Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

ASESMEN RISIKO PRA KONSTRUKSI


(P-CRA)

PEMBANGUNAN TEMPAT
PENJEMURAN LINEN
LAPORAN
ASESMEN RISIKO PRA KONSTRUKSI (P-CRA)
PEMBANGUNAN TEMPAT PENJEMURAN LINEN

I. Pendahuluan
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi menggunakan kriteria risiko untuk
menilai dampak pembangunan dari perbaikan unit di unit layanan maupun di unit kerja di
rumah sakit. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berperan dalam menjalankan
identifikasi risiko infeksi terkait pembangunan bangunan sarana prasarana di unit pelayanan
pasien. Identifikasi meliputi identifikasi tipe atau jenis kontruksi atau pembangunan,
identifikasi dapak risiko pada pasien atau petugas dilingkungan sekitar pembangunan,
perencaan pembangunan, kegiatan selama pembangunan hingga pelaporan setelah
pembangunan.
Pengaruh dari renovasi dan konstruksi bangunan terhadap bahaya keselamatan dan
kesehatan kerja baik dari aspek pekerja maupun aspek lingkungan merupakan suatu hal yang
perlu diperhatikan dan dilakukan tindakan penilaian resiko serta tindakan pengendalian
resiko tersebut agar tidak menimbulkan bahaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Pra Construction Re Assessment (PCRA) merupakan suatu proses penilaian dan
tindakan pengendalian resiko sebelum pekerjaan dilakukan yang bertujuan untuk mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan mengelola risiko.
Saat ini di RSU Queen Latifa Kulon Progo belum memiliki tempat penjemuran linen
yang luas, sehingga perlu adanya perencanaan pembuatan tempat penjemuran linen.
Pembangunan tempat ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus, ditempat yang jauh
dari lokasi pasien agar tidak menggangu aktifitas pasien dan juga tidak mengganggu
kenyamanan pasien.
Walaupun lokasi nya berada jauh dari pasien, akan tetapi tetap diperlukan adanya
perencanaan pengendalian risiko sebelum proses pembangunan dilakukan. Untuk itu
diperlukan pemantauan saat area pembangunan dengan memperhatikan lingkungan sekitar
area pembangunan, karena debu yang dihasilkan dari proses pembangunan dapat
memberikan dampak pada lingkungan. Perlu dilakukan pemantauan penggunaan alat
pelindung diri pada petugas dan kebersihan serta pengendalian lingkungan selama
pembangunan.
II. Tujuan
Tujuan dilakukannya P-CRA renovasi adalah :
1. Mengidentifikasi potensi resiko dampak pembangunan gedung baru
2. Mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk meminimalkan risiko
3. Mengurangi transmisi debu / pengendalian risiko saat proses pembangunan
4. Meningkatkan keselamatan petugas saat melakukan pembongkaran dan pembangunan

III. Pelaksanaan
Pembangunan gedung rawat inap standar dilaksanakan pada :
Tanggal : 1 Agustus - 7 Agustus 2023
Lokasi : Lahan Kosong samping RS
Kegiatan : Pembangunan Tempat Penjemuran Linen

IV. Analisis PCRA


1. ELEMEN PENILAIAN ASESMEN RISIKO PRA KONSTRUKSI (PCRA)
I. Identitas Pekerjaan
Nama Pekerjaan : Pembuatan Tempat Penjemuran Linen
Waktu Pengerjaan : Konsultan Perencana :-
1 Agustus 2023- 7 agustus 2023
Tenaga Kerja : Kontraktor Pelaksana :
4 Pekerja -
No Dokumen :- Konsultan Pengawas : -

II. Lokasi Pekerjaan


Gedung : Lahan Kosong
Lantai :1
No. Kamar/ Ruang : Lahan Kosong
Risk Level Kelas II
Tipe Konstruksi Type B

ELEMEN PENILAIAN RISIKO


A. Keselamatan Keamanan Kontruksi
Harap tinjau masing-masing kategori berikut ini yang sesuai dan menunjukkan apakah
kategori tersebut berlaku untuk lingkup pekerjaan yang direncanakan.
No Elemen Penilaian Keselamatan Identifikasi langkah-langkah sementara
Keamanan Konstruksi yang harus diambil
1 Jalur keluar aman jalur keluar menggunakan jalur mobil,
Apakah proyek memiliki jalur keluar tidak menjadi satu dengan jalur atau
aman? Minimal 2 jalur keluar aman akses mobil pasien
 Ya □Tidak
2 Jalur Keluar Aman Area pembangunan tidak berada dalam
Apakah proyek memiliki potensi bahaya akses pasien
yang mempengaruhi akses jalur keluar
aman yang telah ditentukan?
 ya  tidak
3 Jalur Keluar Aman Untuk jalur keluar hanya digunakan
Apakah jalur keluar aman proyek dapat oleh pekerja proyek
digunakan oleh orang lain selain pekerja
konstruksi?
□ ya  tidak
4 Pencegahan Kebakaran Tidak ada dampak antara proses
Apakah kegiatan proyek dapat pembangunan dengan sistem deteksi
berdampak pada sistem deteksi kebakaran di RS
kebakaran di rumah sakit?
□ ya  tidak
5 Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat
berdampak pada sistem deteksi
kebakaran di rumah sakit?
□ ya  tidak
6 Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek memiliki
tambahan fasilitas atau peralatan
pemadaman kebakaran yang tersedia di
area proyek?
 ya  tidak
7 Pelatihan Penanggulangan
Kebakaran
Apakah pemilik proyek mengharuskan
seluruh staf untuk mendapatkan
pelatihan mengenai langkah
pemadaman kebakaran ?
 ya  tidak
8 Pelatihan Penanggulangan
Kebakaran
Apakah pemilik proyek menjamin
sudah pernah melakukan
pelatihan/simulasi penanggulangan
kebakaran?
 ya  tidak
9 Bahan Berbahaya Beracun
Apakah proyek memiliki tempat
penyimpanan khusus untuk Bahan
Berbahaya dan Beracun?
□ ya  tidak
10 Kompartemen
Apakah proyek membutuhkan partisi
tahan asap sementara? Partisi tersebut
harus bebas asap dan terbuat dari
material yang tidak mudah terbakar
□ ya  tidak
11 Dampak Terhadap Struktur
bangunan
Akankah aktifitas proyek akan
mempengaruhi struktur bangunan
rumah sakit dan berdampak pada
proteksi kebakaran seperti pintu dan
dinding?
□ ya  tidak
12 Pengawasan Terhadap Potensi Ada petugas khusus untuk mengawasi
Bahaya jalannya pembangunan ruang paru
Akankah pemilik proyek akan
melakukan peningkatan terhadap
inspeksi dan pengawasan bahaya
terhadap aktifitas proyek
 ya □ tidak
Frekuensi Berkala :
……√….. Harian
……….. Mingguan
……….. Bulanan
13 Hot Work Ada proses pemasangan instalasi listrik
Apakah terdapat pekerjaan yang dapat di ruang baru.
menimbulkan panas dan percikan api
selama proses proyek berlangsung?
 ya □ tidak
14 Area Posting
Apakah terdapat media informasi terkait
standar keselamatan dan kesehatan kerja
yang tertempel di area proyek?
□ ya  tidak

Kerusakan Utilitas dan Dampak :


Selama kegiatan proyek adalah salah satu dari kemungkinan berikut yang akan terganggu atau
terkena dampak di area manapun di luar area kerja?
Ya Tdk NA
□  □ ketersediaan Air Water Supplay
□  □ Saluran Irigasi
  □ Sistem drainase Atap
  □ ketersediaan Listrik
□  □ Ketersediaan Sumber Listrik Alternatif
□  □ Sitem Ventilasi
□  □ Oxygen
□  □ Gas Medis
□  □ Vacum Gas Medis
□  □ Gas Media Lainnya : ……………………………….
□  □ Room Number that the sprinlke valve serving the area is located in :
Apabila ada beberapa yang mengalami gangguan, mohon dijelaskan langkah-langkah yang harus
diambil untuk mengurangi dampak dari gangguan tersebut:
Tidak ada.
Tuliskan tindakan pencegahan yang akan dilakukan untuk memastikan bila terjadi gangguan
yang tidak diinginkan tidak terjadi:
Tidak ada.

Penilaian kebisingan dan Getaran


Tuliskan setiap kegiatan yang akan menghasilkan kebisingan dan / getaran yang cenderung
mengganggu :
Aktifitas :
1. Pemotongan besi / galvalum penyangga
Waktu dan durasi : selama proses pembangunan
Strategi Mitigasi : pembuatan cover atau penutup di area proyek, membuat jalur tertutup
atau melokalisir area pembangunan dari pasien dan karyawan, memberikan informasi kepada
pengunjung rumah sakit atau pasien dan karyawan jika akan dilakukan proses pembangunan.
( membuat tulisan/ pengumuman)
Penilaian Lingkungan :
 Siapa yang bertanggungjawab setiap hari untuk kebersihan di area proyek?
Tukang pembangunan.
 Apakah setiap hari dilakukan pembersihan di lokasi proyek sebelum pekerjaan selesai?
Ya.
 Jika iya, siapa yang bertanggungjawab akan hal tersebut?
 Tukang
 Apakah ada kebutuhan khusus yang dibutuhkan untuk membersihkan area proyek setiap
harinya?
 Tidak ada.
2. Melakukan identifikasi tipe aktifitas konstruksi
Tipe Konstruksi : Tipe B
TIPE KONSTRUKSI
TIPE A TIPE B
Proses Inspeksi (non-invasif). Pekerjaan dengan skala kecil,
Termasuk kegiatan yang tidak kegiatan durasi pendek, yang hanya
menghasilkan debu atau pekerjaan akan membuat debu minimal.
yang tidak memerlukan pemotongan Termasuk namun tidak terbatas
dinding, pengeboran, pengamplasan pada:
atau akses ke langit-langit selain untuk a. Pemasangan instalasi telepon dan
inspeksi visual seperti: jaringan komputer
a. Memindahkan plasfon untuk inspeksi b. Melakukan pembongkaran dinding
visual (batasan <5m2) atau langit-langit dimana debu masih
b. Pengecetan (bukan pengamplasan) dapat dikontrol
c. Pekerjaan jaringan elektrik c. Memperbaiki area kecil pada
d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara dinding
pipa air ≤ 15 menit di area tertentu) d. Pekerjaan pipa air (memutus
e. Perbaikan pipa kecil tanpa bor dan sementara suplai air ≤ 30 menit
soulder dilebih dari 1 area perawatan)
f. Kegiatan yang tidak menghasilkan debu e. Maksimal 4 plafon pengganti
atau membutuhkan pembongkaran genteng dalam 50 kaki persegi
dinding atau langit-langit selain untuk f. Melakukan pemotongan /
inspeksi visual pengelasan dengan durasi pendek,
g. Kerja dengan kebutuhan litrik kecil pengeboran, atau pengamplasan dari
h. Perbaikan hardware pintu dan jendela daerah yang sangat kecil dimana
i. Perbaikan penggantian dapat menciptakan debu kecil dan
j. Melukis dinding dapat dikendalikan.
g. Perbaikan mekanik kecil

AREA KONSTRUKSI BERDASARKAN TINGKAT RISIKO


GRUP 1 – GRUP 2 – GRUP 3 – GRUP 4 –
Risiko Rendah Risiko Risiko Medium Risiko
Medium -Tinggi Tertinggi
a. Area a. Pediatrics a. IGD a. Kamar operasi
perkantoran, b. Unit perawatan b. Radiologi / b. ICU
lobi, koridor pasien tidak MRI/Kedoktera c. Cath.
non pasien terdaftar di n nuklir / Echo Laboratorium
b. Support grup 3 atau 4 c. Onkologi d. CSSD
facility (misal: c. Penerimaan d. IPAL dan TPS e. VK
ruang mesin, dan tempat e. Laboratorium f. R. Isolasi
ruang umum f. Ruang PBRT g. R. kemoterapi
housekeeping, d. Lobi dan g. Unit HD h. R. tindakan
area laundry, koridor h. Endoscopy gigi
linen kotor, perawatan i. Ruang Anak i. Depo farmasi
area umum dll) pasien j. Ruang j. Daerah lain
c. Area e. Cafetaria Neonatus dimana
perawatan non f. Klinik rawat k. Ruang Geriatri prosedur bedah
pasien yang jalan (kecuali l. Ruang invasif dapat
tidak termasuk onkologi dan Fisioterapi dilakukan
dalam grup bedah)
2,3,4. g. Ruang tunggu
pasien
h. Ruang
pendaftaran
i. Kamar jenazah
Area konstruksi berdasarkan tingkat risiko adalah Risiko Rendah

3. Tipe dan Grup Pekerjaan Konstruksi digunakan untuk menetapkan kelas risiko dan
memutuskan upaya penanganan.
Risk Level Type A Type B Type C Type D
Grup 1 Class I Class II Class II Class III/IV
Grup 2 Class I Class II Class III Class IV
Grup3 Class I Class II Class III/IV Class IV
Grup 4 Class III Class III/IV Class III/IV Class IV
Kegiatan konstruksi ini termasuk dalam kelas risiko : Kelas II

4. Upaya pengendalian yang dilakukan berdasarkan grading adalah sebagai berikut :


KELAS 2
PENGENDALIAN INFEKSI DAN KUALITAS UDARA
Sebelum Pekerjaan Saat Pekerjaan Saat Pekerjaan Selesai
Berlangsung Berlangsung
1. PCM (Pre Construction 1. Ketika sedang proses 1. Mengelap permukaan
Meeting) untuk pemotongan, dengan desinfektan
mengkomunikasikan semprotkan sedikit air 2. Membersihkan
langkah pekerjan agar debu tidak permukaan dengan
secara detail. beterbangan. kain pel basah atau
2. Menutup pintu jendela 2. Ketika mengangkut vacuum sebelum
dan ventilasi yang material dan samph meninggalkan area
tidak digunakan untuk sisa pembangunan konstruksi
menghindari debu menggunakan 3. Membuka kembali
3. Menutup lokasi proyek container yang tertutup ventilasi, jendela dan
dengan 3. Segera menutup pintu yang sebelumnya
pembatassehingga kembali plafon atau tertutup
menghindari langit-langit setelah
kontaminasi debu dilakukan
4. Menyediakan filtrasi pembongkaran
pada local exhaust 4. Akses keluar masuk
5. Menggunkana isolasi pekerja bebass dari
system HVAC di area puing-puing bangunan
konstruksi untuk 5. Pintu keluar masuk
mencegah kontaminasi proyek selalu tertutup
pada sistem salurannya 6. Bagian kebersihan,
6. Memasang unit udara harus melakukan
negative portable, yang pembersihan lebih
harus dioperasikan sering disekitar area
selama masa yang berdekatan
konstruksi dengan area konstruksi
7. Memperhatikan akses 7. Memonitor filter
pekerja proyek dengan selama konstruksi
material dan sisa berlangsung.
pembongkaran
sebaiknya dibedakan
8. Membedakan akses
antara pekerja proyek
dengan pasien dan
pekerja rumah sakit
9. Memberi tanda
petunjuk/peringatan
yang jelas
10. Rute transportasi
barang bersih tidak
dekat dengan material
yang terkontaminasi

Identifikasi area sekitar pembangunan untuk mengkaji dampak potensial :


No Kategori Unit Nama unit Potensi risiko infeksi
1 Unit Atas Area terbuka Debu
2 Lateral / samping kanan Kantin dan rawat inap Bising dan debu
paviliun
3 Lateral / samping kiri Ruang UPSRS Bising dan debu
4 Belakang Lahan kosong Bising dan debu
5 Depan Akses jalan Bising dan debu

Rekomendasi tambahan untuk mengurangi risiko untuk pekerjaan ini:


1. Sebelum melakukan renovasi
a. Mempersiapkan APD seperti helm, sarung tangan, sepatu boot dan masker
b. Sosialisasi kepada petugas terkait pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan
selama proses renovasi
c. Sosialisasi kepada petugas sekitar area renovasi terkait kegiatan yang akan dilakukan
d. Pembuatan lembar informasi untuk pasien dan pengunjung terkait kegiatan renovasi
2. Selama proses renovasi
a. Petugas renovasi menggunakan APD
b. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pekerjaan renovasi, petugas melakukan
kebersihan tangan
c. Pembersihan oleh cleaning servis secara berkala diarea sekitar renovasi dan atau
sewaktu-waktu jika terlihat banyak material debu dan sisa material renovasi
d. Pengangkutan bahan bangunan tidak melewati jalur pasien dan pengunjung
e. Pembuangan sisa pembongkaran dilakukan dengan hati-hati agar tidak
mengkontaminasi area sekitar
3. Setelah renovasi
a. Membersihkan permukaan area renovasi dengan lap basah dan cairan desinfektan
b. Memeriksaan kualitas udara pasca renovasi
5. HASIL
INSPEKSI KEPATUHAN KONTRAKTOR
Proses inspeksi dilakukan oleh tim K3RS sebanyak satu kali (1x), yaitu di tanggal 4
Agustus 2023. Dari inspeksi ini diperoleh hasil sebagai berikut:
Inspeksi :
1) Para pekerja atau tukang tidak menggunakan APD dengan baik
2) Tidak ada penutupan atau pembuatan area bebas debu
Saran dari tim K3RS untuk proses pembangunan selanjutnya agar tetap
memperhatikan keamanan dan keselamatan dari para pekerja dan pengunjung pasien.
Sehingga dapat meminimalkan risiko keselamatan dan keamanan.
V. Penutup
Demikian laporan hasil asesmen risiko pra konstruksi (Pra-Construction Risk
Assesment / PCRA) untuk pembangunan ruang klinik paru yang baru, semoga dokumen ini
dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 15 Agustus 2023

Plt. Kepala Unit Pemeliharaan Rumah Sakit IPCN

Nidia Kusuma Ning Tias.,S.Tr.Kes Pipit Rihartati,AMK

Mengetahui,
Direktur RSU Queen Latifa Kulon Progo

dr. Erlia Indra Paramitha, MMR


NIK. 040120198702
LAMPIRAN

Area sebelum dilakukan pembangunan


CEKLIST KEPATUHAN TUKANG

Tgl : 4 Agustus 2023


No Item Ya Tidak
1. Penyediaan APD oleh RS √
2. Penggunaan APD oleh tukang √
3. Penutupan Area pembangunan √
4. Pemantauan larangan merokok oleh √
pengawas dari RS

Pengawas tukang Tim K3RS

Nurmanto dr. Hilda Fadhilah

Anda mungkin juga menyukai