Anda di halaman 1dari 139

M o d u l Epidemiologi

Program studi D-III Perekam Medis dan


Informasi Kesehatan

MODUL CETAK PRAKTIKUM

EPIDEMIOLOGI

Penyusun:

Zulham Andi Ritonga., SKM.,MKM

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


M o d u l Epidemiologi

VISI DAN MISI UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)

VISI

Menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan karakter


kewirausahaan sehingga mampu menghasilkan produk-produk yang dapat
bersaing di tingkat nasional pada tahun 2024

MISI
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif sesuai Standar Nasional
Perguruan Tinggi (SNPT) dan KKNI, terintegrasi dengan hasil-hasil
penelitian dan pengabdian masyarakat terkini untuk menghasilkan lulusan
sesuai profil yang diharapkan
2. Melaksanakan penelitian ilmiah dan dipublikasikan secara nasional dan
internasional.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terstruktur dan mengacu pada
hasil penelitian.
4. Membangun kerjasama produktif dengan berbagai institusi pendidikan dan
industri di Kota Medan, Sumatera Utara dan provinsi lainnya dalam
pelaksanaan praktek, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat

i
VISI DAN MISI
PRODI D-III PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

VISI
Menjadi prodi yang unggul dalam bidang manajemen rekam medis dan
informasikesehatan (RMIK) berbasis teknologi infomasi yang mengedepankan
karakter kewirausahaan sehingga mampu bersaing di tingkat nasional pada tahun
2024
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan RMIK berbasis teknologi informasi sesuai
dengan standar nasional dan kompentensi yang dikeluarkan oleh organisasi
profesi.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi RMIK melalui penelitian ilmiah
yang dapat memberikan solusi dalam pelayanan rekam medik di insitusi
pelayanan kesehatan.
3. Memanfaatkan ilmu RMIK melalui pelaksanaan pengabdian masyarakat untuk
menjawab tantangan persoalan di berbagai insitusi pelayanan kesehatan.
4. Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan tinggi RMIK melalui
kerja sama dengan asosiasi profesi, lembaga pendidikan dan institusi lainnya di
dalam negeri.
M o d u l Epidemiologi

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Modul PraktikumEpidemiologidengan baik. Modul ini disusun sebagai salah
satu bahan ajar yang diperuntukkan kepada mahasiswa program studi D-
IIIPerekam dan Informasi Kesehatan UIM khususnya pada semester IV. Dengan
adanya modul ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menerapkan,
memahami dan mempraktikkan setiap simulasi dan perhitungan pada
materiEpidemiologi.
Modul CetakPraktikumEpidemiologi ini disusun berdasarkan pada
Kurikulum D-III Perekam dan Informasi Kesehatan, dengan memperhatikan
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) program studi dan Capaian Pembelajaran
Mata Kuliah (CPMK). Melalui pembelajaran pada modul ini diharapkan
mahasiswa dapat mencapai CPMK yang telah ditentukan. Materi di dalam buku
ini berisi penjelasan dan petunjuk yang dibutuhkan sesuai CPMK dan kompetensi
yang diajarkan kepada mahasiswa sebagai salah satu referensi Epidemiologi bagi
Mahasiswa Perekam dan Informasi Kesehatan. Selain itu, modul ini juga memuat
latihan atau tugas mahasiswa dengan petunjuk yang spesifik sehingga
memudahkan mahasiswa mempraktikkan setiap simulasi dan perhitungan secara
mandiri.
Penulis telah berusaha dalam menyusun modul ini sesuai dengan
kurikulum dan kebutuhan mahasiswa dengan sebaik mungkin. Namun, penulis
menyadari bahwa modul ini mungkin masih memiliki kekurangan. Sehingga
penulis mengharapkan adanya saran atau masukan positif agar menjadi bahan
pertimbangan untuk menyempurnakan modul praktikum ini. Akhirnya, penulis
berharap modul ini dapat digunakan oleh mahasiswa dengan baik dan aktif
sehingga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan simulasi
dan perhitungan secara terampil.

Medan, Februari 2020

Tim Dosen
M o d u l Epidemiologi

KONTRAK BELAJAR PRAKTIKUM SKILL LAB

A. Penjelasan Umum
Pembelajaran praktikum Epidemiologi untuk perekam dan informasi
kesehatan memiliki beban 1 sks. Praktikum dilakukan di ruangan masing-
masing Universitas Imelda Medan (UIM) sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Mahasiswa akan dibimbing oleh dosen/ instruktur praktikum
untuk melakukan setiap simulasi dan perhitungan dengan petunjuk sesuai
materi. Modul ini disusun untuk membantu dan menuntun mahasiswa untuk
menerapkan, memahami dan mempraktikkan setiap simulasi dan perhitungan
pada materi Epidemiologi. Di dalam modul ini juga, mahasiswa akan dipandu
melakukan latihan praktikum secara mandiri. Selanjutnya, mahasiswa akan
melakukan ujian praktikum dengan penilaian yang telah ditentukan.

B. Ujian Praktikum
Ujian praktikum Epidemiologi dilakukan di akhir pembelajaran praktikum
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan/skill yang telah dikuasai oleh
mahasiswa setelah belajar praktikum. Pada saat praktikum, selain prosedur
yang dinilai, pemahaman mahasiswa secara teori juga dinilai serta
pendokumentasian tindakan.

C. Sistem Penilaian
Penilaian praktikum sebesar 20% yang meliputi:
1. Pre tes
2. Proses praktikum
3. Post tes

D. Tata Tertib Praktikum


Sebelum praktikum, mahasiswa:
1. Datang 15 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Memakai seragam kuliah.
3. Memakai name tag.
4. Baju atasan menutupi pantat dan tidak ketat.

v
6. Mahasiswa sudah siap di dalam ruangan maksimal 15 menit sebelum
praktikum dimulai.
7. Apabila alat, bahan, dan mahasiswa belum siap dalam 15 menit setelah
jam praktikum berjalan, maka mahasiswa tidak diijinkan untuk mengikuti
praktikum.
Selama praktikum, mahasiswa:
1. Melakukan pre tes.
2. Mengikuti praktikum dari awal sampai akhir dengan aktif dan baik.
3. Melakukan post tes
4. Apabila mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit, maka tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
Setelah praktikum, mahasiswa:
1. Mengembalikan dan merapikan alat, bahan dan ruangan dengan rapi pada
tempatnya.
2. Mengisi daftar presensi mahasiswa.
3. Memberikan evaluasi terhadap proses berjalannya praktikum melalui
instruktur masing-masing.

E. Deskripsi Materi
Pembelajaran pada panduan praktikum ini mempelajari tentang :
BAB 1 Kegiatan Praktikum model kausasi majemukdalam melihat
Praktikum 1 penyebaran penyakit menular
Kegiatan Praktikum model jaring-jaring sebab akibatdalam
Praktikum 2 melihat penyebaran penyakit menular
Kegiatan Praktikum menunjukkan tingkat pencegahan
BAB 2 Praktikum 3 penyakitdari riwayat alamiah penyakit
Kegiatan Praktikum melakukan perhitungan morbiditas
Praktikum 4 penyakit
BAB 3
Kegiatan Praktikum melakukan perhitungan mortalitas
Praktikum 5 penyakit
Kegiatan Praktikum melakukan perhitungan ukuran
BAB 4 Praktikum frekuensi kesehatan masyarakat pada kasus
wabah
6&7
M o d u l Epidemiologi

BAB 5 Kegiatan Praktikum simulasi langkah-langkah investigasi


Praktikum 8 wabah
BAB 6 Kegiatan Praktikum simulasi langkah-langkah perhitungan
Praktikum 9 dalam uji skrining
Kegiatan Praktikum teknik analisis dan interpretasi hasil
BAB 7
Praktikum 10 penelitian deskriptif
Kegiatan Praktikum perhitungan pada studi case control
Praktikum 11
BAB 8
Kegiatan Praktikum perhitungan pada studi kohort
Praktikum 12
Kegiatan Praktikum simulasi langkah-langkah perhitungan
Praktikum 13 metode standarisasi langsung
BAB 9
Kegiatan Praktikum simulasi langkah-langkah perhitungan
Praktikum 14 metode standarisasi tidak langsung

F. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan


Kemampuan atau tujuan akhir yang diharapkan setelah mengikuti praktikum
mata kuliah ini adalah mahasisa mampu:
1. Mempraktekkan bagan model kausisasi majemuk dan jarring-jaring sebab
akibat dalam melihat penebaran penyakit menular
2. Menunjukkan tingkatan pencegahan penyakit dari riwayat alamiah
penyakit
3. Melakukan perhitungan ukuran frekuensi masalah kesehatan
4. Melakukan perhitungan ukuran frekuensi kesehatan masyarakat pada
kasus wabah
5. Mempraktekkan langkah-langkah investigasi wabah
6. Mempraktekkan langkah-langkah perhitungan dalam uji skrining
7. Melakukan perhitungan pada studi epidemiologi deskriptif
8. Melakukan perhitungan pada studi epidemiologi analitik
9. Melakukan perhitungan metode standarisasi langsung dan tidak langsung
untuk melihat keterjangkitan suatu penyakit

vii
PETUNJUK PENGGUNAAN
MODUL PRAKTIKUM

1. Fasilitator (Dosen) memberitahukan topik pembelajaran praktikum sebelum


dilakukan praktikum.
2. Fasilitator (Dosen) mempersilahkan setiap mahasisa untuk mempelajari isi
modul pada tindakan yang akan dipraktikkan
3. Fasilitator (Dosen) membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang
4. Fasilitator (Dosen) mendemonstrasikan simulasi kasus
5. Fasilitator (Dosen) mempersilahkan perwakilan dari setiap kelompok untuk
melakukan simulasi atau re-demonstrasi kasus dan mempersilahkan
mahasiswa lain untuk mengamati dan menanggapi
6. Fasilitator (Dosen) memberikan tanggapan pada demonstrasi yang telah
dilakukan oleh perwakilan kelompok apakah sesuai dengan instruksi di dalam
modul
7. Fasilitator (Dosen) meminta kepada mahasiswa untuk melakukan
keterampilan tersebut dilakukan sampai selesai dan dapat dikuasai oleh
mahasiswa
8. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum (100% kehadiran) sesuai
dengan jadwal yang telah disepakati oleh fasilitator
9. Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib praktikum
M o d u l Epidemiologi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL
VISI DAN MISI UIM ..................................................................... i
VISI DAN MISI PRODI D-III PEREKAM DAN INFORMASI
KESEHATAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................... iii
KONTRAK BELAJAR PRAKTIKUM SKILL LAB .................. iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM……… .. vii
DAFTAR ISI .................................................................................... viii
GLOSARIUM .................................................................................. xiii
BAB I PraktikumPenggunaan Model Kausasi Majemuk
dan Jaring-Jaring Sebab Akibat dalam Melihat Penyebaran
Penyakit Menular ............................................................................ 1
Kegiatan Praktikum 1
Praktikum Simulasi Model Kausasi Majemukdalam Melihat
Penyebaran Penyakit Menular ....................................................... 1
A. Dasar Teori ................................................................................ 1
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 1
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 2
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 2
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 3
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 4
Ringkasan ………………………………….. .................................. 4
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 4
Test 1 ………………………………….. .......................................... 4
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 5
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 7

Kegiatan Praktikum 2
Praktikum Simulasi Model Jaring-Jaring Sebab Akibatdalam
Melihat Penyebaran Penyakit Menular ....................................... 8
A. Dasar Teori ................................................................................ 8

ix
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 8
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 8
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 9
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 9
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 10
Ringkasan ………………………………….. .................................. 10
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 10
Test 1 ………………………………….. .......................................... 10
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 11
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 13
Daftar Pustaka ................................................................................. 14

BAB II Praktikum Menunjukkan Tingkatan Pencegahan Penyakit dari


Riwayat Alamiah Penyakit ............................................................. 15
Kegiatan Praktikum 3
Praktikum Menunjukkan Tingkat Pencegahan Penyakitdari
Riwayat Alamiah Penyakit ............................................................. 15
A. Dasar Teori ................................................................................ 15
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 15
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 16
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 17
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 17
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 18
Ringkasan ………………………………….. .................................. 18
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 18
Test 1 ………………………………….. .......................................... 18
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 19
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 21
Daftar Pustaka ................................................................................. 22

BAB IIIPraktikumMelakukan Perhitungan Ukuran


Frekuensi Masalah Kesehatan ........................................................ 23
Kegiatan Praktikum 4
Praktikum Simulasi Perhitungan Morbiditas Penyakit .............. 23
M o d u l Epidemiologi

A. Dasar Teori ................................................................................ 23


B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 23
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 24
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 25
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 26
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 26
Ringkasan ………………………………….. .................................. 26
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 26
Test 1 ………………………………….. .......................................... 27
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 27
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 29
Daftar Pustaka ................................................................................. 30

Kegiatan Praktikum 5
Praktikum Simulasi Perhitungan Mortalitas Penyakit ................ 31
A. Dasar Teori ................................................................................ 31
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 31
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 32
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 33
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 33
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 33
Ringkasan ………………………………….. .................................. 34
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 34
Test 1 ………………………………….. .......................................... 34
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 35
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 38
Daftar Pustaka ................................................................................. 39

BAB IVPraktikumMelakukan Perhitungan Ukuran


Frekuensi KesehatanMasyarakat pada Kasus Wabah ................ 40
Kegiatan Praktikum 6&7
Praktikum Melakukan Perhitungan Ukuran Frekuensi
Kesehatan Masyarakat pada Kasus Wabah................................ 40
A. Dasar Teori ................................................................................ 40

xi
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 41
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 41
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 42
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 42
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 42
Ringkasan ………………………………….. .................................. 43
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 43
Test 1 ………………………………….. .......................................... 43
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 44
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 46
Daftar Pustaka ................................................................................. 47

BAB V Praktikum Langkah-Langkah Investigasi


Wabah.............................................................................................. 48
Kegiatan Praktikum 8
Praktikum Simulasi Langkah-langkah Investigasi Wabah ........ 48
A. Dasar Teori ................................................................................ 48
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 48
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 58
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 58
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 59
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 59
Ringkasan ………………………………….. .................................. 59
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 60
Test 1 ………………………………….. .......................................... 60
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 60
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 62
Daftar Pustaka ................................................................................. 63

BAB VIPraktikum Langkah-langkah Perhitungan dalam Uji


Skrining............................................................................................. 64
Kegiatan Praktikum 9
Praktikum Simulasi Langkah-langkah Perhitungan dalam Uji
Skrining ............................................................................................ 64
M o d u l Epidemiologi

A. Dasar Teori ................................................................................ 64


B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 65
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 66
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 66
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 67
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 67
Ringkasan ………………………………….. .................................. 67
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 68
Test 1 ………………………………….. .......................................... 68
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 69
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 71
Daftar Pustaka ................................................................................. 72

BAB VIIPraktikumMelakukan Perhitungan pada Studi


Epidemiologi Deskriptif................................................................. 73
Kegiatan Praktikum 10
Praktikum Simulasi Teknik Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian
Deskriptif .......................................................................................... 73
A. Dasar Teori ................................................................................ 73
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 74
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 77
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 78
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 78
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 79
Ringkasan ………………………………….. .................................. 79
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 79
Test 1 ………………………………….. .......................................... 79
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 80
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 82
Daftar Pustaka ................................................................................. 83

BAB VIIIPraktikumMelakukan Perhitungan pada Studi


Epidemiologi Analitik.................................................................... 84
Kegiatan Praktikum 11

xiii
Praktikum Simulasi Melakukan Perhitungan pada Studi Case Control 84
A. Dasar Teori ................................................................................ 84
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 84
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 85
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 86
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 86
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 86
Ringkasan ………………………………….. .................................. 87
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 87
Test 1 ………………………………….. .......................................... 87
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 88
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 90

Kegiatan Praktikum 12
Praktikum Simulasi Melakukan Perhitungan pada Studi Kohort 91
A. Dasar Teori ................................................................................ 91
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 92
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 93
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 94
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 94
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 95
Ringkasan ………………………………….. .................................. 95
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 95
Test 1 ………………………………….. .......................................... 96
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 96
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 98
Daftar Pustaka ................................................................................. 99

BAB IXPraktikumMelakukan Perhitungan Metode


Standarisasi Langsung dan Tidak Langsung untuk Melihat
Keterjangkitan Suatu Penyakit .......................................................... 100
Kegiatan Praktikum 13
Praktikum Simulasi Melakukan Langkah-langkah Perhitungan Metode
Standarisasi Langsung ..................................................................... 100
M o d u l Epidemiologi

A. Dasar Teori ................................................................................ 100


B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 100
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 101
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 101
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 102
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 102
Ringkasan ………………………………….. .................................. 102
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 102
Test 1 ………………………………….. .......................................... 103
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 104
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 106

Kegiatan Praktikum 14
Praktikum Simulasi Melakukan Langkah-langkah Perhitungan Metode
Standarisasi Tidak Langsung ......................................................... 107
A. Dasar Teori ................................................................................ 107
B. Tujuan Praktikum ……………………………………………. 107
C. Persiapan Alat dan Bahan …………………………………... 108
D. Prosedur Praktikum ………………………………….. .......... 108
E. Hasil Praktikum ………………………………….. ................. 109
F. Dokumentasi ………………………………….. ....................... 109
Ringkasan ………………………………….. .................................. 109
Latihan Test 1 ………………………………….. ............................ 110
Test 1 ………………………………….. .......................................... 110
Format Prosedur ………………………………….. ....................... 111
Format Penilaian ………………………………….. ....................... 113
Daftar Pustaka ................................................................................ 114

xv
GLOSARIUM

Hipotesis : Dugaan sementara tentang bagaimana benda,


peristiwa, kenyataan atau variabel itu terjadi
Inferensi : Deduksi, kesimpulan, konklusi
Investigasi : Penyelidikan dengan mencatat atau merekam
: fakta melakukan peninjauan, percobaan
dengan tujuan memperoleh jawaban atas
pertanyaan tentang peristiwa
Kausa : Sebab yang menimbulkan suatu kejadian
Prospektif : Melihat proses saat ini dan proses yang
sedang berjalan
Retrospektif : Melihat ke belakang atau peristiwa masa lalu
BAB I
PRAKTIKUM PENGGUNAN MODEL KAUSASI MAJEMUK DAN
JARING-JARING SEBAB AKIBAT DALAM MELIHATPENYEBARAN
PENYAKIT MENULAR

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
PRAKTIKUM SIMULASI PENGGUNAAN MODEL KAUSASI
MAJEMUK DALAM MELIHAT PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM

A. Dasar Teori
Model kausasi majemuk merupakan penyakit yang terjadi disebabkan oleh
lebih dari satu penyebab dan terdiri dari model trias epidemiologi, kausasi
majemuk kumulatif, dan kausasi majemuk alternatif, model jaring-jaring, model
roda. Satu jenis agen tidak menyebabkan perubahan patologik dengan sendirinya.
Pengaruh agen sangatbergantung pada beberapa faktorseperti: defisiensi gizi,
stress emosional, daya tahan tubuh, paparan bahan racun, lingkungan.
Pada model kausasi majemuk kumulatif, peran faktor penyebab harus
kumulatif artinya keadaan yang menimbulkan terjadinya penyakit hanya dapat
diciptakan secara bersama sama dari faktor-faktor penyebab. Contoh: keadaan
yang menimbulkan penyakit TB Paru antara lain: bakteri Mycobacterium
Tuberculosis, status gizi buruk, usia, lingkungan buruk, dan imun tubuh.
Pada model kausasi majemuk alternatif, peran faktor penyebab dapat
bersifat independen (alternatif). Alternatif berarti terjadinya suatu penyakit
disebabkan faktor 1, 2, dan 3 secara sendiri dimana masing-masing faktor bersifat
necessary cause dan sufficient cause. Ketiga faktor tidak saling mempengaruhi,
dan dapat terjadi secara sendiri-sendiri dalam menyebabkan penyakit. Contoh:
faktor 1 adalah bergonti-ganti pasangan seksual, faktor 2 adalah jarum suntik
digunakan secara bergantian, dan faktor 3 adalah dari ibu ke anak melalui
tranplansental dimana ketiga faktor ini dapat menyebabkan penyakit HIV/AIDS.

1
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
mempraktekan penggunaan model kausasi majemuk dalam melihat
penyebaran penyakit menular.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


model kausasi majemuk, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan model kausasi majemuk.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.
D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simulasi Bagan Model Keterangan
Kausasi Majemukdalam melihat
penyebaran penyakit menular
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu
yang terdiri dari 6-8 orang proses peniruan dari sesuatu
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan yang nyata beserta keadaan
untuk membawa referensi seperti buku, sekelilingnya. Aksi
jurnal, peraturan/undang-undang, artikel melakukan simulasi ini
dll yang akan digunakan untuk hal yang secara umum
berkaitan dengan model kausasi menggambarkan sifat-sifat
majemuk karakteristik kunci dari
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan kelakuan sistem fisik atau
penyakit menular yang digambarkan sistem.
dalam model kausasi majemuk kumulatif Simulasi merupakan alat
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan yang tepat untuk digunakan
penyakit menular yang digambarkan terutama jika diharuskan
dalam model kausasi majemuk alternatif untuk melakukan
5 Pada akhir sesi, masing-masing eksperimen dalam rangka
kelompok menunjukan hasil tugasnya mencari komentar terbaik
kepada dosen pengampu mata dari komponen-komponen
kuliah/fasilitator. sistem.
Hal ini dikarenakan sangat
mahal dan memerlukan
waktu yang lama jika
eksperimen dicoba secara
riil.
Model kausasi majemuk
ditujukan pada penyakit
yang disebabkan oleh lebih
dari satu penyebab. Pada
model kausasi majemuk
kumulatif, keadaan yang
menimbulkan terjadinya
penyakit hanya dapat
diciptakan secara bersama
sama dari faktor-faktor
penyebab. Sedangkan pada
model kausasi majemuk
alternatif, terjadinya suatu
penyakit disebabkan
beberapa faktor yang tidak
saling mempengaruhi, dan
dapat terjadi secara sendiri-
sendiri dalam menyebabkan
penyakit.

3
E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload model kausasi majemuk dalam melihat penyebaran penyakit
menular yang telah dibuat oleh mahasiswa ke SPADA
Rumus penggunaan model kausasi majemuk penyakit menular:
Faktor penyebab A + Faktor penyebab B + Faktor penyebab …..+N =
Penyakit menular
Contoh:

3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan prosedur penggunaan


model kausasi majemuk dalam melihat penyebaran penyakit menularyang
telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA
yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikumdalam menggunakan bagan model kausasi majemuk : kumulatif dan
alternatif pada penyakit menular TBCke SPADA.
Ringkasan
Model kausasi majemuk ditujukan pada penyakit yang disebabkan oleh
lebih dari satu penyebab. Pada model kausasi majemuk kumulatif, keadaan yang
menimbulkan terjadinya penyakit hanya dapat diciptakan secara bersama sama
dari faktor-faktor penyebab. Sedangkan pada model kausasi majemuk alternatif,
terjadinya suatu penyakit disebabkan beberapa faktor yang tidak saling
mempengaruhi, dan dapat terjadi secara sendiri-sendiri dalam menyebabkan
penyakit.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan membuat gambar model kausasi majemuk penyakit
menular HIV/AIDS secara mandiri!
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:

5
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM MODEL KAUSASI MAJEMUK

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK

A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan model
kausasi majemuk
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan penyakit
menular yang digambarkan dalam model kausasi
majemuk kumulatif
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan penyakit
menular yang digambarkan dalam model kausasi
majemuk alternative
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :

Medan, April 2021

.........................................

7
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen pengampu

( ) ( )
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PRAKTIKUM SIMULASI PENGGUNAAN MODEL JARING-JARING
SEBAB AKIBAT DALAM MELIHAT PENYEBARAN PENYAKIT
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM

A. Dasar Teori
Pada model jaring-jaring sebab akibat (the web causation), suatu penyakit
tidak bergantung pada suatu sebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai
akibat dari serangkaian proses sebab akibat. Timbulnya suatu penyakit dapat
dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai berbagai faktor. Contoh:
pneumonia disebabkan oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi yakni
BBLR, pemberian ASI tidak eksklusif, imunisasi (BCG, DPT, campak) tidak
lengkap, dan pemberian vitamin A yang tidak adekuat sehingga dapat
menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan agen/mikroorganisme dapat dengan
mudah masuk ke dalam tubuh menimbulkan penyakit.

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
mempraktekan prosedur penggunaan model jaring-jaring sebab akibat dalam
melihat penyebaran penyakit.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

9
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum
model jaring-jaring sebab akibat, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan model jaring-jaring sebab akibat.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simulasi Bagan Model Keterangan
Jaring-Jaring Sebab Akibat dalam
melihat penyebaran penyakit menular
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang Simulasi adalah suatu
terdiri dari 6-8 orang proses peniruan dari
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan sesuatu yang nyata beserta
untuk membawa referensi seperti buku, keadaan sekelilingnya.
jurnal, peraturan/undang-undang, artikel Aksi melakukan simulasi
dll yang akan digunakan untuk hal yang ini secara umum
berkaitan dengan model jaring-jaring menggambarkan sifat-sifat
sebab akibat karakteristik kunci dari
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan kelakuan sistem fisik atau
penyebaran penyakit menular yang sistem.
digambarkan dalam model jaring-jaring Simulasi merupakan alat
sebab akibat yang tepat untuk
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan digunakan terutama jika
faktor penyebab terjadinya penyakit diharuskan untuk
menular yang digambarkan dalam model melakukan eksperimen
jaring-jaring sebab akibat dalam rangka mencari
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok komentar terbaik dari
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen komponen-komponen
pengampu mata kuliah/fasilitator. sistem.
Hal ini dikarenakan sangat
mahal dan memerlukan
waktu yang lama jika
eksperimen dicoba secara
riil.
E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload model jaring-jaring sebab akibat dalam melihat penyebaran
penyakit yang telah dibuat oleh mahasiswa ke SPADA
Rumus penggunaan model jarring laba-laba penyakit menular:
F1 + F2 + F3 + F4 + F5 + (F1 + F4) + (F2+F4) + (F3+F4)+ (F2+F5) +
(F3+F5) = X
Keterangan:
F1 = Faktor 1
X = Penyakit
Contoh:

3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan menggunakanbagan


model jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) penyebaran dan
faktor penyebab penyakit :Tuberculosis paru, COVID-19, HIV/AIDS,
Diare pada anak Balita TBCyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke
SPADA

11
E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikumdalam menggunakanbagan model jaring-jaring sebab akibat (the web of
causation) penyebaran dan faktor penyebab penyakit :Tuberculosis paru, COVID-
19, HIV/AIDS, Diare pada anak Balita TBCke SPADA.

Ringkasan
Pada model jaring-jaring sebab akibat bahwasannya suatu penyakit tidak
bergantung pada suatu sebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai
akibat dari serangkaian proses sebab akibat. Timbulnya suatu penyakit dapat
dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai berbagai faktor.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan membut gambar model jaring-jaring sebab akibat
penyebaran dan faktor penyebab terjadinya penyakit menular Hepatitis C
secara mandiri!
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM MODEL JARING-JARING SEBAB AKIBAT

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Judul : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan model
jaring-jaring sebab akibat
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan penyebaran
penyakit menular yang digambarkan dalam model
jaring-jaring sebab akibat
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan faktor
penyebab terjadinya penyakit menular yang
digambarkan dalam model jaring-jaring sebab akibat

13
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
1.

Medan, April 2021

.........................................
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen pengampu

( ) ( )

15
DAFTAR PUSTAKA

Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:


World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Center for Disease Control and Prevention. 2010.Principles of Epidemiology in
Public Health Practice, 3rd Edition. Atlanta: U.S Department of Health
and Human Services.
Noor, N. N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rothman, K. J. 2002.Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford
University Press.
Timrmreck, T. C. 2005. Suatu Pengantar Epidemiologi.Jakarta: EGC.
BAB II
PRAKTIKUM MENUNJUKKAN TINGKATAN PENCEGAHAN
PENYAKIT DARI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PRAKTIKUM MENUNJUKKAN TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
DARI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM

A. Dasar Teori
Banyak prinsip pendekatan epidemiologi terhadap kegiatan pencegahan
yang dikenal empat tahap dalam pencegahan dimana tahap-tahap ini dibedakan
atas dasar perkembangan dari penyakit. Empat tahap tersebut adalah
1. Primordial prevention
Primordial prevention berorientasi pada kondisi-kondisi yang
melatarbelakangi timbulnya suatu penyakit. Tujuannya adalah bertujuan untuk
mengetahui pola budaya, ekonomi, sosial dan sebagainya yang mempunyai
peranan dalam meningkatkan kejadian penyakit. Target dari tahap ini adalah
populasi secara keseluruhan atau kelompok tertentu. Sebagai contoh: peraturan
pemerintah mengenai larangan merokok.
2. Primary prevention
Primary prevention bertujuan untuk menekan insidensi penyakit dengan
melakukan control terhadap penyakit dan faktor resikonya. Target utama dari
tahap ini adalah populasi secara keseluruhan yang bertujuan menurunkan resiko
(population strategy), kelompok tertentu yang mempunyai resiko tinggi terkena
penyakit (the high risk individual strategy) dan individu-individu yang sehat.
Sebagai contoh: penggunaan kondom untuk mencegah infeksi HIV. Program
pendidikan agar masyarakat mengetahui bagaimana penularan HIV dana pa yang
harus mereka lakukan untuk mencegah penyebaran HIV merupakan bagian yang
terpenting dari tahap primary prevention.

17
3. Secondary prevention
Secondary prevention bertujuan untuk merawat pasien yang sakit dan
menurunkan komplikasi yang serius dari penyakit dengan melakukan diagnosis
dan terapi. Tahap ini dapat diaplikasikan hanya pada penyakit yang masih pada
tahap awal, penyakit tersebut mudah dikenali dan dapat diterapi. Sebagai contoh:
kanker serviks, jika kanker ini dapat diketahui pada tahap dini maka pasien dapat
dengan mudah diterapi akan terhindar dari komplikasi yang lebih lanjut.
4. Tertiary prevention
Tertiary prevention bertujuan untuk menurunkan komplikasi dan lebih
lanjut dari penyakit, dan yang merupakan aspek terpentingnya adalah terapi dan
rehabilitasi. Pada tahap ini tercakup penurunan ketidakmampuan (impairment),
kecacatan (disability), dan mengurangi penderitaan (suffering).

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
menunjukkan tingkat pencegahan penyakit dari riwayat alamiah penyakit.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


menunjukkan tingkat pencegahan penyakit, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan menunjukkan tingkat pencegahan penyakit.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simulasi Menunjukkan Keterangan
Tingkat Pencegahan Penyakitdari
riwayat alamiah penyakit
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang Simulasi adalah suatu
terdiri dari 6-8 orang proses peniruan dari
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan sesuatu yang nyata beserta
untuk membawa referensi seperti buku, keadaan sekelilingnya.
jurnal, peraturan/undang-undang, artikel Aksi melakukan simulasi
dll yang akan digunakan untuk hal yang ini secara umum
berkaitan dengan tingkat pencegahan menggambarkan sifat-sifat
penyakit karakteristik kunci dari
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan kelakuan sistem fisik atau
tingkat pencegahan primer pada penyakit sistem.
menular Simulasi merupakan alat
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan yang tepat untuk
tingkat pencegahan sekunder pada digunakan terutama jika
penyakit menular diharuskan untuk
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan melakukan eksperimen
tingkat pencegahan tersier pada penyakit dalam rangka mencari
menular komentar terbaik dari
6 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok komponen-komponen
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen sistem.
pengampu mata kuliah/fasilitator. Hal ini dikarenakan sangat
mahal dan memerlukan
waktu yang lama jika
eksperimen dicoba secara
riil.

D. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil penentuan tingkat pencegahan penyakit (primer,
sekunder, dan tersier) dari contoh penyakit menular TBC, Covid-19,

19
HIV/AIDS dan Diare yang dibuat oleh mahasiswa ke SPADA (diketik
dengan Ms.Word font Times new roman 12)
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan menentukantingkat
pencegahan penyakit (primer, sekunder, dan tersier) dari contoh penyakit
menular TBC, Covid-19, HIV/AIDS dan Diare yang telah dinilai dan
diparaf oleh dosen ke SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummenentukantingkat pencegahan penyakit (primer, sekunder, dan tersier)
dari contoh penyakit menular TBC, Covid-19, HIV/AIDS dan Diareke SPADA.

Ringkasan
Di dalam upaya pencegahan terhadap suatu penyakit bahwasannya
terdapat empat tahap dalam pencegahan dimana tahap-tahap ini dibedakan atas
dasar perkembangan dari penyakit yakni primordial prevention, primary
prevention, secondary prevention, dan tertiary prevention.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan menentukantingkat pencegahan penyakit (primer,
sekunder, dan tersier) dari contoh penyakit menular yang ada!
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:

FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM MENUNJUKKAN TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Judul : ........................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan tingkat
pencegahan penyakit
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat
pencegahan primer pada penyakit menular
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat
pencegahan sekunder pada penyakit menular
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan tingkat
pencegahan tersier pada penyakit menular

21
6 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
2.

Medan, April 2021

.........................................
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )

23
DAFTAR PUSTAKA

Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:


World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Center for Disease Control and Prevention. 2010.Principles of Epidemiology in
Public Health Practice, 3rd Edition. Atlanta: U.S Department of Health
and Human Services.
Noor, N. N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rothman, K. J. 2002.Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford
University Press.
Timrmreck, T. C. 2005. Suatu Pengantar Epidemiologi.Jakarta: EGC.
BAB III
PRAKTIKUM MELAKUKAN PERHITUNGAN UKURAN FREKUENSI
MASALAH KESEHATAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 4
PRAKTIKUM SIMULASI PERHITUNGAN MORBIDITAS PENYAKIT
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM

A. Dasar Teori
Morbiditas penyakit digunakan untuk menggambarkan kejadian penyakit
(kesakitan) di populasi atau peluang (resiko) terjadinya penyakit. Ukuran-ukuran
yang umum digunakan untuk morbiditas adalah insidensi dan prevalensi.
• Insidensi
Insidensi merupakan gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada waktu tertentu pada sekelompok masyarakat.
Incidence rate (angka insidensi) adalah jumlah penderita baru suatu penyakit
yang ditemukan pada jangka waktu tertentu (umumnya baru satu tahun)
dibandingkan dengan jumlah orang yang berisiko mengalami penyakit
tersebut pada periode waktu yang sama.
Angka insidensi:
Jumlah kasus baru penyakit dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu x 100%
Jumlah orang yang berisiko mengalami penyakit tersebut pada periode waktu yang sama

Ukuran pada angka insidensi merupakan estimasi yang akurat terhadap risiko
atau kemungkinan terkena suatu penyakit dalam periode waktu tertentu dan
penyebutnya hanya mencakup “populasi yang berisiko”.
Populasi yang berisiko adalah kelompok populasi yang digunakan sebagai
penyebut dan harus dibatasi hanya pada mereka yang dapat terpajan atau
mengalami penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, atau pun kematian.
• Prevalensi
Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
Ukuran prevalensi terdiri dari:
- Period prevalence rate

25
Period prevalence rate (angka prevalensi periode) adalah jumlah penderita
lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada jangka waktu yang
bersangkutan dalam persen. Dalam hal ini, period prevalence rate yang
mengukur semua kasus yang terjadi pada waktu tertentu (titik waktu),
misalnya 1 Januari, 1 Agustus, dsb.
Period prevalence rate:
Jumlah penderita baru dan lama x 100%
Jumlah penduduk pertengahan tahun
- Point prevalence rate
Point prevalence rate (angka prevalensi poin) adalah jumlah penderita
baru pada suatu saat, dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu dalam
persen. Dalam hal ini, point prevalence rate yang mengukur semua kasus
yang terjadi pada periode waktu tertentu, misalnya selama tahun 1999,
dsb.
Point prevalence rate berguna untuk mengetahui mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan dan menggambarkan keadaan suatu
masalah kesehatan pada satu saat.
Point prevalence rate:
Jumlah penderita baru dan lama pada satu saatx 100%
Jumlah penduduk pada saat itu

B. Tujusn Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
mempraktekan perhitungan morbiditas penyakit.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum
perhitungan morbiditas penyakit, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan perhitungan morbiditas penyakit.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simlasi Perhitungan Keterangan
Morbiditas Penyakit
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu
yang terdiri dari 6-8 orang proses peniruan dari sesuatu
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan yang nyata beserta keadaan
untuk membawa referensi seperti buku, sekelilingnya. Aksi
jurnal, peraturan/undang-undang, artikel melakukan simulasi ini
dll yang akan digunakan untuk hal yang secara umum
berkaitan dengan perhitungan morbiditas menggambarkan sifat-sifat
penyakit karakteristik kunci dari
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan kelakuan sistem fisik atau
incidence ratedalam perhitungan sistem.
morbiditas penyakit Simulasi merupakan alat
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan yang tepat untuk digunakan
prevalence rate dalam perhitungan terutama jika diharuskan
morbiditas penyakit untuk melakukan
5 Pada akhir sesi, masing-masing eksperimen dalam rangka
kelompok menunjukan hasil tugasnya mencari komentar terbaik
kepada dosen pengampu mata dari komponen-komponen
kuliah/fasilitator. sistem.
Hal ini dikarenakan sangat
mahal dan memerlukan
waktu yang lama jika
eksperimen dicoba secara
riil.

27
E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan morbiditas penyakit yang telah dibuat
mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new
roman 12)
Kasus:
Pada tahun 2000, jumlah penduduk di Indonesia adalah 208.232.000
jiwa dimana diketahui terdapat 44.000 kasus TB aktif yang tercatat di
register 1 Januari 2000, 3.500 kasus reaktif TB, dan sebanyak 32.882
orang dengan kasus baru TB aktif selama tahun 2000.
Rumus:
Angka insidensi:
Jumlah kasus baru penyakit dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu x 100%
Jumlah orang yang berisiko mengalami penyakit tersebut pada periode waktu yang sama

Period prevalence rate:


Jumlah penderita baru dan lama x 100%
Jumlah penduduk pertengahan tahun
Point prevalence rate:
Jumlah penderita baru dan lama pada satu saatx 100%
Jumlah penduduk pada saat itu
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan melakukan
perhitungan morbiditas penyakit dengan menggunakan rumusyang
telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke SPADA

F. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummelakukan perhitungan morbiditas penyakit dengan menggunakan
rumuske SPADA.
Ringkasan
Perhitungan morbiditas penyakit digunakan untuk menggambarkan
kejadian penyakit (kesakitan) di populasi atau peluang (resiko) terjadinya
penyakit. Ukuran-ukuran yang lebih di bahas dalam modul praktikum ini
adalahincidence rate dan prevalence rate.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan melakukan perhitungan morbiditas penyakit dengan
menggunakan rumus yaitu incidence rate dan prevalence rate pada kasus
berikut ini:
Pada tahun 2000, jumlah penduduk di Indonesia adalah 208.232.000 jiwa
dimana diketahui terdapat 44.000 kasus TB aktif yang tercatat di register 1
Januari 2000, 3.500 kasus reaktif TB, dan sebanyak 32.882 orang dengan
kasus baru TB aktif selama tahun 2000.
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:

29
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM PERHITUNGAN MORBIDITAS PENYAKIT

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal

B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum


Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan
perhitungan morbiditas penyakit
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan incidence
ratedalam perhitungan morbiditas penyakit
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan prevalence
rate dalam perhitungan morbiditas penyakit
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
3.

Medan, April 2021

.........................................

31
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum
TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen pengampu

( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA

Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D. 2005.Introduction to


Epidemiology. USA: Open University Press.
Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:
World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraeni, D. 2002.EpidemiologiEdisi 2. Jakarta: EGC.
Center for Disease Control and Prevention. 2010.Principles of Epidemiology in
Public Health Practice, 3rd Edition. Atlanta: U.S Department of Health
and Human Services.
Noor, N. N. 2004.Epidemiologi. Makassar: HUP.
Nugraheni, AS. 2011. Empat Pilar Pembelajaran Bahasa Indonesia Cerdas
Membangun Karakter Bangsa. Yogyakarta: Metamorfosa press.
Timrmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi Kedua.
Jakarta: EGC.

33
KEGIATAN PRAKTIKUM 5
PRAKTIKUM SIMULASI PERHITUNGAN MORTALITAS PENYAKIT
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM

A. Dasar Teori
Mortalitas penyakit merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital
untuk kematian. Dalam hal ini, mortalitas penyakit merupakan ukuran dari
kejadian kematian pada populasi tertentu pada waktu tertentu atau ukuran
frekuensi kematian dalam populasi yang spesifik pada interval waktu dan tempat
tertentu. Ada tiga hal umum penyebab kematian: (1) degenerasi organ vital dan
kondisi terkait, (2) status penyakit, (3) sebagai akibat masyarakat atau lingkungan
(suicide, kecelakaan, bencana alam, dsb). Ukuran mortalitas dan morbiditas relatif
sama, hanya tergantung pada apa yang ingin diukur, kesakitan atau
kematian.Beberapa angka kematian yang sering digunakan:
• Infant mortality rate (IMR)
Infant mortality rate (angka kematian bayi) adalah jumlah seluruh kematian
bayi (usia di bawah 1tahun) pada satu jangka waktu (umumnya 1 tahun)
dibagi jumlah seluruh kelahiran hidup.
Infant mortality rate:

Jumlah seluruh kematian bayix 1000


Jumlah kelahiran hidup
• Maternal mortality rate(MMR)
Maternal mortality rate (angka kematian ibu/AKI) adalah jumlah kematian
ibu akibat kehamilan, persalinan, dan nifas dalam satu tahun dibagi jumlah
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Tinggi rendahnya angka kematian ibu berkaitan dengan:
- Sosial ekonomi
- Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin, dan nifas
- Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
- Pertolongan persalinan dan perawatan pada masa nifas
Maternal mortality rate:

Jumlah kematian ibu karena kehamilan, kelahiran, dan nifasx 100000


Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
• Crude death rate (CDR)
Crude death rate (angka kematian kasar) adalah jumlah kematian total dalam
setahun yang dibagi dengan total rata-rata populasi, seperti 100, 1000, 10000,
atau 100000. Untuk menghitung rate, hasil diatas dikalikan dengan 1000 atau
konstanta populasi.
Crude death rate:

Jumlah kematian total per tahun x 100000


Total rata-rata populasi pada tahun tersebut

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
mempraktekan perhitungan mortalitas penyakit.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


perhitungan mortalitas penyakit, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan perhitungan mortalitas penyakit.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan

35
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
No Prosdeur Simulasi Perhitungan Keterangan
Mortalitas Penyakit
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang
2 Setiap kelompok mahasiswa nyata beserta keadaan
diwajibkan untuk membawa referensi sekelilingnya. Aksi melakukan
seperti buku, jurnal, peraturan/undang- simulasi ini secara umum
undang, artikel dll yang akan menggambarkan sifat-sifat
digunakan untuk hal yang berkaitan karakteristik kunci dari
dengan perhitungan mortalitas penyakit kelakuan sistem fisik atau
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan sistem.
infant mortality rate (IMR) dalam Simulasi merupakan alat yang
perhitungan morbiditas penyakit tepat untuk digunakan terutama
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan jika diharuskan untuk
maternal mortality rate(MMR)dalam melakukan eksperimen dalam
perhitungan morbiditas penyakit rangka mencari komentar
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan terbaik dari komponen-
crude death rate (CDR)dalam komponen sistem.
perhitungan morbiditas penyakit Hal ini dikarenakan sangat
6 Pada akhir sesi, masing-masing mahal dan memerlukan waktu
kelompok menunjukan hasil tugasnya yang lama jika eksperimen
kepada dosen pengampu mata dicoba secara riil.
kuliah/fasilitator.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan mortalitas penyakit yang telah dibuat
mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new roman
12)
Kasus:
Jumlah penduduk di kota Bogor pada tahun 2015 sebanyak 672.693
penduduk dimana jumlah kelahiran sebanyak 3.612 bayi, namun jumlah
kematian ibu dengan komplikasi kehamilan 15 orang, dan pada saat proses
persalinan dan masa nifas 85 orang. Sehingga jumlah kematian
keseluruhan ibu dan bayi mencapai 361 orang.
Rumus:
Infant mortality rate:

Jumlah seluruh kematian bayix 1000


Jumlah kelahiran hidup
Maternal mortality rate:

Jumlah kematian ibu karena kehamilan, kelahiran, dan nifasx 100000


Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
Crude death rate:

Jumlah kematian total per tahun x 100000


Total rata-rata populasi pada tahun tersebut
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan perhitungan mortalitas
penyakit dengan menggunakan rumusyang telah dinilai dan diparaf oleh
dosen ke SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummelakukan perhitungan mortalitas penyakit dengan menggunakan
rumus ke SPADA.

Ringkasan
Perhitungan mortalitas penyakit digunakan untuk menggambarkan
kejadian penyakit (kematian) pada populasi tertentu pada waktu tertentu atau
ukuran frekuensi kematian dalam populasi yang spesifik pada interval waktu dan
tempat tertentu. Ukuran-ukuran yang lebih di bahas dalam modul praktikum ini
adalahinfant mortality rate (IMR), maternal mortality rate(MMR)dan crude death
rate (CDR).

37
Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan perhitungan mortalitas penyakit pada kasus berikut
ini:
Jumlah penduduk di kota Bogor pada tahun 2015 sebanyak 672.693
penduduk dimana jumlah kelahiran sebanyak 3.612 bayi, namun jumlah
kematian ibu dengan komplikasi kehamilan 15 orang, dan pada saat proses
persalinan dan masa nifas 85 orang. Sehingga jumlah kematian keseluruhan
ibu dan bayi mencapai 361 orang.
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM PERHITUNGAN MORTALITAS PENYAKIT

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK

A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan
perhitungan mortalitas penyakit
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan infant
mortality rate (IMR) dalam perhitungan morbiditas
penyakit
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan maternal
mortality rate(MMR)dalam perhitungan morbiditas
penyakit

39
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan crude death
rate (CDR)dalam perhitungan morbiditas penyakit
6 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
4.

Medan, April 2021

.........................................
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )

41
DAFTAR PUSTAKA

Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D. 2005.Introduction to


Epidemiology. USA: Open University Press.
Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:
World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraeni, D. 2002.EpidemiologiEdisi 2. Jakarta: EGC.
Center for Disease Control and Prevention. 2010.Principles of Epidemiology in
Public Health Practice, 3rd Edition. Atlanta: U.S Department of Health
and Human Services.
Noor, N. N. 2004.Epidemiologi. Makassar: HUP.
Nugraheni, AS. 2011. Empat Pilar Pembelajaran Bahasa Indonesia Cerdas
Membangun Karakter Bangsa. Yogyakarta: Metamorfosa press.
Timrmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi Kedua.
Jakarta: EGC.

43
BAB IV
PRAKTIKUM MELAKUKAN PERHITUNGAN UKURAN FREKUENSI
KESEHATAN MASYARAKAT PADA KASUS WABAH

KEGIATAN PRAKTIKUM 6 DAN 7


PERHITUNGAN ATTACK RATE, SECONDARY ATTACK RATE, CASE
FATALITY RATE
Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM

A. Dasar Teori
Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada saat tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat yang sama. Attack rate (angka serangan) digunakan
untuk mengamati kejadian penyakit di populasi pada waktu yang terbatas, sebagai
contoh: selama terjadi wabah atau KLB (Kejadian Luar Biasa).
Attack rate:

Jumlah orang sakit (kasus baru) dalam periode waktu tertentux 100%
Jumlah orang/populasi yang berisiko dalam periode waktu tertentu
Secondary attack rate (angka serangan kedua) adalah jumlah penderita
baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibanding dengan
jumlah penduduk dikurangi jumlah penduduk yang telah pernah terkena serangan
pertama dalam persen.
Secondary attack rate:

Jumlah penderita baru pada serangan keduax 100%


Jumlah total penduduk – Jumlah penduduk yang terkena serangan pertama
Case fatality rate (angka kasus fatal) adalah jumlah seluruh kematian
akibat satu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi jumlah seluruh penderita
pada waktu yang sama dalam persen.Case fatality rate berguna untuk memperoleh
gambaran tentang distribusi penyakit dan tingkat kematian penyakit tertentu.
Case fatality rate:

Jumlah seluruh kematian akibat penyakit tertentux 100%


Jumlah seluruh penderita pnyakit tertentu
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
mempraktekan perhitungan Attack rate, Secondary attack rate, dan Case
fatality rate.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


perhitungan attack rate, secondary attack rate, dan case fatality rate pada kasus
wabah, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan perhitungan attack rate, secondary attack rate, dan case
fatality rate pada kasus wabah.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

45
D. Prosedur Praktikum
Prosedur Simulasi perhitungan
ukuran frekuensi kesehatan
No masyarakat pada kasus wabah Keterangan
(Attack rate, Secondary Attack Rate,
Case Fatality Rate)
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang
2 Setiap kelompok mahasiswa nyata beserta keadaan
diwajibkan untuk membawa referensi sekelilingnya. Aksi melakukan
seperti buku, jurnal, peraturan/undang- simulasi ini secara umum
undang, artikel dll yang akan menggambarkan sifat-sifat
digunakan untuk hal yang berkaitan karakteristik kunci dari
dengan perhitungan attack rate, kelakuan sistem fisik atau
secondary attack rate, dan case fatalitysistem.
rate pada kasus wabah Simulasi merupakan alat yang
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan tepat untuk digunakan terutama
attack ratepada kasus wabah jika diharuskan untuk
melakukan eksperimen dalam
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan rangka mencari komentar
secondary attack ratepada kasus wabah terbaik dari komponen-
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan komponen sistem.
case fatality rate pada kasus wabah Hal ini dikarenakan sangat
6 Pada akhir sesi, masing-masing mahal dan memerlukan waktu
kelompok menunjukan hasil tugasnya yang lama jika eksperimen
kepada dosen pengampu mata dicoba secara riil.
kuliah/fasilitator.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan Attack rate, Secondary attack rate, dan
Case fatality rate yang telah dibuat mahasiswa ke SPADA (diketik dengan
Ms.Word font Times new roman 12)
Kasus:
Terdapat 2.115 kasus di kota Medan dengan wabah penyakit COVID-19,
dimana 1.313 dari kasus tersebut adalah pria. Sebanyak 157 orang
diantaranya meninggal oleh karena wabah tersebut. Namun selang
beberapa bulan, terdapat 864 kasus baru dengan wabah penyakit yang
sama. Jumlah populasi di kota Medanmencapai 2,27 juta jiwa, rasio antara
wanita dan pria adalah 5:1.
Rumus:
Attack rate:

Jumlah orang sakit (kasus baru) dalam periode waktu tertentux 100%
Jumlah orang/populasi yang berisiko dalam periode waktu tertentu
Secondary attack rate:

Jumlah penderita baru pada serangan keduax 100%


Jumlah total penduduk – Jumlah penduduk yang terkena serangan pertama
Case fatality rate:

Jumlah seluruh kematian akibat penyakit tertentux 100%


Jumlah seluruh penderita pnyakit tertentu
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan perhitungan Attack rate,
Secondary attack rate, dan Case fatality yang telah dinilai dan diparaf oleh
dosen ke SPADA

F. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA
yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummelakukan perhitungan Attack rate, Secondary attack rate, dan Case
fatalitypada contoh kasus wabah dengan menggunakan rumuske SPADA.

Ringkasan
Perhitungan attack rate, secondary attack rate, dan case fatality rate pada
modul praktikum ini lebih di bahas ke dalam kasus wabah.Attack rate (angka
serangan) digunakan untuk mengamati kejadian penyakit di populasi pada waktu
yang terbatas,secondary attack rate (angka serangan kedua) dari attack rate, dan
case fatality rate (angka kasus fatal) berguna untuk memperoleh gambaran
tentang distribusi penyakit dan tingkat kematian penyakit tertentu.

47
Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan melakukan perhitunganattack rate, secondaryattack
rate, dan case fatality rate pada kasus berikut ini:
Terdapat 2.115 kasus di kota Medan dengan wabah penyakit COVID-19,
dimana 1.313 dari kasus tersebut adalah pria. Sebanyak 157 orang
diantaranya meninggal oleh karena wabah tersebut. Namun selang beberapa
bulan, terdapat 864 kasus baru dengan wabah penyakit yang sama. Jumlah
populasi di kota Medanmencapai 2,27 juta jiwa, rasio antara wanita dan pria
adalah 5:1.
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM PERHITUNGAN ATTACK RATE, SECONDARY ATTACK
RATE, DAN CASE FATALITY RATE PADA KASUS WABAH

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan
perhitungan attack rate, secondary attack rate, dan
case fatality rate pada kasus wabah
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan attack
ratepada kasus wabah
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan secondary
attack ratepada kasus wabah

49
5 Setiap kelompok diminta mengerjakan case fatality
rate pada kasus wabah
6 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
5.

Medan, April 2021

.........................................
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )

51
DAFTAR PUSTAKA

Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:


World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Center for Disease Control and Prevention. 2010.Principles of Epidemiology in
Public Health Practice, 3rd Edition. Atlanta: U.S Department of Health
and Human Services.
Noor, N. N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rothman, K. J. 2002.Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford
University Press.
Timrmreck, T. C. 2005. Suatu Pengantar Epidemiologi.Jakarta: EGC.
BAB V
PRAKTIKUM LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI WABAH

KEGIATAN PRAKTIKUM 8
PRAKTIKUM SIMULASI LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI
WABAH
dr. John Barker Liem, M.K.M

A. Dasar Teori
Langkah-langkahdalam melakukan investigasi wabah adalah dengan
menggunakan pendekatan yang sistemik, antara lain:
1. Persiapan Investigasi di Lapangan
Persiapan dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu:
a. Investigasi: pengetahuan ilmiah perlengkapan dan alat
b. Administrasi:prosedur administrasi termasuk izin dan pengaturan
perjalanan
c. Konsultasi: peran masing-masing petugas yang turun kelapangan
2. Memastikan adanya Wabah
Dalam menentukan apakah wabah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan jumlah
beberapa minggu atau bulan sebelumnya
b. Menentukan apakah jumlah kasus yang ada sudah melampaui jumlah
yang diharapkan atau dengan jumlah yang ada pada periode waktu yang
sama di tahun-tahun sebelumnya
c. Sumber Informasi
Sumber informasi untuk keperluan membandingkan, bervariasi
bergantung pada situasinya, seperti:
- Untuk penyakit yang harus dilaporkan, digunakan catatan hasil
surveilans
- Untuk penyakit/kondisi lain, digunakan data setempat yang tersedia
seperti: catatan keluar dari rumah sakit, statistik kematian, register,
dan lain-lain

53
- Bila data lokal tidak ada, dapat digunakan rate dari wilayah di
dekatnya atau data nasional
- Boleh juga dilaksanakan survei di masyarakat untuk menentukan
kondisi penyakit yang biasanya ada
d. Pseudo Epidemik
Bila jumlah kasus yang dilaporkan melebihi jumlah yang diharapkan,
kelebihan ini tidak selalu menunjukkan adanya wabah. Peningkatan yang
demikian disebut Pseudo Epidemik, contohnya:
- Perubahan cara pencatatan dan pelaporan penderita
- Adanya cara diagnosis baru
- Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat
- Adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa
- Bertambahnya jumlah penduduk yang rentan
e. Pembuktian adanya wabah
Penyakit Endemis yang tidak dipengaruhi oleh musim adalah sebagai
berikut:
- Dapat dilihat dari rata-rata penderitanya setiap bulan pada tahun-tahun
yang lalu
- Mencari ambang wabah (Epidemic threshold), yang didapat dari rata-
‐rata hitung (mean) jumlah penderita pada waktu-waktu yang lalu,
ditambah dengan 2xSD‐nya. Bila suatu saat jumlah penderita melebihi
garis ambang ini, maka keadaan tersebut dinyatakan sebagai wabah
Penyakit Endemis yang bersifat musiman adalah sebagai berikut:
- Jumlah penderita saat ini dibandingkan jumlah penderita di musim
yang sama tahun yang lalu atau jumlah paling tinggi yang pernah
terjadi pada musim-musim yang sama di tahun yang telah silam
- Mencari ambang wabah mingguan atau bulanan sehingga tercermin
variasinya berdasarkan musim, baru kemudian ditentukan apakah
kejadian yang sedang dihadapi memang lebih tinggi daripada yang
diharapkan
Penyakit yang tidak endemis adalah sebagai berikut:
- Dibutuhkan data tentang waktu penyakit tersebut ditemukan dan
berapa banyak penderitanya
- Dengan membandingkan hal ini akan dapat ditentukan apakah
kejadian yang diharapkan itu di luar kebiasaan yang berlaku
Berikut adalah tujuh kriteria KLB:
1) Timbulnya penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau
tidak dikenal pada suatu daerah
2) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu
dalam jam, hariatau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
3) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu
menurut jenis penyakitnya
4) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan duakali atau lebih dibandingkan dengan angka
rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya
5) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya
6) Case Fatality Rate dalam 1 kurun waktu tertentu meningkat 50% atau
lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu
yang sama
7) Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
Kriteria untuk wabah akibat keracunan makanan adalah sebagai berikut:
1) Ditemukannya dua atau lebih penderita penyakit serupa, yang
biasanya berupa gejala gangguan pencernaan (gastrointestinal),
sesudah memakan makanan yang sama
2) Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan makanan sebagai
sumber penularan

55
3) Perkecualian diadakan untuk keracunan akibat toksin (racun)
Clostridium botulinum atau akibat bahan-bahan kimia, didapatkan
seorang penderita sudah dianggap suatu KLB
3. Memastikan diagnosis
Semua temuan secara klinis harus dapat memastikan diagnosis wabah, hal
yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memastikan bahwa masalah tersebut telah didiagnosis dengan
patut
b. Untuk menyingkirkan kesalahan laboraturium yang menyebabkan
peningkatan kasus yang dilaporkan
c. Semua temuan klinis harus disimpulkan dalam distribusi frekuensi
dimana distribusi gejala klinis penting untuk menggambarkan spektrum
penyakit, menentukan diagnosis, dan mengembangkan definisi kasus
d. Kunjungan terhadap satu atau dua penderita
4a. Membuat definisi kasus
Pembuatan definisi kasus adalah seperangkat kriteria untuk menentukan
apakah seseorang harus dapat diklasifikasikan sakit atau tidak. Definisi kasus
meliputi kriteria klinis dan terutama dalam penyelidikan wabah dibatasi oleh
waktu, tempat dan orang. Penyelidikan sering membagi kasus menjadi pasti
(confirmed), mungkin (probable), meragukan (possible), sensivitas dan
spesifisitas. Bila penyakitnya belum terdiagnosis, diagnosis kerja dibuat
berdasarkan gejala-gejala:
- Yang banyak diderita
- Dapat dinilai secara objektif
- Sedapat mungkin dapat menggambarkan proses penyakit
yangpathognomonis (spesifik)
Kesalahan dalam membuat definisi kasus, antara lain:
• Terlalu longgar
- Sensitivitas tinggi tapi spesifisitas rendah sehingga positif palsu tinggi
- Banyak yang seharusnya tidak menjadi kasus
- Mengganggu dalam identifikasi faktor risiko, penyebab, sumber dan
cara penularan
• Terlalu Ketat
- Spesifisitas tinggi tapi sensitifitas rendah sehingga negatif palsu tinggi
- Banyak kasus yang seharusnya mendapat penanganan sesuai KLB
menjadi tidak biasa
- Berisiko untuk menularkan kembali dan memperpanjang KLB
Level kasus terdiri dari:
• Kasus pasti (confirmed): harus disertakan pemeriksaan laboratorium
spesifik dengan hasil +
• Kasus mungkin (probable): harus memenuhi semua ciri klinis penyakit
• Kasus meragukan (possible): biasanya hanya memenuhi sebagian gejala
klinis saja
4b. Menemukan dan menghitung Kasus
Metoda untuk menemukan kasus yang harus sesuai dengan penyakit dan
kejadian yang diteliti di fasilitas kesehatan yang mampu memberikan
diagnosis. Informasi berikut ini dikumpulkan dari setiap kasus:
a. Data identifikasi (nama, alamat, nomor telepon)
b. Data demografi (umur, jenis kelamin, ras, dan pekerjaan)
c. Data klinis
d. Faktor risiko, yang harus dibuat khusus untuk tiap penyakit
e. Informasi pelapor untuk mendapatkan informasi tambahan atau memberi
umpan balik
5. Epidemiologi deskriptif (waktu, tempat, orang)
Studi tentang kejadian penyakit atau masalah lain yang berkaitan dengan
kesehatan pada populasi.Umumnya berkaitan dengan ciri-ciri dasar seperti
umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, dan lokasi
geografiknya. BerdasarkanOrang, Tempat, dan Waktu.
Gambaran Kejadian Wabah berdasarkan Orang
Variabel orang dalam epidemiologi adalah karakteristik individu yang ada
hubungannya dengan keterpajanan atau kerentanan terhadapa suatu penyakit.
Misalnya karakteristik host (umur, jenis kelamin, ras/suku, status kesehatan)
atau berdasarkan pemaparan (pekerjaan, penggunaan obat-obatan)

57
Ciri Host:
• Umur, merupakan salah satu faktor yang menentukan penyakit, karena
mempengaruhi:
- Daya tahan tubuh
- Pengalaman kontak dengan penyakit
- Lingkungan pergaulan yang memungkinkan kontak dengan sumber
penyakit
• Jenis kelamis; ras/suku; dsb
- Faktor-faktor ini digambarkan apabila diduga ada perbedaan risiko
diantara golongan-golongan dalam faktor tersebut
- Di negara‐negara multirasial, gambaran penderita berdasarkan ras
sering ditampilkan. Adanya perbedaan cara hidup, tingkat sosial
ekonomi, kekebalan, dsb
Gambaran Kejadian Wabah berdasarkan Orang
Gambaran wabah berdasarkan tempat menggunakan gambaran grafik
berbentuk Spot map. Grafik ini menunjukkan kejadian dengan titik/symbol
tempat tertentu yang menggambarkan distribusi geografi suatu kejadian
menurut golongan atau jenis kejadian namun mengabaikan populasi.
• Memberikan informasi tentang luasnya wilayah yang terserang
• Menggambarkan pengelompokkan atau pola lain ke arah penyebab dan
sumber penularan
• Berupa: Spot map atau area map
• Spot map: peta sederhana yang berguna untuk menggambarkan tempat
para penderita tinggal, bekerja, atau kemungkinan terpapar
• Area map: menunjukkan insidens atau distribusi kejadian pada wilayah
dengan kode/ arsiran
Gambaran Kejadian Wabah berdasarkan Orang
Perjalanan wabah berdasarkan waktu digamabarkan dengan grafik histogram
yang berbentuk kurva epidemik, gambaran ini membantu:
a. Memberi informasi sampai dimana proses wabah itu dan bagaimana
kemungkinan kelanjutannya
b. Memperkirakan kapan pemaparan terjadi dan memusatkan penyelidikan
pada periode tersebut, bila telah diketahui penyakit dan masa inkubasinya
c. Menarik kesimpulan tentang pola kejadian, dengan demikian mengetahui
apakah bersumber tunggal, ditularkan dari orang ke orang, atau campuran
keduanya
Kemungkinan periode pemaparan dapat dilakukan dengan:
a. Mencari masa inkubasi terpanjang, terpendek, dan rata-rata
b. Menentukan puncak wabah atau kasus mediannya, dan menghitung
mundur satu masa inkubasi rata-rata
c. Dari kasus paling awal kejadian wabah, dihitung mundur masa inkubasi
terpendek
Masa inkubasi penyakit adalah waktu antara masuknya agen penyakit sampai
timbulnya gejala pertama. Informasi tentang masa inkubasi bermanfaat billa
penyakit belum diketahui sehingga mempersempit diagnosis diferensial dam
memperikan periode pemaparan. Cara menghitung median masa inkubasi:
a. Susunan teratur (array) berdasarkan waktu kejadiannya
b. Buat frekuensi kumulatifnya
c. Tentukan posisi kasus paling tengah
d. Tentukan kelas median
e. Median masa inkubasiditentukan dengan menghitung jarak antara waktu
pemaparan dan kasus median
Manfaat Kurva Epidemi adalah sebagai berikut:
• Mendapatkan informasi tentang perjalanan wabah dan kemungkinan
kelanjutan
• Bila penyakit dan masa inkubasi diketahui, dapat memperkirakan periode
penularan
• Kesimpulan pola kejadian:apakah bersumber tunggal, ditularkan dari
orang ke orang, atau campuran keduanya
Membuat Kurva Epidemi, antara lain:
• Untuk membuatnya dibutuhkan informasi tentang waktu timbulnya gejala
pertama
• Tanggal timbulnya gejala pertama

59
• Jam timbulnya gejala pertama, untuk masa inkubasi sangat pendek
Cara mengartikan Kurva Epidemi adalah
• Pertimbangkan bentuknya
• Bentuknya ditentukan oleh:
- Cara penularan
Point source epidemic, pemaparan bersumber tunggal dan waktu
yang singkat
Continuous common source epidemic: periode pemaparan
memanjang maka kurva berpuncak tunggal dan datar
Intermitent common source epidemic: lama pemaparan dan
jumlah orang yang terpapar tak beraturan besarnya, kurva bergerigi
tak beraturan
Propagated epidemic: penularan dari orang ke orang, berpuncak
banyak, berjarak 1 masa inkubasi
- Periode pemaparan
Mencari periode penularan pada point source epidemicmaka penyakit
dan masa inkubasi diketahui, kurva epidemi dapat digunakan untuk
mencari periode pemaparan dimana penting menanyakan sumber
letusan. Caranya:
Cari masa inkubasi terpanjang, terpendek, dan rata-rata
Tentukan puncak letusan atau kasus median, hitung mundur satu
masa inkubasi rata-rata, catat hasilnya
Mulai dari kasus paling awal, hitung mundur masa inkubasi
terpendek, catat hasilnya
Kunci penting pengukuran periode penularan adalah:
Tanggal atau waktu mulai sakit tercatat dengan benar
Sering yang terjadi tanggal mulai sakit menggunakan tanggal
pertamakali ke fasyankes
Hal ini akan menyebabkan bias dalam perkiraan masa penularan
Dan penelusuran terhadap pemapar dan sumber penularan menjadi
tidak valid
6. Membuat hipotesis
Dalam pembuatan suatu hipotesis suatu wabah, hendaknya petugas
memformulasikan hipotesis meliputi sumber agen penyakit, cara penularan,
dan pemaparan yang mengakibatkan sakit.
a. Mempertimbangkan apa yang diketahui tentang penyakit itu:
- Apa reservoir utama agen penyakitnya?
- Bagaimana cara penularannya?
- Bahan apa yang biasanya menjadi alat penularan?
- Apa saja faktor yang meningkatkan risiko tertular?
b. Wawancara dengan beberapa penderita mencari kesamaan pemaparan
c. Mengumpulkan beberapa penderita
d. Kunjungan rumah penderita
e. Wawancara dengan petugas kesehatan setempat
f. Epidemiologi deskriptif
Hipotesis dapat dikembangkan dengan cara, sebagai berikut:
• Mempertimbangkan apa yang diketahui tentang penyakit itu:
- Apa reservoir utama agen penyakitnya?
- Bagaimana cara penularannya?
- Bahan apa yang biasanya menjadi alat penularan?
- Apa saja faktor yang meningkatkan risiko tertular?
• Wawancara dengan beberapa penderita
Mengumpulkan beberapa penderita dalam mencari kesamaan pemaparan
• Kunjungan rumah penderita
• Wawancara dengan petugas kesehatan setempat
7. Menilai hipotesis (penelitian kohort dan penelitian kasus-kontrol)
Dalam penyelidikan lapangan, hipotesis dapat dinilai dengan salah satu dari
dua cara, yaitu:
1) Dengan membandingkan hipotesis dengan fakta yang ada, atau
2) Dengan analisis epidemiologi untuk mengkuantifikasikan hubungan
(ukuran asosiasi)dan uji hipotesis statistik
8. Memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian tambahan
Dalam hal ini penelitian tambahan akan mengikuti hal dibawah ini:

61
• Penelitian epidemiologi (epidemiologi analitik)
• Penelitian laboratorium (pemeriksaan serum) dan lingkungan
(pemeriksaan tempat pembuangan tinja )
9. Melaksanakan pengendalian dan pencegahan
Pengendalian seharusnya dilaksanakan secepat mungkin upaya
penanggulangan biasanya hanya dapat diterapkan setelah sumber wabah
diketahui. Pada umumnya, upaya pengendalian diarahkan pada mata rantai
yang terlemah dalam penularan penyakit. Upaya pengendalian mungkin
diarahkan pada agen penyakit, sumbernya, atau reservoirnya.
10. Menyampaikan hasil penyelidikan/Laporan KLB
Penyampaian hasil dapat dilakukan dengan dua cara:(1) laporan lisan pada
pejabat setempat dilakukan di hadapan pejabat setempat dan mereka yang
bertugas mengadakan pengendalian dan pencegahan dan (2) laporan
tertulis.Penyampaian penyelidikan diantaranya:
1) Laporan harus jelas, meyakinkan, disertai rekomendasi yang tepat dan
beralasan
2) Sampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan secara ilmiah; kesimpulan dan
saran harus dapat dipertahankan secara ilmiah
3) Laporan lisan harus dilengkapi dengan laporan tertulis, bentuknya sesuai
dengan tulisan ilmiah (pendahuluan, latar belakang, metodologi, hasil,
diskusi, kesimpulan, dan saran)
4) Merupakan cetak biru untuk mengambil tindakan
5) Merupakan catatan dari pekerjaan, dokumen dari isu legal, dan
merupakan bahan rujukan apabila terjadi hal yang sama di masa datang.
Susunan laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tersebut yakni:
• Pendahuluan
• Latar Belakang
• Uraian tentang penelitian yang dilakukan
• Hasil penelitian
• Analisis data dan kesimpulan
• Tindakan penanggulangan
• Dampak-dampak penting
• Saran rekomendasi
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
mempraktekan langkah-langkah investigasi wabah.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul simulasi


langkah-langkah investigasi wabah, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan langkah-langkah investigasi wabah.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
Prosedur Simulasi mempraktikkan
No langkah-langkah investigasi Keterangan
wabah
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang
2 Setiap kelompok mahasiswa nyata beserta keadaan
diwajibkan untuk membawa referensi sekelilingnya. Aksi melakukan
seperti buku, jurnal, simulasi ini secara umum
63
peraturan/undang-undang, artikel dll menggambarkan sifat-sifat
yang akan digunakan untuk hal yang karakteristik kunci dari
berkaitan dengan langkah-langkah kelakuan sistem fisik atau
investigasi wabah sistem.
3 Setiap kelompok diminta Simulasi merupakan alat yang
mengerjakan langkah-langkah tepat untuk digunakan terutama
investigasi wabah jika diharuskan untuk
4 Setiap kelompok diminta melakukan melakukan eksperimen dalam
simulasi langkah-langkah investigasi rangka mencari komentar
wabah terbaik dari komponen-
5 Pada akhir sesi, masing-masing komponen sistem.
kelompok menunjukan hasil tugasnya
Hal ini dikarenakan sangat
kepada dosen pengampu mata mahal dan memerlukan waktu
kuliah/fasilitator.
yang lama jika eksperimen
dicoba secara riil.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan mempraktikkan langkah-
langkah investigasiwabahyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke
SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA yaitu
mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummempraktikkan langkah-langkah investigasiwabahke SPADA.

Ringkasan
Dalam melakukan investigasi wabah, perlu memperhatikan langkah-
langkah dengan menggunakan pendekatan yang sistemik, yakni: persiapan
investigasi di lapangan, memastikan adanya wabah, memastikan diagnosis,
membuat definisi kasus, menemukan dan menghitung kasus, menentukan
gambaran kejadian wabah berdasarkan waktu, tempat, orang, membuat hipotesis,
menilai hipotesis, memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian tambahan,
melaksanakan pengendalian dan pencegahan, dan menyampaikan hasil
penyelidikan/ laporan KLB.
Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan melakukan langkah-langkahdalam melakukan
investigasi KLB/Wabah pada penyakit Varisela di sekolah dasar negeri X
kota X
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
SIMULASI LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI WABAH

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi

65
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan langkah-
langkah investigasi wabah
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan langkah-
langkah investigasi wabah
4 Setiap kelompok diminta melakukan simulasi
langkah-langkah investigasi wabah
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
6.

Medan, April 2021

.........................................
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )

67
DAFTAR PUSTAKA

Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.


Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular.
Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Batas Maksimal Cemaran Mikroba Dalam Pangan Olahan.
PP 40, th 1991, Bab 1, Pasal 1.
UU No 4 th. 1984, Bab I, Pasal 1.
BAB VI
PRAKTIKUM LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN DALAM UJI
SKRINING

KEGIATAN PRAKTIKUM 9
PRAKTIKUM SIMULASI LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN
DALAM UJI SKRINING
dr. John Barker Liem, M.K.M

A. Dasar Teori
Validitas mempunyai dua komponen yaitu:
• Sensitivitas
Sensitivitas merupakan kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi
individu dengan tepat, dengan hasil tes positif,dan benar sakit atau
kemampuan yang dimiliki oleh alat ukur untuk menunjukan secara
tepat individu-individu yang menderita penyakit atau besarnya
probabilitas seseorang yang sakit akan memberikan hasil tes positif pada tes
diagnostik tersebut.
Sensitivitas merupakan true positive rate (TPR) dari suatu tes
diagnostik.Proporsi populasi yang benar-benar sakit yang teridentifikasi
sakit oleh uji skrining. Ukuran probabilitas untuk diagnosis suatu kasus
penyakit secara benar. Peluang tiap kasus untuk diidentifikasi oleh tes
skrining. Kemampuan uji skrining berikan hasil positif jika orang yang diuji
benar-benar sakit.
• Spesifisitas
Spesifisitas merupakan kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi
individu dengan tepat, dengan hasil negatif, dan benar tidak sakit atau
kemampuan yang dimiliki oleh alat ukur untuk menunjukan secara
tepat individu-individu yang tidak menderita sakit.
Besarnyaprobabilitas seseorang yang tidak sakit atau sehat akan
memberikan hasil tes negatif pada tes diagnostik.

69
Spesifisitasmerupakan true negative rate (TNR) dari suatu tes
diagnostik.Proporsi orang yang benar-benar tidak sakit yang diidentifikasi
oleh uji skrining.Mengukur probabilitas identifikasi secara benar orang
yang tidak sakit dengan suatu uji skrining.Kemampuan suatu uji (tes)
memberikan temuan yang negatif bila orang yang diuji bebas penyakit.
Idealnya, hasil tes skrining harus 100% sensitif dan 100% spesifik,
tapi dalam praktik hal ini ada dan biasanya sensitivitas berbanding terbalik
dengan spesifisitas. Misalnya, bila hasil tes mempunyai sensitivitas yang
tinggi, akan diikuti oleh spesifisitas yang rendah, dan sebaliknya. Hal ini
tampak jelas pada tes yang mmenghasilkan data kontinu seperti:
- Hb
- Tekanan darah
- Serum kolesterol
- Tekanan intraokuler
Sensitivitas dan spesifisitas merupakan komponen ukuran dalam
validitas, selain itu terdapat pula ukuran-ukuran lain dalam validitas yaitu:
a. True positive (TP), yang menunjuk pada banyaknya kasus yang benar-
benar menderita penyakit dengan hasil tes positif pula.
b. False positive(FP), yang menunjukkan pada banyaknya kasus yang
sebenarnya tidak sakit tetapi test menunjukkan hasil yang positif.
c. True negative (TN), menunjukkan pada banyaknya kasus yang tidak sakit
dengan hasil test yang negatif pula.
d. False negative (FN), yang menunjuk pada banyaknya kasus yang
sebenarnya menderita penyakit tetapi hasil test negatif.
Tabel 4. Perbandingan hasil alat ukur dengan status penyakit
PENDUDUK
HASIL UJI
DENGAN PENYAKIT TANPA PENYAKIT
POSITIF Mempunyai penyakit dan alat Tidak mempunyai penyakit
uji positif (TP) dan alat uji positif (FP)
Mempunyai penyakit dan alat Tidak mempunyai penyakit
NEGATIF
uji negatif (FN) dan alat uji negatif (TN)
Sensitivitas= TP/TP+FN Spesifisitas= TN/TN+FP
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
mempraktekan perhitungan dalam uji skrining.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


langkah-langkah perhitungan dalam uji skrining, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan langkah-langkah perhitungan dalam uji skrining.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
Prosedur Simulasi Langkah-
No Langkah Perhitungan dalam Uji Keterangan
Skrining
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang nyata
2 Setiap kelompok mahasiswa beserta keadaan sekelilingnya.
diwajibkan untuk membawa referensi Aksi melakukan simulasi ini
seperti buku, jurnal, secara umum menggambarkan
71
peraturan/undang-undang, artikel dll sifat-sifat karakteristik kunci
yang akan digunakan untuk hal yang dari kelakuan sistem fisik atau
berkaitan dengan langkah-langkah sistem.
perhitungan dalam uji skrining Simulasi merupakan alat yang
3 Setiap kelompok diminta tepat untuk digunakan terutama
mengerjakan sensitivitas alat uji pada jika diharuskan untuk
langkah-langkah perhitungan dalam melakukan eksperimen dalam
uji skrining rangka mencari komentar terbaik
4 Setiap kelompok diminta dari komponen-komponen
mengerjakan spesifitas alat uji pada sistem.
langkah-langkah perhitungan dalam
Hal ini dikarenakan sangat
uji skrining
mahal dan memerlukan waktu
5 Pada akhir sesi, masing-masing yang lama jika eksperimen
kelompok menunjukan hasil tugasnya
dicoba secara riil.
kepada dosen pengampu mata
kuliah/fasilitator.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan dalam uji skrining yang telah dibuat
mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new roman
12)
Kasus:
Sebuah tes penyaringan terbaru untuk kanker serviks sedang dilakukan
evaluasi pada 80 wanita diantaranya terdapat 60 wanita yang menderita
kanker serviks. Dari tes baru ini ditemukan hasil positif pada 50 dari 60
orang tersebut. Sedangkan 15 orang yang benar-benar tidak menderita
kanker namun 5 orang ditemukan hasil tes positif.
Rumus:
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan langkah-langkah
perhitungan dalam uji skriningyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke
SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummempraktekkan langkah-langkah perhitungan dalam uji skrining ke
SPADA.

Ringkasan
Sensitivitas dan spesifisitas merupakan komponen ukuran dalam validitas
dimana sensitivitas merupakan kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi
individu dengan tepat, dengan hasil tes positif, dan benar sakit sedangkan
spesifisitas merupakan kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu
dengan tepat, dengan hasil negatif, dan benar tidak sakit. Idealnya, hasil tes
skrining harus 100% sensitif dan 100% spesifik, tapi dalam praktik hal ini ada dan
biasanya sensitivitas berbanding terbalik dengan spesifisitas.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakanmempraktekkan langkah-langkah perhitungan dalam
uji skrining yaitu sensitivitas dan spesifisitas alat uji baru pada kasus sebagai
berikut:
Sebuah tes penyaringan terbaru untuk kanker serviks sedang dilakukan
evaluasi pada 80 wanita diantaranya terdapat 60 wanita yang menderita
kanker serviks. Dari tes baru ini ditemukan hasil positif pada 50 dari 60 orang
tersebut. Sedangkan 15 orang yang benar-benar tidak menderita kanker
namun 5 orang ditemukan hasil tes positif.
3. Menjawab post test

73
TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN DALAM UJI
SKRINING

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan langkah-
langkah perhitungan dalam uji skrining
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan sensitivitas
alat uji pada langkah-langkah perhitungan dalam uji
skrining
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan spesifitas alat
uji pada langkah-langkah perhitungan dalam uji
skrining
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
7.

Medan, April 2021

.........................................

75
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.


Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Morton, R. 2009. Panduan Studi Epidemiologi dan Biostatistik. Jakarta: EGC.
Noor, N. N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sarwani, D. 2007. Dasar Epidemiologi. Purwokerto: UNSOED PRESS.
Sukardi, 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya.

77
BAB VII
PRAKTIKUM MELAKUKAN PERHITUNGAN PADA STUDI
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

KEGIATAN PRAKTIKUM 10
PRAKTIKUM SIMULASITEKNIK ANALISIS DAN INTERPRETASI
HASIL PENELITIAN DESKRIPTIF
dr. John Barker Liem, M.K.M

A. Dasar Teori
Statistika deskriptif adalah cabang statistik yang menjabarkan karakteristik
suatu gugus data secara kuantitatif. Statistika deskriptif dapat dibedakan dari
statistik inferensia karena statistika deskriptif bertujuan untuk meringkas suatu
gugus data, bukan untuk menggunakan gugus data untuk mempelajari dan
menarik kesimpulan pada populasi yang lebih besar.Secara umum, statistika
deskriptif tidak mengandung unsur dengan basis teori probabilitas.Walaupun
kesimpulan analisa suatu data didapat dengan menggunakan statistika inferensia,
biasanya statistika deskriptif juga mempunyai peran.
Misalnya, dalam penelitian penggunaan obat yang melibatkan manusia
sebagai subjeknya, pasti akan diberikan tabel mengenai jumlah sampel, jumlah
sampel pada bagian populasi (misalnya, pada tiap dosis yang berbeda atau pada
tiap jam yang berbeda), and karakteristik demografi atau klinis seperti, rata-rata
umur, dan perbandingan jumlah subjek laki-laki dan perempuan.
Statistik deskriptif diaplikasikan pada analisa univariat dimana analisa
univariat adalah analisa yang mempelajari kasus-kasus dengan variabel tunggal
dengan memfokuskan pada tiga karakteristik meliputi:
1. Distribusi
Distibusi adalah ringkasan frekuensi dari data individual atau data
berkelompok untuk sebuah variabel.Distribusi yang paling sederhana adalah
dengan menentukan nilai-nilai yang ingin dicari dari variabel yang dipelajari
dan jumlah sampel yang memiliki nilai tersebut.
Misalnya, dalam menghitung distribusi jenis kelamin subjek-subjek dalam
satu penelitian berarti kita menhitung persentase subjek yang laki-laki dan
subjek yang perempuan.
2. Tendensi Sentral
Tendensi Sentral atau dikenal juga dengan istilah Ukuran Pemusatan adalah
penjabaran data yang berulang atau berpusat pada nilai-nilai tertentu secara
kuantitatif.Tendensi sentral adalah cara untuk mencari nilai tengah dari satu
gugus data, yang telah diurutkan dari nilai yang terkecil sampai yang terbesar
atau sebaliknya, yang terbesar sampai yang terkecil.
• Arithmetic mean (rata-rata hitung): jumlah seluruh nilai dibagi jumlah
data dalam observasi.
• Median: nilai tengah yang memisahkan data yang tinggi dan yang rendah.
• Mode: nilai yang paling sering muncul dalam observasi.
• Geometric mean: akar pangkat dan dari hasil perkalian setiap
pengamatan.
• Harmonic mean: rata-rata hitung untuk data yang memiliki rasio yang
berbeda.
• Weighted mean: rata-rata hitung yang memberikan bobot tertentu pada
data tertentu.
• Truncated mean: rata-rata hitung setelah beberapa proporsi data yang
paling tinggi dan paling rendah dibuang.
• Midrange: rata-rata hitung dari nilai maksimum dan nilai minimum dari
gugusdata.
• Midhinge: rata-rata hitung dari dua kuartil.
• Trimean: rata-rata hitung dari median dan dua kuartil.
• Winsorized mean: rata-rata hitung dimana nilai yang paling ekstrim
diganti olehnilai yang dekat dengan median.
Perhitungan tendensi sentral adalah sebagai berikut:
- Rata-rata
Rata-rata adalah jumlah seluruh nilai dalam pengamatan (Σx) dibagi
dengan banyaknya pengamatan (n).
Data yang tidak dikelompokkan:

̅=

79
Data yang dikelompokkan:

̅=

Dimana:
̅ = Rata-rata
Σx = Jumlah hasil pengamatan
Σf = Jumlah frekuensi
Nt = Nilai tengah
n = Jumlah Pengamatan
- Median
Median adalah mencari nilai tengah dari data yang sudah diurut yang
akan membagi data dalam dua bagian. 50% data berada dibawah median,
50% data berada diatas median.
Data yang tidak dikelompokkan:
( )
Me =

Data yang dikelompokkan:


’ ( " – )
Me =

Dimana:
Me = Median
M’e = Nilai sebelum median tercapai
M”e = Posisi median = ½ n
n = Banyaknya pengamatan
i = Interval kelas
fkum = Frekuensi kumulatif dari tepi bawah kelas sebelum median
f = Frekuensi kelas dimana median berada
- Mode/Modus
Mode/modus merupakan nilai yang paling sering muncul dalam gugus
data.
Data yang tidak dikelompokkan: tentukan nilai yang paling sering
muncul tanpa menggunakan rumus.
Data yang dikelompokkan:
Mo = LMo + [d1/(d1 + d2)]i
Dimana:
Mo = Modus
LMo = Tepi bawah kelas dimana modus berada
d1 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan kelas tepat
dibawahnya
d2 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan kelas tepat diatasnya
i = interval
3. Ukuran Dispersi
Ukuran dispersi adalah ukuran variasi atau seberapa jauh nilai tersebar datu
dengan lainnya dari gugus data.Aplikasi ukuran dispersi yang sering
digunakan adalah standar deviasi. Ukuran dispersi biasanya digunakan
bersamaan dengan tendensi sentral untuk mempelajari distribusi data.
• Range (Jangkauan Data): interval terkecil yang memuat semua data.
Didapat dengan mencari selisih nilai maksimum dengan nilai minimum.
• Standar deviasi: menunjukkan seberapa jauh deviasi data pada suatu
gugus dari nilai tengahnya.
• Varians: menunjukkan seberapa jauh penyebaran satu nilai dengan nilai
yang lain pada gugus data.
• Kuartil dan Jangkauan antar kuartil: memecahkan data menjadi empat
bagian yang rata.
Perhitungan ukuran dispersi adalah sebagai berikut:
- Rentang
Rentang merupakan ukuran dispersi yang merupakan selisih nilai
maksimum dan minimum.
Rentang = data terbesar – data terkecil
- Kuartil
Kuartil bawah (q1) = ( )

Kuartil tengah (q2) = (


( )
)

Kuartil atas (q3) = (


( )
)

- Jangkauan antar kuartil


Jangkauan antar kuartil merupakan selisih antara q1 dan q3 yang
merupakan titik tengah dari seluruh distribusi.
Deviasi kuartil (dq) = q3 – q1
81
! ± !
Median =
- Persentil
Persentil ke-i = #(
(
)
)
$$

- Jumlah dan interval kelompok


Pada jumlah kelompok itu menentukan banyaknya kelompok, antara lain:
m = 1 + 3,3log n
Dalam menentukan interval kelompok, antara lain:
R = Xmax – Xmin i =R/m
- Standar deviasi
Data yang tidak dikempokkan:
SD = %(& − ̅ ) / )
Data yang dikelompokkan:
SD = %* (+, − ̅ ) / )

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu
mempraktekan analisis dan interpretasi hasil penelitian deskriptif.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


teknik analisis dan interpretasi hasil penelitian deskriptif, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan teknik analisis dan interpretasi hasil penelitian deskriptif.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
Prosedur Simulasi Teknik Analisis
No dan Interpretasi Hasil Penelitian Keterangan
Deskriptif
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang nyata
2 Setiap kelompok mahasiswa beserta keadaan sekelilingnya.
diwajibkan untuk membawa referensi Aksi melakukan simulasi ini
seperti buku, jurnal, secara umum menggambarkan
peraturan/undang-undang, artikel dll sifat-sifat karakteristik kunci
yang akan digunakan untuk hal yang dari kelakuan sistem fisik atau
berkaitan dengan teknik analisis dan sistem.
interpretasi hasil penelitian deskriptif Simulasi merupakan alat yang
3 Setiap kelompok diminta tepat untuk digunakan terutama
mengerjakan perhitungan central jika diharuskan untuk
tendency pada variabel penelitian melakukan eksperimen dalam
deskriptif rangka mencari komentar terbaik
4 Setiap kelompok diminta dari komponen-komponen
mengerjakan perhitungan ukuran sistem.
dispersi pada variabel penelitian Hal ini dikarenakan sangat
deskriptif
mahal dan memerlukan waktu
5 Pada akhir sesi, masing-masing yang lama jika eksperimen
kelompok menunjukan hasil tugasnya dicoba secara riil.
kepada dosen pengampu mata
kuliah/fasilitator.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o

83
2. Mengupload hasil analisis dan interpretasi hasil penelitian deskriptif yang
dibuat oleh mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times
new roman 12)

Rumus dapat dilihat pada poin A. Dasar Teori


3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan analisis penelitian
deskriptif mulai dari perhitungan central tendency dan ukuran dispersi
pada variabel penelitian deskriptif dan interpretasikan dari hasil analisis
penelitian deskriptif pada kasusyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen
ke SPADA

F. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikumanalisis penelitian deskriptif mulai dari perhitungan central tendency
dan ukuran dispersi pada variabel penelitian deskriptif dan interpretasikan dari
hasil analisis penelitian deskriptif padakasuske SPADA.

Ringkasan
Statistik deskriptif diaplikasikan pada analisa univariat dimana analisa
univariat adalah analisa yang mempelajari kasus-kasus dengan variabel tunggal
dengan memfokuskan pada tiga karakteristik meliputi: distribusi, tendensi sentral,
dan ukuran dispersi.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan melakukanlangkah-langkah analisis penelitian
deskriptif mulai dari perhitungan central tendency dan ukuran dispersi pada
variabel penelitian deskriptif dan interpretasikan dari hasil analisis penelitian
deskriptif padakasus sebagai berikut:

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM TEKNIK ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
PENELITIAN DESKRIPTIF

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)

85
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan teknik
analisis dan interpretasi hasil penelitian deskriptif
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan perhitungan
central tendency pada variabel penelitian deskriptif
4 Setiap kelompok diminta mengerjakan perhitungan
ukuran dispersi pada variabel penelitian deskriptif
5 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
8.

Medan, April 2021

.........................................
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )

87
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.


Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Morton, R. 2009. Panduan Studi Epidemiologi dan Biostatistik. Jakarta: EGC.
Noor, N. N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sarwani, D. 2007. Dasar Epidemiologi. Purwokerto: UNSOED PRESS.
Sukardi, 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya.
BAB VIII
PRAKTIKUM MELAKUKAN PERHITUNGAN PADA STUDI
EPIDEMIOLOGI ANALITIK

KEGIATAN PRAKTIKUM 11
PRAKTIKUM SIMULASI MELAKUKAN PERHITUNGAN PADA STUDI
CASE CONTROL
dr. John Barker Liem, M.K.M

A. Dasar Teori
Studi kasus kontroladalah rancangan studi epidemiologi yang
mempelajari hubungan antara penyebab suatu penyakit dan penyakit yang diteliti
dengan membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan
status penyebab penyakitnya.Penelitian case control adalah suatu penelitian
(survei) analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari dengan
menggunakan pendekatan retrospektif. Studi ini mempelajari seberapa jauh
faktor risiko mempengaruhi terjadinya efek.
Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian case control, antara lain:
1. Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai yakni dengan
mengidentifikasi variabel-variabel penelitian (faktor resiko dan efek)
2. Menetapkan variabel penelitian yakni dengan menetapkan objek penelitian
(populasi dan sampel)
3. Menetapkan subjek penelitian sebagai kontrol untuk mengidentifikasi kasus
4. Melakukan pengukuran variabel yakni pengukuran retrospetif (melihat ke
belakang) untuk melihat faktor risiko
5. Analisis hasil karakteristik penelitian case control dengan menbandingkan
proporsi antara variabel-variabel objek penelitian dengan variabel-variabel
kontrol
Contoh: peneliti ingin membuktikan hubungan antara malnutrisi (kekurangan
gizi) pada balita dengan perilaku pemberian makanan oleh ibu.

89
Perhitungan sampel studi kasus kontrol (case control) dengan cara
menghitung P1 dimana dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu nilai OR
yang dianggap bermakna yaitu sebagai berikut:
- ( .- )
OR =
- ( .- )
(/0)-
P1 = (/0)- ( .- )

Dimana:
OR = Odds Ratio
P1 = Proporsi kejadian penyakit pada kelompok kasus
P2 = Proporsi kejadian penyakit pada kelompok kontrol

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu mempraktekan
perhitungan pada studi case control.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


perhitungan pada studi case control, sebagai berikut:
a. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan perhitungan pada studi case control.
b. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
c. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
d. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
Prosedur Simulasi Langkah-
No langkah Perhitungan pada Studi Keterangan
Case Control
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang nyata
2 Setiap kelompok mahasiswa beserta keadaan sekelilingnya.
diwajibkan untuk membawa referensi Aksi melakukan simulasi ini
seperti buku, jurnal, secara umum menggambarkan
peraturan/undang-undang, artikel dll sifat-sifat karakteristik kunci
yang akan digunakan untuk hal yang dari kelakuan sistem fisik atau
berkaitan dengan perhitungan pada sistem.
studi case control Simulasi merupakan alat yang
3 Setiap kelompok diminta tepat untuk digunakan terutama
mengerjakan perhitungan pada studi jika diharuskan untuk
case control melakukan eksperimen dalam
4 Pada akhir sesi, masing-masing rangka mencari komentar terbaik
kelompok menunjukan hasil tugasnya dari komponen-komponen
kepada dosen pengampu mata sistem.
kuliah/fasilitator.
Hal ini dikarenakan sangat
mahal dan memerlukan waktu
yang lama jika eksperimen
dicoba secara riil.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan pada studi case control yang dibuat
mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new roman
12)

91
Kasus:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara
merokok (terpajan dan tidak terpajan) dan kejadian kanker paru. Penelitian
ini menggunakan desain studi kasus kontrol. Berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya diketahui bahwa proporsi yang merokok pada kelompok kasus
adalah 50% dan kelompok kontrol adalah 30%. Peneliti menetapkan
kesalahan tipe I sebesar 5%, dan kesalahan tipe II sebesar 20%. Dengan
hipotesis dua arah, hitunglah besar sampel minimal yang diperlukan pada
penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara merokok dan kejadian
kanker paru!
Rumus:
(/0)-
P1 = (/0)-
( .- )

3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan melakukan


interpretasikan hasil perhitungan pada studi case controlyang telah dinilai
dan diparaf oleh dosen ke SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA
yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummelakukan interpretasikan hasil perhitungan pada studi case controlke
SPADA.
Ringkasan
Studi case controlmempelajari hubungan antara penyebab suatu penyakit
dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan kelompok kasus dan
kelompok kontrol berdasarkan status penyebab penyakitnyadengan
menggunakan pendekatan retrospektif.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan melakukan langkah-langkah perhitungan dan
interpretasikan hasil perhitungan pada studi case control padakasus sebagai
berikut:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara merokok
(terpajan dan tidak terpajan) dan kejadian kanker paru. Penelitian ini
menggunakan desain studi kasus kontrol. Berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya diketahui bahwa proporsi yang merokok pada kelompok kasus
adalah 50% dan kelompok kontrol adalah 30%. Peneliti menetapkan
kesalahan tipe I sebesar 5%, dan kesalahan tipe II sebesar 20%. Dengan
hipotesis dua arah, hitunglah besar sampel minimal yang diperlukan pada
penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara merokok dan kejadian
kanker paru?
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:

93
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM PERHITUNGAN PADA STUDI CASE CONTROL

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan
perhitungan pada studi case control
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan perhitungan
pada studi case control
4 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
9.

Medan, April 2021

.........................................

95
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )
KEGIATAN PRAKTIKUM 12
PRAKTIKUM SIMULASI MELAKUKAN PERHITUNGAN PADA STUDI
KOHORT
dr. John Barker Liem, M.K.M

A. Dasar Teori
Studi kohort adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari
hubungan antara penyebab dari suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan
membandingkan kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan
berdasarkan status penyakitnya.Penelitian kohort merupakan suatu penelitian
yang digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan
faktor efek melalui pendekatan longitudinal kedepan atau prospektif.
Dengan kata lain, penelitian kohort adalah sebuah rancangan penelitian
dimana peneliti mengelompokkan atau mengklasifikasikan kelompok terpapar
dan tidak terpapar, kemudian diamati sampai waktu tertentu untuk melihat ada
tidak efek atau penyakit yang timbul. Pada awal subjek penelitian harus bebas
dari penyakit/masalah kesehatan, dari hasil pengamatan setelah rentang waktu
yang ditentukan, dianalisis dengan teknik tertentu sehingga dapat disimpulkan
apakah ada hubungan paparan dengan penyakit atau efek yang terjadi.
Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian cohort, antara lain:
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh peneliti adalah merumuskan
masalah atau pertanyaan penelitian, menentukan apa yang menjadi variabel
dalam penelitian, baik variabel dependen, maupun variabel independen,
dan yang selanjutnya peneliti akan merumuskan hipotesa penelitian.
2. Menentukan kelompok terpapar dan tidak terpapar
Pada studi kohort, harus diperhatikan mengenai penentuan kelompok yang
akan mendapat paparan dengan kelompok yang tidak akan mendapat
paparan. Pemilihan kelompok terpapar yang berasal dari populasi umum
memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat
dari subjek penelitian. Populasi umum merupakan pilihan yang tepat pada
beberapa keadaan, seperti:

97
- Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi
- Batas geografik jelas, dan secara demografik stabil
- Ketersediaan catatan demografi yang lengkap dan up to date
Selain populasi umum, kita dapat menggunakan populasi khusus. Populasi
khusus merupakan alternatif pada keadaan apabila prevalensi paparan dan
kejadian penyakit pada populasi umum rendah, dan adanya kemudahan
untuk memperoleh informasi yang akurat.
Kelompok tidak terpapar atau kelompok kontrol dalam penelitian kohort
adalah kumpulan subjek yang tidak mengalami pemaparan, atau
pemaparannya berbeda dengan kelompok target. Penentuan kelompok tidak
terpapar dapat dipilih dari populasi yang sama dengan populasi kelompok
terpapar, dan dapat dipilih dari populasi yang bukan asal kelompok
terpapar, tetapi harus dipastikan kedua populasi harus sama dalam hal
faktor faktor yang merancukan penilaian hubungan antara paparan dan
penyakit yang sedang diteliti.
Kelemahan dalam menggunakan populasi umum adalah derajat kesehatan
berbeda, data kependudukan, kesehatan, dan catatan medik pada populasi
umum tidak seakurat pada populasi khusus.
3. Menentukan Sampel
Langkah selanjutnya dalam studi kohort adalah menetapkan besarnya
sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
4. Pengambilan data dan pencatatan
Kedua kelompok yang telah ditetapkan, yaitu kelompok terpapar dan
kelompok tidak terpapar, kemudian diikuti selama jangka waktu tertentu
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam penelitian. Selanjutnya
peneliti melakukan pencatatan semua keterangan yang telah diperoleh
sesuai tujuan penelitian.
5. Pengolahan dan analisi data hasil penelitian
Semua data yang telah diperoleh, meliputi data kejadian penyakit yang
dialami oleh kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar, dilakukan
pengolahan data agar dapat ditangani dengan mudah, meliputi
kegiatan editing, coding, processing, dan cleaning. Selanjutnya data yang
diperoleh disajikan dalam tabel.
Perhitungan sampel minimal pada desain kohort sama seperti pada desain
studi lainnya. Apabila peneliti kesulitan mendapatkan proporsi penyakit pada
kelompok yang terpapar (P1) dari kepustakaan, nilai P1 dapat dihitung dengan
menentukan terlebih dahulu nilai RR yang dianggap bermakna. Sehingga nilai P1
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P1 = RR x P2
Dimana:
P1 = Proporsi kejadian penyakit pada kelompok terpapar
P2 = Proporsi kejadian penyakit pada kelompok tidak terpapar
RR = Risiko kejadian penyakit pada kelompok terpapar dibandingkan risiko
kejadian penyakit pada kelompok tidak terpapar

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu mempraktekan
perhitungan pada studi Kohort.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


perhitungan pada studi kohort, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan perhitungan pada studi kohort.

99
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

D. Prosedur Praktikum
No Prosedur Simulasi Perhitungan pada Keterangan
Studi Kohort
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang
2 Setiap kelompok mahasiswa nyata beserta keadaan
diwajibkan untuk membawa referensi sekelilingnya. Aksi melakukan
seperti buku, jurnal, peraturan/undang- simulasi ini secara umum
undang, artikel dll yang akan menggambarkan sifat-sifat
digunakan untuk hal yang berkaitan karakteristik kunci dari
dengan perhitungan pada studi kohort kelakuan sistem fisik atau
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan sistem.
perhitungan pada studi kohort Simulasi merupakan alat yang
4 Pada akhir sesi, masing-masing tepat untuk digunakan terutama
kelompok menunjukan hasil tugasnya jika diharuskan untuk
kepada dosen pengampu mata melakukan eksperimen dalam
kuliah/fasilitator. rangka mencari komentar
terbaik dari komponen-
komponen sistem.
Hal ini dikarenakan sangat
mahal dan memerlukan waktu
yang lama jika eksperimen
dicoba secara riil.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan pada studi Kohort yang dibat mahasiswa ke
SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new roman 12)
Kasus:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara paparan
radiasi nuklir (terpapar dan tidak terpapar) dengan kejadian kanker.
Penelitian dilakukan dengan desain studi kohort. Rencananya pengamatan
dilakukan oleh peneliti terhadap responden selama 3 tahun ke depan.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa proporsi
kejadian kanker pada kelompok yang terpapar radiasi nuklir sebesar 45%.
Sedangkan proporsi kejadian kanker pada kelompok yang tidak terpapar
radiasi nuklir sebesar 20%. Dengan derajat kepercayaan sebesar 5% dan
kekuatan uji 80%. Hitunglah besar sampel minimal yang dibutuhkan pada
tiap kelompok untuk membuktikan hubungan antara paparan radiasi nuklir
dan kejadian kanker pada pekerja.
Rumus:
P1 = RR x P2

3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan interpretasikan hasil


perhitungan pada studi kohortyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke
SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam SPADA
yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikuminterpretasikan hasil perhitungan pada studi kohortke SPADA.

101
Ringkasan
Studi kohort mempelajari hubungan antara penyebab dari suatu penyakit
dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan kelompok terpajan dan
kelompok yang tidak terpajan berdasarkan status penyakitnya.Penelitian kohort
digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan
faktor efek melalui pendekatan longitudinal kedepan atau prospektif.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan langkah-langkah perhitungan dan interpretasikan
hasil perhitungan pada studi kohort padakasus sebagai berikut:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara paparan
radiasi nuklir (terpapar dan tidak terpapar) dengan kejadian kanker. Penelitian
dilakukan dengan desain studi kohort. Rencananya pengamatan dilakukan
oleh peneliti terhadap responden selama 3 tahun ke depan. Berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya diketahui bahwa proporsi kejadian kanker pada
kelompok yang terpapar radiasi nuklir sebesar 45%. Sedangkan proporsi
kejadian kanker pada kelompok yang tidak terpapar radiasi nuklir sebesar
20%. Dengan derajat kepercayaan sebesar 5% dan kekuatan uji 80%.
Hitunglah besar sampel minimal yang dibutuhkan pada tiap kelompok untuk
membuktikan hubungan antara paparan radiasi nuklir dan kejadian kanker
pada pekerja.
3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM PERHITUNGAN PADA STUDI KOHORT

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan
perhitungan pada studi kohort
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan perhitungan
pada studi kohort
4 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi

103
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
10.

Medan, April 2021

.........................................
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )

105
DAFTAR PUSTAKA

Beaglehole, R., Bonita, R., Kjellstrom, T. 1993.Basis Edidemiology.Geneva:


World Health Organization.
Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Bustan, M.N.2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rothman, K. J. 2002.Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford
University Press.
BAB IX
PRAKTIKUM MELAKUKAN PERHITUNGAN METODE
STANDARISASILANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG UNTUK
MELIHAT KETERJANGKITAN PENYAKIT

KEGIATAN PRAKTIKUM 13
PRAKTIKUM SIMULASI MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH
PERHITUNGAN METODE STANDARISASI LANGSUNG
dr. John Barker Liem, M.K.M

A. Dasar Teori
Metode standardisasi langsung memberikan hasil yang lebih akurat ketika
jumlah dari angka kasus kecil pada setiap kelompok umur/ jenis kelamin pada
populasi studi. Pada standardisasi langsung, angka rata-rata spesifik umur/ jenis
kelamin per kelompok di populasi di dalam studi diaplikasikan ke populasi
standar.Hasilnya merupakan paket angka rata-rata yang terstandarisasi
(standardized rates).
Langkah-langkah dalam metode standarisasi langsung, antara lain:
1. Hitung angka rata-rata pada setiap stratum (strata/ kelompok umur)
2. Pilih standar populasi yang akan digunakan sebagai acuan standar, misal
populasi standar dunia
3. Kalikan rata-rata spesifik umur pada populasi studi dengan populasi standar
pada setiap kelompok umur untuk mendapatkan jumlah kasus/ kejadian yang
diharapkan
4. Jumlahkan semua hasil pada semua strata dari kasus/ kejadian yang
diharapkan, lalu bagi jumlah total kasus yang diharapkan dengan jumlah
populasi standar
Rate rumus perhitungan metode standarisasi langsung adalah
∑ 2# 3#4
SDRD = 1.000
34
Dimana:
SDRD = angka kematian kasar (CDR) hasil standarisasi

107
Mi = ASDR penduduk yang akan dibandingkan
Pis = jumlah penduduk standar pada kelompok umur i
Ps = jumlah penduduk standar

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu mempraktekan
perhitungan metode standarisasi langsung.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


langkah-langkah perhitungan metode standarisasi langsung, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan langkah-langkah perhitungan metode standarisasi langsung.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.
D. Prosedur Praktikum
Prosedur Simulasi Perhitungan
No Keterangan
Metode Standarisasi Langsung
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang nyata
2 Setiap kelompok mahasiswa beserta keadaan sekelilingnya.
diwajibkan untuk membawa referensi Aksi melakukan simulasi ini
seperti buku, jurnal, secara umum menggambarkan
peraturan/undang-undang, artikel dll sifat-sifat karakteristik kunci
yang akan digunakan untuk hal yang dari kelakuan sistem fisik atau
berkaitan dengan langkah-langkah sistem.
perhitungan metode standarisasi Simulasi merupakan alat yang
langsung tepat untuk digunakan terutama
3 Setiap kelompok diminta jika diharuskan untuk
mengerjakan langkah-langkah melakukan eksperimen dalam
perhitungan metode standarisasi rangka mencari komentar terbaik
langsung dari komponen-komponen
4 Pada akhir sesi, masing-masing sistem.
kelompok menunjukan hasil tugasnya Hal ini dikarenakan sangat
kepada dosen pengampu mata mahal dan memerlukan waktu
kuliah/fasilitator. yang lama jika eksperimen
dicoba secara riil.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan metode standarisasi langsung yang dibuat
mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times new roman
12)
Kasus:

Examples Taken From Mausner & Bahn (1974) Annual Age-


Annual
Age Population Specific Death Rate
Number Of
Population Per
(Years) Number Proportion Deaths
1000(6)/(3)*1.000
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A <15 1.500 0,3 2 3


15-44 2.000 0,4 6 12
45+ 1.500 0,3 20 30
All Ages 5.000 1,0 45
Crude Death Rate per 1.000 45/5.000=9,0

109
B <15 2.000 0,4 2 4
15-44 2.500 0,5 6 15
45+ 500 0,1 20 10
All Ages 5.000 1,0 29
Crude Death Rate per 1.000 29/5.000 = 5,8
Rumus:
Rate rumus perhitungan metode standarisasi langsung adalah
∑ 2# 3#4
SDRD = 1.000
34
3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan melakukan perhitungan
metode standarisasi langsungyang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke
SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummelakukan perhitungan metode standarisasi langsung untuk melihat
keterjangkitan suatu penyakit ke SPADA.

Ringkasan
Metode standarisasi langsung bisa digunakan untuk menghitung angka rata-
rata yang terstandadrisasi dan digunakan jika age spesific death rate (ASDR)
yang distandarisasi diketahui dan populasi standar tersedia.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Praktekkan langkah-langkah perhitungan metode standarisasi langsung
padakasus sebagai berikut:

Examples Taken From Mausner & Bahn (1974) Annual Age-


Annual
Age Population Specific Death Rate
Number Of
Population Per
(Years) Number Proportion Deaths
1000(6)/(3)*1.000
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A <15 1.500 0,3 2 3


15-44 2.000 0,4 6 12
45+ 1.500 0,3 20 30
All Ages 5.000 1,0 45
Crude Death Rate per 1.000 45/5.000=9,0

B <15 2.000 0,4 2 4


15-44 2.500 0,5 6 15
45+ 500 0,1 20 10
All Ages 5.000 1,0 29
Crude Death Rate per 1.000 29/5.000 = 5,8

3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN METODE
STANDARISASI LANGSUNG

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop

111
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan langkah-
langkah perhitungan metode standarisasi langsung
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan langkah-
langkah perhitungan metode standarisasi langsung
4 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
11.

Medan, April 2021

.........................................
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )

113
KEGIATAN PRAKTIKUM 14
PRAKTIKUM SIMULASI LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN
METODE STANDARISASI TIDAK LANGSUNG
dr. John Barker Liem, M.K.M

A. Dasar Teori
Metode standardisasi tidak langsung atau indirect standardization diukur
dengan membandingkan jumlah kematian atau kesakitan yang diamati (observed
number of deaths) dan jumlah kematian atau kesakitan yang diharapkan, yang
dikenal juga dengan istilah ‘standardized mortality ratio (SMR)’. Angka rata-rata
spesifik umur/ jenis kelamin per kelompok dari populasi standar diaplikasikan
pada setiap kelompok dalam populasi studi. Hasilnya adalah rasio angka kematian
atau kesakitan yang terstandarisasi (standardized mortality/morbidiy ratios/ SMR).
Langkah-langkah dalam metode standarisasi tidaklangsung, antara lain:
1. Tersedianya total data kematian/ kesakitan dan jumlah populasi studi per
kelompok umur/ jenis kelamin, dan data kasus, dan populasi per kelompok
umur/ jenis kelamin pada populasi standar
2. Tentukan dan hitung angka rata-rata pada populasi standar
3. Hitunglah angka rata-rata yang diharapkan (Expected rate = study population
for each stratum * standard rate) pada populasi standar
4. Jumlahkan total kasus yang diamatin (observed cases) pada populasi studi
dan total kasus yang diharapkan (expected cases) pada populasi standar
kemudia bagi total observed cases dengan total expected cases
Rate rumus perhitungan metode standarisasi tidak langsung adalah
8
SDRi = 4
∑ 2# 9
: ;
#

Dimana ;
SDRi = angka kematian kasar (CDR) hasil standarisasi
d = jumlah kematian pada seluruh penduduk yang akan dibandingkan
Mis = ASDR penduduk standar pada kelompok umur i
Pi = jumlah penduduk yang akan dibandingkan pada kelompok umur i
Ms = angka kematian kasar penduduk standar
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, peserta diharapkan mampu mempraktekan
perhitungan metode standarisasi tidak langsung.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis)
3. Komputer/Laptop
4. Handphone (untuk browsing internet)
5. Meja, kursi
6. Buku referensi/ artikel jurnal

Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul praktikum


langkah-langkah perhitungan metode standarisasi tidak langsung, sebagai berikut:
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
silabus, dan langkah-langkah perhitungan metode standarisasi tidak
langsung.
2. Harus konsisten menjelaskan pedoman praktikum ini sesuai urutan
penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam modul.
3. Menguasai dan memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan
perundang-undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dan bahan tayangan standar yang
ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan
mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang
relevan.

115
D. Prosedur Praktikum
Prosedur Simulasi Perhitungan
No Metode Standarisasi Tidak Keterangan
Langsung
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok Simulasi adalah suatu proses
yang terdiri dari 6-8 orang peniruan dari sesuatu yang nyata
2 Setiap kelompok mahasiswa beserta keadaan sekelilingnya.
diwajibkan untuk membawa Aksi melakukan simulasi ini
referensi seperti buku, jurnal, secara umum menggambarkan
peraturan/undang-undang, artikel dll sifat-sifat karakteristik kunci dari
yang akan digunakan untuk hal yang kelakuan sistem fisik atau sistem.
berkaitan dengan langkah-langkah Simulasi merupakan alat yang
perhitungan metode standarisasi tepat untuk digunakan terutama
tidak langsung jika diharuskan untuk melakukan
3 Setiap kelompok diminta eksperimen dalam rangka mencari
mengerjakan langkah-langkah komentar terbaik dari komponen-
perhitungan metode standarisasi komponen sistem.
tidak langsung
Hal ini dikarenakan sangat mahal
4 Pada akhir sesi, masing-masing dan memerlukan waktu yang lama
kelompok menunjukan hasil jika eksperimen dicoba secara riil.
tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.

E. Hasil Praktikum
1. Video tutorial langkah tindakan dapat dilihat pada link:
https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o
2. Mengupload hasil perhitungan metode standarisasi tidak langsung yang
dikerjakan mahasiswa ke SPADA (diketik dengan Ms.Word font Times
new roman 12)
Kasus:

Examples Taken From Mausner & Bahn (1974) Annual Age-


Annual
Age Population Specific Death Rate
Number Of
Population Per
(Years) Number Proportion Deaths
1000(6)/(3)*1.000
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A <15 1.500 0,3 2 3


15-44 2.000 0,4 6 12
45+ 1.500 0,3 20 30
All Ages 5.000 1,0 45
Crude Death Rate per 1.000 45/5.000=9,0

B <15 2.000 0,4 2 4


15-44 2.500 0,5 6 15
45+ 500 0,1 20 10
All Ages 5.000 1,0 29
Crude Death Rate per 1.000 29/5.000 = 5,8
Rumus:
8
SDRi = 4
∑ 2# 9
: ;
#

3. Mengupload Formulir penilaian perasat tindakan melakukan perhitungan


metode standarisasi tidak langsung untuk melihat keterjangkitan suatu
penyakityang telah dinilai dan diparaf oleh dosen ke SPADA

E. Dokumentasi
Adapun yang menjadi dokumentasi yang akan dimasukkan ke dalam
SPADA yaitu mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa
praktikummelakukan perhitungan metode standarisasi tidak langsung untuk
melihat keterjangkitan suatu penyakit ke SPADA.

Ringkasan
Metode standarisasi tidak langsung digunakan jika age spesific death rate
(ASDR)untuk populasi yang dipelajari tidak diketahui tetapi total kasus pada
populasi studi diketahui dan Standardized mortality/morbidiy ratios(SMR) juga
digunakan ketika perhitungan rata-rata untuk populasi kecil dimana kita tidak bisa
menghasilkan angka umur rata-rata yang stabil.

Latihan Test 1
1. Menjawab pre test
2. Demonstrasikan tindakan langkah-langkah perhitungan metode standarisasi
tidak langsung padakasus sebagai berikut:

Examples Taken From Mausner & Bahn (1974) Annual Age-


Annual
Age Population Specific Death Rate
Number Of
Population Per
(Years) Number Proportion Deaths
1000(6)/(3)*1.000
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A <15 1.500 0,3 2 3


15-44 2.000 0,4 6 12

117
45+ 1.500 0,3 20 30
All Ages 5.000 1,0 45
Crude Death Rate per 1.000 45/5.000=9,0

B <15 2.000 0,4 2 4


15-44 2.500 0,5 6 15
45+ 500 0,1 20 10
All Ages 5.000 1,0 29
Crude Death Rate per 1.000 29/5.000 = 5,8

3. Menjawab post test

TEST 1
Gunakanformatpenilaianpenampilan / checklist
SILAKANANDAMENGHUBUNGIFASILITATOR
Berikantanda√padakolomyajikamelakukandenganbenardanpadakolomtidakjikatid
ak melakukan/salah.Format penilaian sebagaiberikut:
FORMATPROSEDUR
PRAKTIKUM LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN METODE
STANDARISASI TIDAK LANGSUNG

Nama Kelompok : 1. ....................................................................


2. ....................................................................
3. ....................................................................
4. .....................................................................
5. .....................................................................
6. .....................................................................
7. .....................................................................
8. .....................................................................
Tingkat / Program : ........................................................................
Tanggal : ........................................................................
Fasilitator : .........................................................................

NO ASPEKYANGDINILAI YA TIDAK
A PersiapanAlat
1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis)
3 Komputer / Laptop
4 Handphone (untuk browsing internet)
5 Meja, kursi
6 Buku referensi/ artikel jurnal
B Tahap-Tahap Prosedur Praktikum
Tahap Kerja
1 Mahasiswa membentuk 4 kelompok yang terdiri dari
6-8 orang
2 Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membawa referensi seperti buku, jurnal,
peraturan/undang-undang, artikel dll yang akan
digunakan untuk hal yang berkaitan dengan langkah-
langkah perhitungan metode standarisasi tidak
langsung
3 Setiap kelompok diminta mengerjakan langkah-
langkah perhitungan metode standarisasi tidak
langsung
4 Pada akhir sesi, masing-masing kelompok
menunjukan hasil tugasnya kepada dosen pengampu
mata kuliah/fasilitator.
C Komunikasi/Penampilan
1 Penguasaan materi
2 Komunikasi
3 Ekspresi
D. Hasil Praktikum

Komentar :
12.

Medan, April 2021

.........................................

119
FORMAT PENILAIAN

SKALA PENILAIAN

ASPEK/DIMENSI Cukup Sangat


Baik Kurang SKOR
Kurang
(≥81) (61--80) (41-60) (≤40)
Kemampuan
komunikasi/Penampilan
Penguasaan Alat dan
bahan
Kesesuaian prosedur
yang dilakukan
Kesesuaian Hasil
praktikum

NilaiAkhir=Jumlahtotalskorex100 =…
4
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum

TandaTanganMahasiswa TandaTanganDosen Pengampu

( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E., Anggraini, D. 2002.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.


Kirkwood, B. R., Sterne, J.A.C. 2003. Medical StatisticsSecond ed. Victoria:
Blackwell Science.
Rothman, K. J. 2002.Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford
University Press.
Timrmreck, T. C. 2005. Suatu Pengantar Epidemiologi.Jakarta: EGC.

121

Anda mungkin juga menyukai