Disusun Oleh:
Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Perkembangan Teknologi Rumah Sakit :
1. Buatlah alur tahapan Pembangunan Suatu Rumah Sakit dari Perencanaan, Perizinan
Pendirian, Pelaksanaan Pembangunan, Persiapan Operasional dan Perizinan Operasional
2. Susun Regulasi Yang diperlukan sebagai payung kerja dalam perencanaan suatu Rumah Sakit
3. Buatlah analisis Potensi pasar di loksi Rumah sakit yang akan didirikan
4. Buatlah Analissi Lingkungan yang mungkin terjadi dan Upaya Kelola/Pantau Lingkungannya
5. Buatlah Analisis Pelayanan dan Teknologi serta layanan unggulannya
6. Buatlah Analisis Struktur Organisasi Rumah Sakit dan Kebutuhan Sumber Daya Manusianya
7. Buatlah Analisis kebutuhan Ruang dan pengeloaan Lahan yang ada agar memenuhi
persyaratan yang berlaku serta kebutuhan anggaran fisik bangunan rumah sakit tersebut
8. Buatlah Analisis Keuangan sehinggga menghasilkan kinerja keuangan yang menyatakan
layak atau tidak layak rencana investasi pembangunan RS Urindo 33
9. Buatlah suatu metodologi penyusunan Master Plan suatu Rumah sakit dan apa saja hasil kerjanya
10. Buatlah suatu metodologi penyusunan Kebutuhan Peralatan Medik dan Non Medik suatu
rumah sakit dan apa saja hasil kerjanya
11. Buatlah suatu metodologi penyusunan Detail Enggineering Desain Suatu Rumah Sakit dan
apa saja Hasil kerjanya
Jawab :
Tahapan pendirian dan operasional rumah sakit
Tahap 2 : menyusun study kelayakan, master plan dan amdal atau ukl-upl sebagai syarat
mengajukan izin pendirian rumah sakit.
- Study Kelayakan :
1. Menganalisa kebutuhan layanan yang diperlukan masyarakat didaerah Bojong
Gede dan sekitarnya
2. Menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana (medis dan non medis) yang
diperlukan
3. Menganalisa biaya dan sumber pembiayaan yang diperlukan
- Master Plan :
1. Menyusun master program dan kecenderungannya
2. Menyusun program fungsi dan layanan
3. Menyusun blok plan dan konsep utilitas
4. Menyusun rencana induk dan pentahapannya
- Amdal/ UKL-UPL :
1. Analisa lingkungan dan dampak yang ditimbulkan baik pra konstruksi, saat
konstruksi maupun setelah pembangunan
2. Analisa jumlah limbah yang dihasilkan baik medis maupun non medis
3. Menyusun program penanganan limbah non medis, limbah medis padat,
dan limbah medis cair.
4. Mengurus perizinan Amdal/ UKL-UPL
Tahap 3 : Detail design dan Rencana usaha
- Detail Design :
1. Membuat gambar arsitektur
2. Membuat struktur
3. Membuar MEP
4. Membuat ICT
5. Mengurus IMB
- Rencana Usaha :
1. Membuat rencana jenis-jenis pelayanan yang akan dibuka
2. Menyusun struktur organisasi rumah sakit
3. Menyusun inventaris peralatan yang dibutuhkan
Tahap 4 : Konstruksi dan Rencana operasional
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
2. Susun Regulasi Yang diperlukan sebagai payung kerja dalam perencanaan suatu
Rumah Sakit
Jawab :
Daftar regulasi :
1. Undang-undang No. 36 /2009 tentang kesehatan
2. Undang-undang No. 44 /2009 tentang rumah sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 56/ 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah
sakit
4. Surat keputusan (SK) Menkes No. 659/2009 tentang rumah sakit Indonesia kelas dunia
5. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah sakit; Depkes, 2001
6. Pedoman Manajerial Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah sakitdan Fasilitas
Kesehatan Lainnya; Depkes-Perdalin-jhpiego, 2007
7. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit (Patient Safety); Depkes, 2006
8. Panduan Dan Pedoman Akreditasi Rumah sakit
9. Panduan Greenbuilding Rating Greenship Ver.1.0, Green Building Council Indonesia
(GBCI), 2010
10. Standar Dan Pedoman Teknis Perencanaan Bagi Bangunan Dan Fasilitas Utilisasi Sarana
Dan Prasarana Rumah Sakitlainnya, kemenkes RI.
11. Pedoman Klasifikasi Dan Standar Rumah Sakit Pendidikan – Departemen Kesehatan RI
– 2009.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/menkes/SK/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
3. Buatlah analisis potensi pasar di lokasi Rumah Sakit yang akan di dirikan!
Jawab :
1.Cakupan pasar pelayanan kesehatan Rumah Sakit Mandiri Bogor.
A. Situasi Keadaan Umum Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan
Ibu Kota RI dan secara geografis terletak pada posisi 6019’ - 6047’ Lintang Selatan
dan 10601’ – 1070103’ Bujur Timur.Luas wilayah berdasarkan data terakhir adalah
2.301,95 Km2.
Batas-batas Wilayah ini adalah:
Sebelah Utara : Kota Depok Sebelah
Barat : Kabupaten Lebak Sebelah
Barat Daya : Kabupaten Tangerang Sebelah
Timur : Kabupaten Purwakarta Sebelah
Timur Laut : Kabupaten Bekasi Sebelah
Selatan : Kabupaten Sukabumi Sebelah
Tenggara : Kabupaten Cianjur
Berdasarkan data Kabupaten Bogor memiliki 40 kecamatan, 413 desa, 17 kelurahan,
3.882 RW, 15.561 RT. Dari jumlah tersebut mayoritas desa yakni 235 desa berada
ketinggian sekitar kurang dari 500 m diatas permukaan laut (dpl), 145 desa diantara
500-700 m dan sisanya 50 desa berada diatas ketinggian lebih dari 700 m dpl.
Kabupaten Bogor dibagi menjadi 3 Wilayah Pembangunan yaitu Wilayah
Pembangunan Barat terdiri dari 13 kecamatan yaitu Kecamatan Jasinga, Parung
Panjang, Tenjo, Cigudeg, Sukajaya, Nanggung, Leuwiliang, Cibungbulang, Ciampea,
Pamijahan, Rumpin, Tenjolaya dan Kecamatan Leuwisadeng. Wilayah Pembangunan
Tengah terdiri dari 20 kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Sindur, Parung, Ciseeng,
Kemang, Rancabungur, Cibinong, Sukaraja, Bojong Gede, Dramaga, Cijeruk,
Caringin, Ciawi, Megamendung, Cisarua, Citeureup, Babakan Madang, Ciomas,
Tamansari, Tajurhalang dan Kecamatan Cigombong. Wilayah Pembangunan Timur
terdiri dari 7 kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Putri, Cileungsi, Klapanunggal,
Jonggol, Sukamakmur, Cariu dan Kecamatan Tanjung Sari.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
B. Kependudukan
Berdasarkan data Publikasi Daerah Hasil Sensus 2010-BPS yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk di Kabupaten Bogor tahun 2011 adalah
4.763.209 jiwa.
Berdasarkan sensus penduduk 1990 dan tahun 2000 laju pertumbuhan penduduk
Kabupaten Bogor rata-rata dari 10 tahun adalah 3.37%. Pada tahun 2011 Laju
Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Bogor sebesar 3.15% (LKPJ, 2011).
1) Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan
Persebaran penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Bogor bervariasi, data
dari BPS yaitu berkisar antara 46.174 jiwa sampai 327.045 jiwa, dimana jumlah
penduduk terkecil dimiliki oleh Kecamatan Cariu dan kecamatan yang memiliki
penduduk yang terbesar adalah Kecamatan Cibinong.
Kecamatan yang berbatasan dengan provinsi lain (DKI Jakarta) atau kabupaten
lain (Bekasi, Kota Depok dan Kota Bogor) senderung mempunyai jumlah
penduduk yang besar, seperti Kecamatan Ciomas dan Sukaraja yang berbatasan
dengan Kota Bogor mempunyai jumlah penduduk sebesar 148.553 jiwa dan
168.871 jiwa, sedangkan Kecamatan Cibinong, Cileungsi dan Gunung Putri yang
berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kabupaten Bekasi mempunyai jumlah
penduduk antara 246.041 – 327.045 jiwa.
Selain itu kecamatan yang merupakan daerah industry dan daerah yang
mempunyai kemudahan sarana kegiatan ekonomi cenderung mempunyai
penduduk yang besar seperti Kecamatan Citeureup (198.197 jiwa), Kecamatan
Ciampea (146.608 jiwa) dan Kecamatan Leuwiliang (114.083 jiwa).
Dilihat dari tabel 4.1 di atas selama 5 tahun terakhir proporsi penduduk menurut
golongan umur dari tahun 2007 sampai tahun 2011 cukup stabil. Tahun 2011
untuk golongan umur 0-4 tahun jika dibandingkan tahun 2010 mengalami
perubahan proporsi penduduk, hal ini dikarenakan penurunan jumlah penduduk
pada golongan umur ini yang besar (pada tahun 2010; 17,99 %, tahun 2011;12,50
%) demikian juga untuk golongan umur ≥65 tahun banyak perubahan selama
kurun waktu 2 tahun terakhir (tahun 2010 sebanyak 2,81% dan tahun 2011
mengalami penurunan menjadi 2,49%).
Jumlah penduduk pada umur ≥65 tahun masih lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah penduduk pada umur 0-4 dan 4-15 tahun, hal ini menunjukan bahwa
piramida penduduk untuk Kabupaten Bogor termasuk dalam Piramida Usia Muda.
Bila dianalisa lebih lanjut, terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan berdasarkan umur mempunyai pola yang sama, dimana puncaknya
berada pada golongan umur 15-44 tahun dan kemudian menurun kembali
jumlahnya sampai pada golongan umur ≥65 tahun. Hal tersebut dapat
digambarkan pada gambar piramida penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2011
sebagai berikut :
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
3) Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk tiap kecamatan di Kabupaten Bogor bervariasi atau tidak
merata. Secara alamiah keadaan atau fenomena ini adalah suatu hal yang wajar,
setiap orang cenderung untuk tinggal ditempat yang menguntungkan seperti pusat
kota, pusat pendidikan atau tempat yang mempunyai sumber daya tinggi untuk
bertahan hidup.
Kepadatan penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2011 sebesar 16/km2.Kecamatan di
Kabupaten Bogor yang mempunyai kepadatan penduduk terpadat adalah
Kecamatan Gunung Putri dengan 121,02/km2. Hal ini dapat dijelaskan karena
Kecamatan Gunung Putri dekat dengan pusat industry dan pemukiman di
Kabupaten Bogor. Kecamatan terbesar kedua adalah Kecamatan Cibinong sebesar
65,79/km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah
Kecamatan Sukajaya.
C. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)dan Angka Kesuburan Total (Total
Fertility Rate)
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat, selama periode 2000-2005, 2005-
2010, Total Fertility Rate (TFR) di Jawa Barat cenderung fluktuatif, di Tahun 2000-
2005 mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 2,61 menjadi 2,53, kemudian
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
menurun kembali di Tahun 2006 menjadi 2,39 dan menurun kembali dari Tahun 2007
– 2010 dari 2,30 menjadi 2,18.
TFR di Kabupaten Bogor pada periode 1999 – 2007 adalah sebesar 3,251 (BPS dan
Bappeda, 2007). Menurut hasil penelitian Pola Konsumsi Rumah Tangga di
Kabupaten Bogor tahun 1998, salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka
fertilitas adalah oleh usia perkawinan pertama pada wanita umur <19 tahun yang
mencapai 59,5%. Tingginya usia perkawinan <19 tahun ini kemungkinan disebabkan
oleh faktor tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, adat istiadat, budaya serta
agama.
Crude Birth Rate (CBR) Provinsi Jawa Barat (Profil Kesehatan Jabar, 2010) selama
periode 2000-2010 cenderung fluktuatif di tahun 2000-2005 mengalami peningkatan
yang cukup signifikan dari 23,98 menjadi 25,41, kemudian menurun di tahun 2006
menjadi 24.01 dan menurun kembali di tahun 2007-2009 dari 23,10 menjadi 20,92
dan di tahun 2010 kembali meningkat 21,90.
CBR di Kabupaten Bogor pada tahun 1998 sebesar 21,32 per 1000 penduduk dan
pada periode tahun 1999-2005 berdasarkan proyeksi penduduk meningkat menjadi
32,8 per 1000 penduduk (BPS dan Bappeda Kab. Bogor, 2005), peningkatan ini
belum dapat dijelaskan secara pasti sehingga perlu ditelaah lebih lanjut.
Perkembangan Angka Kelahiran Kasar (CBR) dan Angka Kesuburan Total (TFR)
dari tahun 2000, 2005 hingga 2010 dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.2 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate) dan Angka Kesuburan Total
(Total Fertility Rate) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 – 2010
Tahun Angka Kesuburan Total Angka Kelahiran Kasar
2) Pendapatan Perkapita
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indicator yang
digunakan untuk menggambarkan pendapatan perkapita.PDRB dibagi menjadi
dua bagian yaitu PDRB Atas Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga
Konstan.
Pendapatan perkapita merupakan hasil bagi antara PDRB dengan jumlah
penduduk.Perkembangan PDRB Kab. Bogor dapat dilihat pada tabel berikut :
Selama kurun waktu 5 tahun yaitu Tahun 2007 – 2011, PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku Kabupaten Bogor yaitu cenderung meningkat, Tahun 2007 sebesar
Rp.12,23 juta dan Tahun 2011 menjadi sebesar 16,78, demikian pula PDRB
Perkapita Atas Dasar Harga Konstan juga mengalami kenaikan yaitu Rp. 6,64 juta
pada tahun 2007 menjadi Rp.6,97 juta pada tahun 2011.
3) Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Pendapatan perkapita penduduk di suatu wilayah dapat menentukan Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dari tahun ke tahun, dengan mengamati laju
pertumbuhan yang telah dicapai dari tahun ke tahun maka dapat dinilai
kesuksesan suatu wilayah dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam
jangka waktu pendek dan mengembangkan ekonomi dalam jangka panjang.
Perkembangan LPE Kabupaten Bogor Tahun 2006-2011 sebagai berikut, Tahun
2006 sebesar 5,91%, 2007 meningkat menjadi 6,04%, namun Tahun 2008
menurun menjadi sebesar 5,74% dan kembali menurun pada Tahun 2009 menjadi
4,05%. Tahun 2010 meningkat menjadi 5,09% dan meningkat kembali di Tahun
2011 menjadi 5,70%.
4) Kemampuan Bayar (Ability to Pay) dan Kemauan Bayar (Willingness to Pay)
Menentukan target pasar dan penentuan harga dari suatu barang atau jasa
pelayanan diperlukan pendekatan dua ukuran, yaitu kemampuan pembiayaan
masyarakat dan kemauan masyarakat (dikenal dengan ATP & WTP). Kriteria
yang tepat berdasar cara mendapatkan barang atau pelayanan, terkait distribusi
pendapatan dan kekayaan, dan bagaimana fasilitas membayar dan konsumsi
tersebut dapat diterima.
Faktor Sosio ekonomi (internal)
• Tingkat Pendidikan
• Pekerjaan (formal dan non formal)
Kemampuan
• Pendapatan per bulan
• Pengeluaran RT per bulan membayar (ATP)
• Jumlah anggota keluarga
Faktor Eksternal
Kemauan membayar
• Persepsi terhadap biaya kesehatan (WTP)
• Persepsi terhadap mutu pelayanan
Rata-rata ATP masyarakat di Kab Bogor sebesar 14,2 ribu rupiah (SD 11 ribu) per
bulan per orang. Artinya dana masyarakat yang betul-betul dapat dimanfaatkan
seandainya ada suatu kebijakan terkait pola tarif adalah sebesar nilai ATP
tersebut. Nilai ini adalah nilai pembiayaan yang bersumber masyarakat untuk
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
memperoleh barang atau pelayanan jasa, seperti jasa pelayanan kesehatan dan lain
sebagainya.
b) Willingness to pay (WTP)
Pendekatan yang dipakai dalam melihat WTP masyarakat Kabupaten Bogor
adalah melihat sumber data pengeluaran kesehatan yang terjadi pada masyarakat.
Susenas memiliki data riwayat kesakitan dan biaya yang dikeluarkan selama 1
bulan dan selama 1 tahun untuk pelayanan kesehatan yang diperoleh. Melihat
kemauan membayar masyarakat dapat dilakukan dengan menyandingkan
pengeluaran rokok, alkohol sebagai pembanding biaya kesehatan yang pernah
dialami. Beberapa pertimbangan menyandingkan informasi tersebut sebagai dasar
untuk melihat kemauan masyarakat dalam meneriman pelayanan kesehatan.
Pembiayaan kesehatan yang terjadi selama tahun 2009 dapat disajikan berikut ini
:
Informasi yang dapat diperoleh bersumber tabel hasil tersebut adalah bahwa rata-
rata pengeluaran kesehatan per rumah tangga di wilayah Kabupaten Bogor
sebesar 588,6 Ribu Rupiah per RT per Tahun. Nilai ini dapat diambil sebagai
kemauan masyarakat membayar pelayanan kesehatan yang diterima (pendekatan,
sebelum dilakukan survei data primer).
E. Pendidikan
Kemajuan suatu Negara sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan warga
negaranya.Makin tinggi pendidikan warga Negara maka makin majulah Negara
tersebut, tingkat pendidikan juga mempengaruhi derajat kesehatan seseorang.
Indikator IPM pendidikan antara lain Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata
Lama Sekolah (RRLS).
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
AMH pada Tahun 2008 sebesar 97,57%, pada Tahun 2009 menurun menjadi 94,29%,
pada Tahun 2010 meningkat menjadi 95,02%, dan Tahun 2011 kembai meningkat
menjadi 95,89%, sedangkan untuk RRLS Tahun 2008 sebesar 7,21%, tiga tahun
berikutnya yaitu Tahun 2009, 2010 dan Tahun 2011 meningkat menjadi 7,26%,
7,60% dan 8,25%.
Salah satu indicator pokok untuk menilai kualitas pendidikan formal adalah
pendidikan yang ditamatkan.
Dikarenakan sulit didapatkanya data prosentase penduduk umur 10 tahun keatas
menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Bogor Tahun 2011, maka
kami masih menggunakan data tahun 2010 yang bersumber dari data Suseda Provinsi
Jawa Barat Tahun 2009. Adapun data tersebut adalah data penduduk yang tidak
/belum pernah sekolah dan yang belum tamat SD sebesar 21,39%, penduduk yang
tamat SD sebesar 35,45%, penduduk umur 10 tahun keatas menurut tingkat
pendidikan yang menamatkan pendidikan SLTP/SMP sebesar 17,37%, data penduduk
yang menamatkan pendidikan SLTA/SMA sebesar 13,08% dari prosentase tingkat
kelulusan, pendidikan tinggi (Akademi/Diploma) sebesar 7,05% dan prosentase
penduduk umur 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan yang menamatkan
pendidikan sarjana sebesar 5,65%.
Tingkat pendidikan tinggi yaitu Sarjana yang ditamatkan presentasenya lebih kecil
jika dibandingkan dengan tingkat pendidikan dasar, hal ini perlu menjadi perhatian
agar program PKBM dan keaksaraan fungsional lebih ditingkatkan lagi.Walaupun
demikian bagi program-program dalam bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan
pada kelompok ini tetap perlu ditingkatkan agar mereka dapat tetap produktif.
Selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di
Kabupaten Bogor Tahun 2007-2011
No. Tingkat Pendidikan Persentase Penduduk Umur >10 Tahun
Ditamatkan
2007 2008 2009 2010** 2011***
2 Tidak/belum tamat SD * * *
Tabel diatas menunjukan bahwa adanya peningkatan AHH dari tahun ke tahun
yang dapat dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan upaya kesehatan yang telah
dilakukan di Kabupaten Bogor, AHH di Kabupaten Bogor tahun 2011 sebesar
69,15.
2) Angka mortalitas
Tabel 4.8. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Bogor Tahun 2007-
2011
ANGKA HARAPAN
TAHUN SUMBER
HIDUP (AHH)
1 Asphyxia 98 29,17
7 Hydrocephalus 13 3,87
11 Bronchopneumonia 5 1,49
KEMATIAN
NO. PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN
JUMLAH (%)
15 Encephalitis 2 0,6
16 Meningitis 2 0,6
17 Melena 2 0,6
18 Tetanus lainnya 1 1
20 Hyperbilirubin 1 0,3
Tabel 4.10. Penyakit Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
Umur ≤ 1 Tahun di Kabupaten Bogor Tahun 2011
KEMATIAN
NO. PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN
JUMLAH (%)
1 Bronchopneumonia 40 30.08
3 Meningoencephalitis 14 10,53
KEMATIAN
NO. PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN
JUMLAH (%)
6 Febris 7 5,26
11 Morbili 3 2,26
12 Thalasemia 3 2,26
15 Hydrocephalus 2 1,50
17 Bronchopneumonia 1 0,75
19 Melena 1 0,75
Tabel 4.11. Penyakit Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
Umur 1-4 Tahun di Kabupaten Bogor Tahun 2011
KEMATIAN
NO. PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN
JUMLAH (%)
1 Meningoencephalitis 19 16,81
2 Bronchopneumonia 17 15,04
7 Sepsis 5 4,42
11 Thalasemia 3 2,65
13 Febris 3 2,65
17 Melena 1 0,88
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
KEMATIAN
NO. PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN
JUMLAH (%)
20 Hepatoma 1 0,88
Tabel 4.12. Angka Kematian Ibu / Maternal Per 100.000 Kelahiran Hidup
NO. PENELITIAN /SURVEI TAHUN AKI
Dilihat dari tabel di atas, bahwa angka kematian ibu cenderung fluktuatif dari
tahun ke tahun, namun Angka Kematian Ibu di Indonesia diakui masih tinggi,
gambaran ini bisa diambil untuk acuan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bogor.
Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bogor Tahun 2011 masih menggunakan
Angka Kematian Ibu di Jawa Barat yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup
(SDKI 2007). Sampai saai ini di Kabupaten Bogor belum mempunyai data
tentang Angka Kematian Ibu yang sebenarnya.
3) Morbiditas
Tabel 4.13. Besar Pola Penyakit di Kabupaten Bogor 2011
Pada tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2011 penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA) Akut menempati posisi teratas penyakit yang dijumpai di
Kabupaten Bogor seperti pada tahun 2010. Penyakit-penyakit tersebut masih
berkaitan erat dengan kondisi lingkungan yang buruk.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Jumlah (%)
15 Stomatitis 80 0,71
19 Tonsilitis 32 0,28
Jumlah (%)
Jumlah (%)
Jumlah (%)
Jumlah (%)
Jumlah (%)
19 Faringitis 81 0,74
Jumlah (%)
9 Bronchiolitis 87 1,80
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Jumlah (%)
10 Asma 69 1,42
11 Conjuncitivitis 45 0,93
13 Meningoencephalitis 37 0,76
14 Sepsis 34 0,70
16 Anemia 24 0,50
18 Campak 20 0,41
Jumlah (%)
Jumlah (%)
Jumlah (%)
Jumlah (%)
16 Asma 92 1,23
17 Katarak 91 1,22
4) Status gizi
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Tabel 4.20. Jumlah Balita dengan Kondisi Gizi Buruk, Gizi Kurang, Gizi Baik dan
Gizi Lebih di Kabupaten Bogor Tahun 2008-2011
TAHUN
Gizi Buruk 4.607 1,12 4.405 1,07 4.372 1,03 3.304 0,8
Gizi Baik 355.667 86,24 359.647 87,62 377.630 88,82 391.808 90,01
Gizi Lebih 7.068 1,71 5.583 1,36 5.592 1,32 5.372 1,23
Dilihat dari tabel di atas, pada tahun 2011 persentase gizi buruk, gizi kurang dan gizi
lebih mengalami penurunan disbanding tahun 2010, status gizi baik pada tahun 2011
mengalami peningkatan. Penurunan status gizi buruk, gizi kurang menandakan telah
adanya perbaikan status gizi balita, walaupun penangan gizi buruk dan kurang harus
tetap dilaksanakan secara komprehensif dengan keterlibatan penuh dari lintas sector
dalam waktu yang bersamaan atau sinergi.
A. Segmentation
Target pasar Rumah Sakit Mandiri Bogori dibedakan berdasarkan 4 segmentasi yaitu
segmentasi geografi, demografi, behavior & psikografi, dan asuransi untuk masing-
masing layanan umum dan layanan unggulan Rumah Sakit Mandiri Bogori.
Pemilihan segmen tersebut berdasarkan hasil kajian di analisis situasional untuk
melihat karakter lingkungan, pola masyarakat dan pelayanan kesehatan yang ada
untuk kemudian ditentukan target yang akan dituju. Segmentasi berdasarkan geografi
merupakan segmen pasar berdasarkan kondisi geografis wilayah sasaran yang dilihat
berdasarkan jarak, waktu tempuh dan persebaran industri. Segmentasi berdasarkan
demografi merupakan segmen pasar yang dilihat berdasarkan umur penduduk,
pekerjaan penduduk, epidemiologi penyakit, pendapatan penduduk, serta jumlah
penduduk. Sementara segmentasi berdasarkan behaviour & psikografi dilihat
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, manfaat yang dicari, frekuensi penggunaan
pelayanan kesehatan, serta awareness terhadap pelayanan kesehatan.
Parameter jarak dapat digunakan sebagai acuan cakupan wilayah pelayanan dan
aksesbilitas penggunaan pelayanan. Berdasarkan jarak, klasifikasi pasar dibedakan
menjadi 3 yaitu:
• Lingkungan dekat (Kawasan industri dan Perumahan Kecamatan Bojong
Gede, Cibinong, Semplak, Parung dan Citeureup)
• Lingkungan sedang (Kabupaten dan Kota Bogor)
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Achievers 22% Lebih tua dari strivers, berlebihan secara materi, mobile,
telah menemukan kesuksesan, mementingkan kualitas.
Adapters 18% Usia lanjut yang hidup menjaga nilai-nilai hidup dengan
terbuka dengan perubahan.
B. Targeting
Lingkunga
Lingkungan sedang Ligkungan jauh
n dekat
Kawasan
Geografi Jarak Pasien
industri Pasien Kabupaten & Kota Kabupaten/Kota
dan
Bogor disekitar
perumahan
Kabupaten
Bojong
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
SEGMENTAS PARAMETE
KLASIFIKASI
I R
Usia Pasca
Demografi Usia Pra Produktif Usia Produktif
Usia Produktif
< 15 tahun 15 – 55 tahun
> 55 tahun
Manfaat yang
Harga Kualitas
Dicari
Frekwensi ke
Behaviour & Pelayanan Jarang Sedang Sering
Psikografi Kesehatan
Ada
Jenis Psikografi Traditiona
Strivers Achievers Pressured pter
Manusia l
s
SEGMENTAS PARAMETE
KLASIFIKASI
I R
(BPJS, Askes,ASABRI,
Cakupan Komersial
Taspen, Jamsostek
Pelayanan
Pelayanan Umum Poliklinik Spesialis IGD dan Bedah
Ibu dan Anak
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa target dari layanan umum dan
layanan unggulan Rumah Sakit Mandiri Bogor adalah sebagai berikut:
1. Layanan Umum
Secara geografi pasien tinggal dalam lokasi yang berdekatan dengan rumah sakit,
dengan waktu tempuh antara 40 – 120 menit dari , dan jangkauan kawasan industri di
Kabupaten dan Kota Bogor. Menangani penyakit infeksius dan degeneratif untuk
seluruh rentang umur manusia. Sasaran pasien dengan berbagai kelas sosial, dengan
pertimbangan harga dan kualitas, serta memiliki frekwensi akses pelayanan kesehatan
secara rutin dan sering. Pasien yang dituju memiliki kepedulian terhadap kesehatan
yang standar. Rumah sakit umum mengakomodasi pasien kedua jenis asuransi, baik
sosial maupun komersial, tindakan medis dan suplemen. Cakupan asuransi menerima
biaya medis dan suplemen untuk pasien premium.
2. Poliklinik Spesialis
Poliklinik Spesialis merupakan layanan unggulan kesehatan kerja yang ditujukan
kepada tenaga kerja di kawasan industri. Cakupan pasien meliputi tenaga kerja
produktif (15-55 tahun) di Kabupaten dan Kota Bogor. Layanan ini mengakomodir
seluruh kelas sosial, dari segi pertimbangan harga dan kualitas. Karakter pasien yang
datang adalah pasien yang jarang ke rumah sakit, namun cukup peduli dengan
kesehatan mereka untuk pemeriksaan rutin. Layanan ini mengakomodasi pasien
kedua jenis asuransi, baik sosial maupun komersial. Layanan utama dari kesehatan
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
kerja adalah layanan medical check up dan Poliklinik Spesialis lengkap serta
komprehensif.
C. Positioning
Tahap 1. Keunikan / Diferensiasi Rumah Sakit Mandiri Bogori
Semakin banyaknya rumah sakit yang berdiri, mengakibatkan semakin kompetitifnya
jasa pelayanan kesehatan. Terutama produk pelayanan kesehatan yang sifatnya
asimetri informasi dimana masyarakat cenderung awam tentang / produk jasa yang
mereka gunakan. Rumah sakit baru memerlukan strategi khusus eksploitasi pelayanan
yang dimiliki agar mudah diterima masyarakat. Apalagi produk/jasa tersebut tidak
memiliki competitor dipasar. Berdasarkan konsep Rumah Sakit Mandiri Bogori,
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
analisis situasional dan hasil kajian segmen hingga target pasien dapat ditarik
beberapa hal yang menjadi kelebihan rumah sakit, yaitu :
- Layanan unggulan yang dirancang sesuai dengan profil pasar yang ada di sekitar
rumah sakit. Poliklinik Spesialis dan medical check-up untuk pasien kawasan
industry, pelayanan Ibu dan Anak untuk residensial, IGD dan Bedah untuk
kawasan industry dan area sepanjang jalan told an arteri Jakarta-Bogor yang
menunjukan tren peningkatan setiap tahunnya. Hasil analisis situasional
menunjukan bahwa potensi pasien sangat besar dan mayoritas belum
terakomodasi dengan baik karen infrastrutur pelayanan kesehatan yang belum
mewadahi. Melalui perancangan yang baik layanan poliklinik spesialis, pelayanan
bedah dan medical check-up menjadi layanan unggulan utama yang akan
dikembangkan untuk meraih pasien lokal dan pasien profesional.
- Lokasi yang strategis berada ditengah kawasan industri serta akses tepat jalan
utama dari arah Jalan Raya Tegar Beriman (Pemda Kabupaten Bogor) merupakan
kelebihan Rumah Sakit Mandiri Bogori. Kemudahan akses akan memudahkan
pasien yang ada di sekitar rumah sakit sangat besar. Dengan strategi yang tepat,
potensi tersebut dapat diolah menjadi captive market.
- Selain faktor pelayanan, infrastruktur juga berpengaruh dalam memberikan
pelayanan yang prima. Rumah sakit yang akan didirikan dirancang dari awal
sehingga memberikan kemudahan dalam menentukan grand design agar tahapan
pengembangan rumah sakit dapat optimal, efektif dan efisien.
Tahapan 3. Branding
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
formulasi dan penentuan branding bagi Rumah Sakit Mandiri Bogori sangat penting
dalam aspek pasar dan pemasaran, perpaduan antara nama Rumah Sakit, logo, warna
cat gedung, interior / eksterior ruang pelayanan serta pakaian kerja karyawan baik
medis, non medis maupun manajemen.
A. Batas Layanan
Tabel dibawah menjabarkan sejauh apa pelayanan di Rumah Sakit Mandiri Bogori
dalam memberikan service excellence kepada pasien yang dibedakan berdasarkan
konsep pelayanan kesehatan. Terdapat dua konsep kesehatan yaitu konsep kesehatan
masyarakat dan konsep kedokteran, konsep kesehatan masyarakat lebih berorientasi
kepada masalah kesehatan dihubungkan dengan aspek sosial cultural (preventif dan
promotif). Sedangkan konsep kedokteran lebih berorientasi pada masalah kesehatan
dan penyakit terutama yang berkaitan dengan aspek biomedias (kuratif dan
rehabilitatif).
Promotif (peningkatan) adalah meningkatkan agar status kesehatan menjadi semakin
meningkat, misalnya pemberian ASI eksklusif yang dapat membantu meningkatkan
kekebalan terhadap penyakit karena kolostrum dan zat-zat gizi yang terkandung dalam
ASI sehingga anak tidak mudah terkena penyakit. Preventif (pencegahan) adalah
mencegah jangan sampai terkena penyakit atau menjaga orang yang sehat agar tetap
sehat. Misalnya yang paling sederhana melakukan cuci tangan sebelum makan
mencegah terjadinya penyakit diare. Sebagai contoh pada medical check up dapat
dialakukan deteksi dini stroke, jantung, diabetes, kanker rahim, kanker payudara.
Kuratuf (pengobatan) adalah proses menyembuhkan seseorang dari keadaan sakit
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
secara fisik dan psikis. Misalnya balita yang menderita pneumonia tentu membutuhkan
pengobatan antibiotik. Rehabilitatif (pemulihan) adalah proses menjaga agar pasien
yang sudah sembuh (belum 100% sembuh) kembali bugar seperti semula. Misalnya
untuk balita sakit pneumonia membutuhkan asupan gizi terutama protein untuk proses
penyembuhan serta pemulihan dari penyakitnya.
Poliklinik Spesialis
Tabel 4.24. Batas Layanan Rumah Sakit Mandiri Bogori Tahap 100 TT
Infasif
Non Infasif
Pelayanan Terapi Rehabilitatif
Non Terapi
Promotif Preventif Kuratif
IGD
Poliklinik Spesialis /
Medical Check Up
Bedah
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
B. Batas Jangkauan
Tabel pedoman jangkauan dan pasien Rumah Sakit Mandiri Bogori menjadi acuan
dalam menentukan potensi pasar sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya.
Acuan tersebut berdasarkan pada efektifitas rumah sakit dalam meraih pasien agar tepat
sasaran. Diharapkan potensi pasar bisa diperoleh dengan sistem kerja yang optimal.
Potensi pasar tersebut dianalisis sesuai dengan jangkauan pasien yang akan dituju,
terbagi ke dalam tiga kategori pasien yaitu pasien lokal di Kabupaten Bogor, pasien
Kota Bogor dan pasien di sekitar Kabupaten dan Kota Bogor seperti Kota Depok,
Jakarta Timur, Kabupaten Bekas dan Kabupaten Sukabumi.
Tabel 4.25. Pedoman Jangkauan dan Pasien Rumah Sakit Mandiri Bogori
LAYANAN JANGKAUAN PASIEN
Pelayanan Umum Pasien lokal di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Lokal
Kota/Kabupaten di sekitar Kabupaten Bogor
IGD dan Bedah Kawasan industry Citeureup, Sentul dan sekitarnya, Kabupaten Lokal
Bogor. Jangkauan sepanjang Tol Jagorawi dan arteri Bogor –
Jakarta
Poliklinik Spesialis dan Kawasan Industri di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor Lokal
Medical Check Up
Ibu dan Anak Kawasan Industri dan perumahan di Kabupaten Bogor Lokal
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
4. ANALISIS LINGKUNGAN YANG MUNGKIN TERJADI DAN UPAYA KELOLA DAN PANTAU
LINGKUNGANANYA
Jawab :
d.radiologi, OK dan VK. Selain itu adapula pelayanan penunjang non medis yang berada di area
industri seperti laundry, Instalasi Gizi, IPSRS, Kamar jenazah, IPAL dan Tempat Pembuangan
Sampah sementara.
e.Pelayanan keperawatan, merupakan bentuk koordinasi antara administrasi dengan
klinik.
f. Pelayanan umum merupakan pelayanan yang bersifat publik seperti area komersil rumah sakit
contohnya kantin, toko perlengkapan, ATM, apotik 24 jam dan sebagainya.
Sedangkan pelayanan unggulan di Rumah Sakit Urindo 33pada tahap awal adalah poliklinik
spesialis dan pelayanan bedah. Pelayanan unggulan tahap berikutnya adalah layanan
medical check-up dan diagnostic center yang mutakhir.
TAHAP PRAKONSTRUKSI
TAHAP KONSTRUKSI
peningkatan pendapatan
TAHAP OPERASIONAL
6 Rekruitmen tenaga Kesempatan kerja Tenaga kerja yang direkrut akan Positif
kerja operasi mengutamakan masyarakat
lokal sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan.
secara efektif dan efisien serta mencapai sasaran yang diharapkan, maka perlu dirumuskan
berbagai upaya pengelolaan terhadap dampak yang mungkin terjadi.
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) bertujuan merumuskan upaya kebijakan pemantauan
(monitoring) lingkungan hidup terhadap perilaku dampak yang terjadi dalam rangka melihat
efektifitas upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan serta arah atau kecenderungan
perubahan rona lingkungan akibat adanya kegiatan pembangunan dan operasional
Rumah Sakit Harapan Sehati.
Agar upaya pengelolaan yang dilakukan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka
setiap
upaya pengelolaan yang dilakukan perlu dipantau secara berkala dan terukur. Upaya
pemantauan selain bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan upaya pengelolaan juga
dapat berfungi sebagai tanda peringatan dini (early warning) bagi setiap kegiatan jika terjadi
sesuatu hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, upaya pemantauan harus dilakukan secara
tepat, sistematik dan periodik agar pengelolaan lingkungan berjalan efektif dan efisien. Tanpa
adanya pemantauan, maka keberhasilan suatu pengelolaan lingkungan tidak dapat dievaluasi.
4.3.2 Jenis dan Sumber Dampak yang Perlu Dikelola dan Dipantau
Berdasarkan prakiraan dampak yang telah dilakukan terdapat beberapa jenis dampak yang
mungkin terjadi yang harus dikelola. Pada tahap prakonstruksi terdapat 2 jenis dampak
komponen lingkungan sosial ekonomi dan sosial budaya. Pada tahap konstruksi terdapat 4 jenis
dampak komponen lingkungan fisik-kimia, 4 jenis dampak pada komponen lingkungan sosial
ekonomi dan sosial budaya dan 1 jenis dampak pada komponen kamtibmas. Pada tahap
operasi terdapat 4 jenis dampak pada komponen fisik-kimia, 4 jenis dampak pada komponen
sosekbud,
3 jenis dampak pada komponen kesehatan lingkungan masyarakat dan 2 jenis dampak
pada
komponen kamtibmas. Pemantauan dilakukan terdapat parameter – parameter lingkungan yang
diduga terkena dampak. Adapun sumber dampak dari masing-masing jenis dampak adalah
bersumber dari pelaksanaan kegiatan, mulai dari tahap prakonstruksi hingga tahap operasi
seperti disebutkan dalam tabel sebelumnya.
Gede, Kabupaten Bogor, terdiri atas : (1) tahap prakonstruksi, (2) tahap konstruksi dan (3)
tahap operasi. Adapun jenis-jenis kegiatan pada masing-masing tahapan adalah sebagai berikut
:
a. Tahap Prakonstruksi
▪ Pengurusan perizinan
▪ Pengadaan
lahan b. Tahap
Konstruksi
▪ Rekruitmen tenaga kerja konstruksi
▪ Mobilisasi alat dan material
▪ Pembersihan lahan
▪ Pembangunan fisik gedung rumah sakit
▪ Pembangunan sarana dan
prasarana c. Tahap Operasi
▪ Rekruitmen tenaga kerja lokal
▪ Aktivitas operasional rumah sakit
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit menjelaskan :
1) Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
a. Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman Rumah Sakit
b. Penyehatan Hygiene dan Sanitasi Makanan Minuman
c. Penyehatan Air
d. Pengelolaan Limbah
e. Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (Laundry)
f. Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu
lainnya g. Dekontaminasi melalui Disinfeksi dan Sterilisasi
h. Pengamanan Radiasi
i. Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek Kesehatan Lingkungan
2)Kualifikasi Tenaga Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
3)Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi Sanitasi) Rumah Sakit
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Rencana pelayanan umum tersebut diatas akan menjadi dasar pengembangan pelayanan
penunjang non medik, pelayanan administrasi terutama penyusunan kebutuhan peralatan medik
dan non medik yang akan menjadi bahan terwujudnya pelayanan kesehatan di rumah sakit
dengan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Pelayanan unggulan di Rumah Sakit Urindo 33 pada tahap awal adalah poliklinik spesialis,
pelayanan bedah serta Ibu dan Anak. Pelayanan unggulan tahap berikutnya adalah layanan
medical check-up, geriatri dan diagnostic center yang mutakhir dengan perluasan lahan.
Adapun daftar rencana kebutuhan peralatan medik dan non medik Rumah Sakit Urindo
33 adalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Tabel 5.1 Rencana Kebutuhan Peralatan Medik dan Non Medik RS Urindo 33
ROOM
NO Floor ROOM NAME QTY
NO. SUB TOTAL GRAND TOTAL
I IGD
1 1st Floor R01.01 Triase 1 Set Rp 20,773,500
2 st
1 Floor R01.02 Resusitasi 1 Set Rp 234,362,150
3 st
1 Floor R01.03 Observasi 1 Set Rp 95,004,250
4 st
1 Floor R01.04 Nurse Station 1 Set Rp 60,365,760
5 st
1 Floor R01.05 R. Tindakan 1 Set Rp 390,653,450
st
6 1 Floor R01.06 Dirty Utility 1 Set Rp 6,974,000
st
7 1 Floor R01.07 Clean Utility 1 Set Rp 8,239,000
st
8 1 Floor R01.08 Ambulance 1 Set Rp 267,032,026
Total I Rp 1,083,404,136
II RADIOLOGI
9 1st Floor R02.01 R. USG 1 Set Rp 287,979,450
st
10 1 Floor R02.02 R. Panoramic 1 Set Rp 465,000,000
st
11 1 Floor R02.03 R. Radiografi 1 Set Rp 974,682,250
st
12 1 Floor R02.04 R. Kerja & Processing 1 Set Rp 801,400,000
Total II Rp 2,529,061,700
III FARMASI
13 1st Floor R03.01 Apotek, Racik 1 Set Rp 135,380,850
st
14 1 Floor R03.02 Apotek, Gd. Obat 1 Set Rp 206,250,000
st
15 1 Floor R03.03 Gudang Obat Khusus 1 Set Rp 113,684,450
Total III Rp 455,315,300
IV POLIKLINIK
16 2nd Floor R04.01 Klinik Anak 1 Set Rp 38,233,745
nd
17 2 Floor R04.02 Klinik Bedah Urologi 1 Set Rp 157,293,720
nd
18 2 Floor R04.03 Klinik Bedah Orthopedi 1 Set Rp 230,494,532
nd
19 2 Floor R04.04 Klinik Paru 1 Set Rp 148,570,950
20 2nd Floor R04.05 Klinik Kulit & Kelamin 1 Set Rp 174,843,024
21 2nd Floor R04.06 Klinik Jantung 1 Set Rp 48,448,950
22 2nd Floor R04.07 Klinik Syaraf 1 Set Rp 931,356,050
23 nd
2 Floor R04.08 Klinik Gigi 1 Set Rp 1,067,899,910
24 nd
2 Floor R04.09 Klinik THT 1 Set Rp 1,205,065,889
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
ROOM
NO Floor ROOM NAME QTY
NO. SUB TOTAL GRAND TOTAL
V LABORATORIUM
30 2nd Floor R05.01 Nurse Station 1 Set Rp 8,131,750
nd
31 2 Floor R05.02 R. Sampling 1 Set Rp 28,716,300
nd
32 2 Floor R05.03 R. Bank Darah 1 Set Rp 656,286,400
nd
33 2 Floor R05.04 Laboratorium Unit 1 Set Rp 2,522,994,100
nd
34 2 Floor R05.05 Gudang Regensia 1 Set Rp 102,350,000
Total V Rp 3,318,478,550
VI ICU/PICU/NICU/HCU
35 3rd Floor R06.01 ICU 1 Set Rp 2,408,927,149
rd
36 3 Floor R06.01.A HCU 1 Set Rp 1,356,155,150
rd
37 3 Floor R06.02 PICU 1 Set Rp 870,421,486
rd
38 3 Floor R06.02.A NICU 1 Set Rp 1,797,846,050
Nurse Station;
39 3rd Floor R06.03 ICU/PICU/NICU/HCU 1 Set Rp 277,484,240
40 3rd Floor R06.04 R. Pantry Susu 1 Set Rp 8,468,500
Total VI Rp 6,719,302,575
VII CSSD
41 3rd Floor R07.01 R. Cuci 1 Set Rp 429,500,000
42 rd
3 Floor R07.02 R. Packing Linen 1 Set Rp 395,705,193
43 3rd Floor R07.03 R. Steril 1 Set Rp 516,300,000
Total VII Rp 1,341,505,193
ROOM
NO Floor ROOM NAME QTY
NO. SUB TOTAL GRAND TOTAL
PERAWATAN INAP
IX
LANTAI 4
50 4th Floor R09.01 Kelas 3 Anak 1 Set Rp 268,943,400
th
51 4 Floor R09.02 Kelas 3 Kebidanan 1 Set Rp 212,664,650
52 4th Floor R09.03 Kelas 2 Anak 1 Set Rp 190,444,100
53 4th Floor R09.04 Kelas 2 Ibu 1 Set Rp 190,444,100
th
54 4 Floor R09.05 Kelas 1 Anak 1 Set Rp 150,315,000
55 4th Floor R09.06 Kelas 1 Ibu 1 Set Rp 150,315,000
th
56 4 Floor R09.07 Isolation Room 1 Set Rp 303,463,600
th
57 4 Floor R09.08 Nurse Station 1 Set Rp 59,325,310
th
58 4 Floor R09.09 Dirty Utility 1 Set Rp 6,974,000
th
59 4 Floor R09.10 Clean Utility 1 Set Rp 8,239,000
Total IX Rp 1,541,128,160
PERAWATAN INAP
XI
LANTAI 5
68 5th Floor R11.01 Kelas 3 Umum PA/PI 1 Set Rp 218,611,800
69 th
5 Floor R11.02 Kelas 2 Umum PA/PI 1 Set Rp 238,053,200
70 5th Floor R11.03 Kelas 1 Umum PA/PI 1 Set Rp 159,555,000
th
71 5 Floor R11.04 Nurse Station 1 Set Rp 59,325,310
th
72 5 Floor R11.05 Dirty Utility 1 Set Rp 6,974,000
th
73 5 Floor R11.06 Clean Utility 1 Set Rp 13,939,000
Total XI Rp 696,458,310
PERAWATAN INAP
XII
LANTAI 6
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
ROOM
NO Floor ROOM NAME QTY
NO. SUB TOTAL GRAND TOTAL
PERAWATAN INAP
XIII
LANTAI 7
78 7th Floor R13.01 Kelas VIP 1 Set Rp 523,389,944
79 th
7 Floor R13.02 Kelas VVIP 1 Set Rp 130,847,486
80 th
7 Floor R13.03 Nurse Station 1 Set Rp 59,325,310
81 th
7 Floor R13.04 Dirty Utility 1 Set Rp 6,974,000
82 th
7 Floor R13.05 Clean Utility 1 Set Rp 13,939,000
Total XIII Rp 734,475,740
XIV GIZI/DAPUR
83 GIZI/DAPUR R14.01 Cold Storage 1 Set Rp 50,542,500
84 GIZI/DAPUR R14.02 Dish Up Area 1 Set Rp 102,120,000
85 GIZI/DAPUR R14.03 Dishwashing Area 1 Set Rp 48,996,325
86 GIZI/DAPUR R14.04 Dry Storage 1 Set Rp 10,867,500
87 GIZI/DAPUR R14.05 Hot Kitchen 1 Set Rp 500,805,000
88 GIZI/DAPUR R14.06 Mechanical Electrical 1 Set Rp 500,190,000
89 GIZI/DAPUR R14.07 Pot Wash Area 1 Set Rp 18,400,000
90 GIZI/DAPUR R14.08 Preparation Area 1 Set Rp 150,952,500
91 GIZI/DAPUR R14.09 Receiving Area 1 Set Rp 18,860,000
92 GIZI/DAPUR R14.10 Trolley Area 1 Set Rp 400,500,000
93 GIZI/DAPUR R14.11 Utensil 1 Set Rp 112,843,060
Total XIV Rp 1,915,076,885
XV LAUNDRY
94 LAUNDRY R15.01 Area Washer 1 Set Rp 300,600,000
95 LAUNDRY R15.02 Area Dryer 1 Set Rp 200,000,000
96 LAUNDRY R15.03 Area Flatwork Ironer 1 Set Rp 150,066,000
97 LAUNDRY R15.04 Clean Linen 1 Set Rp 43,750,000
98 LAUNDRY R15.05 Gudang Linen 1 Set Rp 7,350,000
99 LAUNDRY R15.06 R. Dekontaminasi 1 Set Rp 2,500,000
100 LAUNDRY R15.07 R. Dekontaminasi Troli 1 Set Rp 2,500,000
101 LAUNDRY R15.08 R. Troli Bersih 1 Set Rp 2,350,000
Total XXI Rp 709,116,000
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
ROOM
NO Floor ROOM NAME QTY
NO. SUB TOTAL GRAND TOTAL
XVI IPSRS
Gudang Sparepart
102
IPSRS R16.01 (Storage) 1 Set Rp 46,306,500
103 IPSRS R16.02 Ruang Alat Medis 1 Set Rp 500,266,000
104 IPSRS R16.03 Ruang Kerja Kayu 1 Set Rp 30,052,500
105 IPSRS R16.04 Ruang Kerja Listrik 1 Set Rp 101,627,500
106 IPSRS R16.05 Ruang Kerja metal 1 Set Rp 97,562,000
107 IPSRS R16.06 Ruang Kerja Sanitasi 1 Set Rp 39,867,500
Total XXII Rp 815,682,000
TOTAL I-XVII
Rp 40,635,482,392
(Belum PPN)
Terbilang : Empat Puluh Milyar Enam Ratus Tiga Puluh Lima Juta Empat Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Dua Rupiah
DIREKTUR RS MARS
DIREKTUR
URRS
IHNARDAPOAN
33
SEHATI
Ka Inst Khusus
Yan Medis Ka Inst Gizi SPK II
DIREKTUR RS RS
DIREKTUR MARS
URINDO 33
HARAPAN
SEHATI
KOMITE SPI
MEDIK
DIREKTUR RS MARS
DIREKTUR
URRIUNMD
AOH 33
SAKIT MARS
Komite SPI
Medik
Wadir
Keuangan &
Umum
P
Ka Inst A
Gawat S
Darurat, I
Ka Bid Rajal, Ranap
Pelayanan E
Medis N
Ka Inst
Bedah
Sentral,
Kebidanan &
Perawatan
Intensif
Ka Inst
Laboratorium
, Radiologi &
Farmasi
Wadir Yan Ka Bid
Med Penunjang
Medis
Ka Inst Gizi
As Men
Asuhan
Keperawatan
Ka Bid
Perawatan
As Men
SDM, Etika
& Logistik
Rencana Tahap Awal Struktur Organisasi Matriks Rumah Sakit MARS URINDO 33
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Berikut adalah ilustrasi jumlah Sumber Daya Manusia Rumah Sakit MARS
URINDO 33 yang dibutuhkan pada tahal awal berdasarkan hasil FGD.
Alt Alt
No Unit / bagian Kualifikasi Ket
1 2
Alt Alt
No Unit / bagian Kualifikasi Ket
1 2
G Gizi
Ahli Gizi D3 Akzi 1 1 Pagi
Tata Boga SMTK 2 2 Pagi/sore
Juru Masak SMA 5 5 Pagi/sore
H Laboratorium
Ahli Analis D3 AAK 1 1 Pagi
Asisten Analis SMAK 3 2 Pagi/sore
I Farmasi
Apoteker S1 Apoteker 1 1 Pagi
Asisten Apoteker D3 Farmasi 1 1 Sore
SMF 3 2 Pagi/sore
J Radiologi
Operator Ahli/ Pagi on
Radiografer D3 ATRO 1 1 call
K CSSD
Operator Laundry D3 5 4 Pagi/sore
CSSD/Sterilisasi D3 1 1 Pagi
L Keamanan
Koordinator SLTA /
Satpam Purnawirawan 1 1 Pagi
Petugas SLTA 3 3 3 Shift
M Rekam Medis
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Alt Alt
No Unit / bagian Kualifikasi Ket
1 2
Ahli D3 RM 1 1 Struktural
D3
Informatika/Komp 1 1 Pagi/sore
Staf SLTA 4 3 3 shift
O Keuangan Struk/Fung
Akuntansi S1 Akuntan 1 1 (Kabag)
S1 Akuntan / D3
Bendahara Akt 1 1 Pagi
S1 Akuntan / D3
Pembukuan Akt Rencana
Kasir D3 Akuntansi 3 3 2 shift
S1 Manajemen /
Logistik Umum D3 1 1 Pagi
Logistik Obat /
Alat Kes. S1 Farmasi Rencana
Manajemen (Kabag)
Sekretaris
Staff sekretariat D3 Sekretariat 1 1
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Alt Alt
No Unit / bagian Kualifikasi Ket
1 2
Kepala Umum & S1 Manajemen / Struktural
RT D3 1 1 (Kabag)
Staff Umum D1
HRD Psikolog 1 1
SPI Akuntansi 1 1
Hukum 0 1
Manajemen 1
7. Buatlah Analisis kebutuhan Ruang dan pengeloaan Lahan yang ada agar memenuhi
persyaratan yang berlaku serta kebutuhan anggaran fisik bangunan rumah sakit tersebut!
Jawab:
KETENTUAN UMUM BANGUNAN RUMAH SAKIT
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tetap
mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Rumah sakit adalah bangunan gedung atau sarana kesehatan yang memerlukan
perhatian khusus dari segi keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan dimana berdasarkan Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit pasal 3 menyebutkan bahwa pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit
bertujuan :
a. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;
c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit;
Undang-Undang tentang Bangunan Gedung No.28 Tahun 2002 juga menyebutkan
bahwa bangunan gedung penting sebagai tempat manusia melakukan kegiatan, maka
perlu diperhatikan keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
Pengkategorian rumah sakit dibedakan berdasarkan jenis penyelenggaraan pelayanan,
yang terdiri dari Rumah Sakit Umum (RSU), yaitu rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis penyakit, dan Rumah Sakit Khusus
(RSK), yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada suatu bidang atau
satu jenis penyakit tertentu berdasarkan kekhususannya.
Rumah Sakit Umum (RSU) diklasifikasikan menjadi 4 kelas yang didasari oleh beban
kerja dan fungsi rumah sakit tersebut, yaitu rumah sakit kelas A, B, C dan D. RS Kelas
A adalah RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik
luas dan sub spesialistik luas. RS Kelas B adalah RSU yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis sekurang- kurangnya 11 spesialistik dan sub spesialistik
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
terbatas. RS Kelas C adalah RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medis 4 spesialistik dasar. RS Kelas D adalah RSU yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis dasar dan minimal 2 spesialistik dasar.
Rencana Tapak
Konsep perencanaan tapak RS MARS URINDO 33 akan meliputi konsep zonasi atau
pendaerahan fungsi tapak, sirkulasi dan aksesibilitas, orientasi dan tata letak massa.
Dalam penentuan konsep perencanaan tapak ini mempertimbangkan beberapa potensi
dan kendala yang dimiliki tapak, regulasi tapak dan kawasan yang telah ditentukan oleh
Pemda Kabupaten Bogor serta fungsi dan kegiatan dalam tapak.
1) Zonasi/Pendaerahan
Pengelompokan kegiatan di dalam tapak rumah sakit akan terbagi atas tingkat
kebutuhan aktifitas yang berkaitan dengan privasi masing-masing bangunan dan
ruang terhadap kegiatan di dalam maupun di luar tapak. Pengelompokan kegiatan
tersebut akan dibagi menjadi beberapa area kelompok kegiatan sebagai berikut :
a. Zona Publik
Area yang mewadahi kegiatan dalam tapak yang mempunyai tingkat intensitas
kegiatan/interaksi dengan pihak luar relatif tinggi. Kelompok kegiatan publik ini
meliputi :
▪ Instalasi Gawat Darurat
▪ Instalasi Rawat Jalan
▪ Fasilitas Umum
▪ Fasilitas Diagnostik
▪ Farmasi/Apotek
▪ Administrasi
b. Zona Private
Merupakan area yang mewadahi kegiatan intern dalam tapak dengan tingkat
intensitas kegiatan/interkasi yang terbatas terhadap pihak luar. Kelompok
kegiatan ini meliputi :
▪ Pelayanan Kebidanan
▪ Pelayanan Anak
▪ Pelayanan Bedah
▪ Pelayanan Perawatan Intensif (ICU, HCU, PICU, NICU)
▪ Pelayanan Rawat Inap
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
c. Zona Service
Merupakan area yang mewadahi kegiatan pelayanan terhadap area publik
maupun privat. Kelompok kegiatan ini meliputi :
▪ Pelayanan Gizi/Dapur
▪ Pelayanan Linen/Laundry
▪ Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana serta Peralatan Rumah Sakit
▪ Gudang Logistik
▪ Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
▪ Tempat Pembuangan Sampah Sementara
▪ Mortuary/ Kamar jenazah
d. Zona Penunjang
Merupakan area penunjang terhadap kegiatan rumah sakit serta yang dapat
menjembatani interkasi sosial antara kegiatan di dalam tapak dengan lingkungan
di sekitar tapak. Kelompok kegiatan ini meliputi :
▪ Ruang serbaguna
▪ Lapangan Olahraga
▪ Tempat peribadatan (Mushola)
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
4) Perencanaan Bangunan
a) Perencanaan facade direncanakan dengan konsep modern yang megah yang
tetap memperhatikan aspek fungsi ruang yang berada di dalamnya. Visualisasi
bangunan Rumah Sakit MARS URINDO 33 dapat dilihat dalam gambar berikut
ini,
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
b. Program Ruang
Program ruang yang akan dibangun disusun berdasarkan Program Fungsi dari RS MARS
URINDO 33. Program Ruang di setiap instalasi dan SMF dapat dilihat pada Tabel 8.1.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
3 RG PANEL 4.3 m2
disimpulkan
Dari program ruang tersebut di atas, luas perencanaan bangunan dapat
sebagai berikut :
▪ Luas Tapak = 4060,71 m2
▪ Luas Bangunan = 5671,9 m2
▪ Luas Lantai Dasar = 873 m2
▪ Koefisien Dasar Bangunan
5.671,9 m2
=
4060,71 m2
= 1,39
= 1,4
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
KETERANGAN
NOMO KOMPONE NILAI INVESTASI
R N LUAS PROSENTASE% HARGA
RP
1 GEDUNG UTAMA
Biaya Pekerjaan Pembangunan 5591.9 6,000,00 Rp
0 33,551,160,000.00
Biaya Pajak 10.00 Rp
% 3,355,116,000.00
Biaya Perancangan 4.96 Rp
% 1,664,137,536.00
Biaya Pengawasan Pelaksanaan 3.00 Rp
% 1,006,534,800.00
Jumlah estimasi berdasarkan harga Rp
konstan 39,576,948,336.00
nilai investasi Rp
39,576,948,336.00
KETERANGAN
NOMO KOMPONE NILAI INVESTASI
R N LUAS PROSENTASE% HARGA
RP
2 IPAL
Biaya Pekerjaan Pembangunan 64 8,000,00
Rp
0 512,000,000.00
Biaya Pajak 10.00 Rp
% 51,200,000.00
Biaya Perancangan 6.95% Rp
35,584,000.00
Biaya Pengawasan Pelaksanaan 5.00% Rp
25,600,000.00
Jumlah estimasi berdasarkan harga Rp
konstan 624,384,000.00
nilai investasi Rp
624,384,000.00
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
KETERANGAN
NOMO KOMPONE NILAI INVESTASI
R N LUAS PROSENTASE% HARGA
RP
3 TPS
Biaya Pekerjaan Pembangunan 8 6,000,00 Rp 48,000,000.00
0
Biaya Pajak 10.00% Rp 4,800,000.00
Biaya Perancangan 8.00% Rp 3,840,000.00
Biaya Pengawasan Pelaksanaan 7.00% Rp 3,360,000.00
Jumlah estimasi berdasarkan harga Rp 60,000,000.00
konstan
nilai investasi Rp 60,000,000.00
KETERANGAN
NOMO KOMPONEN NILAI INVESTASI
R LUAS PROSENTASE% HARGA
RP
4 POS JAGA
KETERANGAN
NOMO KOMPONE NILAI INVESTASI
R N LUAS PROSENTASE% HARGA
RP
5 PENATAAN LANDSCAPE & PARKIR
Biaya Pekerjaan Pembangunan 3187.7 150,000
Rp
478,154,610.00
Biaya Pajak 10.00 Rp
% 47,815,461.00
Biaya Perancangan 6.95% Rp
33,231,745.40
Biaya Pengawasan Pelaksanaan 5.00% Rp
23,907,730.50
Jumlah estimasi berdasarkan harga Rp
konstan 583,109,546.90
nilai investasi Rp
583,109,546.90
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Berdasarkan analisis sarana dan prasarana diatas dapat disimpulkan bahwa secara
fisik pendirian Rumah Sakit MARS URINDO 33 dapat dinyatakan layak.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Jawab:
Kajian Aspek Keuangan dalam Rmah Sakit MARS URINDO 33 - Bojong Gede ini berupa
analisis finansial untuk mengetahui berapa besarnya investasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pembangunan fisik, pengadaan peralatan, maupun dana operasional yang
diperlukan selama masa awal beroperasi.
Selain dari besarnya investasi yang dibutuhkan dalam program pengembangan RS MARS
URINDO 33 - Bojong Gede, juga dikaji mengenai sumber pendanaan/permodalan, proyeksi
pendapatan, proyeksi biaya dan asumsi-asumsi yang digunakan dalam kalkulasi keuangan.
Sumber dana pengembangan RS MARS URINDO 33 - Bojong Gede ini dibiayai oleh
swasta (private investor) melalui pendanaan pribadi beberapa orang pemrakarsa dengan
dukungan pinjaman lunak jangka panjang dari pihak perbankan.
Dikarenakan sumber dana swasta ini, maka analisis keuangan ini dititik beratkan pada hasil
analisis finansial, berupa :
1. Keputusan investasi; yaitu untuk melihat apakah investasi yang dipilih akan
memberikan keuntungan atau tidak;
2. Keputusan pendanaan; berkaitan dengan upaya memperoleh dana (rising fund) yang
paling memungkinkan untuk mendanai investasi yang telah ditentukan.
ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI
Kebutuhan investasi baru RS MARS URINDO 33 - Bojong Gede adalah untuk
pembangunan gedung, ruang perawatan dan sarana maupun prasarana penunjangnya
dengan mengacu pada pentahapan pembangunan dan penyediaan tempat tidurnya, serta
pengadaan peralatan baik medis maupun non medis.
Adapun rencana kapasitas adalah 101 tempat tidur dengan total kebutuhan dana
sebesar Rp 125.573.283.000,00. (Seratus Dua Puluh Lima Milyar Lima Ratus Tujuh Puluh
Tiga Juta Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah). Adapun rincian kebutuhan
investasi tersebut disajikan pada tabel berikut:
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Kebutuhan Asumsi
No Uraian 2015
setahun (Bulan)
SUMBER PEMBIAYAAN
Sumber pembiayaan untuk pembangunan dan pengadaaan sarana dan prasarana berasal
dari Investor/Penyandang Dana dalam hal ini adalah para dokter pemrakarsa dan
investor yang juga sekaligus sebagai penggagas berdirinya RS MARS URINDO 33-
Bojong Gede ini yang tergabung dalam sebuah Perseroan Terbatas (PT). Sedangkan
sisanya akan didanai oleh pihak perbankan melalui pinjaman lunak jangka panjang.
Mekanisme pembiayaan tersebut yang umum dilakukan yaitu dari dana bank berupa
kredit investasi maupun kredit investasi
Sumber dana direncanakan berasal dana sendiri dan dana pinjaman dari pihak bank.
Adapun dana sendiri sebesar 30% akan bersumber dari dari beberapa pihak
(pemrakarsa). Sedangkan dana dari pihak Bank ditargetkan sebesar 70% dari total
kebutuhan dana Tahap I (diluar biaya akuisisi tanah).
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
Dana pinjaman dari Bank direncanakan pencairan pertama dapat dilakukan pada
pertengahan tahun 2023 dan dikucurkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
pendanaan di lapangan dengan jadwal sebagai berikut.
Dalam hal ini besaran tarif rawat inap dan tarif pelayanan RS MARS URINDO 33 - Bojong Gede
adalah sebagai berikut :
No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
A. Tarif Kamar Rawat Inap (Rp/Hari)
1 VVIP 1.400.000 1.400.000 1.540.000 1.540.000 1.694.000 1.694.000 1.863.000
2 VIP 1.100.000 1.100.000 1.210.000 1.210.000 1.331.000 1.331.000 1.464.000
3 Kelas - 1 500.000 500.000 550.000 550.000 605.000 605.000 666.000
4 Kelas - 2 300.000 300.000 330.000 330.000 363.000 363.000 399.000
5 Kelas - 3 75.000 75.000 83.000 83.000 91.000 91.000 100.000
250.000 250.000 275.000 275.000 303.000 303.000 333.000
6 NICU & PICU
750.000 750.000 825.000 825.000 908.000 908.000 999.000
7 ICU
1.000.000 1.000.000 1.100.000 1.100.000 1.210.000 1.210.000 1.331.000
8 HCU
B. Tarif Visite Dokter Rawat Inap 150.000 150.000 165.000 165.000 182.000 182.000 200.000
(Rp/Hari) 100.000 100.000 110.000 110.000 121.000 121.000 133.000
1 VVIP 85.000 85.000 94.000 94.000 103.000 103.000 113.000
2 Kelas - 1 60.000 60.000 66.000 66.000 73.000 73.000 80.000
3 Kelas - 2 45.000 45.000 50.000 50.000 55.000 55.000 61.000
4 Kelas - 3 100.000 100.000 110.000 110.000 121.000 121.000 133.000
5 NICU & PICU 100.000 100.000 110.000 110.000 121.000 121.000 133.000
6 ICU 100.000 100.000 110.000 110.000 121.000 121.000 133.000
7 HCU
8 LOS 50.000 50.000 55.000 55.000 61.000 61.000 67.000
C. Tarif Rawat Jalan (Rp/Tindakan) 110.000 110.000 121.000 121.000 133.000 133.000 146.000
D. Tarif Fasilitas Lainnya & Radiologi (Rp/Tindakan)
1 Laboratorium 350.000 385.000 385.000 424.000 424.000 466.000
350.000
2 IGD 500.000 550.000 550.000 605.000 605.000 666.000
500.000
3 USG 300.000 330.000 330.000 363.000 363.000 399.000
300.000
4 X - Ray (Umum) 200.000 220.000 220.000 242.000 242.000 266.000
200.000
5 Ambulance 200.000 220.000 220.000 242.000 242.000 266.000
E.200.000
ASUMSI PENERIMAAN FARMASI
1 Nilai Resep yang ditebus Rawat Jalan/Resep 250.000 275.000 275.000 303.000 303.000 333.000
250.000
2 Nilai Resep yang ditebus Rawat Inap/Resep 300.000 330.000 330.000 363.000 363.000 399.000
F.300.000
Tarif Tidakan Bedah / Operasi (Rp/Tindakan)
1 Tindakan Bedah Sedang 8.500.000 8.500.000 9.350.000 9.350.000 10.285.000 10.285.000 11.314.000
2 Tindakan Bedah Besar 12.000.000 12.000.000 13.200.000 13.200.000 14.520.000 14.520.000 15.972.000
3 Tindakan Bedah Khusus 18.000.000 18.000.000 19.800.000 19.800.000 21.780.000 21.780.000 23.958.000
G. Tarif Persalinan (Rp/Tindakan)
1 Normal VIP 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
2 Normal Paket I 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000
1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
3 Normal Paket II
20.000.000 20.000.000 22.000.000 22.000.000 24.200.000 24.200.000 26.620.000
4 Caesar VIP
12.500.000 12.500.000 13.750.000 13.750.000 15.125.000 15.125.000 16.638.000
5 Caesar Paket I
10.000.000 10.000.000 11.000.000 11.000.000 12.100.000 12.100.000 13.310.000
6 Caesar Paket II
Pelayanan Kesehatan Masyarakat, baik berupa Rawat Inap, Rawat Jalan, Rawat
Darurat, Operasi, maupun pelayanan penunjang lainnya.
3. Dalam proyeksi demand pelayanan RS MARS URINDO - Bojong Gede dimulai pada
tahun 2025 dan terus meningkat sesuai dengan trend yang terjadi selama 10 tahun.
Beberapa aspek eksternal dan kebijakan internal turut berpengaruh di dalam
perhitungan perkiraan jumlah pelayanan yang diberikan.
4. Aspek eksternal yang berpengaruh diantaranya adalah laju inflasi, tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan per kapita penduduk, pertumbuhan penduduk yang cukup pesat
yang mendorong terjadinya urbanisasi, globalisasi dengan kompetisi bebas sehingga
muncul berbagai jenis rumah sakit dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan
kenaikan harga BBM, Tarif Dasar Listrik, Askes dan Askeskin, maupun layanan
umum lainnya.
5. Sedangkan aspek internal yang berpengaruh adalah arah kebijakan pengembangan
rumah sakit di masa yang akan datang seperti peningkatan kapasitas tempat tidur,
peningkatan jenis layanan dan peningkatan produktivitas pelayanan.
6. Tahapan pengembangan pelayanan rumah sakit akan berpengaruh pada proyeksi
pendapatan dan beban, di mana terjadi peningkatan jumlah pasien baik pasien rawat
jalan, Instalasi Rawat Darurat, rawat inap, maupun pasien penunjang (seperti
Laboratorium, Radiologi)
Di dalam kalkulasi cash flow, pendapatan dan pengeluaran diasumsikan dapat terealisasi pada
periode yang bersangkutan, sehingga adanya utang dan piutang perusahaan diabaikan dalam
proyeksi ini.
PROYEKSI PENERIMAAN
Proyeksi penerimaan RS MARS URINDO 33 - Bojong Gede dihitung dari demand,
tarif pelayanan dan jumlah tindakan pada masing-masing pusat pendapatan (revenue
center) seperti Rawat Inap, Tindakan Kebidanan, Rawat Jalan, dan Operasi. Untuk
penerimaan rawat inap, dasar perhitungan diambil dari tarif akomodasi masing-masing
kelas, demand, BOR, ALOS dan jumlah hari perawatan. Penyesuaian tarif dilakukan
setiap tahun sesuai kelas, daya beli masyarakat dan faktor inflasi.
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi penerimaan atas pendapatan RS MARS
URINDO 33- Bojong Gede selama 10 tahun adalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
PROYEKSI PENGELUARAN
Proyeksi Pengeluaran didapat dari pengeluaran operasionalisasi rumah sakit seperti
biaya gaji, biaya marketing, biaya langsung dan biaya tidak langsung yang
selengkapnya disajikan pada tabel berikut.
Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan terhadap rencana pembangunan proyek
ini ternyata NPV pada discount Rate (i) sebesar 13.20% menunjukkan nilai positif sebesar Rp.
32.059.762.000,- dengan demikian proyek ini layak dan menguntungkan.
2. Payback Period
Metode Payback Period menilai suatu investasi dengan melihat waktu yang diperlukan agar
akumulasi arus kas bersih sama dengan initial investment, atau mengukur jangka waktu yang
diperlukan agar investasi dapat kembali.
Metode ini menggunakan arus kas masuk yang diperoleh dari suatu investasi baru yang akan
dianggap sebagai pembayaran dari nilai investasi awal. Metode penilaian ini menggunakan
ukuran waktu atau lamanya pembayaran kembali investasi awal tersebut. Semakin pendek
waktu pengembalian berarti investasi itu semakin baik untuk dilaksanakan. Waktu payback
period yang dianggap baik jika tidak lebih dari 10 tahun. Berdasarkan hasil analisa,
perusahaan sudah mampu mengembalikan seluruh investasi selama 6 tahun 3 bulan setelah
beroperasi.
flow yang didiskon tadi akan sama dengan nilai investasi atau mengahasilkan net return sama
dengan nol atau suatu prosentase atas pengembalian investasi. Dengan kata lain, IRR adalah
discount rate yang membuat NPV investasi sama dengan nol.
Internal Rate of Return adalah tingkat balikan suatu investasi dimana pada saat itu Net
Present Value adalah 0. Suatu investasi dikatakan layak dan menguntungkan untuk dijalankan
apabila IRR lebih besar dari tingkat bunga bank yang diasumsikan.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan ternyata IRR proyek ini adalah 17,55% lebih besar
dari Discount Rate yang diproyeksikan yaitu sebesar 13.20%. Dengan demikian proyek ini
layak dan menguntungkan.
9. Buatlah suatu metodologi penyusunan Master Plan suatu Rumah sakit dan apa saja
hasil kerjanya!
Jawab :
Penyusunan Rencana Induk/Master Plan
Rencana membangun atau mengembangkan suatu Rumah Sakit akan dilakukan setelah
mengetahui Jenis layanan Kesehatan Rumah Sakit serta kapasitas Tempat Tidur (TT)
yang akan dilakukan dan disediakan untuk masyarakat sesuai dengan Hasil Kajian Studi
Kelayakan/ Feasibility Study. Rencana ini selanjutnya akan disusun dalam suatu Kajian
berupa Penyusunan Rencana Induk/ Master Plan yang menggambarkan Rencana
Pembangunan dan atau Pengembangan serta Rencana Pentahapan Pelaksanaannya yang
dilihat dari semua aspek secara komprehensif dan berkesinambungan serta utuh sebagai
satu kesatuan Fasilitas Sarana dan Prasarana Rumah sakit. Pembangunan Fasilitas Sarana
Prasarana Rumah Sakit diperlukan adanya suatu perencanaan yang terpadu secara
keseluruhan dalam jangka waktu maksimal 20 tahun mendatang dan dapat dilakukan
pengkajian ulang sesuai kebutuhan, yang walaupun dilaksanakan secara bertahap
perencanaan ini akan menjadi dasar acuan penyusunan perencanaan detail desain
bangunan Rumah Sakit tersebut, yang selanjutnya akan digunakan dalam pelaksanaan
pembangunan konstruksi fisik guna memperoleh hasil yang maksimal nantinya dalam
satu kesatuan yang terpadu dan berkesinambungan. Pekerjaan Penyusunan Rencana
Induk/ Master Plan adalah salah satu tahapan atau bagian dari pekerjaan yang dilakukan
pada Tahap Awal Pekerjaan Perencanaan dan Perijinan, yang disusun dengan
berdasarkan hasil Studi Analisis terhadap Kondisi Potensi, Kebijakan dan Batasan yang
ada sehingga dapat dihasilkan suatu perencanaan Rencana Induk/ Master Plan yang
terintegrasi.
Tujuan: Merencanakan sarana fisik Rumah Sakit yang seutuhnya, baik pengadaan dan
pengembangan pelayanan kesehatan, manajemen maupun sarana dan prasarana
Rumah Sakit sekarang dan di masa mendatang yang didasarkan sistem zonasi
yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan Rumah Sakit kepada
masyarakat, dengan mengantisipasi kecenderungan berkembangnya jenis
penyakit dan kemajuan teknologi khususnya dalam pelayanan kesehatan Rumah
Sakit serta kebijakan dan target sasaran Pemerintah setempat dalam memberikan
pelayanan terbaik bagi masyarakat luas.
Melalui visi dan misi serta tujuan terpilih diatas dapat disusun program induk
pembangunan rumah sakit yang meliputi jenis rumah sakit, kelompok pelayanan utama,
serta spesifikasi unggulan yang diinginkan oleh pemrakarsa dengan pelaksanaan diskusi
terfokus (Focus Group Discussion) terhadap program induk yang disiapkan oleh
Konsultan. Adapun hasil diskusi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jenis rumah sakit yang akan didirikan adalah Rumah Sakit Umum Kelas C.
b. Pelayanan utama : rawat jalan, gawat darurat, rawat inap dan operasi.
c. Pelayanan unggulan adalah Pelayanan Bedah, Poliklinik Spesialis, Ibu dan Anak.
d. Rencana tahapan operasional & pengembangan tambahan sebagai berikut :
• Tahap pertama 101 TT
• Tahap kedua 200 TT; pengembangan dengan penambahan lahan
e. Studi Kelayakan, Master Plan, DED dan UKL-UPL dibuat untuk 101 TT
Ruang Lingkup : Ruang lingkup Penyusunan Rencana Induk/ Master Plan ini meliputi
Pembahasan Kecenderungan Eksternal dan Internal, Master Program, Program
Fungsi, Rencana Block Plan dan Konsep Utilitas serta Rencana Pentahapan
Pelaksanaan Pembangunan Fisik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dari semua
aspek secara komprehensif dan berkesinambungan, yang Tahapan prosesnya
dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
10. Buatlah suatu metodologi penyusunan Kebutuhan Peralatan Medik dan Non Medik
suatu rumah sakit dan apa saja hasil kerjanya!
Jawab :
Untuk menyusun kebutuhan Peralatan Medik dan Non Medik suatu rumah sakit perlu
dibuat tahapan pengadaan peralatan baik medis maupun non medis sesuai dengan dana
yang tersedia, perlu dibuat analisa estimasi biaya teknis (Engineering Estimate). Harga
tersebut meliputi harga unit utama, unit pilihan, asesoris, pra instalasi dan instalasi serta
kebutuhan dokumen teknis termasuk biaya pelatihan. Adapun estimasi biaya teknis
peralatan medis.
Adapun hasil kerjanya berupa daftar peralatan yang diperlukan disetiap lantai/ruangan
lengkap dengan volume, harga satuan barang dan total harga barang secara keseluruhan.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program StudiMagister AdministrasiRumahSakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id
11. Buatlah suatu metodologi penyusunan Detail Enggineering Desain Suatu Rumah Sakit dan
apa saja Hasil kerjanya!
Jawab: