Anda di halaman 1dari 6

Nama : Abhirama Firdaus

STB : 4453

Kelas : Teknik Pemasyarakatan C

UTS STANDAR PEMIDANAAN INTERNASIONAL

1. Bagaimana proses pembentukan Deklarasi Universal HAM ? Harap dijelaskan terkait


latar belakang penyusunan, siapa saja yang terlibat, apa saja yang dipertimbangkan
serta ringkasan isi dari DUHAM tersebut.
Deklarasi pembentukan HAM merupakan deklarasi yang dibentuk atas respon dari
berakhirnya perang dunia ke 2. Tujuan dari deklarasi HAM ini adalah ingin
menghilangkan segala bentuk kekejaman atas konflik-konflik dari berbagai negara.
Deklarasi Universal HAM juga melengkapi Piagam PBB yang sebelumnya telah
dibuat drraf awal Deklarasi Universal HAM dirumuskan pada 1947 oleh anggota yang
tergabung dalam Komisi Hak Asasi Manusia. Namun, Komisi Hak Asasi Manusia
membentuk badan formal terpisah guna menangani penyelesaian deklarasi. Badan ini
terdiri dari 18 anggota dari berbagai latar belakang politik, budaya, dan agama.
Ketuanya yakni Eleanor Roosevelt dengan anggota Rene Cassin (Perancis), Charles
Malik (Lebanon), Peng Chung Chang (China), dan John Humphrey (Kanada). Isi dari
Deklarasi HAM Universal 1947, 10 Desember 1948 :
Anggota komisi HAM merumuskan draf awal deklarasi Universal HAM. Deklarasi
Universal HAM diadopsi Majelis Umum PBB sebagai respon pasca perang Dunia ke
2. Susan Waltz : “Reclaimin & Rebuilding the History of the Universal Declaration of
Human Rights”. Menjelaskan beberapa pemahaman populer tentang deklarasi HAM
yang harus di kaji ulang :
- Deklarasi HAM dianggap terilhami Holocaust (Nazi, Jerman). Padahal kengerian
Nazi bukan satu-satunya insiden kejahatan HAM yang melahirkan deklarasi ini.
- Tidak benar bahwa Deklarasi HAM dianggap sebagai buah kerja keras negara-
negara adidaya yang menang dalam perang dunia II.
Hal yang dipertimbangkan dalam Deklarasi Unversal HAM resolusi PBB 217 A (III)
10 Desember 1948 adalah :
 pengakuan atas martabat alamiah dan hak-hak yang sama
 kebebasan berbicara, beragama, rasa takut dan kekurangan sebagai cita2 yang
tertinggi dari rakyat biasa
 hak2 manusia perlu dilindungi dengan peraturan hukum.
 pembangunan hubungan persahabatan di antara negara-negara perlu
ditingkatkan
 Piagam PBB menegaskan kepercayaan hak-hak dasar dari manusia
 Negara2 Anggota berjanji mencapai kemajuan dalam penghargaan dan
penghormatan umumterhadap ham dalam kerja sama dengan PBB
 pemahaman yang sama mengenai hak-hak dan kebebasan-kebebasan

Pasal 1 Semua orang dilahirkan merdeka, punya martabat dan hak2 yang sama.

Pasal 2 Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan2 di dalam Deklarasi ini.

Pasal 3 Setiap orang berhak atas kehidupan, kebebasan dan keselamatan sebagai
individu.

Pasal 4 Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhambakan;

Pasal 5 Tidak seorang pun boleh disiksa atau atau dihukum secara tidak manusiawi
atau dihina.

Pasal 6 Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi
di mana saja ia berada.

Pasal 7 Semua orang sama di depan hukum tanpa diskriminasi.

Pasal 8 Setiap orang berhak atas pemulihan yang efektif sesuai uud atau hukum.

Pasal 9 Tidak seorang pun boleh ditangkap, ditahan sewenang-wenang.

Pasal 10 Setiap orang, berhak atas peradilan yang adil dan terbuka.

Pasal 11 (1) Setiap orang yg dituntut karena disangka melakukan tp dianggap tidak
bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya menurut hukum. (2) Tidak seorang pun
boleh dipersalahkan melakukan tipid karena perbuatan atau kelalaian menurut uu
nasional atau internasional.
Pasal 12 Tidak seorang pun boleh diganggu urusan pribadi, keluarg, rt dengan
sewenang-wenang.

Pasal 13 Setiap orang berhak (1) atas kebebasan bergerak dan berdiam di dalam
batas2 setiap negara. (2) meninggalkan suatu negeri dan berhak kembali ke negerinya.

Pasal 14 (1)Setiap orang berhak mencari dan mendapatkan suaka di negeri lain untuk
melindungi diri dari pengejaran. (2)Hak ini tidak berlaku untuk kasus yang
bertentangan dengan tujuan dan dasar PBB.

Pasal 15 (1) Setiap orang berhak atas sesuatu kewarganegaraan. (2) Tidak seorang
pun dengan semena-mena dapat dicabut kewarganegaraannya atau ditolak hanya
untuk mengganti kewarganegaraannya.

Pasal 16 (1)Laki-laki dan Perempuan dewasa, berhak menikah dan membentuk


keluarga. (2) Perkawinan dapat dilaksanakan berdasarkan pilihan bebas dan
persetujuan penuh kedua mempelai. (3) Keluarga adalah kesatuan yang alamiah dan
fundamental dari masyarakat dan berhak dapat perlindungan dari masyarakat dan
Negara.

Pasal 17 (1) Setiap orang berhak memiliki harta, baik sendiri maupun bersama-sama
(2) Tidak seorang pun boleh dirampas harta miliknya dengan semena-mena.

Pasal 18 Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama;

Pasal 19 Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 20 (1) Setiap orang mempunyai hak atas kebebasan berkumpul dan berserikat
tanpa kekerasan. (2) Tidak seorang pun boleh dipaksa untuk memasuki suatu
perkumpulan.

Pasal 21 Setiap orang berhak (1) turut serta dalam pemerintahan negaranya, secara
langsung atau melalui wakil2 yang dipilih dengan bebas. (2) atas kesempatan yang
sama untuk diangkat dalam jabatan pemerintahan negeranya. (3) Kehendak rakyat
harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah;

Pasal 22 Setiap orang, berhak atas jaminan sosial dan berhak akan terlaksananya hak-
hak ekonomi, sosial dan budaya.
Pasal 23 setiap orang (1) berhak atas pekerjaan yang adil dan menguntungkan serta
perlindungan dari pengangguran. (2) tanpa diskriminasi, berhak atas pengupahan yang
sama untuk pekerjaan yang sama. (3) yang bekerja berhak atas pengupahan yang adil
dan menguntungkan. (4) berhak mendirikan dan memasuki serikat2 pekerja untuk
melindungi kepentingannya.

Pasal 24 Setiap orang berhak atas istirahat dan liburan, termasuk pembatasan2 jam
kerja yang layak dan hari liburan berkala, dengan tetap menerima upah.

Pasal 25 (1) Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan
dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya. (2) Ibu dan anak2 berhak mendapat
perawatan dan bantuan istimewa.

Pasal 26 (1) Setiap orang berhak memperoleh pendidikan dengan cuma2, setidak
tidaknya untuk pendidikan dasar. (2) Pendidikan ditujukan ke arah perkembangan
pribadi yang seluas-luasnya serta untuk mempertebal penghargaan terhadap ham dan
kebebasan2 dasar. (3) Orang tua mempunyai hak utama memilih jenis pendidikan
yang akan diberikan kepada anak2 mereka.

Pasal 27 Setiap orang berhak (1) turut serta dalam kehidupan kebudayaan masyarakat
dengan bebas, menikmati kesenian, mengecap kemajuan dan manfaat ilmu
pengetahuan. (2) memperoleh perlindungan atas keuntungan2 moril maupun material
yang diperoleh sebagai hasil karya ilmiah, kesusasteraan atau kesenian yang
diciptakannya.

Pasal 28 Setiap orang berhak atas suatu tatanan sosial dan internasional.

Pasal 29 (1) Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap masyarakat untuk


mengembangkan kepribadiannya dengan bebas dan penuh. (2) Dalam menjalankan
hak dan kebebasannya, setiap orang harus tunduk pada pembatasan2 yang ditetapkan
oleh uu (3) Hak2 dan kebebasan2 tidak boleh bertentangan dengan tujuan dan prinsip
prinsip PBB.

Pasal 30 Tidak sesuatu pun di dalam Deklarasi ini boleh ditafsirkan memberikan
sesuatu Negara, kelompok ataupun seseorang, hak untuk terlibat di dalam kegiatan
apa pun, atau melakukan perbuatan yang bertujuan merusak hak-hak dan kebebasan-
kebebasan yang mana pun yang termaktub di dalam Deklarasi ini.
2. Revisi apa saja yang dilakukan dalam rangka perubahan SMRTP (1957) ke NMR
(2015). Bagaimana prakteknya saat ini di Indonesia ?
Revisi yang dilakukan adalah :
 Hak akses terhadap perwakilan hukum
 Keluhan dan pemeriksaan independen
 Penggantian terminologi usang
 Investigasi semua kematian dalam tahanan, serta adanya tanda atau dugaan
penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang tidak manusiawi atau
merendahkan martabat tahanan
 Pelayanan medis dan kesehatan
 Tindakan dan hukuman disipliner, termasuk peran staf medis, kurungan isolasi
& pengurangan makanan
 Menghormati martabat dan nilai bawaan para tahanan sebagai manusia
 Perlindungan dan kebutuhan khusus kelompok rentan yang dirampas
kebebasannya
 Pelatihan staf yang relevan untuk menerapkan Aturan Minimum Standar

Standar minimum yang diakui secara universal untuk detention of prisoners


adalah SMR/NMR yang memiliki nilai dan pengaruh signifikan. Sebagai panduan
& komitmen menegakkan perlindungan hak asasi manusia dalam pencegahan
serta pengendalian kejahatan. Penerapannya di Indonesia sendiri digunakan
sebagai Panduan tambahan bagi Pedoman Perilaku untuk Petugas Penegakan
Hukum, Prinsip Etika Medis yang relevan dengan peran petugas kesehatan dalam
perlindungan tahanan terhadap penyiksaan dan perlakuan sejenis lain. Memberi
prinsip dasar penggunaan Paksa dan Senjata Api oleh Petugas Penegak Hukum,
Prinsip tentang Investigasi dan Dokumentasi Penyiksaan yang Efektif dan
Pedoman tentang Akses Bantuan Hukum.

3. Manurut saudara, mashab (filosofi) pemidanaan yang manakah yang diterapkan di


Indonesia saat ini ? mengapa saudara berpendapat demikian? Gunakan contoh nyata
untuk memperkuat argumen tersebut
Dalam paradigma hukum progresif yang digagas sang begawan hukum Prof. Dr.
Satjipto Rahardjo adalah sebuah gagasan yang fenomenal yang ditujukan kepada
aparatur penegak hukum terutama kepada sang Hakim agar supaya jangan
terbelenggu dengan positivisme hukum yang selama ini banyak memberikan
ketidakadilan kepada yustisiaben (pencari keadilan) dalam menegakkan hukum
karena penegakan hukum merupakan rangkaian proses untuk menjabarkan nilai, ide,
cita yang cukup abstrak yang menjadi tujuan hukum. Tujuan hukum atau cita hukum
memulai nilai-nilai moral, seperti keadilan dan kebenaran. Nilai-nilai tersebut harus
mampu diwujudkan dalam realitas nyata. Eksistensi hukum diakui apabila nilai-nilai
moral yang terkandung dalam hukum tersebut mampu diimplementasikan atau tidak.
Menurut Soerjono Soekanto, secara konsepsional inti dari arti penegakan hukum
terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam
kaidah-kaidah yang mantap dan mengejewantah sikap tindak sebagai rangkaian
penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan
kedamaian pergaulan hidup. Indonesia sendiri juga menganut hukum agama Islam,
rechsstaat, anglo saxon, socialist legality dan konsep negara hukum pancasila.

Contohnya adalah lemabaga Pemasyarakatan di Indonesia yang mempunyai dan


melaksanakan berbagai program pembinaan dan perawatan WBP dengan tujuan untuk
melakukan fungsi pembinaan supaya warga binaan tersebut sadar akan kesalahan dan
tidak mengulangi kesalahannya. Seperti pada kasus Narkoba dilakukan program
rehabilitasi sosial. Selain itu adanya hak-hak yaitu seperti Pembebasan Bersyarat
danCuti Bersyarat yang ditetapkan yang bertujuan untuk membiasakan kembali warga
binaan untuk hidup kembali di tengah-tengah masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai