Anda di halaman 1dari 10

Nama Amania Fajriati

Nim P27820521005

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

- Hak WNI dan Tempat Kerja

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 dan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

- Ahli dan Ruang Lingkup Keselamatan Kerja

Pasal 1 ayat (6) UU No. 1 Th 1970

Pasal 2 ayat (1) UU No. 1 Th 1970

- Ruang lingkup

Pasal 2 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1970

- Naker dan Tujuan Pembangunan

UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

Pasal 4 : Pembangunan Ketenagakerjaan

Pasal 164 UU No. 36 Th 2009 tentang Kesehatan

- Menurut UU Keselamatan Kerja tersebut syarat K3 ditetapkan antara lain :

1. Mencegah dan membatasi kecelakaan


2. Mencegah, membatasi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan membatasi bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain-lain yang berbahaya
5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan

- Peraturan tentang keselamatan pasien dimuat dalam peraturan menteri kesehatan


Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien

- Standar Keselamatan Pasien

a. Hak Pasien

b. Pendidikan bagi pasien dan keluarga

c. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan

d. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan


keselamatan pasien

e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien


f. Pendidikan bagi staff tentang keselamatan pasien

g. Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

- Sasaran keselamatan pasien

a. mengidentifikasi pasien dengan benar


b. meningkatkan komunikasi yang efektif
c. meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
d. memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar
e. mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
f. mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

- 7 langkah menuju keselamatan pasien

1. membangun kesadaran akan nilai


2. keselamatan pasien
3. memimpin dan mendukung staff
4. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
5. mengembangkan sistem pelaporan dan melibatkan komunikasi dengan pasien
6. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. mencegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERAWAT

Philosopy : 

      Upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada
umumnyaz hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.

Pengertian Keselematan Dan Kesehatan Kerja

Keilmuan :

Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja, dll

Pengertian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan 

Pasal 1, Ayat 6 Permenaker RI No. 5 Th. 2015 K3 Lingkungan Kerja :

K3 Lingkungan kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja melalui pengendalian lingkungan kerja dan penerapan hygiene
sanitasi di tempat kerja. Kesehatan kerja pada organisasi kerja.

Organisasi kerja atau perusahaan menurut UU RI No. 13 2013 tentang ketenagakerjaan


Definisi Keselamatan Kerja menurut ILO- WHO

Aspek atau unsur kesehatan berkaitan erat dengan pekerjaan dan lingkungan kerja yang
langsung atau tidak langsung. 

Obyek kesehatan kerja

Sasaran atau objek sifat medis 

Meliputi fungsi kesehatan kerja : 

1.Melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaaan.

Menurut pasal 164 UU Kes. 36 Th. 2009 

Memberikan kebebasan profesional kepada dokter menjalankan pelayanan


kesehatan kerja

Memberi kebebasan kepada dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan


pelayanan kesehatan dengan memasuki tempat tempat kerja untuk melakukan
pemeriksaan. Dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.

Menurut Permenakertrans No. Per. 03/ Men /1982 pelayanan kesehatan kerja

Faktor yang mempengaruhi kesehatan dan produktivitas tenaga kerja :

1. Beban kerja 
2. Lingkungan kerja
3. Kapasitas kerja 
4. Kesehatan kerja 
5. Optimalis beban kerja 
6. Pengendalian lingkungan kerja meliputi: teknis, administratif dan APD
7. Peningkatan kapasitas kerja 

Keselamatan dan kesehatan kerja bidang keperawatan

Mengendalikan kerugian dan kecelakaan meliputi: kesalahan obat, tergores pecahan


kaca, noskomial. 

Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan resiko yang tidak bisa


diterima meliputi : pasien px + perawat

Definisi Accident : 

        Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.

Definisi Incident : 

         Suatu kejadian yang tidak diinginkan bilamana pada saat itu sedikit ada perubahan
maka dapat terjadinya accident. 
Definisi Incident menurut pasal 1 Ayat 2 Permenkes No. 11 Th. 2017 Incident keselamatan
pasien yang selanjutnya disebut Incident.

Setiap kejadian yang tidak di sengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah dengan pasien. 

Tujuan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dibidang keperawatan, tujuan


utamanya menciptakan tenaga kerja perawat yang sehat dan produktif.

Untuk mencapai tujjuan tersebut  dilakukan melalui beberapa : 

Upaya kegiatan, yaitu :

1. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit 

2. Pencegahan Kecelakaan Kerja

3. Pemeliharaan Dan Peningkatan Kesehatan

4. Peningkatan Gizi Tenaga Kerja 5. Pemberantasan Kelelahan Kerja

6. Penglipatgandaan Dan Kenikmatan Kerja

7. Perlindungan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar

terhindar dari bahaya bahaya pengotoran oleh :

Bahan bahan dari perusahaan yang bersangkutan 8 Perlindungan Masyarakat Luas Dari
Bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk - produk keselamatan kerja upaya
perlindungan yang ditunjukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat. Agar setiap sumber produksi perlu di pakai dan digunakan
secara aman dan efisien.

Standar Keselamatan Pasien : 

1. Hak pasien
2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayan
4. Kegunaan metode peningkatan kinerja
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 
6. Pendidikan bagi staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
8. Sasaran Keselamatan Pasien dan Rumah Sakit :
9. Mengidentifikasi pasien dengan benar
10. Meningkatkan komunikasi yang efektif
11. Meningkatkan keamanan obat obatan yang harus di waspadai
12. Memastikan lokasi pembedahan, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar. 
13. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan.
14. Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh.
IKLIM KERJA (KONDISI KERJA)

Iklim kerja adalah suatu kondisi iklim yang terbentuk dari hasil perpaduan antara suhu
kering, suhu basah, kelembaban udara, kecepatan aliran udara dan suhu radiasi (Suma'mur,
1996)

Keseimbangan panas, mekanisme ini terjadi melalui konduksi, konveksi, radiasi, dan
evaporasi

Cara-cara tubuh mempertahankan suhunya agar selalu normal dengan jalan :

1. peningkatan aliran darah ke kulit


2. peningkatan sekresi
3. peningkatan produksi panas oleh tubuh dengan cara menggigil

Batas toleransi tubuh terhadap panas

Tenaga kerja akan tetap sehat dan dapat bekerja dengan efisien bila dapat
mempertahankan suhu tubuh disekitar 37°C , bila mana suhu tubuh di bawah 35°C
(Hypothermia)/meningkat sampai 40,6°C (Hyperthermia), maka reaksi kimia dan aktivitas
enzim dalam tubuh akan terganggu serta kematian dapat terjadi bila suhu tubuh turun di
bawah 27°C atau meningkat hingga di atas 42°C.

Efek tekanan panas pada faal tubuh

Heat stress adalah besarnya beban pada manusia (The load on the man), sedangkan heat
strain merupakan efek dari beban tersebut (The Effects of The Load)

Beberapa indeks yang digunakan untuk menentukan besarnya heat strain atau respon
fisiologis terhadap tekanan panas adalah :

1. Banyaknya keringat yang no


2. Banyaknya keringat yang menguap
3. Denyut jantung
4. Suhu tubuh

Gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh iklim kerja panas adalah :

1. Perasaan gerah dan tidak nyaman


2. Berkeringat
3. Timbul bintik-bintik merah dan gatal yang bila tidak bersih dan digaruk bisa
menimbulkan infeksi
4. Kejang panas dengan gejala gelisah, kejang otot, perut, dan tungkai
5. Kelelahan panas dengan gejala : 
kulit pucat, dingin dan berkeringat banyak, sakit kepala dan pusing, jantung
berdebar-debar, sesak nafas, mual dan muntah, otot-otot terasa nyeri

- Penyakit yang disebabkan oleh suhu panas

1. Heat stroke
2. Heat syncope
3. Heat exhaustion
4. Heat cramps
5. Heat rash

ALAT PELINDUNG DIRI

Pengertian Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja
untuk melindungi seluruh/ sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja. adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja. (Ps. 1 Ayat 1 Permenakertans No. PER.08/MEN/VII/2010

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3 

A.  Pengendalian Teknis ( Engineering Control)

1. Eliminasi

2. Substitusi

3. Isolasi

4. Perubahan Proses

5. Ventilasi

B. Pengendalian Administratif

1. Pengurangan waktu kerja

2. Rotasi, Mutasi

C. Alat Pelindung Diri

Penggunaan APD

1.  Identifikasi & evaluasi potensi bahaya


2. Pemilihan yang tepat & kesesuaian
3. Diklat
4. Pemeliharaan
5. Kesadaran Manajemen & pekerja

Dasar Hukum 

1. Undang-undang No.1 tahun 1970. Ttg Keselamatan Kerja Pasal :

 a. Pasal 3 ayat (1) 

b. Pasal 9 ayat (1)

c. Pasal 12 butur b 
 d. Pasal 14 butir c 

2. Permenakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 Tentang APD Pasal 2 Ayat : (1),(2),(3)

< Kewajiban Penggunaan APD

Pasal  4 bahwa APD wajib digunakan di tempat kerja di mana 

1.  Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pswt, alat perkakas, peralatan
atau instalasi yg berbahaya yg dpt menimbulk. kecelakaan, kebakaran / peledakan
2.  Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut / disimpan bahan /
barang yg dpt meledak, mudah terbakar, korosif, beracun, menimbulkan infeksi,
bersuhu tinggi atau bersuhu rendah;

< Kewajiban Penggunaan APD

1.  Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran


2. Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan,
pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan
kesehatan
3. Dilakukan usaha pertambangan batu-batuan, gas, minyak, panas bumi, atau mineral
lainnya,

Pasal 5 dan 6

1) Pengusaha atau Pengurus wajib mengumumkan secara tertulis dan memasang rambu-
rambu mengenai kewajiban penggunaan APD di tempat kerja.

2) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau
menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko.3) Pekerja/buruh berhak
menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan apabila APD yang disediakan tidak
memenuhi ketentuan dan persyaratan.

Jenis-jenis APD dan Penggunaannya

1) Alat Pelindung Diri Kepala

1) Topi Pelindung : Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan
terkena arus listrik

2) Tutup Kepala : Melindungi kepala dari kebakaran, korosi, panas/dingin

3) Hats/cap : Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan mesin-mesin berputar

2. Alat Pelindung muka dan mata

3. Alat Pelindung mata 

Menurut bentuknya dapat digolongkan menjadi

- Kaca mata (spectacles) dengan atau tanpa pelindung samping.

- Googgles ( cup type/box type)


- Tameng muka ( face shield/face screen) 

4. Alat pelindung telinga

Dibedakan menjadi dua macam 

1. Sumbat telinga

2. Tutup telinga

Tingkat perlindungan yang diberikan tergantung pada

1. Alat pelindung telinga yang dipakai

2. Keadaan alat 

3. Cara pemakaian

4. Cara pemeliharaan

5. Lamanya alat pelindung tersebut dipakai pada waktu kerja

5. Alat pelindung pernapasan

Dalam pemilihan perlu mengetahui

1. Bentuk kontaminan

2. Kadar kontaminan

3. Nab kontaminan

4. Apakah kontaminan membahayakan dalam pernapasan singkat

5. Apakah deficiency oksigen

Menurut fungsinya dibedakan menjadi

1. Air purifying respirator

2. Air supplying respirator

6. Alat pelindung tangan 

Jenis APD tangan

Konstruksi,tambang bersisik, pekerja mebel,mesin-gear, pekerja mesin ,pekerja dingin

7. Alat pelindung kaki

Menurut jenis pekerjaan safety shoes dapat dibedakan menjadi


1. Sepatu pengaman yang digunakan pada pengecoran baja

2. Sepatu yang digunakan di tempat-tempat yang mengandung bahaya peledakan tidak


boleh memakai paku-paku yang dapat menimbulkan percikan bunga api

3. Sepatu karet anti elektrostatik

4. Sepatu pengaman untuk pekerja bangunan

8.pakaian pelindung

Pakaian pelindung dapat berbentuk

- Apron : menutupi tubuh mulai dari Dada sampai lutut

- Overalls : menutupi seluruh bagian tubuh

Terbuat dari kain drill, kulit, plastik, karet,asbes,

9. Safety belt

1. Untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh biasanya digunakan pada pekerjaan
konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler

2. Harus dapat menahan beban sebesar 80 kg

10. Sabuk pengaman 

Ada tiga jenis sabuk pengaman

1. Jaring angkat digunakan dalam tempat sempit yang terbuka seperti sumur

2. Sabuk penunjang digunakan untuk pekerjaan di atas kayu dan dikombinasikan dengan
tiang penyangga

3. Sabuk pengikat digunakan dalam kaitanya dengan adanya resiko jatuh seperti di atas atap
atau konstruksi perancah atau di dalam tambang atau penggalian batu

Contoh kasus

CONTOH TINDAKAN TAK AMAN

1. Seorang perawat yang tidak menggunakan penutup kepala pada saat


melakukan tindakan di ruang operasi.
2. Membuang jarum suntik bekas sembarangan, sehingga dapat menimbulkan
sesorang tidak sengaja tertancam jarum tersebut karena jarum terbuang
sembarangan di jalan maupun tempat yang tidak seharusnya menjadi
pembuangan jarum suntik bekas.
3. Perawat yang lalai dalam pemberian injeksi kepada pasien yang seharusnya
mendapatkan injeksi 5 cc tetapi diberikan injeksi 10 cc.
4. Perawat salah dalam pemasangan sonde, dikarenakan tidak disesuaikan
dengan SOP yang berlaku.

CONTOH KEADAAN TAK AMAN

1. Genteng rumah sakit yang sudah bocor lumayan parah tetapi belum ada
perbaikan
2. Rem pada kursi roda rumah sakit yang blong
3. Peralatan operasi yang tidak tertata sesuai dengan SOP yang berlaku
4. Lampu kamar mandi di rumah sakit yang low penerangan, sehingga rawan
menyebabkan kecelakaan kecil di kamar mandi.

Anda mungkin juga menyukai