Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“PROSES INFLAMASI (PERADANGAN)”

DOSEN PEMBIMBING :

NS. ALICE ROSY, M.KEP

DISUSUN OLEH :

Nurmiza

Paskawati

Layla sahara

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

i
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES RIAU PSDKU
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa Saya
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Terutama kepada Ibu Ns. Alice Rosy, M.Kep selaku dosen
pengajar patofisiologi.

Makalah ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah patofisiologi de
ngan judul ”Proses imflamasi atau radang”. Saya berharap semoga m
akalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para p
embaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa p
embaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya . Untuk itu say
a sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pemba
ca demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Pematang reba, 18 maret 2022

ii
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 PENGERTIAN IMFLAMASI............................................................3
2.2 TANDA-TANDA IMFLAMASI........................................................4
2.3 JENIS-JENIS IMFLAMASI..............................................................5
2.4 OBAT ANTI IMFLAMASI...............................................................6
2.5 PROSES TERJADINYA
RADANG………………………………7
2.6 MACAM-MACAM PENYAKIT RADANG………………….
…9

BAB III PENUTUP.........................................................................................10


3.1 Kesimpulan..........................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................10
Daftar Pustaka...........................................................................................15

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


inflmasi merupakan gangguan yang sering terjadi pada manusia serta
binatang,yang ditandai dengan timbulnya kemerahan ,panas,pembengkakan rasa
nyeri yang mengganggu, dan hilangnya fungsi dari jaringan.inflamasi ini adalah
respons terhadap cedera jaringan dan infeksi (kee dan hayes, 1996)
Ada suatu kecenderungan alamiah yang menganggap inflamasi atau
peradangan sebagai suatu yang tidak diinginkan,karena inflamasi dapat
menyebabkan keadaan yang menggelisahkan. Tetapi inflamasi sebenarnya adalah
gejala yang menguntungkan dan merupakan suatu pertahanan , yang hasilnya
adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, pengahancuran jaringan
nekrosis, dan pembentukan keadaan yang di butuhkan untuk perbaikan dan
pemulihan.

Dengan demikian, maka infeksi (adanya mikoorganisme hidup dalam


jaringan) merupakan salah satu penyebab dari inflamasi, inflamasi dapat terjadi
dengan mudah stril sempurna, seperti sebagian jaringan mati kehilangan suplai
darah. reaksi inflamasi dapat di pelajari sebagai gejala umum dan
memperlakukan perbedaan kuantitatif secara sekunder.

1.2    Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana terjadinya proses inflamasi atau radang?

1.3    Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1        Tujuan Umum
Tujuan Umum mahasiswa dapat mengetahui terjadinya proses degenerasi.
1.3.2      Tujuan Khusus

1
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
mahasiswa mampu :
1.      Mengetahui pengertian inflamasi.
2.      Mengetahui Tanda-Tanda inflamasi.
3.      Mengetahui jenis-jenis inflamasi
4.      Mengetahui obat Anti inflamasi.
5. mengetahui proses terjadinya radang
6.mengetahui macam-macam penyakit radang

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1       Pengertian INFLAMASI


inflamasi adalah salah satu respons protektif terhadap cedera atau
kerusakan jaringan dengan cara menghancurkan, mengurangi, atau mengurung
agen atau senyawa yang asing yang masuk untuk mempertahankan humeostatis
tubuh dan membuang sel dan jaringan nekrotik yang di akibatkan oleh kerusakan
sel. inflamasi berasal dari kata inflammare yang berarti membakar. inflamasi
merupakan respons protektif yang sangat di perlukan oleh tubuh dalam upaya
mwngembalikan keadaan sebelumcedera atau untuk memperbaiki diri sendiri
sesudah terkena cedera, inflamasi memiliki tujuan untuk melakukan dilusi,
pengahancuran atau menetralkan agen berbahaya seperti kuman, bakteri, virus,
trauma tajam atau tumpul, suhu sangat dingin atau panas terbakar, bahan kimiawi,
imunologik yang kemudian akan memperbaiki bagian yang luka.

Berikut definisi dan pengertian inflamasi

•Menurut Ikawati (2011), inflamasi adalah salah suatu respon terhadap cedera
jaringanataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk
mempertahankanhomeostasis tubuh akibat adanya agen atau senyawa asing yang
masuk.

•Menurut Dorland (2002), inflamasi adalah respons protektif setempat yangditimbulkan


oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan,mengurangi, atau
mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yangcedera tersebut.

•Menurut Robbins (2004), inflamasi adalah suatu respon protektif yang ditujukanuntuk
menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringannekrotik yang
diakibatkan oleh kerusakan sel.

3
2.2 Tanda-tanda Inflamasi

Tanda-tanda inflamasi yang umum adalah merah, panas, bengkak, dan nyeri pada
area yang terkena cedera atau terinfeksi. Tanda-tanda lain dari inflamasi di
antaranya:

1. Demam

Inflamasi dapat menyebabkan demam, yaitu kenaikan suhu tubuh di atas normal.
Demam dapat terjadi akibat produksi panas tubuh yang meningkat selama
inflamasi.

2. Lemas

Inflamasi dapat menyebabkan lemas, yaitu kelelahan atau kehilangan energi. Hal
ini dapat terjadi karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengatasi inflamasi.

3. Perubahan Mood

Inflamasi dapat menyebabkan perubahan mood, seperti depresi atau kemarahan.


Hal ini dapat terjadi karena inflamasi dapat mempengaruhi fungsi otak dan
kesehatan mental.

4. Pembengkakan

Inflamasi dapat menyebabkan pembengkakan pada area yang terkena cedera atau
terinfeksi. Pembengkakan ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah dan
pembentukan edema, yaitu penumpukan cairan pada jaringan.

Gejala paling nyata pada peradangan adalah pembengkakan yang disebabkan oleh
terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler.

Adanya peningkatan aliran darah dan cairan ke jaringan yang mengalami cedera
sehingga protein plasma dapat keluar dari pembuluh darah ke ruang interstitial.

5. Nyeri

Inflamasi dapat menyebabkan nyeri pada area yang terkena cedera atau terinfeksi.
Nyeri ini disebabkan oleh pembentukan zat-zat kimia yang merangsang nyeri
pada jaringan.

Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan karena adanya peregangan jaringan
akibat peningkatan tekanan yang dapat menimbulkan rasa nyeri.

4
Di samping itu, adanya pengeluaran zat-zat kimia seperti prostaglandin, histamin,
bradikinin yang dapat merangsang saraf perifer di sekitar radang sehingga
menyebabkan rasa nyeri.

6. Memar

Inflamasi dapat menyebabkan perubahan warna pada area yang terkena cedera
atau terinfeksi, seperti merah atau ungu.

Perubahan warna ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke area tersebut.
Memar atau kemerahan (rubor) biasanya merupakan hal pertama yang dilihat di
daerah yang mengalami peradangan.

7. Rasa Panas

Rasa panas (kalor) dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Rasa panas
disebabkan karena jumlah darah lebih banyak di tempat radang daripada di daerah
lain di sekitar radang.

2.3 Jenis-Jenis INFLAMASI

Jenis-jenis Inflamasi 

Menurut Robbins dan Kumar (1995), terdapat dua jenis inflamasi yaitu:

a. Inflamasi akut 

Inflamasi akut adalah inflamasi yang berlangsung relatif singkat, dari


beberapa menit sampai beberapa hari, dan ditandai dengan eksudasi
cairan dan protein plasma serta akumulasi leukosit neutrofilik yang
menonjol. Inflamasi akut hanya terbatas pada tempat inflamasi dan
menimbulkan tanda-tanda serta gejala lokal. Inflamasi akut merupakan
respon langsung dan dini terhadap agen inflamasi. Biasanya inflamasi
akut ditandai dengan penimbunan neutrofil dalam jumlah banyak.

5
b. Inflamasi kronik 

Inflamasi kronik terjadi karena rangsang yang menetap, seringkali selama


beberapa minggu atau bulan, menyebabkan infiltrasi sel-sel mononuklear
dan proliferasi fibroblast. Inflamasi kronik dapat timbul melalui satu atau
dua jalan, dapat juga timbul mengikuti proses inflamasi akut atau
responnya sejak awal bersifat kronis. Perubahan inflamasi akut menjadi
kronik berlangsung bila inflamasi akut tidak dapat reda yang disebabkan
oleh agen penyebab inflamasi yang menetap atau terdapat gangguan
pada proses penyembuhan normal.

Inflamasi kronik ditandai dengan adanya sel-sel mononuklear yaitu


makrofag, limfosit dan sel plasma. 

2.4       Obat Anti Inflamasi 

Pengobatan inflamasi mempunyai dua tujuan, yaitu; 1) meringankan


gejala dan mempertahankan fungsi 2) memperlambat atau menghambat
proses perusakan jaringan. Obat anti inflamasi adalah golongan obat yang
memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Berdasarkan
mekanisme kerjanya terdapat dua jenis obat anti inflamasi, yaitu:

a. Anti Inflamasi Steroid 

Obat anti inflamasi golongan steroida bekerja menghambat sintesis


prostaglandin dengan cara menghambat enzim fosfolipase, sehingga
fosfolipid yang berada pada membran sel tidak dapat diubah menjadi
asam arakidonat. Akibatnya prostaglandin tidak akan terbentuk dan efek
inflamasi tidak ada. Contoh obat anti inflamasi steroid adalah
deksametason, betametason dan hidrokortison.

b. Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID) 

Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID)


merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat

6
sangat berbeda secara kimiawi. Walaupun demikian obat-obat ini ternyata
memiliki banyak persamaan dalam efek terapi ataupun efek samping.
Prototip obat golongan ini adalah aspirin, karena itu obat golongan ini
sering disebut juga sebagai obat mirip aspirin (aspirin-like drugs). Obat
anti inflamasi jenis non steroid dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Derivat asam propionat; fenbufen, fenoprofen, flurbiporfen,


ibuprofen, ketoprofen, naproksen, asam pirolalkonat, asam tioprofenat.
2. Derivat indol; indomestin, sulindak, tolmetin.
3. Derivat asam fenamat; asam mefenamat, meklofenat. 
4. Derivat asam piroklakonat. 
5. Derivat piirazolon; fenil butazon, oksifenbutazol, azopropazonon.
6. Derivat oksikam; piroksikam, tenoksikam. 
7. Derivat asam salisilat; asam fenilasetat, asam asetat inden.

2.5 proses terjaidnya radang


Mekanisme terjadinya radang merupakan mekanisme fisiologis tubuh.
Radang atau Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh sebagai
respon jaringan terhadap pengaruh-pengaruh merusak baik bersifat lokal
maupun yang masuk ke dalam tubuh. Ketika proses peradangan
(inflamasi) berlangsung, terjadi reaksi  vascular dimana cairan elemen-
elemen darah, sel darah putih (leukosit) dan mediator kimia berkumpul
pada tempat cedera jaringan atau infeksi. Oleh tubuh melalui proses
inflamasi berusaha untuk menetralisir dan membasmi agen-agen yang
berbahaya pada tempat cedera dan mempersiapkan keadaan untuk
perbaikan jaringan (Kee dan Evelyn, 1996). 

Proses terjadinya peradangan (inflamasi) dapat diamati secara


makroskopis dari tanda-tanda utama inflamasi yaitu: 

•Kemerahan (rubor) 

7
Kemerahan terjadi pada tahap pertama dari inflamasi, darah
terkumpul pada daerah cedera jaringan akibat pelepasan mediator kimia
tubuh seperti kinin, prostaglandin dan histamin. 

•Pembengkakan (tumor) 

Pembengkakan merupakan tahap kedua dari inflamasi. Plasma


merembes ke dalam jaringan interstial pada tempat cedera. Kinin
mendilatasi arteriol, meningkatkan permeabilitas kapiler.

•Peningkatan panas (kalor) 

Panas pada tempat inflamasi dapat disebabkan oleh bertambahnya


pengumpulan darah dan mungkin juga karena pirogen (substansi yang
menimbulkan demam) yang mengganggu pusat pengatur panas pada
hipotalamus. 

Nyeri (dolor) 

Nyeri disebabkan oleh pembengkakan dan pelepasan mediator-


mediator kimia tertentu seperti histamin atau zat bioaktif lainnya dapat
merangsang syaraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang
mengakobatkan peningkatan tekanan lokal yang juga dapat menimbulkan
rasa nyeri. 

8
2.6. Macam-Macam penyakit radang

Ada dua jenis pradangan yang umum terjadi dengan gejala berbeda, yakni
peradangan akut dan kronis.

Berikut perbedaanya:

- Peradangan akut

Gejala yang kerap terjadi saat tubuh mengalami peradangan akut antara
lain sebagai berikut:

 nyeri
 ruam merah
 organ tubuh kehilangan fungsi
 pembengkakan
 demam.

Gejala tersebut bisa berlangsung dalam hitungan hari atau selama dua
hingga enam minggu.

- Peradangan kronis

Peradangan kronis bisa terjadi dalam hitungan bulan atau tahun.


Peradangan kronis bisa menyebabkan berbagai penyakit berikut:

•Diabetes

•Penyakit kardiovaskular (CVD)

•arthitis dan penyakit sendi lainnya

• alergi

•penyakit paru obstruktif kronik (PPPK)

•psoriasis

9
Gejalan yang terjadi pada peradangan ketika faktor fisik memicu
kekebalan tubuh.dan tergantungdari jenisnya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

inflamasi adalah salah satu respons protektif terhadap cedera


atau kerusakan jaringan dengan cara menghancurkan, mengurangi, atau
mengurung agen atau senyawa yang asing yang masuk untuk
mempertahankan humeostatis tubuh dan membuang sel dan jaringan
nekrotik yang di akibatkan oleh kerusakan sel. inflamasi berasal dari kata
inflammare yang berarti membakar.
inflmasi merupakan gangguan yang sering terjadi pada manusia
serta binatang,yang ditandai dengan timbulnya
kemerahan ,panas,pembengkakan rasa nyeri yang mengganggu, dan
hilangnya fungsi dari jaringan.inflamasi ini adalah respons terhadap
cedera jaringan dan infeksi (kee dan hayes, 1996)
radang merupakan mekanisme fisiologis tubuh. Radang atau
Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh sebagai respon
jaringan terhadap pengaruh-pengaruh merusak baik bersifat lokal maupun
yang masuk ke dalam tubuh.

3.2    Saran
Radang atau Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh
sebagai respon jaringan terhadap pengaruh-pengaruh merusak baik
bersifat lokal maupun yang masuk ke dalam tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Robbins dan Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi 1. Jakarta: EGC.

11
https://www.psychologymania.com/2012/10/mekanisme-terjadinya-radang.html
https://health.kompas.com/read/2020/08/19/133300568/peradangan--jenis-gejala-
penyebab-dan-cara-mencegahnya

12

Anda mungkin juga menyukai