FAKTOR PENGARUH
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan
• Metoda Kasus
• Metoda Fungsional
• Metoda Tim
• Metoda Keperawatan Primer
• MPKP
• Differentiated Practice
• Managemen Kasus
Model Asuhan Keperawatan Profesional
• Professional Practice Model
(Lowa Veterans home, 1967)
perawat profesi mandiri,
pembela uatama dalam
memenuhi kebuthan klien
• Professional Nursing Practice
Model (Beth Israel Hospital,
1973) caring antara
klien/keluarga dengan
perawat
• Unit Level Self Management Model
(John Hopkins Hospital, 1981)
profesional maka hrs diberi
kesempatan untuk mengatur
lingkungan praktik keperawatan
• Nursing Development Unit (Burford
Hospital, England, 1983) bertujuan
untuk menilai, meningkatkan,
menghargai pekerjaan perawat dan
menciptakan lingkungan yg kondusif
dalam askep pada klien
• Professionally Advancd Care Team
Model (Robert Wood Johnson
Hospital, 1987) optimalisasi RN dan
CCM dengan pelayanan keperawatan
yang bermutu tinggi
• Shared Governance (St.Luke’s
Hospital, 1988) perawat klinik
diberdayakan dalam membuat
keputusan dan manager dituntut
memiliki keterampilan dalam
membimbing, mengarahkan dan
memfasilitasi mereka
• Model For The Practice of
professional Nursing (Shadyside
Hospital, 1993) Kepemimpinan
trasformasional dan kemampuan
berpikir kritis
• Clinical Development Units
(Nursing) (The Western Sydney
Area Health Service, 1996)
menekankan pada keperawatan
terapeutik dan perawat klinik
menjadi pemimpin)
Metoda Kasus
• Merupakan metode pemberian
asuhan keperawatan yang pertama
kali digunakan.
• Pada masa PD II paling banyak
digunakan
• Satu perawat memberikan asuhan
keperawatan kepada klien secara
total dalam satu periode dinas.
Jumlah klien yang dirawat oleh satu
perawat begantung pada
kemampuan perawat tsb dan
kompleksnya kebutuhan klien
Metoda kasus
• Metoda ini adalah suatu penugasan yang
diberikan kepada perawat untuk
memberikan asuhan secara total terhadap
seorang atau sekelompok klien.
Keuntungan:
• Asuhan yang diberikan komprehensif,
• berkesinambungan dan holistik.
Kerugian:
• Kurang efisien karena memerlukan perawat
profesional dengan keterampilan tinggi dan
imbalan yang tinggi, sedangkan masih ada
pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh
asisten perawat.
1. METODE KASUS
KEPALA
RUANGAN
Kelemahan:
Pelayanan Keperawatan terpilah-pilah
Sulit membangun hubungan perawat –
pasien, karena tidak adanya saling percaya
Kemungkinan pasien merasa tidak puas
2. METODE FUNGSIONAL
KARU
BEBERAPA PASIEN
3. Metoda Tim
• MODEL PELAYANAN KEPERAWATAN
DIBERIKAN OLEH SEKELOMPOK
PERAWAT TERHADAP SEKELOMPOK
PASIEN, DIMANA KELOMPOK
PERAWAT DIPIMPIN OLEH PERAWAT
PROFESIONAL, BERPENGALAMAN
SERTA MEMILIKI PENGETAHUAN
DALAM BIDANGNYA.
Keuntungan dan kelemahan
Keuntungan:
Memfasilitasi pelayanan Keperawatan
Komprehensif
Memberi Kepuasan kepada anggota tim
Konflik dapat ditekan melalui rapat tim
Kelemahan
Akuntabilitas dalam tim kabur
Perawat tidak trampil berlindung pada
perawat lain yang trampil
Komunikasi dan koordinasi terganggu
karena rapat tim jarang dilakukan pada
situasi sibuk
3. METODA TIM
KARU
KEUNTUNGAN
• OTONOMI, MOTIVASI, TANGGUNG JAWAB &
TANGGUNG GUGAT PERAWAT MENINGKAT.
• MENJAMIN KONTINUITAS ASUHAN
KEPERAWATAN
• MENINGKATNYA HUBUNGAN ANTARA
PERAWAT DAN PASIEN.
• TERCIPTANYA KOLABORASI YANG BAIK.
• PENUGASAN PASIEN OLEH SEORANG
PERAWAT PRIMER.
KELEMAHAN:
RUANGAN TIDAK MEMERLUKAN PERAWAT PELAKSANA,
HARUS PERAWAT PROFESIONAL.
BIAYA YANG DIPERLUKAN BANYAK
4. METODE PRIMER
SUMBER
DOKTER KA RU
DAYA RS
PERAWAT PRIMER
PASIEN
Kelemahan
• Sulit dilaksanakan karena
menyangkut profesi lain
HUBUNGAN PERAWAT - PASIEN
TERAPEUTIK
KONTINU
PROFESIONAL
PARIPURNA