Anda di halaman 1dari 39

DIABETES MELLITUS

Kelompok 9
ANGGOTA
Ulina Cecylia Hutauruk (21000004)
Fransiska Theresia (21000006)
Gloria Martha Margareth Br. Sinaga
(21000008)
Anna Teresha Manik (21000042)
Victor Pascatama Fau (21000047)
Prima Irawan Lase (21000058)
Agneselsa Susana Lase (21000073)
Cindy Aritonang (21000097)
PEMICU
Tn Antoni, 50 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan
badan lemah sejak 2 hari yang lalu, pada anamnesis juga
dijumpai penurunan B B sekitar 10 kg sejak 3 bulan lalu,
padahal pasien selama ini banyak makan, buang air kecil
sering dijumpai, terutama pada malam hari dan kaki
sering terasa kebas, dan pasien mengeluh sering merasa
haus
MORE INFO 1
MORE INFO 2
UNFAMILIAR TERMS
-
PROBLEM DEFINITION
Penurunan B B sekitar 10kg sejak 3 bln lalu padahal makan
banyak Keluhan badan lemas sejak 3 bulan lalu
B A K sering terutama malam hari dan sering haus
Kaki kebas (ibu jar dan meta tarsal kaki kiri kurang
merasa)
Hub riwayat keluarga dengan keluhan pasien
KGD puasa dan 2 jam pp tinggi, Hb A1c
tinggi Urine : reduksi +3
BRANDSTORMING
Nutrisi tidak terserap, umur pasien sudah 50thn sehingga mempengaruhi
kerja pencernaan
Karena B B nurun sehingga lemas, kekurangan nutrisi
Karena banyak minum, saraf parasimpatik dan simpatis tergantung
Darah yang kental sehingga aliran darah tidak lancar, penyempitan
pembuluh darah
Berhubung karena genetik dan dipengaruhi lifestyle
Karena tinggi kadar gula darah dalam darah, HbA1c : kontrol
glukosa dalam 3 bukan tidak terlalu
Karena kadar gula darah meningkat sehingga tidak dapat
direabsorbsi oleh glomerulus
ANALAYZING THE PROBLEM
Makan banyak menyebabkan pankreas mengeluarkan
insulin, sehingga lama kelamaan insulin yang di
produksi tidak bagus dan semakin sedikit sehingga
kadar glukosa dalam darah meningkat. Hal tersebut
menyebabkan gejala-gejala pada pemicu
HYPOTESA
Diabetes Melitus Tipe 2
LEARNING ISSUES
1. Mekanisme sintesis dan kerja insulin
2. Definisi dan faktor resiko D M tipe 2
3. Patogenesis D M tipe 2
4. Penegak Diagnosis D M tipe 2
5. Tatalaksana (4 pilar) farmako dan nonfarmako
(edukasi, gizi, dll)
6. Menjelaskan diabetic foot
7. Komplikasi dan prognosis D M tipe 2
MEKANISME
SINTESIS D A N
KERJA INSULIN
MEKANISME SINTESIS D A N KERJA
INSULIN
MEKANISME
SINTESIS
D A N KERJA
INSULIN
DEFINISI D A N
FAKTOR RESIKO
D M TIPE 2
DEFINISI
Suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua- duanya
FA K TO R RESIKO

Obesitas
Riwayat persalinan
Dislipidemia
Hipertensi
Riwayat diabetes
keluarga
PATOGENESIS
D M TIPE 2
PENEGAK
DIAGNOSIS D M
TIPE 2
DIAGNOSIS D M TIPE 2

ANAMNESIS
keluhan klasik berupa; poliuria, polidipsia,
polifagia, dan penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.

Keluhan lain dapat berupa: lemah badan,


kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi
ereksi pada pria, serta pruritus vulvae
pada wanita.
DIAGNOSIS D M TIPE 2
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui pemeriksaan darah vena dengan
sistem enzimatik dengan hasil :

1. Gejala klasik + GDP ≥ 126 mg/dl


2. Gejala klasik + GDS ≥ 200 mg/dl
3. Gejala klasik + GD 2 jam setelah TTGO ≥ 200 mg/dl
4. Tanpa gejala klasik + 2x Pemeriksaan GDP ≥ 126 mg/dl
5. Tanpa gejala klasik + 2x Pemeriksaan GDS ≥ 200 mg/dl
6.Tanpa gejala klasik + 2x Pemeriksaan GD 2 jam setelah TTGO ≥ 200
mg/dl 7. HbA1c ≥ 6.5%
DIAGNOSIS D M TIPE 2
Cara pelaksanaan TTGO
berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum
pemeriksaan.
penderita diberikan glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam air
250 mL, kemudian penderita berpuasa kembali sampai
pengambilan sampel darah 2 jam setelah minum larutan glukosa.

Pemeriksaan penyaring
penyaring dianjurkan dikerjakan pada saat pemeriksaan untuk penyakit
lain (misalnya pada pasien dengan sindrom metabolik) atau general
check-up.
DIAGNOSIS D M TIPE 2
Tabel Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa pada DM dan non-
DM
TATALAKSANA
(4 PILAR)
FARMAKO DAN
NONFARMAKO
(EDUKASI, GIZI,
DLL)
1. METFORMIN
2. SULFONILUREA
3. MEGLITINIDE
4. THIAZOLIDINEDIONES
5. INHIBITOR SGLT2
6. INHIBITOR ALFA-GLUKOSIDASE
7. INHIBITOR DPP-4
8. INSULIN
NON FARMAKO
NON FARMAKO
NON FARMAKO
jadwal makan adalah selang waktu makan yang baik yaitu 3 jam antara makanan utama
dan makanan selingan. Pukul 06.00, 12.00, 18.00 adalah makanan utama, sedangkan pukul
09.00, 15.00 dan 21.00 diisi dengan makanan selingan. Pengaturan jadwal makan ini sangat
penting bagi penderita DM karena dengan membagi waktu makan menjadi porsi kecil tetapi
sering, karbohidrat dicerna dan diserap secara lebih lambat dan stabil
Komposisi Makanan yang Dianjurkan terdiri dari:
□ Karbohidrat
oKarbohidrat yang dianjurkan sebesar 45 ʹ 65% total asupan
energi. Terutama karbohidrat yang berserat tinggi.
o Pembatasan karbohidrat total < 130 g/hari tidak dianjurkan.
oGlukosa dalam bumbu diperbolehkan sehingga pasien diabetes
dapat makan sama dengan makanan keluarga yang lain.
o Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan energi.
oDianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu dapat diberikan
makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai bagian dari
kebutuhan kalori sehari.
□ Lemak
oAsupan lemak dianjurkan sekitar 20 ʹ 25% kebutuhan kalori, dan
tidak diperkenankan melebihi 30% total asupan energi.
o Komposisi yang dianjurkan:
ѕ lemak jenuh (SAFA) < 7 % kebutuhan kalori.
ѕ lemak tidak jenuh ganda (PUFA) < 10 %.
ѕ selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal (MUFA) sebanyak 12-15%
ѕ Rekomendasi perbandingan lemak jenuh: lemak tak jenuh tunggal:
NON FARMAKO
o Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan,
tahu dan tempe. Sumber bahan makanan protein dengan kandungan
saturated fatty acid (SAFA) yang tinggi seperti daging sapi, daging babi,
daging kambing dan produk hewani olahan sebaiknya dikurangi untuk
dikonsumsi.
□ Natrium
o Anjuran asupan natrium untuk pasien DM sama dengan orang sehat
yaitu
< 1500 mg per hari.
MENJELASKAN
DIABETIC FOOT
SENSORIK
KOMPLIKASI
DAN
PROGNOSIS D M
TIPE 2
KOMPLIKASI
-Akut
hipoglikemia
hiperglikemia (ketoacidosis dan
hiperosmolar)

-Kronis
mikroangiopati
. :- -retinopati
Neuropati
. - nefropati

makroangiopati : - CVA ( cerebrovaskular


disease
. - CAD ( Corynary Artery Disease
. )
- kaki DM
PROGNOSIS

Prognosis diabetes melitus tipe 2 (DM Tipe 2)


berkaitan dengan kejadian komplikasi makrovaskular
dan mikrovaskular, dimana hal ini dapat berisiko
morbiditas bahkan mortalitas. Diabetes mellitus tipe
2 merupakan salah satu penyebab kebutaan
terbanyak dan kematian terbanyak dalam studi
epidemiologi global
KESIMPULAN
Pasien mengalami D M tipe 2
THANK YOU!

Thank you so much for watching our


presentation! If you have questions,
DON'T ASK US

Anda mungkin juga menyukai