Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMKS Dwiwarna Medan, Jalan Gedung


Arca No.52, Medan Kota. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester Genap
Tahun Ajaran 2023/2024

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKS Dwiwarna Medan
T.A 2023/2024 yang berjumlah

Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran menggambar teknik melalui model problem basel learning di kelas
X SMKS Dwiwarna Medan T.A 2023/2024 yang berjumlah

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom


Action Research) yang dilakukan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran
menggambar teknik dengan peneliti di SMK S DWIWARNA MEDAN, yang
bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar.

D. Desain Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan


kelas, maka penelitian ini memiliki beberapa tahapan yang berupa siklus.
Banyaknya siklus yang akan dilakukan pada penelitian ini tergantung pada apa
yang terjadi di lapangan. Menurut Arikunto (2017), penelitian tindakan kelas
dilakukan dengan 2 siklus yaitu, siklus I dan siklus 2. Siklus tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Prosedur Penelitian

SIKLUS I:
1. Identifikasi Permasalahan
Identifikasi permasalahan didapat dari hasil wawancara terhadap guru
bidang studi yang diperkuat dengan nilai rata - rata hasil belajar
menggambar teknik siswa yang masih di bawah nilai KKM.
2. Tahap Perencanaan Tindakan 1
Dari masalah yang ditemukan pada tes awal, peneliti membuat
perencanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based
Learning. Pada tahap ini direncanakan tindakan yaitu :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi
langkah – langkah model problem Based Learning (PBL).
b. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksanya
pelaksaan tindakan yaitu: buku untuk peneliti yang berisikan materi
pembelajaran dan lembar aktivitas siswa
c. Mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu Lembar Test awal dan Tes
Hasil Belajar untuk Siklus I
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan I
Setelah tahap perencanaan disusun, maka tahap selanjutnya adalah
pelaksanaan tindakan. Tindakan yang dilakukan, yaitu:
a. Memberikan pengarahan tentang kegiatan yang dilakukan siswa seperti
dalam rencana pembelajaran yang sudah dibuat oleh peneliti. Peneliti
bertindak sebagai guru sedangkan guru bidang studi menggambar
teknik SMK SWASTA DWIWARNA dilibatkan sebagai pengamat
yang akan memberi masukan kepada peneliti.
b. Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
disusun bersamaan dengan mengamati aktivitas siswa yang dicatat
dalam Reflektif Jurnal.
c. Pada akhir tindakan siklus I siswa diberikan Tes Hasil Belajar I pada
pertemuan kedua yang dikerjakan secara individual untuk melihat
hasil belajar yang telah dicapai siswa dan untuk mengetahui bagian
mana dari materi yang belum dipahami agar dapat diperbaiki untuk
siklus berikutnya.
d. Memberikan kesempatan pada siwa untuk melakukan tanya jawab
tentang soal yang diberikan dan tentang materi yang kurang dipahami.
4. Tahap Observasi I
Tahap observasi bersamaan dilakukan dengan tahap pelaksanaan tindakan
yaitu peneliti mencatat dalam reflektif jurnal mengenai sikap dan tingkah
laku siswa selama pembelajaran.
5. Tahap Refleksi I
Hasil yang didapat dari tahap tindakan dikumpulkan dan dianalisis,
sehingga didapat kesimpulan dari tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi
ini digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan pada siklus
berikutnya.
SIKLUS II
Setelah dilaksanakannya tindakan siklus I dan hasil perbaikan belum
tercapai secara maksimal terhadap tingkat ketuntasan hasil belajar sesuai
kriteria yang telah ditetapkan peneliti, maka tindakan perlu dilanjutkan pada
siklus II. Pada siklus II ini peneliti merencanakan beberapa tindakan dalam
pembelajaran untuk memaksimalkan peningkatan hasil belajar. Siklus II
merupakan hasil kesatuan dari kegiatan perencanaan, pelaksaan tindakan,
observasi, serta refleksi yang dilakukan pada siklus 1.

E. Variabel Penelitian
Data penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu :
a. Variabel bebas (X): Penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL)
b. Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar menggambar teknik Siswa kelas x
SMK S DWIWARNA MEDAN

F. Alat Pengumpulan Data

1. Tes Hasil Belajar

Dalam penelitian ini, tes dibagi atas tes awal (pretest) dan tes hasil belajar
(posttest) Tes awal dilakukan sebelum pembelajaran dilakukan. Pemberian tes
awal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa pada materi
menggambar teknik, dan juga untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal. Sedangkan tes hasil belajar diberikan setelah pembelajaran
melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dilakukan oleh
peneliti. Tes hasil belajar ini terdiri atas tes hasil belajar I dan II dilakukan setiap
akhir pertemuan pada setiap siklus. Tes hasil belajar ini bertujuan untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan proyeksi orthogonal untuk memvalidkan tos, peneliti meminta bantuan
satu dosen prodi pendidikan teknik mesin Universitas Negeri Medan.

Ada beberapa hal yang diperhatikan oleh peneliti sebelum menyusun


naskah yaitu:

a. Menentukan Ruang Lingkup pertanyaan


b. Menentukan apa saja yang diukur meliputi aspek kognitifnya yaitu
pengetahuan ingatan (C1), Pemahaman (C2), dan penerapan (C3).
c. Menyusun kisi-kisi tes
d. Dalam kisi-kisi tampak ruang lingkup materi yang diujikan, bentuk soal
dan jumlah soal.
e. Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

2. Lembar Observasi

Observasi dilaksanaan pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan


model pembelajaran kooperatif Problem Based Learning (PBL) sedang
berlangsung. Pada kegiatan ini yang bertindak sebagai observer adalah peneliti
yang bertugas untuk mengamati aktivitas-aktivitas guru dan siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang berpedoman pada lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Hasil observasi akan di analisis oleh observer yaitu penelin

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah "catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra
peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek
penelitian tindakan kelas. Catatan lapangan meliptin rencana, tindakan, observasi,
dan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi ini peneliti dapat melakukan perbaikan-
perbaikan rencana awal.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam bebeerapa tahap, yaitu:
1. Reduksi Data

Data pada penelitian yang telah terkumpul baik melalui tes dan observasi
kemudian ditelaah oleh peneliti dan guru. Data tersebut ditelaah secara
menyeluruh sejak awal data dikumpulkan sampai seluruh data penelitian
terkumpul. Kegiatan redaksi meliputi pengkategorian dan pengklasifikation data
yang kemudian dilanjutkan pada penyimpulan.
2. Paparan Data

Kegiatan analisis berupa paparan data adalah sebagai kumpulan data yang
Terorganisasi sehingga memungkinkan adanya kesimpulan data yang dianalisis
untuk mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa, yaitu data yang diperoleh dari
nilai tes akhir dari tiap siklus. Hasil tes tersebut diberi skor, kemudian dianalisis
ketuntasan belajarnya. Data yang diperoleh dari tes hasil belajar dari setiap siklus
kemudian dibuat persentasenya dan diklasifikasikan sesuai dengan kategori
penguasaan siswa.

a) Tingkat Penguasaan Siswa

Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar, amak dapat diperoleh


tingkat kemampuan belajar peserta didik. Data tentang hasil belajar (kognitif)
siswa dihitung dengan menggunakan rumus :

Jumlah jawaban yang benar


Nilai= X 100
Jumlah soal

Sudjana, (2011) Tingkat penguasaan siswa akan tercermin pada tinggi


rendahnya skor mentah yang dicapai. Nilai-nilai yang diperoleh siswa
dihubungkan dengan tingkat penncapaian penguasaan siswa tentang materi
pengajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Kategori penguasaan siswa adalah sebagai berikut :

Rentang Nilai Kategori


90-100 Sangat Tinggi
80-89 Tinggi
65-79 Sedang
55-64 Rendah
0-54 Sangat Rendah
(purwanto, 2009:82) Dikatakan mencapai tingkat pengusaan siswa apabila
mencapai kriteria paling sedikit sedang.
b) Ketuntasan hasil belajar

Ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan di sekolah dan untuk


mengetahui gambaran tentang hasil belajar siswa, maka seorang siswa dinyatakan
telah mencapai kompetensi setelah mencapai nilai diatas 75 dan kelas tuntas jika
80% siswa dari jumlah keseluruhan siswa mencapai KKM yang ditetapkan.

Untuk mengetahui hasil belajar menggambar teknik pada materi


menggambar teknik telah meningkat atau tidak, aadapat dilihat dari hasil tes yang
yang telah mereka peroleh pada setiap siklusnya. Dimana setiap sektor masing-
masing tes yang diberikan akan dilihat ketuntasannya baik secara perorangan
maupun secara klasikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

1) Persentase Ketuntasan Siswa

Untuk menentukan ketuntasan siswa (individual) dapat dihitung dengan


menggunkan persamaan seperti yang dikemukakan oleh Depdikbud
(Trianto, 2011) yaitu:

T
KB = x 100 %
Ti

Keterangan :

KB : Ketuntasan belajar

T : Jumlah skor yang diperoleh siswa

T1 : Jumlah skor total

Dengan kriteria :

 0% ≤ KB ≤ 65% : Siswa belum tuntas belajar


 65% ≤ KB ≤ 100% : Siswa telah tuntas belajar

Secara individu seorang siswa dikatakan tuntas dalam belajar jika


KB siswa tersebut telah mencapai minimal 65%
2) Persentase Ketuntasan Klasikal

Selanjutnya dapat juga diketahhui apakah ketuntasan belajar secara


klasikal telah tercapai, dapat dilihat dari persentase siswa yang sudah tuntas
dalam belajar seperti yang dirumuskan sebagai berikut :

banyak siswa yang KB ≥ 65 %


PKK = X 100 %
banyaknya subjek penelitian

Keterangan PKK = Persentase Ketuntasan Klasikal

Jadi, seorang siswa dikatakan sudah tuntas dalam belajar jika telah
mencapai skor minimal ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika
didalam kelas tersebut terdapat 80% siswa yang mencapai skor ≥ 65% Jadi,
seorang siswa dikatakan sudah tuntas dalam belajar jika telah mencapai skor
minimal ≥ 80% siswa yang mencapai skor ≥ 75%

3) Menghitung Nilai Rata-Rata Siswa

Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa digunakan rumus :

∑ xi
X=
N

Keterangan :

∑ xi = Jumlah nilai siswa

N = Jumlah siswa

Arikunto, (2011:264) Nilai rata-rata siswa dihitung pada setiap tes yang
diberikan untuk melihat ada tidaknya peningkatan nilai antara tes hasil belajar
1 (SIKLUS I) dengan tes hasil belajar II (SIKLUS II)
c) Indikator Keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan penelitian ini adalah:

1. Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual jika mencapai kriteria


ketuntasan minimal 75 menurut KKM sekolah.
2. Persentase ketuntasan klasikal telah mencapai paling sedikit 80%

H. Penyimpulan Data

Dalam kegiatan ini ditarik beberapa kesimpulan berdasarkan hasil


penelitian yang telah dilakukan Kesimpulan yang diambil merupakan dasar bagi
pelaksanaan siklus berikutnya dan perlu tidaknya siklus berikutnya dilanjutkan
atas permasalahan yang diduga.

Anda mungkin juga menyukai