Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa pada pelajaran fisika setelah menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis scientific approach bermuatan pendidikan karakter materi
termodinamika pada siswa kelas XI IPA 3 MAN 2 Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek
penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 MAN 2 Madiun yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester
II (dua) Tahun Ajaran 2014/2015. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh peningkatan rata-rata skor
minat belajar siswa dari rata-rata skor 61,87 menjadi 76,37 dengan persentase minat belajar klasikal pada siklus I sebesar
80%. Berdasarkan hasil uji-t diperoleh bahwa nilai thitung ≤ ttabel (-4,819 ≤ 1,697) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan secara nyata rata-rata hasil angket minat belajar siswa pada pra siklus dan siklus I. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis scientific approach bermuatan
pendidikan karakter materi termodinamika memberikan efek signifikan bagi peningkatan minat belajar siswa.
Kata kunci : PTK, Modul, Scientific Appoach, Pendidikan Karakter, dan Minat Belajar.
dalam strategi pembelajaran, guru mengajar dan karakter siswa. Artinya dengan pembelajaran
siswa belajar adalah dua proses atau jalan yang saintifik terdapat pendidikan karakter di dalamnya.
berbeda. Artinya, ketika guru mengajar belum tentu Menurut Muslich (2011: 84) pendidikan karakter
siswanya belajar. Artinya, siswa harus benar-benar adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. kepada warga sekolah yang meliputi komponen
Menurut Daryanto (2014: 53) pembelajaran pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
dengan scientific approach memiliki karakteristik utuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
sebagai berikut: Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama,
Perpusat pada siswa. lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi
Melibatkan keterampilan proses sains dalam manusia insan kamil. Adapun tujuan Pendidikan
mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip. karakter menurut Fitri (2012: 22) adalah untuk
Melibatkan proses-proses kognitif yang membentuk dan nenbangun pola pikir, sikap, dan
potensial dalam merangsang perkembangan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang
intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat positif, berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan
tinggi siswa. bertanggungjawab.
Dapat mengembangkan karakter siswa. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa
pembelajaran fisika di sekolah yang dilakukan
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan selama ini masih sebatas memandang fisika sebagai
menggunakan pendekatan saintifik menurut produk yang didalamnya terdapat sekumpulan
Fadlillah (2014: 176) adalah sebagai berikut: hukum-hukum, postulat-postulat dan persamaan-
persamaan. Pembelajaran fisika yang dilakukan
Tabel 1. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan selama ini belum memandang fisika sebagai proses
pendekatan saintifik (Scientific Approach) dan sikap ilmiah.
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Berdasarkan pada hasil wawancara dengan guru
Mengamati Melihat, mengamati, membaca,
(observing) mendengar, menyimak (tanpa dan
bidang studi fisika di MAN 2 Madiun, diketahui
dengan alat). bahwa siswa cenderung merasa telah di ajar apabila
Menanyakan Mengajukan pertanyaan dari telah diterangkan oleh guru (pembelajaran berpusat
(questing) yang faktual sampai ke yang pada guru). Guru telah mencoba melakukan
bersifat hipotesis. pembelajaran dengan menggunakan berbagai
Diawali dengan bimbingan guru
sampai dengan mandiri (menjadi metode agar mampu meningkatkan partisipasi siswa
suatu kebiasaan). dalam pembelajaran. Selain itu, berdasarkan hasil
Mencoba Menentukan data yang wawancara dengan guru, minat belajar siswa juga
(experimenting) diperlukan dari pertanyaan yang tergolong sedang. Berdasarkan hasil observasi
diajukan.
diketahui bahwa persentase minat belajar siswa
Menentukan sumber data
(benda, dokumen, buku, sebesar 70,30%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
eksperimen). minat belajar siswa tergolong sedang dan dapat
Mengumpulkan data. berpengaruh pada aktifitas belajar sains siswa.
Manalar Menganalisis data dalam bentuk Padahal dalam belajar siswa harus memiliki minat
(associating) membuat kategori, menentukan
hubungan data/kategori.
terhadap materi pelajaran yang dipelajarnya karena
Menyimpulkan dari hasil minat belajar siswa memiliki pernan yang sangat
analisis data. penting dalam pembelajaran. Sehingga siswa akan
Dimulai dari unstructured-uni selalu berusaha untuk mencari peluang dalam belajar
structure-multistructure- fisika. Siswa yang memiliki minat dalam dirinya
comlicated structure.
Mengomunikasikan Menyampaikan hasil
pada sains akan memungkinkan sering mencari
(communicating) konstektualisasi. peluang untuk terlibat pada aktivitas sains (Ainley
Dalam bentuk lisan, tulisan, dan Ainley, 2011: 5).
diagram, bagan, gambar, atau Pengetahuan dan strategi meningkatkan minat
media lainnya. belajar siswa terhadap fisika sangat diperlukan oleh
guru. Menurut Eidwisk (2009) topik minat belajar
Berdasarkan pada karakteristik pembelajaran penting bagi guru karena minat dapat mengontrol
sengan scientific approach yang salah satunya kegiatan dalam kelas dan merupakan titik pertemuan
adalah dapat mengembangkan karakter siswa, maka antara situasi minat belajar yang bertahan lebih lama
penggunaan pendekatan ini selain dapat digunakan dan keinginan tiap individu dalam belajar sehingga
untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran lebih berharga . Oleh sebab itu, perlu
siswa, juga dapat dilakukan untuk membentuk adanya inovasi dalam pembelajaran fisika yang
dapat meningkatkan minat belajar siswa dan
berpusat pada siswa. Salah satunya dengan 4 tahap/siklus, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan,
pemilihan metode dan bahan ajar yang tepat, adapun 3) pengamatan dan 4) refleksi.
salah satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah
modul fisika berbasis scientific approach bermuatan 2.1.1. Perencanaan
pendidikan karakter.
Modul sebagai bahan ajar merupakan bahan ajar Sebelum melakukan perancanaan terlebih dahulu
cetak yang disusun dengan sedemikian rupa dan dilakukan observasi awal untuk mengetahui
sistematis agar mampu menuntun kemandirian siswa permasalahan dikelas terkait dengan pebelajaran
dalam belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya fisika. Setelah mengetahui permasalah yang ada
masing-masing. Melalui pembelajaran dengan kemudian peneliti menganalisis dan mendiskusikan
menggunakan modul diharapkan siswa dapat belajar dengan guru mata pelajaran terkait dan menentukan
secara mandiri, sehingga pembelajaran berpusat pemecahan masalahnya dengan menerapkan
pada siswa dan bukan pada guru, dengan demikian pembelajaran menggunakan modul fisika berbasis
selain dapat menumbuhkan makna tersendri dalam scientific approach bermuatan pendidikan karakter
proses belajar siswa dalam memahami fisika, juga pada materi termodinamika. Pada tahap ini, peneliti
dapat melatih siswa untuk menjadi manusia dan guru bersama-sama merencanakan tindakan.
pembelajar. Adapun perencanaan yang dilakukan adalah sebagai
Berdasarkan uraian diatas, yaitu permasalahan berikut:
dalam pengajaran fisika dan minat belajar siswa Peneliti membuat kesepakatan bersama guru
yang berkategori sedang dalam belajar fisika, maka untuk melaksanakan tindakan kelas.
peneliti melakukan tindakan pembelajaran dengan Menentukan hari dan tanggal penelitian.
menggunakan modul berbasis scientific approach Membuat Rencana pelaksanaan Pembelajaran
bermuatan pendidikan karakter untuk meningkatkan (RPP) materi Termodinamika. Adapun RPP
minat belajar siswa. Adapun rumusan masalah disusun mengacu pada langkah-langkah
dalam penelitian ini adalah bagaimana minat belajar pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
siswa setelah menerapkan pembelajaran dengan saintifik (Scientific Approach)
menggunakan modul fisika berbasis scientific Mempersiapkan media dan bahan ajar yang
approach bermuatan pendidikan karakter pada siswa akan digunakan
kelas XI IPA 3 MAN 2 Madiun? Tujuan dalam Mempersiapkan intrumen pengumpulan data
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan berupa angket minat belajar siswa dan lembar
minat belajar siswa setelah menerapkan observasi.
pembelajaran dengan menggunakan modul fisika
berbasis scientific approach bermuatan pendidikan 2.1.2. Pelaksanaan
karakter pada materi termodinamika.
Tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan
2. Pembahasan mengacu pada perancaan yang sebelumnya. Pada
tahap ini dilakukan pembelajaran menggunakan
2.1. Metode modul fisika berbasis scientific approach bermuatan
pendidikan karakter pada siswa kelas XI IPA 3
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Madiun MAN 2 Madiun. Penelitian ini dilaksanakan melalui
pada bulan April tahun 2015. Subjek penelitian ini 1 siklus. Kegiatan pembelajaran diawali dengan
adalah siswa kelas XI IPA 3 MAN 2 Madiun yang pembukaan, observing, questing, associating, dan
berjumlah 30 siswa. Pemilihan subjek penelitian communicating mengacu pada langkah-langkah
didasarkan pada hasil observasi terhadap minat pembelajaran dengan menggunakan scientific
belajar siswa yang tergolong sedang dengan approach.
persentase sebesar 70,30%.
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian 2.1.3. Pengamatan
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sanjaya (2010: 26)
Penelitian Tidakan Kelas merupakan proses Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan
pengkajian masalah pembelajaran didalam upaya data dari hasil tindakan yang telah dilakukan dengan
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara menggunakan intrumen penelitian yang telah
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam disiapkan. Adapun instrumen penelitian yang
situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari dimaksud adalah angket minat belajar dan lembar
perlakukan tersebut. Menurut Arikunto (2010: 16) observasi.
secara garis besar desain penelitian PTK terdiri atas