KEPERAWATAN JIWA
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) PADA PASIEN
DENGAN MASALAH GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
Di susun oleh :
Sinta Puspita Sari ( 33412101001 )
Arifatul Qomariyah (33412101005 )
Nurrohmah Andini ( 33412101009 )
Sayyidati Uswatun Hasanah (33412101012 )
Didi Riyadi (33412101014 )
Silda Dwi Mirna (33412101031 )
Rizka Laili Cahyani ( 33412101027 )
Erik Andriansyah ( 33412101016 )
JURUSAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI MADURA
TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang TAK halusinasi.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh
karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari
isi, maka kami memohon maaf dan kritik
serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Penulis
ii
Kata Pengantar………………………………………………………………….ii
A. TOPIK……………………………………………………………………1
B. TUJUAN………………………………………………………………....1
C. LANDASAN TEORI……………………………………………………1
D. KRITERIA KLIEN………………………………………………….....5
E. PENGORGANISASIAN……………………………………………….5
F. URUTAN LANGKAH-LANGKAH…………………………………..8
G. PROSES PELAKSANAAN……………………………………………25
H. DOKUMENTASI………………………………………………………27
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………28
iii
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA PASIEN DENGAN
MASALAH GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
A. TOPIK
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan TAK sesi II diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang selama
ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. Tujuan khusus
C. LANDASAN TEORI
a. Pengertian
2) Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensor Terapi ini digunakan sebagai stimulus
sensori klien. Kemudian diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang
disediakan berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi wajah, gerakan
1
tubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi
dan menari.
2. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasiadalahpersepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang
sebenarnya tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap pancaindra
(yaitupenglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, atau perabaan).
b. Klasifikasi Halusinasi
Pada Klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis Halusinasi dengan
Karakteristik Tertentu, Diantaranya:
1) Halusinasi pendengaran
2) Halusinasi penglihatan
3) Halusinasi penciuman
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang jijik
seperi: darah, urine atau feses. kadang- kadang terhirup bau harum. Biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang, dan dimension
2
4) Halusinasi Peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus
yang terlihat. contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati
atau orang lain.
5) Halusinasi pengecapan
9) Sulit membuat putusan.
10) Ketakutan.
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang berada dalam
rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraia, 2001). Ini merupakan respon
persepsi paling maladaptif. Jika klienyang sehat persepsinya akurat, mampu
mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang
diterima melalui panca indera (penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan
dan perabaan). Klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca
indera walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada.
Di antara kedua respon tersebut adalah respon individu yang karena sesuatu hal
mengalami kelainan persepsi yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterima
3
yang disebut sebagai ilusi Klien mempunyai ilusi jika interpretasi yang dilakukan
terhadap stimulus panca indera tidak akurat sesuai yang diterima. Menurut Stuart
dan Laraia (2001) rentang respon tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Respon adaptif respon maladaptif
e. Tahapan Halusinasi
4
D. KRITERIA KLIEN
1. Karakteristik klien
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi aktifitas
kelompok
2. Proses seleksi
d. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah ditentukan bersama
perawa ruangan.
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal :
Durasi: 45 menit
5
2. Tim terapis
a. Leader :
Bertugas
1) Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannya
2) Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
3) Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan cara
memberi motivasi kepda anggota untuk terlihat dalam kegiatan
b. Co-Leader:
Bertugas
c. Obeserver:
Bertugas:
d. Fasilitator:
Bertugas:
6
e. Dokumentasi
Bertugas:
1) Mengatur musik
Bertugas:
7
F. URUTAN LANGKAH-LANGKAH
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
a. Spidol
b. Kertas manila
c. Buku catatan
d. Bola
e. Musik
4. Metode
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien denganindikasi,yaitu klien dengan perubahan persepsi sensori:
halu sinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
1) Salam terapeutik
c) Menayanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri papan
nama)
2) Evaluasi/validasi
3) Kontrak
c. Tahap kerja
1) Evaluasi
9
2) Tindak lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jikahalusinasi
muncul
3) Kontrak yang sama
a) Menyepakati TAK yang akan datang cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan yang diharapkan dalah mengenal isi, waktu terjadi,
frekuensi, situasi dan kondisi serta perasaan klien pada saat terjadi halusinasi. Formulir
yang disi adalah sebagai berikut:
Sesi 1 : TAK
Kemampuan personal/halusinasi
Aspek Nama Klien
Menyebutkan isi
halusinasi
Meneybutkan
waktu terjadinya
halusinasi
Meneybutkan
situasi dan
kondisi
terjadinya
halusinasi
Menyebutkan
perasaannya pada
saat halusinasi
Menyebutkan
frekuensi
terjadinya
halisinasi
Jumlah
10
Petunjuk :
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilain kemampuan mengenal halusinasi, isi, frekuensi,
waktu, situasi dan kondisi, serta perasaan saat halusinasi muncul.
c) Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda x jika klien tidak mampu
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan
menyampaikan kepada perawat
1. Tujuan
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. Setting
3. Alat
a. Spidol
b. Kertas manila
c. Buku catatan
d. Bola
e. Musik
4. Metode
5. Langkah kegiatan
11
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi/validasi
3) Kontrak
c. Tahap kerja
12
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi muncul
b) Memasukkan kegiatan menghardik kedalam jadwal kegiatan klien
3) Kontrak yang akan datang
Leader mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi II kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi
halusinasi dengan cara menghardik. formulir yang diisi adalah sebagai berikut:
Sesi 2: TAK
Kemampuan menghardik
Menyebutkan
cara yang selama
ini di gunakan
untuk mengatasi
halusinasi
Menyebutkan
efektifitas cara
Meneybutkan
cara mengatasi
halusinasi
dengan cara
menghardik
Memperagakan
menghardik
13
halusinasi
Jumlah
Petunjuk :
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan, cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara
menghardik halusinasi
c) Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda x jika klien tidak mampu
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien, contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien
mampu memperagkan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien menggunakannya jika
halusinasi muncul.
Sesi 3 : Mencegah halusinasi dengan bercakap- cakap
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
a. Spidol
b. Kertas manila
c. Buku cacatan
d. Bola
e. Musik
4. Metode
14
b. Bermain peran dan latihan
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi validasi
3) Kontrak
2) Leader meminta tiap-tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap-cakap
3) Leader meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan
15
4) Pemimpin memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul "suster,
ayo ngobrol dengan saya! Saya mendengar suara yang tak tampak wujudnya lagi."
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
2) Tindak lanjut
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi III kemampuan yang diharapkan adalah mencegah
halusinasi dengan cara bercakap-cakap. Formulir yang diisi adalah sebagai berikut:
16
Sesi 3: TAK
Meneybutkan
orang yang di
ajak bicara
Memperagakan
percakapan
Menyusunjadwal
percakapan
Meneybutkan
tiga cara
mengontrol dan
mencegah
halusinasi
Jumlah
Petunjuk
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak
bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian, dan
menyebutkan 3 cara mencegah cara halusinasi
c) Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada cacatan proses
keperawatan tiap klien, contoh klien mengikuti TAK stimulus persepsi: halusinasi sesi
III. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien
untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi
17
Sesi 4 : Mengontrol Halusinasi dengan melakukan kegiatan terjadwal
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
a. Spidol
b. Kertas Manila
c. Buku Catatan
d. Bola
e. Musik
4. Metode
1) Salam terapeutik
18
a) Salam terapeutik kepada klien
2) Evaluasi/Validasi
3) Kontrak
c. Tahap Kerja
4) Leader membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan dari
bangun pagi sampai tidur malam.
6) Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama pada klien yang sudah selesai
membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
d. Tahap Temminasi
1) Evaluasi
6. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saaat proses TAK berlangsung, khususya pada tahap kenja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK: Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi IV kemapuan yang di harapkan adalah klien
melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir yang di isi
adalah sebagai berikut.
Sesi 4: TAK
Menyebutkan
kegiatan yang
biasa dilakukan
Memperagakan
kegiatan yang
biasa dilakukan
Menyusun
jadwal kegiatah
harian
Meneybutkan 2
cara mengontrol
halusinasi
Jumlah
20
Petunjuk:
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang
biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian
dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi
c) Beri tanda V jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang di mililki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi
IV. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien
untuk melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
a. Spidol
b. Kertas HVS
c. Buku catatan
d. Bola
e. Musik
21
4. Metode
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi validasi
3) Kontrak
c. Tahap kerja
22
3) Leader meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar dikertas HVS.
11) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum obat atau
tidak minum obat.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
2) Tindak lanjut
6. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung, khususya pada tahap kerja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi V kemapuan yang di harapkan adalah klien patuh
minum obat untuk mencegah halusinasi untuk mencegah timbulnya halusinasi.
23
Sesi 5: TAK
Menyebutkan 5
benar minum
obat
Menyebutkan
keuntungan
minum obat
Meneybutkan
akibat tidak
patuh minum
obat
Jumlah
Petunjuk :
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar cara
minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat.
c) Beri tanda (√) jika klien mampu dan beriakn tanda (X) jika klien tidak mampu.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi V.
klien mampu menyebutkan lima benar minum obat, manfaat dan akibat bila tidak patuh
minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar
24
G. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. salam dan perkenalan
"Selamat pagi bapak-bapak bagaimana keadaannya hari ini? Senang bisa bertemu lagi
disini" Baiklah bapak- bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini,Saya akan
memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang berperan dalam TAK memperkenalkan
diri dimulai dari nama lengkap dan nama panggilan serta tempat tinggal)".
b. Evaluasi atau Validasi
"Bagaimana perasaan bapak hari ini".
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
"Nah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya akan menyampaikan
tujuannya yaitu:
1) Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
"Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.
"Aturan ini dibuat agar kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan lancar Peraturannya
antara lain:
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin kepada terapis
dengan mengangkat tangan
2) Tidak diperbolehkan makan minum dan meroko selama permainan
3) Selama kegiatan 45 menit
4) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
"Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan ini?" "Selanjutnya Saya akan menjelaskan
cara permainannya Caranya bapak-bapak menggunakan balon dan iringan musik dengan
memberikan balon ini kepada teman yang berada disamping kanan secara bergiliran dan
cepat apabila musik berhenti disalah satu dari bapak-bapak disini, dia akan dipersilahkan
untuk berdiri (bersama fasilitator)lalu mempraktekkan kegiatan yang kita ajarkan nanti.
Semua bapak-bapak yang ada disini mendapat giliran untuk mempraktekan kegiatan yang
akan kita lakukan bersama."
25
2. Kerja
"Nah langsung saja kegiatan yang dilakukan adalah bapak dapat menceritakan cara yang biasa
bapak lakukan saat halusinasi datang " langsung saja saya contohkan misalnya, saya
mendengarkan suara bisikan tanpa ada wujudnya, saya percaya bahwa saya mendengar suara
tersebut tetapi saya sendiri tidak melihat wujudnya, saya mendengarkan suara tersebut
sewakui- waktu yang paling sering saya mendengarkan suara tersebut ketika malam hari dan
pada saat saya sendiri, ketika mendengarkan suara tersebut rasanya saya ingin marah, dan
ingin memukulnya kemudian saya menutup telinga saya sambil mengatakan "pergi... jangan
ganggu saya, kamu suara palsu" "nah, seperti itu ya bapak-bapak"
(setelah terapis menjelaskan cara permainan maka permainan dimulai dengan iringan musik
oleh operator)
NB:
a. Bagi klien yang mendapatkan balon saat musik berhenti diharapkan klien untuk berdiri
b. Bagi klien yang mendapatkan balon perawat mengarahkan klien untuk menyebutkan cara
yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.
3. Terminasi
a. Evaluasi
bagaimana perasaan bapak-bapak setelah melakukan permainan ini?"
b. Kontrak yang akan dating
terimakasih bapak-bapak telah meluangkan waktunya untuk hari ini, untuk pertemuan
yang akan datang akan dibahas cara untuk mengontrol halusinasi dengan melakukan
bercakap-cakap dengan orang lain".
26
Setting tempat
Keterangan:
Leader : Observer :
Co-leader : Klien :
Fasilitator :
H. DOKUMENTASI
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu
memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien menggunakannnya jika
halusinasi muncul.
27
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang: RSJD Dr. Amino Gonohutomo,
2003.
lyus, Yosep. 2009, Keperawatan Jiwa, Bandung: Refika Aditama.
Keliat Budi Ana, Prases Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta: EGC,
1999. Keliat, Budi Anna dan Akemat.2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok
Jakarta:EGC
Purwaningsih dan Karlina.2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi
Modalitas dan Standard Opening Procedure (SOP) Jakarta: Nuha Medika press
28