Anda di halaman 1dari 26

METODA ASUHAN KEPERAWATAN

• By Yosep Rohyadi SKp.,MKep


• E-mail : akang_roy@yahoo.com
• Telp. Hp.081321801514
Latar Belakang
• Terdapat banyak faktor yang menyebabkan
rendahnya mutu asuhan keperawatan :
Menurut Donabedian, 1980) :
• Aspek Struktur pemberian askep
SDM keperawatan
Pengaturan tanggung jawab untuk setiap jenis
tenaga keperawatan tidak jelas
• Aspek proses pemberian askep
Metoda pemberian askep yang blm optimal
Kemampuan kolaburasi perawat masih rendah
Masalah klien tdk dapat dianalisis scr
komprehensif, terutama psikososial (bina trust)
Dampak
• Masyarakat mempunyai persepsi yang
kurang baik terhadap keperawatan
• Perawat hanya membantu dokter dan
menjadi profesi yg kurang menarik
• Mahasiswa tdk mendapatkan gambaran
ttg pelayanan keperawatan yg profesional
sehingga profesi keperawatan sulit untuk
maju.
• Riset keperawatan sukar dilakukan krn
tidak terdapatnya otonomi keperawatan
dalam mengaflikasikan ilmunya.
• Tuntutan dari administrator karena tidak
memaham kondisi yang ada.
Komponen Praktik Keperawatan Profesional
• Nilai-nilai profesional (penghargaan atas
otonomi klien, menghargai klien, melakukan
yang terbaik baik untuk klien dan tidak
merugikan klien)
• Pendekatan manajemen (pemenuhan 14
kebutuhan dasar manusia melalui
pendekatan penyelesaian masalah)
• Metode pemberian asuhan keperawatan
(primer)
• Hubungan profesional (koordinasi, delagasi
dan kolaborasi)
• Sistem Konpensasi dan penghargaan (hak )
PELAYANAN KEPERAWATAN
• BAGIAN INTEGRAL PELAYANAN
KESEHATAN BERUPA:
 PELAYANAN KEPERAWATAN
MANUSIAWI
 KOMPREHENSIF DAN HOLISTIK
 STANDAR DAN ETIK PROFESI
 IPTEKUNTUK KESEJAHTERAAN
KLIEN

FAKTOR PENGARUH
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan
• Metoda Kasus
• Metoda Fungsional
• Metoda Tim
• Metoda Keperawatan Primer
• MPKP
• Differentiated Practice
• Managemen Kasus
Model Asuhan Keperawatan Profesional
• Professional Practice Model
(Lowa Veterans home, 1967)
perawat profesi mandiri,
pembela uatama dalam
memenuhi kebuthan klien
• Professional Nursing Practice
Model (Beth Israel Hospital,
1973) caring antara
klien/keluarga dengan
perawat
• Unit Level Self Management Model
(John Hopkins Hospital, 1981)
profesional maka hrs diberi
kesempatan untuk mengatur
lingkungan praktik keperawatan
• Nursing Development Unit (Burford
Hospital, England, 1983) bertujuan
untuk menilai, meningkatkan,
menghargai pekerjaan perawat dan
menciptakan lingkungan yg kondusif
dalam askep pada klien
• Professionally Advancd Care Team
Model (Robert Wood Johnson
Hospital, 1987) optimalisasi RN dan
CCM dengan pelayanan keperawatan
yang bermutu tinggi
• Shared Governance (St.Luke’s
Hospital, 1988) perawat klinik
diberdayakan dalam membuat
keputusan dan manager dituntut
memiliki keterampilan dalam
membimbing, mengarahkan dan
memfasilitasi mereka
• Model For The Practice of
professional Nursing (Shadyside
Hospital, 1993) Kepemimpinan
trasformasional dan kemampuan
berpikir kritis
• Clinical Development Units
(Nursing) (The Western Sydney
Area Health Service, 1996)
menekankan pada keperawatan
terapeutik dan perawat klinik
menjadi pemimpin)
Metoda Kasus
• Merupakan metode pemberian
asuhan keperawatan yang pertama
kali digunakan.
• Pada masa PD II paling banyak
digunakan
• Satu perawat memberikan asuhan
keperawatan kepada klien secara
total dalam satu periode dinas.
Jumlah klien yang dirawat oleh satu
perawat begantung pada
kemampuan perawat tsb dan
kompleksnya kebutuhan klien
Metoda kasus
• Metoda ini adalah suatu penugasan yang
diberikan kepada perawat untuk
memberikan asuhan secara total terhadap
seorang atau sekelompok klien.
Keuntungan:
• Asuhan yang diberikan komprehensif,
• berkesinambungan dan holistik.
Kerugian:
• Kurang efisien karena memerlukan perawat
profesional dengan keterampilan tinggi dan
imbalan yang tinggi, sedangkan masih ada
pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh
asisten perawat.
1. METODE KASUS

KEPALA
RUANGAN

PERAWAT PERAWAT PERAWAT

PASIEN 1 PASIEN 2 PASIEN 3


METODA FUNGSIONAL (FUNCTIONAL
NURSING CARE DELIVERY MODEL).
• MODEL PELAYANAN KEPERAWATAN
DILAKSANAKAN BERDASARKAN
TUGAS YG DITENTUKAN OLEH
KEPALA UNIT KEPERAWATAN ( HEAD
NURSE )

MODEL INI COCOK UNTUK KEADAAN


DARURAT,TETAPI KURANG UNTUK
MENINGKATKAN MUTU ASKEP
(GILLIES,1989;TOMEY,1992 )
Keuntungan dan kelemahan
 Keuntungan:
 Perawat trampil untuk tugas tertentu
 Efisien, memudahkan kepala ruangan
untuk mengawasi staf atau peserta didik
yang praktek untuk keterampilan tertentu

 Kelemahan:
 Pelayanan Keperawatan terpilah-pilah
 Sulit membangun hubungan perawat –
pasien, karena tidak adanya saling percaya
 Kemungkinan pasien merasa tidak puas
2. METODE FUNGSIONAL

KARU

PERAWAT PERAWAT GANTI PERAWAT


OBAT VERBAND KEBERSIHAN

BEBERAPA PASIEN
3. Metoda Tim
• MODEL PELAYANAN KEPERAWATAN
DIBERIKAN OLEH SEKELOMPOK
PERAWAT TERHADAP SEKELOMPOK
PASIEN, DIMANA KELOMPOK
PERAWAT DIPIMPIN OLEH PERAWAT
PROFESIONAL, BERPENGALAMAN
SERTA MEMILIKI PENGETAHUAN
DALAM BIDANGNYA.
Keuntungan dan kelemahan
 Keuntungan:
 Memfasilitasi pelayanan Keperawatan
Komprehensif
 Memberi Kepuasan kepada anggota tim
 Konflik dapat ditekan melalui rapat tim

 Kelemahan
 Akuntabilitas dalam tim kabur
 Perawat tidak trampil berlindung pada
perawat lain yang trampil
 Komunikasi dan koordinasi terganggu
karena rapat tim jarang dilakukan pada
situasi sibuk
3. METODA TIM

KARU

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


KA. TIM KA. TIM KA. TIM

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


(ANGG TIM) (ANGG TIM) (ANGG Tim)

BEBERAPA BEBERAPA BEBERAPA


PASIEN PASIEN PASIEN
4. METODA PRIMER ( 1970 )

• Metoda pemberian asuhan


keperawatan dimana seorang
perawat teregister
bertanggungjawab dan
bertanggunggugat untuk
memberikan asuhan pasien dalam
24 jam sehari.
Keuntungan dan Kelemahan

KEUNTUNGAN
• OTONOMI, MOTIVASI, TANGGUNG JAWAB &
TANGGUNG GUGAT PERAWAT MENINGKAT.
• MENJAMIN KONTINUITAS ASUHAN
KEPERAWATAN
• MENINGKATNYA HUBUNGAN ANTARA
PERAWAT DAN PASIEN.
• TERCIPTANYA KOLABORASI YANG BAIK.
• PENUGASAN PASIEN OLEH SEORANG
PERAWAT PRIMER.

KELEMAHAN:
 RUANGAN TIDAK MEMERLUKAN PERAWAT PELAKSANA,
HARUS PERAWAT PROFESIONAL.
 BIAYA YANG DIPERLUKAN BANYAK
4. METODE PRIMER

SUMBER
DOKTER KA RU
DAYA RS

PERAWAT PRIMER

PASIEN

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


ASISIET PAGI ASOSIET SORE ASOSIET MALAM
5. Manajemen Kasus
Merupakan sistem pemberian asuhan
multidisiplin yang bertujuan
meningkatkan pemanfaatan fungsi
berbagai anggota tim kesehatan serta
sumber-sumber yang ada.
Mirip metode primer tetapi perawat
mengkoordinir askep dg berbagai
disiplin dan fokusnya pada
perencanaan, koordinasi, serta evluasi
Keuntungan dan kelemahan
Keuntungan:
 Berfokus pada klien.
 Menurunnya komplikasi, biaya
 Meningkatnya kerjasama
 Perbaikan kualitas pelayanan

Kelemahan
• Sulit dilaksanakan karena
menyangkut profesi lain
HUBUNGAN PERAWAT - PASIEN

TERAPEUTIK
KONTINU
PROFESIONAL
PARIPURNA

Anda mungkin juga menyukai