Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

BUSINESS PLAN RUMAH SAKIT

RSIA “X” DI KABUPATEN BEKASI

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Sitem Perencanaan Bisnis Rumah Sakit

Dosen Pembimbing:

Dr. Achda Ferdians

Disusun Oleh :

Audra Sheri 206080026

PROGRAM PASCA SARJANA ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

JAKARTA

2022
BUSINESS PLAN
RSIA “X” BEKASI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................. i

EXECUTIVE SUMMARY .......................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 3

BAB II. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS & GAMBARAN PRODUK PELAYANAN. 5

BAB III. ANALISIS STRATEGI PERENCANAAN MARKETING.................................. 11

BAB IV. ANALISIS SITUASI PASAR ........................................................................ 15

BAB V. RENCANA MANAJEMEN.......................................................................... 17

BAB VI. ANALISIS KEUANGAN.............................................................................. 21

PENUTUP................................................................................................................ 25
EXECUTIVE SUMMARY

Business Plan RSIA “X” disusun berdasarkan perkiraan rencana kinerja pelayanan,
keuangan, dan mutu manfaat terhadap masyarakat. Disamping itu masukan dari stakeholders inti
dan masyarakat juga diperhatikan dalam penyusunan RSIA ini. Visi RSIA “X” tahun 2022
adalah “Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang berstandar internasional tahun 2024”
Dalam mencapai visi tersebut, RSIA “X”memiliki misi menyelenggarakan pelayanan yang
berkualitas dalam bidang kesehatan, membina rumah sakit jejaring dan meningkatkan
kesejahteraan pegawai, karir dan kenyamanan pegawai. Tata nilai yang dimiliki RSIA “X” dalam
mencapai visi dan misinya adalah integritas, terbuka, kerjasama dan professional.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, RSIA “X” berada pada kuadran II, dengan strategi
pilihan sustain. Berdasarkan Analisis TOWS, beberapa sasaran strategis telah ditetapkan
diantaranya terwujudnya kepuasan stakeholders, meningkatnya mutu pelayanan, tercapainya
pelayanan unggulan, tercapainya sistem rujukan yang efektif, terwujudnya integrasi pelayanan,
dapat mewujudkan pelayanan sesuai standar, meningkatkan sistem pemasaran pelayanan yang
terintegrasi, terwujudnya kompetensi dan kinerja SDM yang tinggi, meningkatkan
Kerjasama/kemitraan, terpenuhinya sarana dan prasarana yang berkualitas, terwujudnya SIM-RS
yang handal, aktifnya e-medical record, terwujudnya peningkatan pendapatan dan efisiensi
biaya.
Business plan dilaksanakan dengan mengidentifikasi dan menilai resiko yang akan dihadapi
dan rencana mitigasi yang akan dilakukan agar sasaran strategis dapat tercapai. Dalam
pelaksanaan business plan khususnya program pengembangan selama 5 tahun yang meliputi IKU
dan mitigasi risikp diestimasikan kebutuhan anggaran yang selalu meningkat, sehingga
dibutuhkan tambahan dana khususnya dari rupiah untuk pembiayaan belanja operasional dan
belanja pengembangan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rumah Sakit Ibu dan Anak “X” di Bekasi didirikan oleh PT Husni Mandiri. RSIA “X”
didirikan di wilayah Kabupaten Bekasi di lingkungan padat penduduk, karena banyak warga
yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang lengkap khususnya ibu dan anak. Untuk itu
didirikanlah sebuah RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi dengan tujuan membantu
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan khususnya ibu dan anak.
RSIA “X” didirikan berdasarkan prinsip sosio ekonomi, yang memberikan pelayanan
individu terhadap masyarakat yang bersifat for profit namun tidak meninggalkan prinsip-prinsip
sosial. RSIA ini merupakan rumah sakit ibu dan anak yang baru akan dibangun di wilayah
Kabupaten Bekasi pada bulan Januari 2022 dan diperkirakan akan beroperasional pada awal
tahun 2023.
Semoga dengan berdirinya rumah sakit ibu dan anak di wilayah Kabupaten Bekasi ini dapat
membantu masyrarakat dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.
1.2. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. Visi
Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak dan rujukan nasional yang berstadar internasional 2023

B. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan prima khusunya ibu dan anak yang berstandar internasional
2. Menyelenggarakan promosi kesehatan secara komprehensif dan berkelanjutan.
3. Menjalin kemitraan dan melaksanakan sistem rujukan dengan rumah sakit jejaring.
4. Meningkatkan kompetensi, kinerja dan kesejahteraan pegawai.

C. Tujuan
Terwujudnya rumah sakit for profit dengan tidak meninggalkan fungsi sosial. Tercapainya
ROI dan ROA minimal sebesar nilai deposito dimulai pada tahun berjalan. Terselenggaranya
pelayanan dan kegiatan yang bersifat sosial. RSIA “X’ diakui sebagai rumah sakit ibu dan
anak di wilayah Kabupaten Bekasi yang menjadi salah satu market leader dalam pelayanan
kesehatan di Indonesia.
Diharapkan terciptanya pengguna layanan kesehatan yang bergantung kepada pelayanan di
RSIA “X” di Kabupaten Bekasi melalui indicator kunjungan yang semakin meningkat.
Membesarnya pendapatan melalui upaya pemasaran yang agresif. Terwujudnya RSIA “X” di
Kabupaten Bekasi sebagai penyedia layanan kesehatan individu yang menyenangkan bagi
pengguna jasa dan penyedia jasa. Terselenggaranya layanan yang bersifat cepat, tepat dan
akurat pada semua lini pelayanan.

D. Sasaran
Masyarakat dan perusahaan di wilayah Kabupaten Bekasi dan sekitarnya.
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS & GAMBARAN
PRODUK PELAYANAN

A. ANALISA INTERNAL

No OBJEK YANG DI ANALISA KEKUATAN KELEMAHAN


(Strength) (Weakness)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Gedung rumah sakit yang berpenampilan X
minimalis dan suasana “Homey”
2 Lokasi rumah sakit yang strategis, dekat X
dengan perumahan elite dengan penduduk
mayoritas menengah keatas dan dikelilingi
dengan perumahan lainnya yang padat
peduduk, dekat dengan pintu tol dan hotel
3 Pangsa pasar dekat berjumlah 1.000.000 jiwa X
yang Sebagian besar usia produktif dan
potensial
4 RSIA “X” memiliki jaringan Kerjasama X
dokter/bidan/kilinik bersalin swasta pada
radius 10 KM
5 Pelayanan RSIA “X” di dukung oleh tenaga X
dokter spesialis yang berpengalaman,
konsultan-konsultan obgsyn dan anak serta
spesialis lainnya non ibu dan anak yang
berpengalaman
6 Lahan parkir sangat terbatas akan membuat X
ketidaknyamanan pengunjung atau pasien
yang berobat
7 RSIA “X” memiliki konsep pelayanan yang X
homey yang berbeda untuk merebut pasar
seperti layanan Kesehatan lainnya
8 RSIA “X” didukung dengan peralatan medis X
dan penunjang medis dengan teknologi
mutakhir
9 Masih ada peralatan medis yang belum X
lengkap sehingga pelayanan belum opimal
10 Sebagai rumah sakit baru yang masih X
memerlukan waktu untuk menumbuhkan
citra di masyarakat
11 Jumlah tenaga medis yang memadai X
12 Jumlah tenaga non medis belum memadai X
13 Jumlah karyawan yang memadai X
14 Sistem dan struktur organisasi masih butuh X
pengembangan
15 Modal kerja awal belum memadai X
Jumlah 8 15 -1 -6 -6
SCORE 23 -13
Total Score 10

B. ANALISA EKSTERNAL

No OBYEK YANG DI ANALISA PELUANG ANCAMAN


(Opportunity) (Threatening)
1 2 3 1 2 3
1 RSIA “X” berada di lingkungan masyarakat X
menengah ke atas
2 RSIA “X” hanya berjarak kurang dari 10 Km dari X
pusat perhotelan dan indistri potensial dengan lebih
dari 300.000 karyawan
3 Pangsa pasar dekat berjumlah lebih dari 1.000.000 X
jiwa yang Sebagian besar usia produktif dan
potensial
4 Posisi RSIA “X” berbatasan dengan 4 kabupaten X
dan kota
5 Satu-satunya rumah sakit ibu dan anak yang tidak X
mempunyai kompetitor setara di wilayah Bekasi
6 Manajemen RSIA “X” tidak mengalami hambatan X
recruitmen dokter spesialis yang handal
7 Kecenderungan meningkatnya kematangan pasar X
yang kritis akan pelayanan yang baik dan buruk
8 Masuknya RS Asing ke Indonesia yang memiliki X
brand image tinggi di masyarakat
Jumlah 1 2 12 -2 -3
SCORE 15 -5
Total Score 10
C. GRAFIK SWOT
Strength

Defensive IV I
Agressive

Threats
Opportunities

III II
Liquidation Reconciliation
Weakness

Menemukan Keputusan Membangun Pembaruan Keputusan


formula Kembangkan keunggulan formula investasi tambah
keberhasilan kompetitif keberhasilan atau tidak
Siklus Kehidupan Bisnis

D. STRATEGI

1. Umum
a. Gesit, cepat, tanggap dan peduli terhadap kepentingan di dalam memberikan pelayanan.

NO SASARAN INDIKATOR TARGET


1 Tercapainya ROI dan ROA sesuai Besaran persentase 12%
target ROI dan ROA
2 Terselenggaranya pelayanan dan Jumlah kegiatan 2 kali per tahun
kegiatan yang bersifat sosial sosial per tahun
3 Terciptanya kondisi pengguna Persentase jumlah 70%
layanan sangat tergantung pada kunjungan (pasien
pelayanan di RSIA “X” melalui lama)
indikator kunjungan lama yang
semakin meningkat
4 Revenue tinggi melalui upaya Jumlah perusahaan Minimal 50
pemasaran yang agresif yang Kerjasama perusahaan per
dengan RSIA “X” tahun
5 Terselenggaranya konsep delivery Persentase tingkat 90%
dan home care yang menyenangkan kepuasan pada
pelanggan pada semua unit di semua unit di
pelayanan pelayanan
6 Terselenggaranya layanan yang a. Menjalankan SOP a. 100%
cepat, tepat dan akurat pada semua di setiap unit
unit pelayanan pelayanan

b. Tidak adanya b. 0%
pasien complain
terkait pelayanan
7 Terciptanya layanan dengan suasana Persentase service 90%
homey (konsep yang berbeda dari RS excellent dan
lainnya) atau differentiate strategy furniture seperti
dirumah bagi setiap
pasien yang rawat
inap

b. Memberikan pelayanan secara profesional yang sesuai dengan standar, etika yang
didukung oleh kompetensi SDM sesuai standar.

2. Khusus
a. Percepatan peningkatan brand image melalui penyempurnaan sistem dan pelayanan.
b. Membuat kebijakan yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
c. Melakukan pengenalan RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi sebagai pelayanan
kessehatan individu secara agresif.
d. Membangun good attitude SDM secara berkesinambungan.
e. Memberikan pelayanan berstandar internasional.

3. Sasaran Strategis dan Target Strategis

Produk jasa yang ditawarkan:


1. Pelayanan Obstetri dan Ginekologi
2. Pelayanan Fetomaternal
3. Pelayanan Kesehatan Anak
4. Pelayanan Alergi Imunologi Anak
5. Pelayanan Gastrointestinal Anak
6. Pelayanan Ginjal Anak
7. Pelayanan Onkologi
8. Pelayanan Laktasi
9. Pelayanan Penyakit Dalam
10. Pelayanan Bedah Umum
11. Pelayanan Mata
12. Pelayanan THT
13. Pelayanan Paru
14. Pelayanan Saraf
15. Pelayanan Gigi
16. Pelayanan Psikologi
17. Pelayanan Gizi Klinik
18. Pelayanan Rehabilitasi Medik
19. Pelayanan Jantung
20. Pelayanan Kulit dan Kelamin
21. NICU/PICU/HCU/ICU
22. Perinatologi
23. Kamar Bersalin
24. Kamar Operasi
25. Medical Check Up
26. Pelayanan Ambulance 24 jam
Fasilitas Pelayanan
1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Bedah Sentral
5. NICU/PICU/HCU/ICU
6. Laboratorium/Patologi Klinik dan Anatomi
7. Diagnostik
8. Farmasi
9. Gizi
10. Rehabilitasi Medik
11. Pemulasaraan Jenazah
12. Laundry
Peralatan Pendukung Medis
1. USG
2. Echochardiography anak dan dewasa
3. Spirometri
4. CT Scan
5. Audiometri/BERA
6. Treadmill
7. Endoskopi
8. CTG
9. Radiologi Konvensional
10. Radiologi Fluoroscopy
Alasan Memberikan Produk Pelayanan
1. Menjawab tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah
Kabupaten Bekasi yang sesuai standar melalui studi kelayakan di wilayah Kabupaten
Bekasi dan sekitarnya dan akses layanan pelanggan yang mudah.
2. Segmen pasar menengah ke atas yang membutuhkan layanan dengan mutu dan kualitas
layanan yang bagus dan memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu yang sesuai dengan
ketentuan sistem asuransi/jaminan perusahaan.
3. Belum adanya RSIA di sekitar wilayah Kabupaten Bekasi.
4. Memberikan pelayanan kesehatan individu kepada masyarakat yang juga dapat
mengahasilkan revenue dan menguntungkan para investor.
Keunikan Pelayanan
1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan suasana “homey”
2. Menyediakan pelayanan rawat inap dengan tingkat privacy yang tinggi.
3. Memberikan pelayanan berbasis Patient Centered Care/PCC.
Hubungan Strategis
Manajemen RSIA “X” memiliki hubungan strategis dengan pihak eksternal: pemerintah dalam
hal ini Depkes yang berhubungan dengan perijinan, supplier obat/alkes, pihak ketiga (outsource),
perusahaan-perusahaan swasta dan pihak asuransi sebagai pengguna jasa kesehatan, pihak
internal berkaitan dengan pemilik RSIA (PT), dokter, dan karyawan.
BAB III
ANALISIS STRATEGI PERENCANAAN
MARKETING

3.1. Positioning
Ciri khas pelayanan RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi menerapkan pelayanan
setara dengan hotel berbintang lima. Customer service yang ditugaskan mengutamakan
akan mutu layanan dan kepuasan pelanggan.
3.2. Pemasaran
Strategi pemasaran selalu melihat komponen produk, harga, distribusi dan promosi
dengan tahapan-tahapan:
1. Menciptakan minat dan mencoba
2. Memaksimalkan pangsa pasar
3. Memaksimalkan laba dan mempertahankan pasar
4. Evaluasi produk
3.3. Promosi Rumah Sakit
Promosi rumah sakit dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1. Promosi langsung, yaitu langsung kepada pelanggan individu melalui event/kegiatan
yang kontinyu diadakan setiap bulan. Promosi ini dilakukan juga kepada perusahaan
atau asuransi.
2. Melalui media masa, mengikuti momen penting, brosur dan leaflet serta membuka
jaringan pelanggan melalui internet.
3.4. Strategi Penetapan Harga
1. Corporate Image
Penetapan tarif untuk mengurangi pesaing dapat dilakukan untuk mencegah adanya
rumah sakit baru yang akan menjadi pesaing. Penetapan tarif dapat dilakukan dengan
tujuan memaksimalkan pendapatan. Tanpa kehadiran pesaing dala suasana pasar
dengan demand tinggi, maka tarif dapat dipasang pada tingkat yang setinggi-
tingginya sehingga dapat meningkatkan surplus secara maksimal.
2. Subsidi Silang
Kebijakan agar masyarakat ekonomi kuat dapat ikut meringankan pembiayaan
pelayanan rumah sakit bagi masyarakat ekonomi lemah.
3. Special Event Pricing
Diskon special pada hari-hari besar tertentu pada unit bisnis medical check-up
dengan menggunakan sistem paket.
4. Acceptance Pricing
Unit pelayanan seperti poliklnik kebidanan, poliklinik anak dan beberapa unit bisnis
tertentu dilakukan strategi ini karena dianggap dalam satu rumah sakit yang
dianggap sebagai panutan harga.
5. Kontrak dan Cost-Plus
Strategi ini dilakukan dengan pihak asuransi, PT. Pertamina dan Bank Mandiri.
3.5. Resiko
Resiko yang harus dihadapi oleh rumah sakit adalah:
1. RS tidak cost recovery sehingga sulit dalam mencapai BEP.
2. Tuntutan pengguna jasa akibat kelalaian dalam pelayanan karena human error
maupun peralatan.
3. RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi ditinggalkan oleh provider medis/non medis
dikarenakan tingginya persaingan RS di masa mendatang.
4. Biaya operasional yang semakin meningkat tiap tahun baik karena kenaikan biaya
SDM maupun biaya operasional.
5. RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi harus terus mengembangkan mutu
pelayanan secara berkesinambungan berkaitan dengan ketentuan standar mutu
layanan di Indonesia.
6. Kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang perumahsakitan yang akan memperketat
pelayanan rumah sakit.

3.6. Strategi Marketing


A. Eksternal Marketing
1. Pasien datang disambut oleh front liner dan layanan parkir yang ramah dan
informatif.
2. Menarik perhatian dengan memberikan design rumah sakit yang khas dengan
dominasi furniture kayu, suara musik klasik, taman yang asri, ruang tunggu dengan
welcome drink, TV, tempat charger HP elektronik, sarana bermain anak, tempat
penitipan anak, kantin, minimarket yang buka 24 jam yang semuanya memberikan
suasana nyaman, bermutu dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
3. Pelayanan cepat, tepat dan profesional oleh dokter dan paramedis yang terlatih dan
bersetifikat. Senantiasa mengutamakan PCC/Patient Centered Care dan sistem
pelayanan gawat darurat terpadu.
4. Informasi tarif dengan Real Cost sehingga tercipta transparasi harga yang dapat
diakses kapanpun terutama pada Administration Center rawat inap dengan harga
yang terjangkau.
5. Mengutamakan strategi sistem promosi DOMINO yaitu Mouth to Mouth.
6. Mendekatkan diri dengan menulis artikel kesehatan di koran, sosial media dan
televisi.
7. Mengadakan bakti sosial, seminar/webinar, Mom’s Club, Kid’s Club, serta
optimalisasi program CSR (Corporate Social Responsibility) agar hadir di tengah
masyarakat.
B. Internal Marketing
1. Mengutamakan metode Cross-Selling, artinya semua unit produksi maupun
penunjang dapat secara terpadu melakukan pemasaran, karena semua karyawan
berperan sebagai pemasar. Pelatihan “promotion agent”, pelatihan”interactive
communication” dan “clinical pathway application”. Dilakukan secara rutin agar
tercipta komitmen pada pelayanan yang berfokus pada pelanggan dan pelayanan
prima serta kompensasi atau sistem insentif yang efektif, sehingga setiap karyawan
menjadi pemasar yang integratif dan menyeluruh. Pada akhirnya tercipta pelayanan
yang ramah, memberikan kenyamanan pasien dan menumbuhkan kepercayaan pada
pasien, keluarga dan lingkungan sekitar.
2. Penetapan Gain Sharing atau bagi hasil kelompok insentif khusus. Secara esensial
bagi hasil mengkombinasikan keberhasilan peningkatan yang terus menerus dengan
penghargaan kelompok. Saat penampilan organisasi meningkat sebagai hasil dari
usaha peningkatan yang terus menerus, maka keuntungan dibagi antara karyawan
dan organisasi berdasarkan formula yang telah ditetapkan sebelumnya. Kompensasi
terdiri atas insentif dan hukuman yang diperuntukan bagi karyawan tertentu atas
dasar produktivitasnya.
3. Mendengarkan keluhan pasien dan memberikan penjelasan yang menyeluruh pada
pasien dengan membangun dan optimalisasi sistem keluhan dan saran. Berikut
sistem keluhan dan saran yang digunakan:
a. Menyedikan google form atau kotak saran.
b. Menyediakan customer relation.
c. Optimalisasi front liner sebagai tempat pelayanan keluhan dan saran.
d. Lost customer analysis, dimana rumah sakit akan menghubungi para pelanggan
yang telah berhenti menggunakan jasa pelayanan agar dapat memahami mengapa
hal itu terjadi.
e. Survei kepuasan pelanggan
f. Time to meet the CEO/Direktur, dimana ada waktu khusus CEO/Direktur untuk
bertemu dengan pasien dan keluarga yang ingin menyampaikan keluhan dan
saran.
4. Menumbuhkan kepercayaan dengan melakukan sterilisasi alat dan ruangan serta
kalibrasi alat.
5. Melakukan perhitungan tarif yang tepat dan terjangkau oleh pasien.
6. Optimalisasi poliklinik dengan menonjolkan salah satu pelayanan spesialisasi.

3.7. Cara Menjual Produk


1. Memberikan pelayanan langsung di rumah pelanggan (home service).
2. Memberikan pelayanan secara langsung di rumah sakit.
3. Adanya layanan antar jemput pasien dengan ambulance.
4. Adanya layanan antar obat (delivery home service).
5. Melaksanakan MCU (Medical Check Up) on site.
6. Menjadi provider perusahaan asuransi Kesehatan.
7. Memberikan pelayanan khusus kepada ibu hamil yaitu dengan adanya tim khusus
yang mendampingi pasien selama masa kehamilan yang bernama tim MOM’S
JOURNEY.
8. Memberikan pelayanan khusus kepada anak-anak dengan adanya tim khusus yang
mendampingi pasien yang bernama tim KID’S JORNEY.
9. Reminding Call bagi pelanggan yang sudah mendapatkan pelayanan di RSIA “X” di
wilayah Kabupaten Bekasi.
10. Menyediakan Telekonsul bagi pelanggan untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa
harus ke rumah sakit.
11. Menyediakan paket-paket pelayanan yang menarik.
12. Menyediakan dan mempromosikan metode-metode persalinan kepada pelanggan
RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi.
13. Bekerjasama dengan klinik dan bidan-bidan sekitar RSIA “X” dalam penanganan
pasien hamil yang membutuhkan rujukan ke RSIA “X” di wilayah Kabupaten
Bekasi.

BAB IV
ANALISIS SITUASI PASAR

4.1 Segmentasi Pasar

Kesehatan nasional bukan semata-mata hanya urusan pemerintahan melainkan


melibatkan seluruh komponen masyarakat sesuai dengan Visi dan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia tahun 1999 (Indonesia Sehat Tahun 2000). Hal ini bukan merupakan
impian akan tetapi dapat terwujud jika di lakukan oleh semua pihak dengan program terpadu,
terencana, berkesinambungan dan bersungguh-sungguh.
Dari analisa situasi dan mapping area yang saya lakukan adalah merupakan suatu
kenyataan bahwa masyarakat di daerah sekitar RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi yang
akan kita bangun terdiri dari tiga tipe panduduk yaitu masyarakat kelas atas, menengah dan
bawah, dimana masyarakat kelas atas dan menengah lebih mendominasi dalam hal jumlah
dan penyebaran penduduk didaerah sekitar RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi.
Masyarakat kelas menengah dan atas lebih cenderung memiliki investasi kesehatan yang
lebih mapan sehingga mereka lebih cenderung untuk mengalokasikan sebagian
penghasilannya ke arah fasilitas kesehatan yang lebih memadai dengan mengedepankan
prinsip-prinsip pencegahan daripada pengobatan. RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi
yang akan kita bangun memiliki akses yang mudah dijangkau dan ditunjang dengan fasilitas
kesehatan yang memadai.
Selain itu merupakan suatu fakta bahwa jumlah penduduk Kabupaten Bekasi 3.122.698
jiwa dengan 2.162.588 jiwa usia produktif, 877.136 jiwa usia < 15th, 82.974 jiwa usia >
82.974 jiwa. Cikarang Utara menempati urutan kedua di Kabupaten Bekasi sebagai
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar dan laju pertumuhan penduduk tertinggi. Data
BPS tahun 2015 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Cikarang Utara sebanyak 268.694
jiwa dengan laju pertumbuhan peduduk mencapai 4.18% yang didominasi dengan warga
pendatang. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi ini menunjukkan tingginya ekspektasi
ekonomi di Cikarang Utara yang berdampak langsung pada iklim bisnis kesehatan di daerah
tersebut.
Adanya satu RSIA di daerah sekitar RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi
menunjukkan bahwa sangat menjanjikan daerah tersebut dalam bisnis di bidang kesehatan
namun seperti yang kita ketahui bahwa rumah sakit lebih cenderung fokus pada penanganan
berupa kuratif (operasi, rawat inap, rawat jalan dll) dan dengan biaya jauh lebih mahal.
Sangat jarang sekali rumah sakit yang menyediakan fasilitas khusus untuk homecare untuk
ibu dan anak mengingat hal tersebut tidak ditanggung dalam asuransi kesehatan. Hingga saat
ini program tersebut masih sangat langka di kecamatan Cikarang Utara khususnya Jababbeka
namun expektasi masyarakat terhadap program ini sangat tinggi.

Gambar 1 : Target Pemasaran Produk

Gambar diatas menunjukkan begitu besarnya peluang pasar yang akan kita targetkan
untuk pemasaran produk yang kita tawarkan. Dengan kata lain potensi kelayakan dan
perkembangan bisnis ini sangat menjanjikan dan dinamis. Untuk itu maka diperlukan waktu
sesegera mungkin dalam memulai bisnis ini. Oleh karena itu merupakan suatu peluang besar
apabila kita bisa memulai pengembangan bisnis ini.

4.2 Pesaing Utama


Pada dasarnya pesaing utama dalam bisnis adalah RSIA Hermina, selain itu RSIA “X” di
wilayah Kabupaten Bekasi itu sendiri, karena hanya dua rumah sakit ini yang memiliki
kekhususan di bidang kesehatan ibu dan anak. Namun dikarenakan segmentasi pasar yang
luas dan rumah sakit umum juga dapat menangani kasus ibu dan anak sehingga dapat
dikatakan bahwa pesaing dapat juga dari rumah sakit umum di Bekasi.
BAB V
RENCANA MANAJEMEN

5.1. Proyeksi Kebutuhan SDM


Keterangan Jumlah SDM
Dokter Umum 8
Dokter Gigi 4
Dokter Spesialis Obsgyn 10
Dokter Spesialis Anak 10
Dokter Spesialis Obgsyn Konsultan Fetomaternal 1
Dokter Spesialis Obsgyn Konsultan Onkologi 1
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi 1
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrointestinal 1
Dokter Spesialis Anak Konsultan Ginjal Anak 1
Dokter Konsultan Laktasi 2
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2
Dokter Spesialis Bedah Umum 2
Dokter Spesialis Mata 1
Dokter Spesialis THT 3
Dokter Spesialis Kulit 1
Dokter Spesialis Paru 1
Dokter Spesialis Saraf 1
Dokter Spesialis Gizi 1
Dokter Spesialis Patologi Klinik 1
PSikolog 1
Dokter Rehabilitasi Medik 1
Dokter Spesialis Jantung 1
S1 Keperawatan 8
D3 Keperawatan 30
D3 Kebidanan 20
Apoteker 6
Asisten apoteker 4
Radiografer 5
Analis 7
Speechtherapy 1
S1 Gizi 1
Nutrisionis 3
Juru Masak 5
Pramusaji 8
S1 Kesehatan Lingkungan 1
S1 Kesehatam Masyarakat 1
S1 Akuntan 4
S1 Manajemen Akutansi 1
Kasir 4
Administrasi Umum 15
Teknisi Alat 4
Petugas Laundry 10
Ahli Rekam Medis 4
Supir 3
Juru Parkir 2

5.2. Proyeksi Kebutuhan Investasi

Tanah
Peralatan dan Mesin 15.678.000.000
Mesin Anastesi 1.300.000.000
Electro Surgery 1.000.000.000
Endoscopy, Videosystem 5.400.230.000
Meja Ginekolog 1.000.000.000
Peralatan Laboratorium Paket 2.200.000.000
Utd Freezer dan Refrigerator 400.000.000
PAket Diagnostik Elektromedik 200.000.000
Paket Rehabilitasi Medik 500.000.000
Peralatan Kedokteran Gigi 200.000.000
Instrumen Set Kedokteran Mata 200.000.000
Paket Alat Kedokteran THT 600.000.000
Peralatan Operating Theater Central 500.000.000
Peralatan CSSD Low Temp Sterilizer 1.300.000.000
Instrumen Set Bedah 1.115.082.000
Washer Desinfector 1.000.000.000
Alat Sterilisasi Udara dan Permukaan 190.000.000
Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan 2.000.000.000
Pengadaan X-Ray Mobile 3.000.000.000
Medical Printer 287.000.000
Peralatan Pendukung Radiografi 100.000.000
Peralatan Kedokteran Kulit 500.000.000
Elektromedik ICU, NICU, PICU 1.000.000.000
Alat Kesehatan Rawat Jalan
Resusitator Anak 10.500.000
Resusitator Bayi (Rawat Jalan) 4.500.000
Resusitator Dewasa 10.500.000
IGD
Ventilator Transport IGD 30.000.000
Alat Rawat Inap
Infant Radian Warmer 1.200.000.000
Incubator Infant 1.200.000.000
Incubator Infant Transport 300.000.000
Photo Therapi Unit 800.000.000
Resusitator Bayi/Neonatus 18.000.000
Resusitator Dewasa 18.000.000
Intensive Care
Alat Intensive Care 1.276.000.000
Bed Side Monitor 550.000.000
Ventilator 735.000.000
Radiologi
Ct-Scan 32 Slices 9.000.000.000
Anestesi Analyzer 445.000.000
Defibrilator Analyzer 127.000.000
Digital Multimeter 1.700.000
Digital Pressure Meter 75.000.000
Electro Surgery analyzer 167.000.000
Fetal Simulator 100.000.000
Infusion Device Analyzer 100.000.000
Personal Digital Alarm Dosimeter 15.000.000
Phototherapy Radiometer 70.000.000
Tachometer 10.000.000
Ultrasound Watt Meter 120.000.000
X-Ray Multimeter 200.000.000
Hospital Furniture 3.000.000.000
Gedung dan Bangunan 1.000.000.000
Pengembangan Gedung 1.000.000.000
Bangunan Gizi 1.000.000.000
Bangunan HCU 1.000.000.000

Aset tetap lainnya 600.000.000


Lemari brankas 20.000.000
Lemari Kaca 150.000.000
Rak Besi 100.000.000
Kursi Tunggu 18.000.000
Kursi Rapat 18.000.000
Meja Kerja 40.000.000
Kursi Kerja 40.000.000
Meja Rapat 50.000.000
Sofa Tamu 16.000.000
Komputer 140.000.000
Printer 10.000.000
UPS 4.500.000
Televisi 53.000.000
Perlengkapan Kantor 300.000.000
Pengembangan SIM RS 500.000.000
Jumlah 65,298,012,000

BAB V
ANALISIS KEUANGAN

5.1. Asumsi
A. Kenaikan Volume Pasien
Tahun Presentase
2022 20%
2023 10%
2024 30%
2025 20%

B. Tarif
Tahun Presentase
2022 0%
2023 15%
2024 0%
2025 10%

C. Inflasi
6% per tahun
D. Biaya Bahan
Rata-rata biaya bahan sebesar 30% dari pendapatan jasa layanan tahun berjalan.
E. Jasa Pelayanan
Rata-rata biaya jasa pelayanan sebesar 40% dari pendapatan jasa layanan tahun
berjalan.
F. Piutang
Rata-rata saldo piutang sebesar 2 bulan atau seperenam dari pendapatan jasa layanan
tahun berjalan.
G. Persediaan
Rata-rata saldo persediaan sebesar 3 bulan atau seperempat dari biaya bahan tahun
berjalan.
H. Utang
Rata-rata saldo biaya yang masih harus dibayar untuk jasa pelayanan sebesar 2 bulan
atau seperenam dari biaya jasa pelayanan dari tahun berjalan.

5.2. Proyeksi Belanja Modal


Jenis 2022 2023 2024 2025
aset/Tahun
Tanah
Gedung dan
Bangunan
Peralatan dan 39,670,312,000
Mesin
Aset Tetap
Lainnya 1,544,500,000

Pengembanga
n SIM RS 500,000,000

Jumlah
65,298,012,000

5.3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi


A. Dasar Akutansi
Laporan keuangan disususn sesuai dengan Standar Akutansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Badan
Layanan Umum Daerah. Laporan Keuangan meliputi neraca, laporan operasional, laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Nikai Ekuitas diperoleh dari hasil perhitungan
aset dikurangi kewajiban. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan
pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
yang disajikan dengan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
B. Kas dan Setara
Kas dan setara kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal
uang. Kas dan Setara Kas meliputi saldo dan saldo rekening giro bank.
C. Piutang Layanan
Piutang layanan diakui pada saat pelayanan jasa dan penyerahan barang kepada pelanggan
telah dilakukan.
D. Persediaan
Persediaan diakui pada saat diterima dan berkurang pada saat pemakaian atau terjadinya
selisih negative. Penilaian persediaan sesuai dengan harga perolehan atau nilai wajar.
E. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (penilaian appraiser) dikurangi akumulasi
penyusutan.
F. Aset Tidak Berwujud
Merupakan pengeluaran untuk biaya-biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
tahun. Penilaian aset ini menggunakan biaya perolehan. Amortisasi dilakukan dengan
metode garis lurus tanpa nilai sisa selama 4 tahun.
G. Hutang Usaha
Hutang usaha diakui sebesar nilai barang atau jasa termasuk di dalamnya PPN dan PPh
sesuai faktura tau bukti pembayaran yang sah. Hutang berkurang pada saat dilakukan
pembayaran.
H. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset setelah diperhitungkan kewajiban. Ekuitas terdiri dari
ekuitas awal, saldo surplus (defisit), koreksi ekuitas awal)
I. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan jasa layanan diakui sesuai periode barang diserahkan atau jasa dinikmati untuk
pelanggan, atau pada saat pasien pulang. Pendapatan hibah diakui pada saat penerimaan
sebesar nilai nominal atau nilai wajar. Penerimaan lain-lain diakui pada saat penerimaan
kas sebesar nilai nominal.
5.4. Asumsi Tarif Pelayanan
Rencana tarif yang berlaku di RSIA “X” dibagi ke dalam golongan yaitu:
Tarif untuk pasien umum (Out of Pocket)
Tarif untuk pasien asuransi.
5.5. Perhitungan Studi Kelayakan Investasi
Investasi
Tanah 2,000,000,000
Bangunan 4,000,000,000
Peralatan Mesin 61,298,012,000
Peralatan Medis
Total 67,298,012,000

Payback Periode
Tahun Pendapatan Payback Period
2022 Investasi awal (69,298,012,000)
2023 17,000,000,000 (50,298,012,000)
2024 18,700,000,000 (31,598,012,000)
2025 20,570,000,000 (11,028,012,000)
2026 22,627,000,000 11,598,988,000
2027 24,889,700,000 36,488,688,000

Maka, payback periode adalah selama 3 tahun 5 bulan.


Net Present Value/NPV
Tahun Pendapatan DF 6% Present Value
2022 Investasi awal (67,298,012,000)
2023 17,000,000,000 0.943 16,031,000,000
2024 18,700,000,000 0.89 16,643,000,000
2025 20,570,000,000 0.84 17,278,800,000
2026 22,627,000,000 0.792 17,920,584,000
2027 24,889,700,000 0.747 18,592,605,900
Total Present Value 86,465,989,900
Net Present Value 19,167,977,900
IRR 9%

PENUTUP
Demikian laporan singkat tentang Business Plan RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi kami
sampaikan, untuk membuat perencanaan pembangunan rumah sakit ini memerlukan rencana
bisnis yang kemudian akan diwujudkan dan dijalankan.

Cikarang, 4 Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai