Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KASUS DEHIDRASI

A. Pengertian
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya airlebih
banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah
yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air
(dehidrasi hipotonik).
Tanda – tanda dehidrasi :
1. Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145
mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol /liter)
2. Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-
145mEq/L) dan osmolalitas efektif derum (270 – 285 mosmol / liter)
3. Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari
135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol / liter)
Klasifikasi dehidrasi
1. Tanpa dehidrasi
2. Dehidrasi ringan / sedang
3. Dehidrasi berat

B. Etiologi
Bermacam - macam penyebab dehidrasi menentukan tipe / jenis – jenis dehidrasi
1. Dehidrasi
Perdarahan, muntah, diare, hipersalivasi, fistula, ileustomy (pemotongan usus ),
diaporesis (keringat berlebih), luka bakar, puasa, terapi hipotonik, cuci lambung.
2. Dehidrasi hipotonik
Penyakit DM, rehidrasi cairan berlebih, mal nutrisi berat dan kronis.
3. Dehidrasi hipertonik
Hiperventilasi, diare air, diabetes insipedus (hormon, ADH menurun), rehidrasi
cairan berlebihan, disfagia, gangguan rasa haus, kesadaran, infeksi sistemik, suhu
tubuh meningkat.
C. Manifestasi Klinis
Gejala atau tanda dehidrasi berdasarkan tingkatanya
1. Dehidrasi ringan (kehilangan cairan 2-5% dari BB semula)
Haus, gelisah, denyut nadi 90 – 110x/menit, nafas normal, turgor kulit normal,
pengeluaran urine (1300ml/hari), kesadaran baik, denyut jantung meningkat.
2. Dehidrasi sedang (kehilangan cairan 5% dari BB semula)
Haus meningkat, nadi cepat dan lemah, turgor kulit kering, membran mukosa kering,
pengeluaran urine berkurang, suhu tubuh meningkat
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan 8% dari BB semula )
Penurunan kesadaran, lemah, lesu, takikardia, mata cekung, pengeluaran urine tidak
ada, hipotensi, nadi cepat dan halus, ekstremitas dingin.

D. Pemeriksaan penunjang
1. Kadar natrium plasma darah
2. Osmolaritas serum
3. Ureum, kreatinin darah dan BJ urine

E. Masalah yang lazim muncul


1. Gangguan ventilasi spontan b.d ketidak adequatan mempertahankan pernapasan,
penurunan PO2, SaO2 dan PCO2 dan volume tidal
2. Resiko syok (hipovolemik) b.d terjadinya perdarahan yang berulang – ulang
3. Resiko ketidak efektifan perfusi jaringan otak
4. Kekurangan volume cairan b.d output yang berlebihan intake yang kurang
5. Kerusakan integritas kulit b.d turgor kulit menurun
6. Keletihan
7. Penurunan koping keluarga

F. Discharge planning
1. Obat – obatan antiemetik (untuk mengatasi muntah )
2. Obat - obatan anti diare diberikan oralit
3. Pemberian air minum
4. Pemberian cairan intravena
5. Pemberian bolus cairan IV

Penatalaksanaan rehidrasi
Pada dehidrasi ringan terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500 –
2500 ml/jam (30ml/kgBB/24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan
penggantian defisit cairan dan kehilangan cairan yang masih berlangsung.
Pemberian cairan enteral, dapat diberikan rehidrasi parenteral, jika cairan tubuh
yang hilang terutama air, maka jumlah cair rehidrasi dapat dihitung dengan rumus.
Rumus : deficit cairan (liter) = BB total (BBT) yang diinginkan – BBT saat ini
BBT yang di inginkan = kadar Na Serum x BBT saat ini
40
BBT saat ini (pria) = 50% x berat badan (kg)
BBT saat ini (wanita) = 45% x berat badan (kg)
Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis
dehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan NaCL 0,9% atau
dektrosa 5% dengan kecepatan 25 – 30 % dari defisit cairan total perhari. Pada
dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCL 0,45%. Dehidrasi hipotonik
ditatalaksanakan dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet
natrium, dan bila perlu penambahan cairan hipertonik.
G. Patofisiologi

Muntah / diare Tidak Makanan / minum Luka bakar

Alkalosis metabolik Masuknya air sangat


Peningkatan permeabilitas
terbatas

HCLI naik Protein plasma lebih banyak


Reabsorbsi tubulus ginjal

Volume ECF (natrium dan air)


Tekanan osmotik plasma
Vol ECF ( Na dan chlor)
Sodium depletion (kematian
natrium) Volume intravaskuler
Hipertoni

Hipotoni ekstraselurel Air keluar bersama protein


Air keluar dari sel plasma

Terhambatnya pengeluaran
hormon antidiuretik

Ginjal mengeluarkan air


berlebih

Cairan plasma dan cairan


interstisium

Resiko / kerusakan Berkurangnya volume


integritas kulit cairan tubuh

Sepenurunan cairan intestinal Turgor kulit menurun Dehidrasi

Penurunan volume darah Ginjal Hospitalisasi

Pembagian darah tidak Peningkatan filtrasi


Anak dirawat di RS
merata cairan

Ansietas
Gangguan sirkulasi Deuresis osmotik

Perfusi jaringan meningkat Rewel, lesu, lemah

Syok hipovolemik Penurunan koping keluarga

Hipotensi, BB menurun

Kekurangan volume cairan


Stimulasi otot Poliuria
Metabolisme sel menurun

Rangsangan haus
Produksi energi metabolik

Polidipsi
Kelemahan otot

Keletihan Kekurangan volume cairan

Penurunan fungsi sel saraf Dehidrasi hipotonik

Pengecilan jarinagan otak Penurunan osmilalitas


ekstrasluler

Hemoragi
Sel membengkak

Koma
Osmosis air kedalam sel

Gangguan ventilasi spontan


Letargi / kejang

Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
H. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
1) Riwayat penyakit dahulu : fistula, ileustomi,suction gastrointestinal, DM,
diabetes insifidus, perdarahan
2) Pemeliharaan kesehatan : diet rendah garam, pemasukan cairan kurang
terpenuhi
3) BB menurun melebihi 2 – 8% dari BB semula
b. Pemeriksaan fisik
1) Kesdaran : apatis – coma
2) Tekanan darah menurun : nadi meningkat, pernafasan cepat dan dalam, suhu
meningkat
3) Mata cekung,
4) Ubun – ubun cekung
5) Tidak ada air mata saat menangis
6) Turgor menurun
7) Membran mukosa mulut kering
8) CVP menurun
9) Kejang
c. Pemeriksaan penunjang
1) Urine : osmolalitas kemih > 450 m osmol /kg, natrium urine < 10 meq /L
(penyebab di luar ginjal), natrium urine > 10 meq/L (penyebab pada ginjal/
adrenal), BJ urine meningkat, jumlah urine menurun
2) Darah : HT meningkat, kadar protein serum meningkat, natrium serum
meningkat
2. Diagnosa Keperawatan, Tujuan dan Rencana Tindakan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Keperawatan
1 Gangguan ventilasi spontan b.d ketidak Ventilasi tidak ada gangguan, Mechanical ventilation management
adequatan mempertahankan pernapasan, kriteria evaluasi : invasive:
penurunan PO2, SaO2 dan PCO2 dan - Respon alergi sistemik: tingkat - Pastikan alarm ventilator aktif
volume tidal ditandai dengan : keparahan respon respons - Konsultasikan dengan tenaga
DS: hipersensitivitas imun sistemik kesehatan lainya dalam pemilihan
Mengeluh sesak terhadap antigen lingkungan jenis ventilator
DO: (eksogen) - Berikan agens pelumpuh otot,
- Penurunan kerjasama - Respons ventilasi mekanis: sedative, dan analgesik narkotik,
- Penurunan PO2 pertukaran alveolar dan perfusi jika diperlukan
- Penurunan SaO2 jaringan di dukung oleh - Pantau adanya kegagalan
- Penurunan volume tidal ventilasi mekanik pernapsan yang akan terjadi
- Dispnea - Status pernafasan pertukaran - Pantau adanya penurunan volume
- Peningkatan frekuensi jantung gas : pertukaran CO2 atau O2 di ekshalasi dan peningkatan
- Peningkatan laju metabolisme alveolus untuk mempertahankan tekanan inspirasi pada pasien
- Peningkatan PCO2 konsentrasi gas darah arteri - Pantau keefektifan ventilasi
- Peningkatan gelisah dalam rentang normal mekanik pada kondisi fisiologis
- Peningkatan gangguan otot aksesorius - Status pernapasan ventilasi : dan psikologis pasien
- Ketakutan pergerakan udara keluar4 masuk - Pantau adanya efek yang
paru adekuat merugukan dari ventilasi mekanik
- Tanda vital : tingkat suhu tubuh, : infeksi, barotrauma, dan
nadi, pernafasan, tekanan darah penurunan curah jantung
dalam rentang normal - Pantau efek perubahan ventilator
- Menerima nutrisi adequat terhadap oksigenasi : GDA, SaO2,
sebelum, selama, dan setelah SvO2, CO2, akhir – tidal, Qsp/ Qt
proses penyapihan dari serta respons subjektif pasien
ventilator - Pantau derajat pirau, kapasitas
vital, Vd, VT, MVV, daya
inspirasi, FEV1, dan kesiapan
untuk penyapihan dari ventilasi
mekanik, sesuai protocol institusi
- Auskultasi suara napas, catat area
pernurunan atau ketiadaan
ventilasi dan adanya suara napas
tambahan
- Tentukan kebtuhan pengisapan
dengan mengauskultasi suara
ronki basah halus dan ronki basah
kasar di jalan napas
- Lakukan higiene mulut secara
rutin
Oxygen therapy :
- Bersihkan mulut, hidung, dan
trakea sekresi
- Menjaga patensi jalan napas
- Mengatur peralatan oksigen dan
mengelola melalui sistem,
dipanaskan dilembabkan
- Administer oksigen tambahan
seperti yang diperintahkan
- Memantau aliran liter oksigen
- Memantau posisi perangkat
pengiriman oksigen
- Secara berkala memeriksa
peramgka pengiriman oksigen
untuk memastikan bahwa
konsentrasi yang ditentukan
sedang disampaikan
- Memantau efektivitas terapi
oksigen (misalnya nadi oksimetri)
- Mengubah perangkat pengiriman
oksigen dari massker untuk
hidung garpu saat makan
- Amati tanda – tanda oksigen
diinduksi hipoventilasi
- Memantau tanda – tanda
toksisitas oksigen dan penyerapan
atelektasis
- Menyediakan oksigen ketika
pasien diangkut
- Aturlah untuk menggunakan
perangkat oksigen yang
memudahkan mobilitas dan
mengajarkan pasien
Penyuluhan :
- Ajarkan pasien dan keluarga
tentang proses penyapihan dan
tujuanya, yang meliputi:
- Apa yang akan dirasakan pasien
selama proses berjalan
- Partisipasi yang diperlukan dari
pasien
- Alasan pentingnya penyapihan
dilakukan
- Ajarkan pasien dan keluarga
tentang rasional dan sensasi yang
akan dirasakan yang berhubungan
dengan penggunaan ventilator
mekanik
Kolaboratif :
1. Pemilihan jenis ventilator
2. Agens pelumpuh otot, sedatif,
analgesik, narkotik jika diperlukan
2 Kekurangan volume cairan b.d output yang Volume cairan adekuat atau dapat Fluid management:
berlebihan intake yang kurang dipertahankan, kriteria evaluasi : 1. Timbang popok / pembalut jika
DS: Pasien mengeluh muntah – muntah - Klien tidak mengeluh haus diperlukan
,BAB mencret - TTV dalam batas normal 2. Pertahankan catatan intake dan
DO : - Masukan dan keluaran output yang akurat
- Penurunan BB > 10-20% seimbang (balance) 3. Monitor status hidrasi (kelembaban
- Kulit atau membran mukosa kering - Turgor kulit elastis membran mukosa, nadi adekuat,
- Minum kurang - Membran mukosa lembab tekanan darah ortostatik), jika
- Nadi cepat dan lemah - Mekanisme dan konsentrasi diperlukan.
- Ekstremitas dingin urine normal 4. Monitor monitor vitalsign
- Rewel / gelisah 5. Monitor masukan makanan / cairan
- Suhu meningkat dan hitung intake kalori harian
- Nafas dangkal 6. Kolaburasikan pemberian cairan IV
- Hematokrit kurang dari normal 7. Monitor status nutrisi
- Kelemahan 8. Berikan cairan IV pada suhu
- Penurunan turgor kulit > 2 detik ruangan
- Mata cekung 9. Dorong masukan oral
- Ubun-ubun cekung 10. Berikan penggantian nesogatrik
- Penurunan haluan urie yang sesuai out put
berlebihan (urine pekat,sedikit / sering 11. Dorong keluarga untuk membantu
berkemih ) pasien makan
- Peningkatan Na+ serum 12. Tawarkan snack (jus buah, buah
- Keseimbangan negatif anatra asupan segar)
dan haluaran 13. Kolaburasi dengan dokter
14. Atur kemungkinan tranfusi
15. Persiapan untuk tranfusi
Hypovolemia manajemen:
1. Monitor status cairan termasuk
intake dan out put cairan
2. Pelihara IV line
3. Monitor tingkat Hb dan hematokrit
4. Monitor tanda vital
5. Monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan
6. Monitor berat badan
7. Dorong pasien untuk
menambahkan intake oral
8. Pemberian cairan IV monitor
adanya tanda dan gejala kelebihan
volume cairan
9. Monitor adanya tanda gagal ginjal
10. Kerjasama dengan tim lain
- Dokter ; cairan parenteral
antibiotic
- Ahli gizi ; pemberian
makanan diet rendah serat
3 Resiko syok factor resiko : hipovolemia Pasien tidak menglami syok Pencegahan syok:
b.d terjadinya perdarahan yang berulang – Kriteria evaluasi : 1. Monitor status sirkulasi BP, warna
ulang - Perfusi jaringan selular adekuat kulit, suhu kulit, denyut jantung,
- Tanda – tanda vital normal HR dan ritme, nadi perifer, kapiler
- Tekanan darah minimal 90 refill
mmHg 2. Monitor tanda inadekuat oksigenasi
- Denyut jantung antara 60 - jaringan
100x/menit 3. Monitor suhu dan pernafasan
- Haluaran uriene 0,5 4. Monitor input dan output
ml/kg/jamasupan dan haluaran 5. Pantau nilai laboratorium :
urine seimbang HB,HT,AGD dan elektrolit
- Kulit hangat dan kering 6. Monitor tanda dan gejala asites
- Natrium, kalium, klorida, 7. Monitor tanda awal syok
kalsium, magnesium, PH darah 8. Tempatkan pasien pada posisi
dan hematokrit dalam batas supine, kaki elevasi untuk
normal meningkatkan preload dengan tepat
- Mata tidak cekung 9. Lihat dan pelihara kepatenan jalan
- Tidak demam nafas
10. Kolaburasi : Berikan cairan IV dan
atau oral yang tepat, berikan
vasodilator yang tepat
11. Ajarkan keluarga dan pasien
tentang tanda dan gejala datangnya
syok
12. Ajarkan keluarga dan pasien
langkah untuk mengatasi syok
4 Keletihan b.d keadaan penyakit ditandai Pasien beradaptasi dengan Energy management :
dengan : keletihan, menunjukan 1. Observasi adanya pembatasan klien
DS: penghematan energi, kriteria dalam melakukan aktivitas
- Penurunan konsentrasi evaluasi : 2. Dorong anak untuk
- Ketidaktertarikan dengan lingkungan - Mengatakan peningkatan mengungkapkan perasaan terhadap
- Mengantuk energi dan merasa lebih terhadap keterbatasan
- Meningkatnya keluhan fisik baik 3. Kaji adanya faktor yang
- Menyatakan secara verbal kekurangan - Menjelaskan penggunaan menyebabkan kelelahan
energi yang tidak pernah berhenti dan enrgi untuk mengatasi 4. Monitor nutrisi dan sumber energi
berlebihan kelelahan yang adekuat
DO: - Kecemasan menurun 5. Monitor pasien akan adanya
- Ketidakmampuan untuk - Glukosa darah adekuat kelelahan fisik dan emosi secara
mempertahankan tingkat aktivitas fisik - Kualitas hidup meningkat berlebihan
yang biasa - Istirahat cukup 6. Monitor respon kardiovaskulker
- Ketidakmampuan untuk - Mempertahankan terhadap aktivitas
mempertahankan rutinitas yang biasa kemampuan untuk 7. Monitor pola tidur dan lamanya
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi tidur / istirahat pasien
mengembalikan enrgi meskipun telah 8. Dukungan pasien dan keluarga
tidur untuk mengungkapkan perasaan,
- Meningkatnya kebutuhan istirahat berhubungan dengan perubahan
- Lesu dan tidak bergairah hidup yang disebabkan keletihan
9. Bantu aktivitas sehari – hari sesuai
kebutuhan
10. Tingkatkan tirah baring dan
pembatasan aktivitas (tingkatkan
periode istirahat)
Kolaburasi :
Konsultasi dengan ahli gizi untuk
meningkatkan asupan makanan yang
berenergi tinggi
Penyuluhan :
1. Jelaskan hubungan antara keletihan
terhadap proses dan kondisi
penyakit
2. Ajarkan pasien dan orang terdekat
untuk mengalami tanda dan gejala
keletihan yang memerlukan
pengurangan aktivitas
3. Ajarkan pengaturan aktivitas dan
teknik manajemen waktu untuk
mencegah keletihan
5 Kerusakan integritas kulit b.d turgor kulit Tidak terjadi kerusakan integritas Manajemen area penekanan:
menurun, ditandai dengan : kulit atau integritas kulit dapat 1. Anjurkan pasien untuk
DS : - dipertahankan, Kriteria evaluasi : menggunakan pakaian yang
DO : - Klien tidak mengeluh panas, longgar
- Bokong dan anus iritasi dan gatal pada daerah 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap
kemerahan - Tidak ada dekubitus bersih dan kering
- Rewel/ menangis. - Tidak ada lesi 3. Ubah posisi tidur pasien setiap 2
- Eritema - Tidak ada gangguan jam
- Pruritus sensasi,elastisitas, hidrasi, 4. Kaji kerusakan kulit atau iritasi
tekstur keutuhan kulit. setiap buang air besar.
- Eritema tidak ada 5. Gunakan kapas lembab dan sabun
- Warna kulit normal bayi atau Ph normal untuk
- Suhu tubuh normal membersihkan anus setiap BAB.
- Perfusi jaringan baik 6. Hindari dari pakaian dan pengalas
tempat tidur yang lembab. Hindari
kerutan pada tempat tidur
7. Ganti popok / kain apabila lembab
atau basah.
8. Memandikan pasien dengan sabun
dan air hangat
9. Monitor status nutrisi pasieb
10. Kolaborasi dengan tim kesehatan
lain :
Dokter ; untuk penggunaan obat
cream bila perlu untuk perawatan
peranal.
6 Penurunan koping keluarga b.d perilaku Keluarga tidak mengalami 1. Dukungan pemberi asuhan :
pasien (rewel, lesu, lemah) yang penurunan koping, kriteria hasil: Menyediakan informasi penting,
mempengaruhi orang yang penting bagi - Keluarga tidak mengalami advokasi, dan dukungan yang
klien ditandai dengan : penurunan koping dibutuhkan untuk memfasilitasi
DS: - Hubungan pasien dan dan perawatan primer pasien selain dari
- Klien mengungkapkan kekhawatiran pemberi kesehatan adequat profesional kesehatan
atau mengeluhkan tentang respon orang - Kesejahtraan emosi pemberi 2. Peningkatan koping: membantu
terdekat terhadap masalah kesehatanya asuhan kesehatan keluarga pasien beradaptasi dengan persepsi
- Orang terdekat pasien menggambarkan - Koping keluarga meningkat stresor, perubahan, atau ancaman
fokus berlebihan terhadap reaksi - Normalisasi keluarga yang yang mengganggu pemenuhan
personal (misalnya takut, dukacita, memuaskan tuntutan dan peran hidup
adaptip, perasaan bersalah, dan ansietas - Performa yang baik pemberi 3. Dukungan emosi ; memberikan
terhadap penyakit asuhan langsung dan tidak penenangan, penerimaan dan
DO: langsung dorongan selama periode stres
- Orang terdekat pasien berusaha 4. Promosi keterlibatan keluarga:
melakukan perilaku memberikan memfasilitasi partisipasi keluarga
bantuan atau dukungan dengan hasil dalam perawatan emosi dan fisik
yang kurang memuaskan pasien
- Orang terdekat pasien menunjukan 5. Mobilitas keluarga : penggunaan
perilaku melindungi yang tidak kekuatan keluarga untuk
proporsional (terlalu sedikit atau mempengaruhi kesehatan pasien
berlebihan) terhadap kemampuan atau kearah yang positif
kebutuhan otonomi klien 6. Pemeliharaan proses keluarga :
- Orang terdekat pasien masuk fase meminimalkan dampak gangguan
keterbatasan komunikasi personal proses keluarga
dengan klien 7. Dukungan keluarga : meningkatkan
nilai, minat, dan tujuan keluarga
8. Panduan sistem kesehatan :
memfasilitasi lokal pasien dan
penggunaan pelayanan kesehatah
yang sesuai
9. Fasilitas pembelajaran:
meningkatkan kemampuan untuk
memproses dan memahami
informasi
10. Membantu orangtua dan keluarga
lain anak sakit kronis atau yang
mengalami ketunadayaan kronis
dalam memberikan pengalaman
hidup normal antuk anak dan
keluarga mereka.
11. Rawat rehat : memberikan
perawatan jangka pendek

7 Resiko ketidak efektifan perfusi jaringan Kriteria hasil: Manajemen sensasi perifer :
otak b.d: 1. Mendemonstrasika status 1. Montor adanya daerah tertentu
DS: sirkulasi yang ditandai : yang hanya peka terhadap
DO: - Tekanan darah dalam panas/dingin/tajam/tumpul
- Massa tromboplastin parsial abnormal rentang yang diharapkan 2. Monitor adanya paretese
- Massa protombin abnormal - Tidak ada ortostatik 3. Instruksikan keluarga untuk
- Sekmen ventrikel kiri akinetik hipertensi mengobservasi kulit jika ada isi
- Aterosklerosis aerotik - Tidak ada tanda – tanda atau laserasi
- Diseksi arteri peninngkatan tekanan 4. Gunakan sarung tangan utuk
- Fibrilasi atrium intrakranial proteksi
- Miksoma atrium 2. Mendemonstrasikan 5. Batasi gerakan pada kepala, leher
- Tumor otak kemampuan kognitif yang dan punggung
- Stenosis karotid ditandai dengan : 6. Monitor kemampuan BAB
- Aneurisma serebri - Berkomunikasi dengan jelas 7. Kolaburasi pemberian analgetik
- Koagulopati dan sesuai dengan 8. Monitor adanya trombolpebitis
- Kardiomiopati dilatasi kemampuan 9. Diskusikan mengenai penyebab
- Koagulasi intravaskular diseminata - Menunjukan perhatian, perubahan sensasi
- Embolisme konsentrasi dan orientasi
- Trauma kepala - Memproses imformasi
- Hiperkolestrolemia - Membuat keputusan dengan
- Hipertensi benar
- Endokarditis infeksi - Menunjukan fungsi sensori
- Katup protestik mekanis motori cranial yang utuh :
- Stenosis mitral tingkat kesadaran membaik,
- Neoplasma otak tidak ada gerakan – gerakan
- Baru terjadi infark miokardium involunter
- Sindrom sick sinus
- Penyalahgunaan zat
- Terapi trobolitik
- Efek samping terkait terapi (bypass
kardiopulmunal, obat)
3. Pelaksanaan
Melaksanakan tindakan diatas, disesuaikan dengan keadaan dan reaksi atau respon pasien terhadap penyakitnya.
4. Evaluasi
Disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai