Nim P27820521005
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 dan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Ruang lingkup
a. Hak Pasien
Philosopy :
Upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada
umumnyaz hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.
Keilmuan :
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja, dll
K3 Lingkungan kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja melalui pengendalian lingkungan kerja dan penerapan hygiene
sanitasi di tempat kerja. Kesehatan kerja pada organisasi kerja.
Aspek atau unsur kesehatan berkaitan erat dengan pekerjaan dan lingkungan kerja yang
langsung atau tidak langsung.
1.Melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaaan.
Menurut Permenakertrans No. Per. 03/ Men /1982 pelayanan kesehatan kerja
1. Beban kerja
2. Lingkungan kerja
3. Kapasitas kerja
4. Kesehatan kerja
5. Optimalis beban kerja
6. Pengendalian lingkungan kerja meliputi: teknis, administratif dan APD
7. Peningkatan kapasitas kerja
Definisi Accident :
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
Definisi Incident :
Suatu kejadian yang tidak diinginkan bilamana pada saat itu sedikit ada perubahan
maka dapat terjadinya accident.
Definisi Incident menurut pasal 1 Ayat 2 Permenkes No. 11 Th. 2017 Incident keselamatan
pasien yang selanjutnya disebut Incident.
Setiap kejadian yang tidak di sengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah dengan pasien.
Bahan bahan dari perusahaan yang bersangkutan 8 Perlindungan Masyarakat Luas Dari
Bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk - produk keselamatan kerja upaya
perlindungan yang ditunjukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat. Agar setiap sumber produksi perlu di pakai dan digunakan
secara aman dan efisien.
1. Hak pasien
2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayan
4. Kegunaan metode peningkatan kinerja
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Pendidikan bagi staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
8. Sasaran Keselamatan Pasien dan Rumah Sakit :
9. Mengidentifikasi pasien dengan benar
10. Meningkatkan komunikasi yang efektif
11. Meningkatkan keamanan obat obatan yang harus di waspadai
12. Memastikan lokasi pembedahan, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar.
13. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan.
14. Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh.
IKLIM KERJA (KONDISI KERJA)
Iklim kerja adalah suatu kondisi iklim yang terbentuk dari hasil perpaduan antara suhu
kering, suhu basah, kelembaban udara, kecepatan aliran udara dan suhu radiasi (Suma'mur,
1996)
Keseimbangan panas, mekanisme ini terjadi melalui konduksi, konveksi, radiasi, dan
evaporasi
Tenaga kerja akan tetap sehat dan dapat bekerja dengan efisien bila dapat
mempertahankan suhu tubuh disekitar 37°C , bila mana suhu tubuh di bawah 35°C
(Hypothermia)/meningkat sampai 40,6°C (Hyperthermia), maka reaksi kimia dan aktivitas
enzim dalam tubuh akan terganggu serta kematian dapat terjadi bila suhu tubuh turun di
bawah 27°C atau meningkat hingga di atas 42°C.
Heat stress adalah besarnya beban pada manusia (The load on the man), sedangkan heat
strain merupakan efek dari beban tersebut (The Effects of The Load)
Beberapa indeks yang digunakan untuk menentukan besarnya heat strain atau respon
fisiologis terhadap tekanan panas adalah :
1. Heat stroke
2. Heat syncope
3. Heat exhaustion
4. Heat cramps
5. Heat rash
Pengertian Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja
untuk melindungi seluruh/ sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja. adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja. (Ps. 1 Ayat 1 Permenakertans No. PER.08/MEN/VII/2010
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Perubahan Proses
5. Ventilasi
B. Pengendalian Administratif
2. Rotasi, Mutasi
Penggunaan APD
Dasar Hukum
c. Pasal 12 butur b
d. Pasal 14 butir c
1. Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pswt, alat perkakas, peralatan
atau instalasi yg berbahaya yg dpt menimbulk. kecelakaan, kebakaran / peledakan
2. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut / disimpan bahan /
barang yg dpt meledak, mudah terbakar, korosif, beracun, menimbulkan infeksi,
bersuhu tinggi atau bersuhu rendah;
Pasal 5 dan 6
1) Pengusaha atau Pengurus wajib mengumumkan secara tertulis dan memasang rambu-
rambu mengenai kewajiban penggunaan APD di tempat kerja.
2) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau
menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko.3) Pekerja/buruh berhak
menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan apabila APD yang disediakan tidak
memenuhi ketentuan dan persyaratan.
1) Topi Pelindung : Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan
terkena arus listrik
3) Hats/cap : Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan mesin-mesin berputar
1. Sumbat telinga
2. Tutup telinga
2. Keadaan alat
3. Cara pemakaian
4. Cara pemeliharaan
1. Bentuk kontaminan
2. Kadar kontaminan
3. Nab kontaminan
8.pakaian pelindung
9. Safety belt
1. Untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh biasanya digunakan pada pekerjaan
konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler
1. Jaring angkat digunakan dalam tempat sempit yang terbuka seperti sumur
2. Sabuk penunjang digunakan untuk pekerjaan di atas kayu dan dikombinasikan dengan
tiang penyangga
3. Sabuk pengikat digunakan dalam kaitanya dengan adanya resiko jatuh seperti di atas atap
atau konstruksi perancah atau di dalam tambang atau penggalian batu
Contoh kasus
1. Genteng rumah sakit yang sudah bocor lumayan parah tetapi belum ada
perbaikan
2. Rem pada kursi roda rumah sakit yang blong
3. Peralatan operasi yang tidak tertata sesuai dengan SOP yang berlaku
4. Lampu kamar mandi di rumah sakit yang low penerangan, sehingga rawan
menyebabkan kecelakaan kecil di kamar mandi.