Anda di halaman 1dari 7

Macam Macam Hipotesis |

Macam macam hipotesis dalam penelitian, sebagai berikut :

1. Hipotesis Deskriptif
Pengertian Hipotesis Deskriptif adalah dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel
walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Hipotesis deskriptif ini merupakan
salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
Ho : Kecenderungan masyarakat memilih warna mobil gelap.
Ha : Kecenderungan masyarakat memilih warna mobil bukan warna gelap.

2. Hipotesis Komparatif

Pengertian Hipotesis Komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau
lebih. Hipotesis komparatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis. Dalam hal
komparasi ini terdapat beberapa macam, yaitu :
(1) Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
(2) Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
Contoh :
Sampel Berpasangan, komparatif dua sampel
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan.
Ha : Terdapat berbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan
Sampel Independen, komparatif tiga sampel
Ho : Tidak terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
Ha : Terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.

3. Hipotesis Asosiatif
Pengertian Hipotesis Asosiatif adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau
lebih. Hipotesis asosiatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
Ho : Tidak terdapat hubungan antara jenis profesi dengan jenis olah raga yang disenangi.
Ha : Terdapat hubungan antara jenis profesi dengan jenis olah raga yang disenangi.

2. Hipotesis Nol atau Hipotesis Statistik


Hipoiesis Nol biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu
perbedaan yang bermakna antara kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan.
Bila dinyatakan adanya perbedaan antara dua variabel, disebut hipotesis alternatif.

Contoh sederhana : hipotesis nol


a. Tidak ada perbedaan tentang angka kematian akibat penyakit jantung antara penduduk perkotaan
dengan penduduk pedesaan.
b. Tidak ada perbedaan antara status gizi anak balita yang tidak mendapat ASI pada waktu bayi,
dengan status gizi anak balita yang mendapat ASI pada waktu bayi.
c. Tidak ada perbedaan angka penderita sakit diare antara kelompok penduduk yang menggunakan
air minum dari PAM dengan kelompok penduduk yang menggunakan air minum dari sumur.
d. dan sebagainya.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok yang bersangkutan adalah sama,
misalnya status gizi dari balita yang mendapatkan ASI sama dengan status gizi anak balita yang tidak
mendapatkan ASI. Bila hal tersebut dirumuskan dengan “selisih” maka akan menunjukkan hasil
dengan nol, maka disebut hipotesis nol. Bila dirumuskan dengan “persamaan” maka hasilnya sama,
atau tidak ada perbedaan. Oleh sebab itu apabila diuji dengan metode statistika akan tampak
apabila rumusan hipotesis dapat diterima, dapat disimpulkan sebagaimana hipotesisnya.

Tetapi bila rumusannya ditolak, maka hipotesis alternatifhya yang diterima. Itulah sebabnya maka
sdperti rumusan hipotesis nol dipertentangkan dengan rumusan hipotesis altematif. Hipotesis nol
biasanya menggunakan rumus Ho (misalnya HO : x = y) sedangkan hipotesis alternatif menggunakan
simbol Ha (misalnya, Ha : x = > y).

Berdasarkan isinya, suatu hipotesis juga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: pertama, hipotesis
mayor, hipotesis induk, atau hipotesis utama, yaitu hipotesis yang menjadi sumber dari hipotesis-
hipotesis yang lain. Kedua, hipotesis minor, hipotesis penunjang, atau anak hipotesis, yaitu hipotesis
yang dijabarkan dari hipotesis mayor. Di dalam pengujian statisik hipotesis ini sangat penting, sebab
dengan pengujian terhadap tiap hipotesis minor pada hakikatnya adalah menguji hipotesis
mayornya.

Contoh tidak sempurna :


Hipotesis mayor: “Sanitasi lingkungan yang buruk mengakibatkan tingginya penyakit menular”. Dari
contoh ini dapat diuraikan adanya dua variabel, yakni variabel penyebab (sanitasi lingkungan) dan
variabel akibat (penyakit menular). Kita ketahui bahwa penyakit menular itu luas sekali, antara lain
mencakup penyakit-penyakit diare, demam berdarah, malaria, TBC, campak, dan sebagainya.
Sehubungan dengan banyaknya macam penyakit menular tersebut, kita dapat menyusun hipotesis
minor yang banyak sekali, yang masing-masing memperkuat dugaan kita tentang hubungan antara
penyakit-penyakit tersebut dengan sanitasi lingkungan, misalnya :
a. Adanya korelasi positif antara penyakit diare dengan buruknya sanitasi lingkungan
b. Adanya hubungan antara penyakit campak dengan rendahnya sanitasi lingkungan.
c. Adanya hubungan antara penyakit kulit dengan rendahnya sanitasi lingkungan.
d. dan sebagainya.

1. Hipotesis nol(Ho)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara satu variabel dan
variabel lainnya.
Contoh:
Judul: Pengaruh pemberian vitamin B12 terhadap pertambahan berat anak ayam.
Hipotesis nol: Tidak ada pengaruh pemberian vitamin B12 terhadap pertambahan berat anak ayam

Tugas: Coba buat judul penelitian dan hipotesis nol-nya


2. Hipotesis alternatif(H1)
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya. Hipotesis ini di tulis dengan H1.
Contoh:
Judul: Pengaruh pemberian vitamin B12 terhadap pertambahan berat anak ayam.
Hipotesis nol: Ada pengaruh pemberian vitamin B12 terhadap pertambahan berat anak ayam

F. Bentuk hipotesis lainnya

1. Hipotesis korelatif
Hipotesis tentang ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih
Contoh:
Rumusan masalah: Adakah hubungan antara konsentrasi jumlah vitamin B3 yang diberikan dengan
pertumbuhan anak ayam? Jika belum paham mengenai rumusan masalah bisa di perdalam
disini(Baca: Cara membuat masalah yang baik dan benar)
Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat hubungan antara antara konsentrasi jumlah vitamin B3 yang diberikan dengan
pertumbuhan anak ayam
Ha : Terdapat hubungan antara antara konsentrasi jumlah vitamin B3 yang diberikan dengan
pertumbuhan anak ayam.

2. Hipotesis komparatif
Hipotesis tentang ada atau tidaknya perbedaan anatar dua kelompok atau lebih. Membandingkan
dua populasi/sampel yang berbeda namun dalam variabel yang sama atau membandingkan dua
kejadian yang berbeda waktu namun variabel sama.
Contoh:
Rumusan masalah: Bagaimanakah perbedaan kecepatan pertumbuhan ayam bangkok dengan ayam
kampung?
Ho: tidak ada perbedaan kecepatan pertumbuhan ayam bangkok dengan ayam kampung?
H1: ada perbedaan kecepatan pertumbuhan ayam bangkok dengan ayam kampung?

G. Bentuk hipotesis

1. Hipotesis penelitian/deskriptif
Dirumuskan secara naratif berdasarkan kerangka berfikir penelitian dan landasan teori.
Contoh: Ada pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman kedelai(H1)
Contoh rumusan masalah deskriptif :
1. Seberapa baik kinerja Departemen Pendidikan Nasional ?
2. Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negri Berbadan Hukum ?
3. Seberapa tinggi efektivitas kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia ?
4. Seberapa tinggi tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang
pendidikan ?
5. Seberapa tinggi tingkat produktivitas dan keuntungan financial Unit Produksi pada Sekolah-
sekolah Kejuruan ?
6. Seberapa tinggi minat baca dan lama belajar rata-rata per hari murid-murid sekolah di Indonesia ?

Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian berkenaan dengan satu
variable atau lebih secara mandiri ( bandingkan dengan masalah komparatif dan asosiatif ).

Peneliti yang bermaksud mengetahui kinerja Departemen Pendidikan Nasional, sikap masyarakat
terhadap perguruan tinggi berbadan hokum, efektifitas kebijakan MBS, tingkat produktivitas dan
keuntungan financial Unit Produksi pada Sekolah-sekolah Kejuruan, minat baca dan lama belajar
rata-rata per hari murid-murid sekolah di Indonesia adalah contoh penelitian deskriptif.

b. Rumusan Masalah Komparatif


Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan suatu
variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

Contoh rumusan masalah komparatif :


1. Adakah perbedaan prestasi belajar antara murid dari sekolah negeri dan swasta ? ( variable
penelitian adalah prestasi belajar pada dua sampel yaitu sekolah negeri dan swasta )
2. Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah di Kota dan di Deasa ?
( satu variable dua sampel )
3. Adakah perbedaan, motivasi belajar dan hasil belajar antar murid yang berasal dari keluarga Guru,
Pegawai Swasta, dan Pedagang ? ( dua variable tiga sampel )
4. Adakah perbedaan kompetensi professional guru dan kepala sekolah antara SD, SMP, dan SLTA ? (
satu variable untuk dua kelompok, pada tiga sampel )
5. Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan took yang berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan
dan Sekolah Menengah Atas ? ( satu variable dua sampel )
6. Adakah perbedaan produktivitas karya ilmiah antara Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta ? ( satu
variable dua sampel )

c. Rumusan Masalah Asosiatif


Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variable atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu :

1. Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang kebetulan munculnya
bersamaan. Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif.
Contoh rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Adakah hubungan antara jumlah es yang terjual dengan jumlah kejahatan terhadap murud
sekolah ? ( variable pertama adalah penjual es dan ke dua adalah kejahatan ). Hal ini berarti yang
menyebabkan jumlah kejahatan bukan karena es yang terjual . mungkin logikanya adalah sebagai
berikut : pada saat es banyak terjual itu pada musim liburan sekolah, pada saat murid-murid banyak
yang piknik ke tempat wisata. Karena banyak murid yang piknik maka di situ banyak kejahatan.
b. Adakah hubungan anatara rumah yang dekat rel kereta api dengan jumlah anak ?
c. Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah murid sekolah ?

2. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen
t(variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh :
a. Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak ? (pendidikan orang tua
variabel independen dan prestasi belajar variabel dependen)
b. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala SMK terhadap kecepatan lulusan memperoleh
pekerjaan? (kepemimpinan variabel independen dan kecepatan memperoleh pekerjaan variabel
dependen)
c. Seberapa besar pengaruh tata ruang kelas terhadap efisiensi pembelajaran di SMA ?

3. Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik


Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana
variabel independen dan dependen. Contoh :
a. Hubungan antara mativasi dan prestasi belajar anak SD di Kecamatan A. Di sini dapat dinyatakan
motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
b. Hubungan anatara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian
juga orang yang kaya dengan meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi.

1. Hipotesis Deskriptif
Pengertian Hipotesis Deskriptif adalah dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel
walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Hipotesis deskriptif ini merupakan
salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
A. Seorang mahasiwa mengamati di salah satu kampus swasta ataupun negeri 3 dari 5
Mahasiswi memakai flatshoes kekampus.
Rumusan masalah : Apakah Mahasiswi suka memakai flatshoes ke kampus?
Ha : Mahasiswi suka memakai flatshoes ke kampus
Ho : Mahasiwi tidak suka memakai flatshoes ke kampus

B. Para remaja sekarang lebih memilih makanan yang mengandung kada lemak tinggi.
Rumusan masalah : Apakah Para Remaja suka memilih makanan yang mengandung kadar
lemak tinggi?
Ha : Para Remaja suka memilih makanan yang mengandung kadar lemak tinggi.
Ho : Para Remaja tidak suka memilih makanan yang mengandung kadar lemak tinggi.

2. Hipotesis Komparatif
Pengertian Hipotesis Komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau
lebih. Hipotesis komparatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
A. Apakah ada perbedaaan naiknya pasien gizi sebelum dan sesudah ada berita gizi buruk?
Ho : Tidak terdapat perbedaan naiknya pasien gizi sebelum dan sesudah ada berita gizi buruk
Ha : Terdapat berbedaan naiknya pasien gizi sebelum dan sesudah ada berita gizi buruk

B. Apakah ada perbedaan antara ruang kelas vip dan ekonomi yang terdapat di rumah sakit?
Ho : Tidak terdapat ada perbedaan antara ruang kelas vip dan ekonomi yang terdapat di
rumah sakit.
Ha : Terdapat ada perbedaan antara ruang kelas vip dan ekonomi yang terdapat di rumah
sakit.

apakah ada perbedaan kandungan antara vitamin C dan buah jeruk untuk sariawan?

3. Hipotesis Asosiatif
Pengertian Hipotesis Asosiatif adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau
lebih. Hipotesis asosiatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
A. Adakah hubungan antara berat badan remaja dengan kebiasaan makan setiap hari?
Ho : Tidak terdapat hubungan antara berat badan remaja dengan kebiasaan makan setiap hari.
Ha : Terdapat hubungan antara berat badan remaja dengan kebiasaan makan setiap hari.

B. Adakah hubungan antara turunnya nilai IPK mahasiswa dengan lamanya skripsi yang ia
kerjakan?
Ho : Tidak ada hubungan antara turunnya nilai IPK mahasiswa dengan lamanya skripsi yang
ia kerjakan.
Ha : Ada hubungan antara turunnya nilai IPK mahasiswa dengan lamanya skripsi yang ia
kerjakan.

Ada hubungan antara penyakit jantung dan kadar kolesterol pada seseorang yang mengkonsumsi
lemak berlebih

Ada hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar

1. Rumusan Masalah :
 Masalah gizi merupakan penyebab kematian bayi dan balita
 Malnutrisi mempengaruhi tingkat kecerdasan seorang
 Kaitan malnutrisi terhadap lemahnya akses terhadap sumber-sumber ekonomi dan
pendapatan
Tujuan :
 Mengetahui status gizi di kabupaten Lombok barat
 Mengukur insidensi kasus gizi buruk
 Memetakan pemecahan masalah malnutrisi
Ada hubungan antara tingkat kerajinan mahasiswa dan nilai yang diperoleh: semakin rajin
mahasiswa, nilai yang diperoleh juga akan semakin baik

1. Hipotesis deskriptif :
- Remaja usia 15-18 tahun jarang mengonsumsi sayuran
- Ibu hamil tidak mengonsumsi tablet Fe setiap hari selama masa kehamilan

2. Hipotesis komparatif :
- Ada perbedaan status gizi antara bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan bayi yang tidak diberikan ASI
Eksklusif
- Ada perbedaan kadar zat besi antara ibu hamil yang rutin mengonsumsi tablet Fe dan ibu hamil
yang tidak mengonsumsi tablet Fe

3. Hipotesis Asosiatif :
- Ada hubungan antara status gizi dan kadar zat besi pada ibu hamil
- Ada hubungan antara asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat dengan status gizi remaja di
Universitas Esa Unggul

Ho
1. Tidak ada pengaruh antara masalah gizi terhadap penyebab kematian bayi dan balita
2. Tidak ada perbedaan antara status gizi anak balita yang tidak mendapat ASI pada waktu bayi,
dengan status gizi anak balita yang mendapat ASI pada waktu bayi

Ha
1. Ada pengaruh antara masalah gizi terhadap penyebab kematian bayi dan balita
2. Ada perbedaan antara status gizi anak balita yang tidak mendapat ASI pada waktu bayi,
dengan status gizi anak balita yang mendapat ASI pada waktu bayi

Hipotesis Deskriptif
1. Anak-anak tidak suka mengonsumsi sayuran
2. Minat baca mahasiswa jurusan gizi tingkat 2 masih rendah

Hipotesis Komparatif
1. Ada perbedaan tinggi badan pada anak-anak sebelum dan sesudah meminum susu tinggi
kalsium
2. Ada perbedaan besarnya motivasi belajar antara mahasiswa prodi Gizi dengan mahasiswa
prodi Farmasi

Hipotesis Asosiatif
1. Ada hubungan antara pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan masyarakat
2. Ada hubungan antara status gizi dan kadar zat besi pada ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai