Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 14

Tugas PBL Skenario 2

1.Kadek Tenaya Putra 15700052


2.Ketut Artawan 15700054
3.Murdiyati 15700056
4.A.A.Ngurah Alit Yudistira 15700058
5.Alviandy Jaya 15700060
6.Resha Adin Nugraha 15700062
7.Sherly Dwi Agustiani 15700064

1
Skenario 2
Tn. Kalim, 54 tahun datang ke tempat praktek anda dengan
keluhan penglihatan kabur. Apa yang terjadi dengan Tn. Kalim ?

2
Kata Kunci
• Penglihatan kabur

3
Identitas pasien
Nama : Tn. Kalim
Umur : 54 tahun
Pekerjaan : supir angkot
Alamat : kaliwates-jember

4
Problem
• Apa yang membuat Tn. Kalim penglihatannya kabur ?
• apa yang menyebabkan Tn. Kalim mengalami penglihatan
kabur ?

5
Anamnesis
• Keluhan utama : penglihatan kabur
• Riwayat penyakit sekarang :
• penglihatan kabur sejak 3 hari yang lalu. Sudah diperiksa ke optik
untuk membeli kaca mata, tetapi tidak ada ukuran yang cocok
sehingga disarankan untuk berobat dulu ke dokter.
• Saat bekerja sering merasa haus dan banyak minum serta sering
kencing dijalan raya sehingga angkotnya seringkali berhenti hanya
untuk kencing.
• Setiap malam hari seing merasa lapar sehingga sulit tidur apabila
tidak makan dulu sampai kenyang. Oleh karena itu tiap malam ia
selalu memasak mie bungkus sebanyak 3 bungkus. 6
Anamnesis
• Riwayat penyakit sekarang :
• Berat badannya dirasakan semakin menurun sejak 1 bulan yang
lalu meskipun nafsu makannya besar.

• Kedua tangan dan kakinya sering merasa kesemutan sejak 2


minggu yang lalu sehingga sering mengkonsumsi jamu “sehat
lelaki”.

• Sebulan terakhir ini, istrinya selalu merasa kecewa bila


berhubungan badan dengannya, karena merasa si suami tidak
jantan seperti dulu. 7
• Riwayat penyakit dahulu :

• Tidak ada riwayat depresi

• Tidak ada riwayat pemakaian obat-obatan terlarang.

• Tidak pernah berobat kedokter.

• riwayat kebiasaan:

• Suka minum minuman yang manis dan bersoda

• Suka makan makanan yang manis

• Tidak suka berolah raga

• Merokok, 4-5 batang/hari 8


Pemeriksaan Fisik
• Tensi : 160/100 mmHg

• Suhu : 37°C

• Nadi : 100 x/menit

• RR : 24 x/menit

• BB : 110 kg

• TB : 160 cm
9
• BMI : 43.0 (obese class III)
• inspeksi
• Leher : acanthosis nigrican (+)

• Ketiak : acanthosis nigrican (+/+)

• Mata (funduskopi) : cotton wool spots (+/+)

• Extremitas inferior : necrobiosis lipoidica diabeticorum (+/+)

• Lain-lain : dalam batas normal.

• Pemeriksaan Laboratorium:
• BSN : 160 mg/dl (< 100 mg/dL)

• 2 jam PP : 340 mg/dl (< 140 mg/dL)

• Urin : glukosa +++ 10


Anatami mata

11
Struktur lensa internal

12
HIPOTESIS AWAL
(DIFFERENTIAL DIAGNOSIS)
1. Katarak

2. Diabetes mellitus

13
ANALISIS DARI
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• Katarak adalah kekeruhan lensa yang normalnya transparan

dan dilalui cahaya menuju retina, dapat disebabkan oleh

berbagai hal sehingga terjadi kerusakan penglihatan.

14
ANALISIS DARI
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• Diabetes mellitus adalah Diabetes melitus merupakan suatu

kelainan metabolik dimana ditemukan ketidakmampuan untuk

mengoksidasi karbohidrat akibat gangguan pada mekanisme

insulin yang normal.

15
Etiologi katarak
Penyebab umumnya adalah
1. usia lanjut (katarak senil), tetapi dapat terjadi secara
kongenital akibat infeksi virus di masa pertumbuhan janin,
genetik, dan gangguan perkembangan.
2. Dapat juga terjadi karena traumatik, terapi kortikosteroid
metabolik,
3. kelainan sistemik atau metabolik, seperti diabetes mellitus,
galaktosemia, dan distrofi miotonik.
4. Rokok dan konsumsi alkohol meningkatkan resiko katarak 16
Gejala katarak
• Pandangan mata yang kabur, suram atau seperti ada bayangan
awan atau asap.
• Sulit melihat pada malam hari
• Sensitif pada cahaya
• Terdapat lingkaran cahaya saat memandang sinar
• Membutuhkan cahaya terang untuk membaca atau ketika
beraktifitas
• Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena
ketidaknyamanan tersebut
• Warna memudar atau cenderung menguning saat melihat
• Pandangan ganda jika melihat dengan satu mata
17
Etiologi Diabetes Mellitus
• Penyebab diabetes mellitus sampai sekarang belum diketahui

dengan pasti tetapi umumnya diketahui karena kekurangan

insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter

memegang peranan penting.

18
Gejala Diabetes Mellitus
• poliuria (banyak berkemih)
• polidipsia (rasa haus sehingga jadi banyak minum)
• polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-
menerus)
• penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
• lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal
• penglihatan kabur
• penyembuhan luka yang buruk
19
• disfungsi ereksi pada pasien pria
Gejala Diabetes Mellitus
• gatal pada kelamin pasien wanita

• Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma


sewaktu ≥200 mg/dL

• Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma


puasa ≥126 mg/dL

• Kadar gula plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral


(TTGO) ≥200 mg/dL

• Pemeriksaan HbA1C ≥ 6.5% 20


PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN
• Retinopati Diabetik

21
Tabel perbandingan
Hasil penelitian dari Beaver Dam Eye Study

22
• Pada penelitian dari Beaver Dam Eye Study, hasil perhitungan
statistik uji Korelasi Lambda didapatkan nilai p=0,033, dimana
p<0,05, yang menunjukkan bahwa diabetes melitus (variabel
bebas) mempunyai korelasi yang signifikan dalam terjadinya
katarak (variabel terikat), dan nilai r (kekuatan korelasi) 0,400,
menunjukkan korelasi sedang. Selain itu, nilai Odds Rasio (OR)
didapatkan 7,125 (>1) yang berarti bahwa penderita diabetes
melitus berisiko tujuh kali lebih besar untuk menderita katarak
dibanding penderita non-diabetes melitus.

23
HIPOTESIS AKHIR (DIAGNOSA)
• Dengan berdasarkan analisis DD yang kami ketahui, dapat
kami simpulkan. Bahwa Tn. Kalim mengalami penyakit DM
(Diabetes Mellitus).

24
MEKANISM
E
DIAGNOSIS

25
STRATEGI MENYELESAIKAN
MASALAH
• PENATALAKSANAAN
• Penatalaksanaan diabetes mempunyai tujuan akhir untuk
menurunkan morbiditas dan mortalitas DM, yang secara
spesifik ditujukan untuk mencapai 2 target utama, yaitu:
1. Menjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam
kisaran normal.
2. Mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya
komplikasi diabetes.

26
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI
• PROGNOSIS
• Baik :
1. Bila pasien meminum obat secara teratur
2. Melakukan pengobatan secara teratur
3. Menerapkan gaya hidup sehat
4. Sering berolahraga
5. Menjaga kadar gula dalam tubuh

• Buruk :
1. Pasien tidak meminum obat secara teratur
2. Tidak melakukan pengobatan secara teratur
3. Tidak menerapkan gaya hidup sehat 27
4. Tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung gula yang tinggi
5. Tidak berolahraga
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI
• Tanda untuk merujuk pasien

1. Jika pasien kehilangan kesadaran

2. Gula darah makin tinggi

3. Penglihatan semakin kabur

4. infeksi yang semakin parah.

28
• Peranan Pasien/Keluarga untuk penyembuhan

• Peran pasien

1. Mematuhi saran dan perintah dokter

2. Menjaga kesehatan diri sendiri

3. Kontrol kesehatan secara rutin ke dokter

• Peranan keluarga

1. Selalu mengingatkan pasien untuk mematuhi perintah dan saran dokter

2. Memberi semangat untuk tetap menjaga kesehatan.

29
• Pencegahan penyakit

• Gaya hidup yang sehat.


DAFTAR PUSTAKA
• Manik, HR. 2012. Bab 2 tinjauan pustaka diabetes mellitus. Diakses
pada 15 maret 2016
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33760/4/Chapter
%20II.pdf
• Ludirdja, jovita secunda, dkk. 2010. Rerata durasi penderita diabetes
melitus terkena nefropati diabetik sejak terdiagnosis melitus pada
pasien di poliklinik geriatri RSUP sanglah. Diakses pada 15 maret
2016 ojs.unud.ac.id/index.php/iptekma/article/view/3291
• Lubis, Dr. Rodiah rahmawati, SpM. 2007. Diabetik Retinopati. Diakses
pada 15 maret 2016
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1898/1/rodiah.pdf
• Rizkawati. 2012. HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KATARAK DENGAN
DIABETES MELITUS DI POLI MATA RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK.
Diakses pada 27 maret 2016 30
jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/2819

Anda mungkin juga menyukai