Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH LAPORAN PRAKTIKUM

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

(HALUSINASI)

Oleh:
Kelompok 2
Ageng Luhur Caesar 1610913410019
Apriani 1610913420002
Dewiana Hernita 1610913420005
Dyci Marantika 1610913420006
Endang Ernawati 1610913420007
Fitria Puspasari 1610913420008
Nurul Aida Fitriani 1610913420014
Purwanti Ningsih 1610913420015
Rizka Khoirunisa
Khairus Sadiq 1610913410011

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Lambung Mangkurat

November

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Mata Kuliah : Keperawatan Kesehatan Jiwa

Dosen Pengampu : Dhian Ririn Lestari, S.Kep., Ns., M.Kep.

Kelompok :2

Nama Anggota :

Ageng Luhur Caesar 1610913410019


Apriani 1610913420002
Dewiana Hernita 1610913420005
Dyci Marantika 1610913420006
Endang Ernawati 1610913420007
Fitria Puspasari 1610913420008
Nurul Aida Fitriani 1610913420014
Purwanti Ningsih 1610913420015
Rizka Khoirunisa
Khairus Sadiq 1610913410011

Banjarbaru, November 2017


Dosen Pengajar

Dhian Ririn Lestari, S.Kep., Ns., M.Kep.

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
A. TOPIK
1. Definisi TAK dan Halusinasi .......................................................................... 1
2. Tahap-Tahap Halusinasi, Karakteristik dan Perilaku yang Ditampilkan
oleh Klien yang Mengalami Halusinasi .......................................................... 1
3. Jenis Halusinasi ............................................................................................... 3
4. Rentang Respon .............................................................................................. 4
B. TUJUAN ............................................................................................................... 6
1. Tujuan Umum ................................................................................................. 6
2. Tujuan Khusus ................................................................................................ 6
C. LANDASAN TEORI ............................................................................................ 6
D. KLIEN ................................................................................................................... 7
E. PENGORGANISASIAN ...................................................................................... 8
F. METODE DAN MEDIA ...................................................................................... 9
1. Metode ............................................................................................................ 9
2. Media .............................................................................................................. 9
G. PROSES PELAKSANAAN ................................................................................. 9
H. EVALUASI DAN DOKUMENTASI................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
A. TOPIK
1. Definisi TAK dan Halusinasi
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi
psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama yang
bertujuan untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal
antara anggota yang memiliki karakteristik yang sama. Klien yang
mendapatkan TAK adalah klien dengan riwayat perilaku kekerasan sesuai
dengan jenis yang dialami dan klien yang kooperatif.
Halusinasi adalah ketidakmampuan klien menilai dan merespon
pada realita. Klien tidak dapat membedakan rangsang internal dan
eksternal. Halusinasi terjadi apabila yang bersangkutan mempunyai kesan
tertentu tentang sesuatu, padahal dalam kenyataan tidak terdapat
rangsangan apapun atau tidak terjadi sesuata apapun atau bentuk
kesalahan pengatan tampa objektivitas pengindraan tidak disertai
stimulus fisik yang adekuat (Suryono, 2004).

2. Tahap-Tahap Halusinasi, Karakteristik dan Perilaku yang Ditampilkan


oleh Klien yang Mengalami Halusinasi
a. Tahap I (non psikotik)
Pada tahap ini, halusinasi mampu memberikan rasa nyaman pada
klien, tingkat orientasi sedang. Secara umum pada tahap ini halusinasi
merupakan hal yang menyenangkan bagi klien.
1) Karakteristik (non verbal)
Mengalami ansietas, kesepian, rasa bersalah dan ketakutan,
mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan
ansietas, pikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam kontrol
kesadaran.
2) Perilaku klien
Tersenyum atau tertawa sendiri, menggerakan bibir tanpa suara,
pergerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam dan
berkonsentrasi.
b. Tahap II (non psikotik)

1
Pada tahap ini klien bersikap menyalahkan dan mengalami tingkat
kecemasan berat, secara umum halusinasi menyebabkan rasa antipati.
1) Karakteristik (non verbal)
Pengalaman sensori menakutkan, merasa dilecehkan oleh
pengalaman sensori tersebut, mulai merasa kehilangan kontrol,
menarik diri dari orang lain.
2) Perilaku klien
Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah,
perhatian dengan lingkungan berkurang, konsentrasi terhadap
pengalaman sensorinya, kehilangan kemampuan membedakan
halusinasi dengan realita.
c. Tahap III (psikotik)
Klien biasanya dapat mengontrol dirinya sendiri, tingkat kecemasan
berat, dan halusinasinya tidak dapat ditolak lagi.
1) Karakteristik (psikotik)
Klien menyerah dan menerima pengalaman sensorinya
(halusinasi), isi halusinasinya menjadi atraktif, kesepian bila
pengalaman sensori berakhir.
2) Perilaku klien
Perintah halusinasinya ditandai, sulit berhubungan dengan orang
lain, perhatian dengan lingkungan kurang atau hanya beberapa
detik, tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tampak
tremor dan berkeringat.
d. Tahap IV (psikotik)
Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi dan biasanya klien terlihat
panik.
1) Karakteristik
Pengalaman sensori menjadi mengancam, halusinasi dapat menjadi
beberapa jam atau beberapa hari.
2) Perilaku klien

2
Perilaku panik, potensial untuk bunuh diri atau membunuh, tindak
kekerasan agitasi, menarik atau katatonik, tidak mampu merespon
terhadap lingkungan.
3. Jenis Halusinasi
a. Halusinasi pendengaran atau auditori
Halusinasi yang seolah-olah mendengar suara, paling sering suara
orang. Suara dapat berkisar dari suara yang sederhana sampai suara
orang berbicara mengenai klien, klien mendengar orang orang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkan oleh klien dan memerintah
untuk melakukan sesuatu dan kadang-kadang melakukan yang
berbahaya.
b. Halusinasi penglihatan atau visual
Halusinasi yang merupakan stimulus penglihatan dalam bentuk
pancaran cahaya, gambaran geometris gambar kartun dan atau
panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan dapat berupa sesuatu
yang menyenangkan.
c. Halusinasi penghidu atau olfaktori
Halusinasi yang seolah-olah mencium bau busuk, amis atau bau yang
menjijikan seperti darah, urine atau feses. Halusinasi penghidu
khususnya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dimensia.
d. Halusinasi pengecap
Halusinasi yang seolah-olah merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikan seperti darah, urine dan feses.
e. Halusinasi peraba atau tartil
Halusinasi yang seolah-olah mengalami rasa sakit atau tidak enak
tanpa stimulus yang tidak terlihat. Merasakan sensasi listrik datang
dari tanah, benda mati atau orang lain.

3
4. Rentang Respon

Respon maladaptif

Respon adaptif

Pikiran logis Pikiran terkadang Kelainan fikiran


Persepsi akurat menyimpang Halusinasi
Emosi Ilusi Tidak mampu
konsisten Emosional mengontrol
Perilaku social berlebihan/dengan emosi
Hubungan pengalaman Ketidakteraturan
sosial kurang Isolasi soial
Perilaku ganjil
Menarik diri

Keterangan:

a. Respon adaptif

Respon adaptif adalah respon yang dapat diterima norma-norma sosial

budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas

normal jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan

masalah tersebut, respon adaptif :

1) Pikiran logis adalah pandangan yang mengarah pada kenyataan

2) Persepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada kenyatan

3) Emosi konsisten dengan pengalaman yaitu perasaan yang timbul

dari pengalaman ahli

4) Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam

batas kewajaran

5) Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi dengan orang lain

dan lingkungan.

4
b. Respon psikososial

Respon psikosial meliputi :

1) Proses pikir terganggu adalah proses pikir yang menimbulkan

gangguan

2) Ilusi adalah miss interpretasi atau penilaian yang salah tentang

penerapan yang benar-benar terjadi (objek nyata) karena

rangsangan panca indera

3) Emosi berlebihan atau berkurang

4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi

batas kewajaran

5) Menarik diri adalah percobaan untuk menghindari interaksi dengan

orang lain

c. Respon maladaptive

Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan

masalah yang menyimpang dari norma-norma sosial budaya dan

lingkungan, adapun respon maladaptif meliputi :

1) Kelainan pikiran adalah keyakinan yang secara kokoh

dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan

bertentangan dengan kenyataan sosial

2) Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau persepsi

eksternal yang tidak realita atau tidak ada

3) Kerusakan proses emosi adalah perubahan sesuatu yang timbul dari

hati

4) Perilaku tidak terorganisir merupakan suatu yang tidak teratur

5
5) Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang dialami oleh individu

dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu

kecelakaan yang negatif mengancam.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai dengan
kenyataan
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenal tempat ia berada dan pernah berada
b. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya
dengan tepat.

C. LANDASAN TEORI
Salah satu contoh gangguan interaksi dengan orang lain (gangguan
berhubungan social) klien menarik diri, curiga. Alasan untuk memilih menarik
diri, curiga dalam terapi aktivitas kelompok, karena banyak klien menarik diri
yang ditemui di ruangan dan sesuai dengan kebutuhan ruangan sebagai transisi
dimana klien perlu belajar untuk interaksi. Kelompok adalah kumpulan
individu yang memilih hubungan satu dengan yang lain. Anggota kelompok
mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai
dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan
ketidaksamaan, kesukaan dan menarik. Terapi kelompok adalah suatu
psikotherapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan
jalan diskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh terapis/ petugas
kesehatan yang telah dilatih.
Terapi aktivitas kelompok mempermudah psikoterapi dengan sejumlah
klien dalam waktu yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok, agar klien
dapat belajar kembali bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain, sesuai
dengan kebutuhannya memperkenalkan dirinya. Menanyakan hal-hal yang
sederhana dan memberikan respon terhadap pertanyaan yang lain. Sehingga

6
klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat merasakan arti
berhubungan dengan orang lain. Pada klien dengan Halusinasi dapat
didefinisikan sebagai tergantungnya persepsi sensori seseorang, dimana tidak
terdapat stimulus. Tipe halusinasi yang paling sering adalah halusinasi
pendengaran (auditory-hearing voices or sounds), penglihatan (visual-seeing
person or things), penciuman (olfactory-smelling odors), pengecapan (gustary-
experiencing tastes).
Gangguan otak karena keracunan, obat halusinogenik, gangguan jiwa
seperti emosi tertentu yang dapat mengakibatkan ilusi, psikososial yang dapat
menimbulkan halusinasi dan pengaruh sosial budaya, sosial budaya yang
berbeda menimbulkan persepsi yang berbeda.

D. KLIEN
1. Karakteristik Klien
Klien Sesi 1 :
a. Pakaian rapi
b. Posisi duduk terbuka
c. Halusinasi, kebingungan, tidak mengenal dirinya, tidak mengenali
tempat, waktu dan orang sekitar
Klien Sesi 2 :
a. Pakaian rapi
b. Posisi duduk terbuka
c. Halusinasi, kebingungan, tidak mengenal dirinya, tidak mengenali
tempat, waktu dan orang sekitar
Klien Sesi 3 :
a. Pakaian rapi
b. Posisi duduk terbuka
c. Halusinasi, kebingungan, tidak mengenal dirinya, tidak mengenali
tempat, waktu dan orang sekitar
2. Proses Seleksi Klien
Dengan teknik bergantian di kelompok selama praktikum sesi 1, 2, dan 3.

7
E. PENGORGANISASIAN
1. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Sabtu, 11 November 2017
Jam : 11-13 WITA
Alokasi waktu : 30 menit
Tempat : RKB 5
2. Tim terapis
a. Sesi 1
Tim Terapis
1) Terapis : Khairus Sadiq
2) Co terapis : Apriani, Endang Ernawati, Purwanti Ningsih
3) Observer : Rizka Khoirunisa
4) Fasilitator : Ageng Luhur Caesar
5) Pasien : Fitria Puspasari, Nurul Aida Fitriani, Purwanti
Ningsih, Dewiana Hernita
Uraian Tugas Perawat :
1) Terapis : memimpin jalannya trapi aktifitas kelompok
2) Observer : Mengobservasi jalannya TAK mulai dari periapan
proses sampai penutup
3) Fasilitator : Mengarahkan anggota kelompok pada saat TAK
4) Pasien : mengikuti jalannya diskusi yang dipimpin trapis
b. Sesi 2
Tim Terapis
1) Terapis : Fitria Puspasari
2) Co terapis :
3) Observer : Dewiana Hernita
4) Fasilitator : Khairus Sadiq
5) Pasien :
Uraian Tugas Perawat :
1) Terapis : memimpin jalan nya trapi aktifitas kelompok
2) Observer : mengobservasi jalannya TAK mulai dari periapan
proses sampai penutup

8
3) Fasilitator : mengarahkan anggota kelompok pada saat TAK
4) Pasien : mengikuti jalannya diskusi yang dipimpin trapis
c. Sesi 3
Tim Terapis
1) Terapis : Dyci Marantika
2) Co terapis :
3) Observer :
4) Fasilitator :
5) Pasien : Khairus Sadiq
Uraian Tugas Perawat :
1) Terapis : memimpin jalan nya trapi aktifitas kelompok
2) Observer : mengobservasi jalannya TAK mulai dari periapan
proses sampai penutup
3) Fasilitator : Mengarahkan anggota kelompok pada saat TAK
4) Pasien : mengikuti jalannya diskusi yang dipimpin trapis
F. METODE DAN MEDIA
1. Metode
Metode yang digunakan pada terapi aktifitas kelompok (TAK)
ini adalah metode diskusi dan tanya jawab.
2. Media
a. Kertas buram
b. Spidol
c. Bola
d. Music
e. Meja dan kursi
f. Plester
G. PROSES PELAKSANAAN
SESI 1 :
1. Tujuan :
a. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
b. Klien mampu mengenal namaa-nama klien lain
2. Setting

9
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

Keterangan

: Terapis

: Observer

: Fasilitator

: Klien

: Kertas Buram

3. Alat
a. Spidol
b. Buku catatan dan pulpen
c. Jadwal kegiatan harian klien
4. Metode
a. Dinamika kelompok

10
b. Diskusi dan Tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Fase persiapan
1) Memilih klien halusinasi yang sudah kooperatif
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Menyiapkan alat dan tempat
b. Fase orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai name tag)
c) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri name tag)
c. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan klien
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main yaitu : jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis, lama
kegiatan 30 menit dan setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
e. Fase kerja
1) Terapis membagikan papan nama
2) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, da nasal tempat tinggal
3) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan
didepan papan nama yang dibagikan
4) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan namalengkap, nama panggilan, asal dan hobi
5) Terapis menyebutkan langkah berikutnya : bola dipindahkan dari
satu klien ke klien lain. Saat music berhenti, klien yang sedang
memegang bola menyebutkan nama lengkap, nama panggilang,

11
asal dan hobi dari klien lain yang lain (minimal nama panggilan).
Ulangi langkah ini sampai semua klien mendapat giliran
6) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.
f. Fase terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang
positif
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
nama panggilan.
3) Kontrak yang akan datang
a) Membuat kesepakatan tentang kegiatan TAK yang akan dating,
yaitu mengenal waktu
b) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya
6. Evaluasi dan dokumentasi
a. Format evaluasi klien
b. Dokumentasi
Klien mengikuti TAK Stimulasi Persepsi Sesi 1 : mengenal orang.
Klien mampu menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi klien
lain disebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.

SESI 2 :

1. Fase persiapan
a. Memilih klien halusinasi yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Menyiapkan alat dan tempat
2. Fase orientasi
b. Salam terapeutik
c. Salam dari terapis
d. Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai name tag)

12
e. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri name tag)
3. Evaluasi/validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan klien
c. Menanyakan penerapan TAK yang lalu
4. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan aturan main yaitu: jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis, lama
kegiatan 30 menit dan setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.
5. Fase kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan
(klien diberi kesempatan menjawab). Beri pujian kepada klien yang
dapat menjawab dengan tepat
b. Terapis menyebutkan langkah berikutnya : bola dipindahkan dari satu
klien ke klien lain. Saat music berhenti, klien yang sedang memegang
bola menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan tempat klien
dirawat. Ulangi langkah ini sampai semua klien mendapat giliran
c. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.
d. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi
ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat,
ruang TAK, dan ruangan lainnya.
6. Fase terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan persaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang
positif
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama tempat
c. Kontrak yang akan datang

13
1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan dating yaitu mengenal
waktu
2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya
7. Evaluasi dan dokumentasi
a. Format evaluasi klien
b. Dokumentasi
Klien mengikuti TAK Stimulasi Persepsi Sesi 2 : mengenal tempat.
Klien mampu menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan tempat
dirawat, kamar tidur, tempat tidur, ruang perawatan, ruang istirahat,
ruang makan dan kamar mandi.

SESI 3 :

1. Fase persiapan
a. Memilih klien halusinasi yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Menyiapkan alat dan tempat
2. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
b. Salam dari terapis
c. Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai name tag)
d. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri name tag)
3. Evaluasi/validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan klien
c. Menanyakan penerapan TAK yang lalu
4. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan aturan main yaitu: jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis, lama
kegiatan 30 menit dan setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
5. Fase kerja

14
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan
b. Terapis menyebutkan langkah berikutnya : bola dipindahkan dari satu
klien ke klien lain. Saat musik berhenti, klien yang sedang memegang
bola menjawab pertanyaan dari terapis
c. Terapis mulai mengedarkan bola. Klien yang memegang bola sat
music dihentikan menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan
tempat klien dirawat. Ulangi langkah ini sampai semua klien mendapat
giliran
d. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.
6. Fase terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan persaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang
positif
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien memberi tanda/ mengganti kalender setiap
hari
c. Kontrak yang akan dating
Menyepakati untuk melakukan anjuran dari terapis
8. Evaluasi dan dokumentasi
a. Format evaluasi klien
b. Dokumentasi
Klien mengikuti TAK Stimulasi Persepsi Sesi 2 : menyebutkan tanggal
dan hari bulan serta tahun.

H. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


Sesi 1. Format evaluasi klien
No Nama Klien Menye Menyebutkan Menye Menye
butkan Nama butkan butkan
Nama Panggilan Asal Hobi
1. Fitria Puspasari

15
2. Nurul Aida Fitriani
3. Purwanti Ningsih
4. Dewiana Hernita

Sesi 2. Format evaluasi klien


No Nama Klien Menye Menye Menye Menye Menye
butkan butkan butkan butkan butkan
Nama Ruanga Kamar Letak Letak
RS n Mandi Ruang Kamar
Perawat Tidur
1.
2.
3.
4.

Sesi 3. Format evaluasi klien


No Nama Klien Menye Menye Menye Menye Menye
butkan butkan butkan butkan butkan
Jam Tangga Hari Bulan Tahun
l
1.
2.
3.
4.

16
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, BA dan Akemat. (2004). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok.


Jakarta. EGC.

Maramis WK. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya. Airlangga


Universitas Press.

Stuart, Gail, W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC.

Suryono. 2004. Dalam https://www.scribd.com/doc/34702427/KTI-


HALUSINASI diakses Senin, 13 -11-2017 pukul 21.45 Wita

17

Anda mungkin juga menyukai