Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN PPKMB

GAGAL GINJAL KRONIK DAN HEPARINISASI

Disusun :

Nama : Dina Aghisna Putri


NPM : 2214901110017

Preseptor Akademik : Hj. Noorkhallilati, Ns., M.Kep


Preseptor Klinik : Nor Zainah, S.Kep., Ns

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2022
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak
dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan gagal
memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang berakibat pada peningkatan
ureum. Pada pasien gagal ginjal kronis mempunyai karakteristik bersifat menetap,
tidak bisa disembuhkan dan memerlukan pengobatan berupa, transplantasi ginjal,
dialysis peritoneal, hemodialysis dan rawat jalan dalam waktu yang lama
(Desfrimadona, 2016).

Heparinisasi adalah prosedur persiapan heparin dan pemberian heparin atau asam


glocosaminoglycans yang terdiri dari residu asam glukuronat dan glukosamin yang
diesterifikasi dangan asam sulfat sebagai antikoagulan (Hayyatu, Nahla. 2018).

B. Mekanisme Fisiologis

Obstruksi saluran kemih


Penyakit vaskular infeksi

Arterio sklerosis Tertimbun ginjal Retensi urin

GFR turun

GGK

Sekresi protein Retensi Na dan H2O Sekresi eritropoitis turun


terganggu
CES meningkat Produksi Hb turun
Sindrom uremia
Tekanan kapiler naik
Oksihemoglobin turun
pruritis
Volume interstitial naik
Nyeri, perubahan warna Perubahan warna kulit
kulit, kerusakan jaringan (pucat), edema, CRT >3 detik
Edema paru

Kerusakan integritas kulit


Kelebihan Volume Cairan Ketidakefektifan perpusi
jaringan perifer
C. Rencana Asuhan Klien dengan GGK
1. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pada pasien dengan GGK biasanya mengalami penurunan output urin,
penurunan kesadaran, perubahan pola nafas karena komplikasi dari gangguan
system ventilasi, fatigue, perubahan fisiologi kulit, nafas bau urea.
b. Riwayat penyakit terdahulu
Untuk mengetahui lebih lanjut riwqayat dahulu apakah sebelumnya pasien
pernah mengalami DM, hipertensi, gagal ginjal akut, dan sebagainya.
c. Riwayat penyakit keluarga
Muncul akibat adanya keturunan dari keluarga yang menderita DM, jantung,
atau hipertensi dll.
2. Pemeriksaan fisik : Data Fokus
a. Status keadaan umum : lemah, tingkat kesadaran tergantung pada tingkat
toksisitas.
b. Tanda-tanda vital
- TD : normalnya sistolik : 110-140 mmHg, diastolic 80-90 mmHg
- Nadi : normalnya 60-100 x/mnt
- Pernapasan : normalnya 16-20 x/mnt
- Suhu badan: meningkat disebabkan sanmonella typhi hingga 39-40 ᵒC
c. Pemeriksaan head toe toe
d. Pemeriksaan khusus jantung :IPPA
e. Pemeriksaan abdomen : IAPP
f. Pemeriksaan integument
g. Pemeriksaan anggota gerak
h. Pemeriksaan genetalia dan sekitar anus

D. Pemeriksaan Penunjang

Jenis Nilai Normal Manfaat


Pemeriksaan
Urine Ph urine normal 4,5- 8,0 Menyaring, membantu
dengan nilai rata-rata 6,0 diagnosis, dan/atau memantau
beberapa penyakit seperti
kelainan ginjal, ISK dan
penyakit metabolic atau sistemik
Darah Sel darahg merah pria Untuk mendeteksi keberadaan
normalnya 5-6 juta per racun, zat-zat, komponen
kilometer darah, untuk berbahaya, mendeteksi penyakit
wanita n4-5 juta sel per dan dapat digunakan untuk
kilometer darah. Jumlah memeriksa kondisi kesehatan
sel darah putih normalnya pasien secara menyeluruh
4.500-10.000 sel per
kilometer darah
Osmolaritas serum Antara 280 m0smol/kg- Untuk memeriksa keseimbangan
319 m0smol/kg cairan dalam tubuh
Ultrasono ginjal Ukuran ginjal normal Untuk mendeteksi kista, tumor,
Panjang 95-110 mm dan gundukan cairairan, batu ginjal
lebar 50-60 mm.
Endoskopi ginjal - Untuk mengamati kondisi organ
dalam tubuh, seperti saluran
pencernaan, pernapasan, saluran
kemih, dan Rahim.
EKG Diukur mulai dari gel P Untuk mengetahui kelainan-
sampai permulaan kelainan pada jantung seperti
gelombang QRS. Nilai gangguan irama jantung,
normal berkisar 0,12-0,20 penggunaan otot jantung,
detik. Nilai normal lebar pembesaran jantung gangguan
0,04-0,12 detik, tinggi elektrolit
tergantung lead.
Biopsy ginjal - Mendeteksi masalah pada ginjal,
memeriksa kondisi ginjal, serta
memantau efektivitas
pengobatan untuk penyakit
ginjal.
E. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
1. Kelebihan volume cairan (Nanda. Domain2, kls5. 00026)
a) Definisi : Peningkatan asupan atau retensi cairan
b) Batasan karakteristik : Gangguan tekanan darah, Perubahan tekanan arteri
pulmonal, Ansietas, Edema, dan Ketidakseimbangan elektrolit
c) Faktor yang berhubungan : Kelebihan asupan cairan

2. Kerusakan integritas kulit (Nanda. Domain11, kls2. 00046)


a) Definisi : Kerusakan pada epidermis atau dermis
b) Batasan karakteristik : Nyeri, Gangguan integritas kulit, Perdarahan, Benda
asing masuk kepermukaan kulit, Hematoma, Area panas local, dan
Kemerahan.
c) Faktor yang berhubungan : kerusakan lapisan kulit (dermis)

3. Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer (Domain 4, Kelas 4, 00204)


a) Definisi : penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat menganggu
kesehatan
b) Batasan karakteristik : perubahan fungsi motoric, perubahan karakteristik
kulit, perubahan tekanan darah, penurunan nadi, nyeri, edema
c) Faktor yang berhubungan : hipertensi

F. Perencanaan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
a) Tujuan dan kriteria hasil :
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1× 45 menit
keseimbangan cairan teratasi dari sangat terganggu menajadi sedikit
terganggu.
Keseimbangan cairan (0601)
Kriteria Hasil :
1) Keseimbangan intake dan outpot dalam 24 jam dari sangat terganggu
menjadi sedikit terganggu
2) Turgor kulit jam dari sangat terganggu menjadi sedikit terganggu
3) Kelembaban membran mukosa jam dari sangat terganggu menjadi sedikit
terganggu
b) Intervensi : Manjemen Cairan (NIC. 4120)
1) Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien
2) Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output pasien
3) Monitor status gizi
4) Monitor tanda-tanda vital pasien
5) Kaji lokasi dan luas edema jika ada

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan volume cairan


a) Tujuan dan kriteria hasil :
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 × 30 menit
kerusakan integritas kerusakan kulit dapat teratasi
Integritas Jaringan : kulit dan membrane mukosa (1101)
Kriteria Hasil :
1) Integritas kulit dari sangat terganggu menjadi sedikit terganggu
2) Pengelupasan kulit dari berat menjadi sedang
3) Lesi pada kulit dari berat menjadi ringan
b) Intervensi : Pengecekan kulit (NIC. 3590. Hal 311)
1) Periksa kulit dan selaput lendir terkait adanya kemerahan, kehangatan
ekstrim, edema, atau drainase
2) Amati warna, kehangatan, bengkak, pulsasi, tekstur, edema dan ulserasi
pada ekstermitas
3) Monitor warna dan suhu kulit
4) Monitor infeksi, terutama pada daerah edema
5) Anjurkan anggota keluarga/pemberian asupan mengenai tanda-tanda
kerusakan kulit dengan tepat

3. Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer


a) Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan : Tekanan systole dan diastiole dalam batas normal, tidak ada orstatik
hipertensi, tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial

b) Intervensi dan rasional


1) Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
2) Monitor adanya paratese
3) Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isis atau laserasi
4) Kolaborasi pemberian analgesik

G. Daftar Pustaka
Desfrimadona, (2016). Kualitas Hidup pada Pasien Gagal ginjal Kronik dengan
Hemodialisa di RSUD Dr. M. Djamil Padang. Diploma Thesis Univesitas Andalas
Hayyatu, Nahla. (2018) https://www.scribd.com/document/390904991/Heparinisasi.
Diakses pada 23 Oktober 2022 pukul 21.00 WITA
NANDA Internasional 2018-2020. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi,
Penerbit: EGC
H. Bulechek G M, dkk. 2018. Nursing Interventions Classification (NIC). Jakarta : EGC
I. Maas M L, dkk .2018. Nursing Out Comes (NOC). Jakarta : EGC
Banjarmasin, 23 Oktober 2022

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(Hj. Noor Khalilati, Ns.,M.Kep) (Nor Zainah, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai