Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
JAKARTA
2022
BUSINESS PLAN
RSIA “X” BEKASI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. i
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 3
PENUTUP................................................................................................................ 25
EXECUTIVE SUMMARY
Business Plan RSIA “X” disusun berdasarkan perkiraan rencana kinerja pelayanan,
keuangan, dan mutu manfaat terhadap masyarakat. Disamping itu masukan dari stakeholders inti
dan masyarakat juga diperhatikan dalam penyusunan RSIA ini. Visi RSIA “X” tahun 2022
adalah “Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang berstandar internasional tahun 2024”
Dalam mencapai visi tersebut, RSIA “X”memiliki misi menyelenggarakan pelayanan yang
berkualitas dalam bidang kesehatan, membina rumah sakit jejaring dan meningkatkan
kesejahteraan pegawai, karir dan kenyamanan pegawai. Tata nilai yang dimiliki RSIA “X” dalam
mencapai visi dan misinya adalah integritas, terbuka, kerjasama dan professional.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, RSIA “X” berada pada kuadran II, dengan strategi
pilihan sustain. Berdasarkan Analisis TOWS, beberapa sasaran strategis telah ditetapkan
diantaranya terwujudnya kepuasan stakeholders, meningkatnya mutu pelayanan, tercapainya
pelayanan unggulan, tercapainya sistem rujukan yang efektif, terwujudnya integrasi pelayanan,
dapat mewujudkan pelayanan sesuai standar, meningkatkan sistem pemasaran pelayanan yang
terintegrasi, terwujudnya kompetensi dan kinerja SDM yang tinggi, meningkatkan
Kerjasama/kemitraan, terpenuhinya sarana dan prasarana yang berkualitas, terwujudnya SIM-RS
yang handal, aktifnya e-medical record, terwujudnya peningkatan pendapatan dan efisiensi
biaya.
Business plan dilaksanakan dengan mengidentifikasi dan menilai resiko yang akan dihadapi
dan rencana mitigasi yang akan dilakukan agar sasaran strategis dapat tercapai. Dalam
pelaksanaan business plan khususnya program pengembangan selama 5 tahun yang meliputi IKU
dan mitigasi risikp diestimasikan kebutuhan anggaran yang selalu meningkat, sehingga
dibutuhkan tambahan dana khususnya dari rupiah untuk pembiayaan belanja operasional dan
belanja pengembangan.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan prima khusunya ibu dan anak yang berstandar internasional
2. Menyelenggarakan promosi kesehatan secara komprehensif dan berkelanjutan.
3. Menjalin kemitraan dan melaksanakan sistem rujukan dengan rumah sakit jejaring.
4. Meningkatkan kompetensi, kinerja dan kesejahteraan pegawai.
C. Tujuan
Terwujudnya rumah sakit for profit dengan tidak meninggalkan fungsi sosial. Tercapainya
ROI dan ROA minimal sebesar nilai deposito dimulai pada tahun berjalan. Terselenggaranya
pelayanan dan kegiatan yang bersifat sosial. RSIA “X’ diakui sebagai rumah sakit ibu dan
anak di wilayah Kabupaten Bekasi yang menjadi salah satu market leader dalam pelayanan
kesehatan di Indonesia.
Diharapkan terciptanya pengguna layanan kesehatan yang bergantung kepada pelayanan di
RSIA “X” di Kabupaten Bekasi melalui indicator kunjungan yang semakin meningkat.
Membesarnya pendapatan melalui upaya pemasaran yang agresif. Terwujudnya RSIA “X” di
Kabupaten Bekasi sebagai penyedia layanan kesehatan individu yang menyenangkan bagi
pengguna jasa dan penyedia jasa. Terselenggaranya layanan yang bersifat cepat, tepat dan
akurat pada semua lini pelayanan.
D. Sasaran
Masyarakat dan perusahaan di wilayah Kabupaten Bekasi dan sekitarnya.
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS & GAMBARAN
PRODUK PELAYANAN
A. ANALISA INTERNAL
B. ANALISA EKSTERNAL
Defensive IV I
Agressive
Threats
Opportunities
III II
Liquidation Reconciliation
Weakness
D. STRATEGI
1. Umum
a. Gesit, cepat, tanggap dan peduli terhadap kepentingan di dalam memberikan pelayanan.
b. Tidak adanya b. 0%
pasien complain
terkait pelayanan
7 Terciptanya layanan dengan suasana Persentase service 90%
homey (konsep yang berbeda dari RS excellent dan
lainnya) atau differentiate strategy furniture seperti
dirumah bagi setiap
pasien yang rawat
inap
b. Memberikan pelayanan secara profesional yang sesuai dengan standar, etika yang
didukung oleh kompetensi SDM sesuai standar.
2. Khusus
a. Percepatan peningkatan brand image melalui penyempurnaan sistem dan pelayanan.
b. Membuat kebijakan yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
c. Melakukan pengenalan RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi sebagai pelayanan
kessehatan individu secara agresif.
d. Membangun good attitude SDM secara berkesinambungan.
e. Memberikan pelayanan berstandar internasional.
3.1. Positioning
Ciri khas pelayanan RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi menerapkan pelayanan
setara dengan hotel berbintang lima. Customer service yang ditugaskan mengutamakan
akan mutu layanan dan kepuasan pelanggan.
3.2. Pemasaran
Strategi pemasaran selalu melihat komponen produk, harga, distribusi dan promosi
dengan tahapan-tahapan:
1. Menciptakan minat dan mencoba
2. Memaksimalkan pangsa pasar
3. Memaksimalkan laba dan mempertahankan pasar
4. Evaluasi produk
3.3. Promosi Rumah Sakit
Promosi rumah sakit dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1. Promosi langsung, yaitu langsung kepada pelanggan individu melalui event/kegiatan
yang kontinyu diadakan setiap bulan. Promosi ini dilakukan juga kepada perusahaan
atau asuransi.
2. Melalui media masa, mengikuti momen penting, brosur dan leaflet serta membuka
jaringan pelanggan melalui internet.
3.4. Strategi Penetapan Harga
1. Corporate Image
Penetapan tarif untuk mengurangi pesaing dapat dilakukan untuk mencegah adanya
rumah sakit baru yang akan menjadi pesaing. Penetapan tarif dapat dilakukan dengan
tujuan memaksimalkan pendapatan. Tanpa kehadiran pesaing dala suasana pasar
dengan demand tinggi, maka tarif dapat dipasang pada tingkat yang setinggi-
tingginya sehingga dapat meningkatkan surplus secara maksimal.
2. Subsidi Silang
Kebijakan agar masyarakat ekonomi kuat dapat ikut meringankan pembiayaan
pelayanan rumah sakit bagi masyarakat ekonomi lemah.
3. Special Event Pricing
Diskon special pada hari-hari besar tertentu pada unit bisnis medical check-up
dengan menggunakan sistem paket.
4. Acceptance Pricing
Unit pelayanan seperti poliklnik kebidanan, poliklinik anak dan beberapa unit bisnis
tertentu dilakukan strategi ini karena dianggap dalam satu rumah sakit yang
dianggap sebagai panutan harga.
5. Kontrak dan Cost-Plus
Strategi ini dilakukan dengan pihak asuransi, PT. Pertamina dan Bank Mandiri.
3.5. Resiko
Resiko yang harus dihadapi oleh rumah sakit adalah:
1. RS tidak cost recovery sehingga sulit dalam mencapai BEP.
2. Tuntutan pengguna jasa akibat kelalaian dalam pelayanan karena human error
maupun peralatan.
3. RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi ditinggalkan oleh provider medis/non medis
dikarenakan tingginya persaingan RS di masa mendatang.
4. Biaya operasional yang semakin meningkat tiap tahun baik karena kenaikan biaya
SDM maupun biaya operasional.
5. RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi harus terus mengembangkan mutu
pelayanan secara berkesinambungan berkaitan dengan ketentuan standar mutu
layanan di Indonesia.
6. Kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang perumahsakitan yang akan memperketat
pelayanan rumah sakit.
BAB IV
ANALISIS SITUASI PASAR
Gambar diatas menunjukkan begitu besarnya peluang pasar yang akan kita targetkan
untuk pemasaran produk yang kita tawarkan. Dengan kata lain potensi kelayakan dan
perkembangan bisnis ini sangat menjanjikan dan dinamis. Untuk itu maka diperlukan waktu
sesegera mungkin dalam memulai bisnis ini. Oleh karena itu merupakan suatu peluang besar
apabila kita bisa memulai pengembangan bisnis ini.
Tanah
Peralatan dan Mesin 15.678.000.000
Mesin Anastesi 1.300.000.000
Electro Surgery 1.000.000.000
Endoscopy, Videosystem 5.400.230.000
Meja Ginekolog 1.000.000.000
Peralatan Laboratorium Paket 2.200.000.000
Utd Freezer dan Refrigerator 400.000.000
PAket Diagnostik Elektromedik 200.000.000
Paket Rehabilitasi Medik 500.000.000
Peralatan Kedokteran Gigi 200.000.000
Instrumen Set Kedokteran Mata 200.000.000
Paket Alat Kedokteran THT 600.000.000
Peralatan Operating Theater Central 500.000.000
Peralatan CSSD Low Temp Sterilizer 1.300.000.000
Instrumen Set Bedah 1.115.082.000
Washer Desinfector 1.000.000.000
Alat Sterilisasi Udara dan Permukaan 190.000.000
Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan 2.000.000.000
Pengadaan X-Ray Mobile 3.000.000.000
Medical Printer 287.000.000
Peralatan Pendukung Radiografi 100.000.000
Peralatan Kedokteran Kulit 500.000.000
Elektromedik ICU, NICU, PICU 1.000.000.000
Alat Kesehatan Rawat Jalan
Resusitator Anak 10.500.000
Resusitator Bayi (Rawat Jalan) 4.500.000
Resusitator Dewasa 10.500.000
IGD
Ventilator Transport IGD 30.000.000
Alat Rawat Inap
Infant Radian Warmer 1.200.000.000
Incubator Infant 1.200.000.000
Incubator Infant Transport 300.000.000
Photo Therapi Unit 800.000.000
Resusitator Bayi/Neonatus 18.000.000
Resusitator Dewasa 18.000.000
Intensive Care
Alat Intensive Care 1.276.000.000
Bed Side Monitor 550.000.000
Ventilator 735.000.000
Radiologi
Ct-Scan 32 Slices 9.000.000.000
Anestesi Analyzer 445.000.000
Defibrilator Analyzer 127.000.000
Digital Multimeter 1.700.000
Digital Pressure Meter 75.000.000
Electro Surgery analyzer 167.000.000
Fetal Simulator 100.000.000
Infusion Device Analyzer 100.000.000
Personal Digital Alarm Dosimeter 15.000.000
Phototherapy Radiometer 70.000.000
Tachometer 10.000.000
Ultrasound Watt Meter 120.000.000
X-Ray Multimeter 200.000.000
Hospital Furniture 3.000.000.000
Gedung dan Bangunan 1.000.000.000
Pengembangan Gedung 1.000.000.000
Bangunan Gizi 1.000.000.000
Bangunan HCU 1.000.000.000
BAB V
ANALISIS KEUANGAN
5.1. Asumsi
A. Kenaikan Volume Pasien
Tahun Presentase
2022 20%
2023 10%
2024 30%
2025 20%
B. Tarif
Tahun Presentase
2022 0%
2023 15%
2024 0%
2025 10%
C. Inflasi
6% per tahun
D. Biaya Bahan
Rata-rata biaya bahan sebesar 30% dari pendapatan jasa layanan tahun berjalan.
E. Jasa Pelayanan
Rata-rata biaya jasa pelayanan sebesar 40% dari pendapatan jasa layanan tahun
berjalan.
F. Piutang
Rata-rata saldo piutang sebesar 2 bulan atau seperenam dari pendapatan jasa layanan
tahun berjalan.
G. Persediaan
Rata-rata saldo persediaan sebesar 3 bulan atau seperempat dari biaya bahan tahun
berjalan.
H. Utang
Rata-rata saldo biaya yang masih harus dibayar untuk jasa pelayanan sebesar 2 bulan
atau seperenam dari biaya jasa pelayanan dari tahun berjalan.
Pengembanga
n SIM RS 500,000,000
Jumlah
65,298,012,000
Payback Periode
Tahun Pendapatan Payback Period
2022 Investasi awal (69,298,012,000)
2023 17,000,000,000 (50,298,012,000)
2024 18,700,000,000 (31,598,012,000)
2025 20,570,000,000 (11,028,012,000)
2026 22,627,000,000 11,598,988,000
2027 24,889,700,000 36,488,688,000
PENUTUP
Demikian laporan singkat tentang Business Plan RSIA “X” di wilayah Kabupaten Bekasi kami
sampaikan, untuk membuat perencanaan pembangunan rumah sakit ini memerlukan rencana
bisnis yang kemudian akan diwujudkan dan dijalankan.