju khusus ketika

17
18
memasuki area proyek dan
melepasnya ketika
menggialkan area proyek
Setiap pekerja yang masuk area
proyek wajib menggunakan
penutup sepatu.

 LANGKAH KE 5. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang perawatan,


ruang farmasi/obat dst

 LANGKAH KE 6. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan : ventilasi,


pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman.

 LANGKAH KE 7. IdentifIkasi langkah-2 pencegahan , menggunakan penilaian


sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernya dinding yang tertutup rapat).
Apakah HEPA filter diperlukan.? (Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka Area
yang direnovasi/kontruksi seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakan
dan merupakan area negatif terhadap daerah sekitarnya.)
 LANGKAH KE 8. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah ada
risiko akibat merusak kesatuan struktur (misal : dinding, atap, plafon)
 LANGKAH KE 9. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan
selama bukan jam pelayanan pasien.
 LANGKAH KE 10 Buat Rencana yang Memungkinkan untuk Jumlah Ruang isolasi/
ruang aliran udara negative yang memadai
 LANGKAH KE 11 : Buat Rencana yang Memungkinkan untuk Jumlah dan Tipe Bak
Cuci Tangan
 LANGKAH KE 12 : Merencanakan untuk membahasn masalah pencegahan dengan
tim proyek

19
Kesimpulan
 Harus ada kebijakan renovasi dan kontruksi di RS.
 Setiap RS yang melakukan renovasi maka harus membuat PCRA (ICRA plus)
 PCRA merupakan penilaian risiko terkait dengan :
a) kualitas udara;
b) pengendalian infeksi; --> ICRA
c) utilitas;
d) kebisingan;
e) getaran;
f) bahan berbahaya;
g) layanan darurat, seperti respon terhadap kode; dan
h) bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan,
dan layanan.

20

Anda mungkin juga menyukai