IV. Evaluasi
A. Apa yang dimaksud dengan kambuh?
B. Gejala apa yang dialami pasien jika kambuh?
C. Bagaimana cara mencegah kekambuhan?
D. Apa saja peran keluarga dalam pencegahan kekambuhan?
V. Jawaban
A. Kambuh merupakan keadaan klien dimana muncul gejala yang sama seperti
sebelumnya dan mengkibatkan klien harus dirawat kembali ( Andri, 2008).
B. Menurut Yosep (2007) beberapa gejala kambuh yang perlu diidentifikasi oleh
klien dan keluarganya yaitu :
1) Menjadi ragu-ragu dan serba takut (nervous)
2) Tidak nafsu makan
3) Sukar konsentrasi
4) Sulit tidur
5) Tidak ada minat
6) Menarik diri
C. Pencegahan Kekambuhan
1) Aktivitas teratur/terjadual
2) Perhatikan kegiatan sehari-hari pasien
3) Jadwalkan kegiatan sehari-hari pasien (menyapu, mengepel, mencuci
pakaian sendiri, dll)
4) Beri pujian jika pasien berhasil :
a) Minum obat teratur dan sesuai aturan
b) Perhatikan dosis, cara, dan waktu minum obat
c) meminum obat secara mandiri
5) Lakukan kontrol secara teratur ke RS sebelum obat habis
6) Dukungan keluarga
7) Dukung pasien dalam segala aktivitas yang positif
8) Tetap memberi semangat kepada pasien
9) Dukung pasien untuk kontrol teratur
D. Menurut, Intansari Nurjanah (2004) peran keluarga dalam pencegahan
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa yaitu :
1) Beri perhatian dan kasih saying
2) Awasi dalam minum obat
3) Bantu interaksi dengan lingkungan
4) Beri kegiatan positif di rumah
5) Jangan biarkan pasien menyendiri
6) Libatkan dalam kegiatan
7) Beri pujian
8) Jauhkan dari keadaan yang memicu trauma
9) Rajin kontrol
LAMPIRAN
PENCEGAHAN KEKAMBUHAN
A. Pengertian Kekambuhan
Kambuh merupakan keadaan klien dimana muncul gejala yang sama
seperti sebelumnya dan mengkibatkan klien harus dirawat kembali ( Andri,
2008). Kekambuhan gangguan psikotik adalah munculnya kembali gejala-
gejala psikotik yang nyata. Angka kekambuhan secara positif hubungan
dengan beberapa kali masuk rumah sakit, lamanya dan perjalanan penyakit.
Penderita - penderita yang kambuh biasanya sebelum keluar dari RS
mempunya karakteristik hiperaktif, tidak mau minum obat dan memiliki
sedikti keterampilan sosial, ( Porkony dkk dalam Akbar, 2008). Pencegahan
kekambuhan adalah mencegah terjadinya peristiwa timbulnya kembali
gejala-gejala yang sebelumnya sudah memperoleh kemajuan (Yusuf, 2015).
B. Gejala Kekambuhan
Menurut Yosep (2007) beberapa gejala kambuh yang perlu diidentifikasi
oleh klien dan keluarganya yaitu :
1. Menjadi ragu-ragu dan serba takut (nervous)
2. Tidak nafsu makan
3. Sukar konsentrasi
4. Sulit tidur
5. Depresi
6. Tidak ada minat
7. Menarik diri
D. Pencegahan Kekambuhan
1. Aktivitas teratur/terjadual
2. Perhatikan kegiatan sehari-hari pasien
3. Jadualkan kegiatan sehari-hari pasien (menyapu, mengepel, mencuci
pakaian sendiri, dll)
4. Beri pujian jika pasien berhasil :
a. Minum obat teratur dan sesuai aturan
b. Perhatikan dosis, cara, dan waktu minum obat
c. meminum obat secara mandiri
5. Lakukan kontrol secara teratur ke RS sebelum obat habis
6. Dukungan keluarga
7. Dukung pasien dalam segala aktivitas yang positif
8. Tetap memberi semangat kepada pasien
9. Dukung pasien untuk kontrol teratur
F. Faktor Penyebab
Sullinger (dalam Keliat, 2011) mengidentifikasi empat faktor penyebab
klien kambuh dan perlu dirawat di rumah sakit jiwa, yaitu :
1. Klien
Secara umum, klien yang minum obat secara tidak teratur
mempunyai kecenderungan untuk kambuh. Hasil penelitian menunjukkan
25% sampai 50% klien yang pulang dari rumah sakit jiwa tidak memakan
obat secara teratur (Appleton, dalam Keliat 2011). Klien kronis,
khususnya skizofrenia sukar mengikuti aturan minum obat karena adanya
gangguan realitas dan ketidakmampuan mengambil keputusan.
2. Dokter (pemberi resep)
Minum obat yang teratur dapat mengurangi kekambuhan, namun
pemakaian obat neuroleptik yang lama dapat menimbulkan efek samping
yang dapat menggangu hubungan sosial seperti gerakan yang tidak
terkontrol. Pemberian resep diharapkan tetap waspada mengidentifikasi
dosis terapeutik yang dapat mencegah kekambuhan dan efek samping.
3. Penanggung Jawab Klien (case manager)
Setelah klien pulang ke rumah maka penanggung jawab kasus
mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk bertemu dengan klien,
sehingga dapat mengidentifikasi gejala dini dan segera mengambil
tindakan.
4. Keluarga
Ekspresi emosi yang tinggi dari keluarga diperkirakan
menyebabkan kekambuhan yang tinggi pada klien. Hal lain adalah klien
mudah dipengaruhi oleh stress yang menyenangkan maupun yang
menyedihkan.. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa salah satu faktor
penyebab kambuh gangguan jiwa adalah perilaku keluarga yang tidak
tahu cara menangani klien Skizofrenia di rumah (Sullinger, dalam Keliat,
2011).