Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI PADA BAYI

Disusun Oleh:

1. Khansa Ghina Paramartha (P1337420217032)


2. Ovantri Suginori (P1337420217033)
3. Sanggita Ayu Dewani (P1337420217034)
4. Rizqi Yuliantika Hidayati (P1337420217035)
5. Melika Azzahra Isfahany (P1337420217036)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IMUNISASI PADA BAYI

Pokok Bahasan : Imunisasi

Sub Pokok Bahasan : Imunisasi untuk bayi

Sasaran : Ibu Hamil Primi Gravida

Penyuluh :

Hari/ Tanggal :

Waktu : 30 menit

Tempat :

A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran
jumlah penerima imunisasi, kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin
pada sasaran. Pelaksanaan program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan
kesehatan pemerintah dan swasta. Institusi swasta dapat memberikan
pelayanan imunisasi sepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Di Indonesia pelayanan imunisasi
dasar/ imunisasi rutin dapat diperoleh pada :
1. Pusat pelayanan yang dimiliki oleh pemerintah, seperti Puskesmas,
Posyandu, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit atau Rumah Bersalin
2. Pelayanan di luar gedung, namun diselenggarakan oleh pemerintah
misalnya pada saat diselenggarakan program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah, pekan Imunisasi Nasional, atau melalui kunjungan dari rumah ke
rumah.
3. Imunisasi rutin juga dapat diperoleh pada bidan praktik swasta, dokter
praktik swasta atau rumah sakit swasta.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang imunisasi ibu
diharapkan dapat termotivasi untuk membawa anak balitanya ke tempat
pelayanan kesehatan guna mendapatkan imunisasi lengkap.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit ibu diharapkan dapat
menjelaskan tentang :
a. Menjelaskan pengertian imunisasi
b. Menjelaskan tujuan imunisasi
c. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi
d. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
e. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan
f. Menjelaskan siapa saja sasaran imunisasi
g. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi
h. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.

C. Kisi-Kisi Materi
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan pemberian imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi
4. Jenis-jenis imunisasi
5. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan
6. Sasaran imunisasi
7. Reaksi yang timbul setelah imunisasi
8. Tempat pelayanan imunisasi

D. Proses Pelaksaaan
No Kegiatan Respon peserta waktu
1. Pendahuluan 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. Menyimak 5 menit
2. Menyampaikan pokok bahasan
3. Menyampaikan tujuan
4. Melakukan apersepsi
2. Isi Penyampaian materi 1. Memperhatikan
1. Pengertian imunisasi 20 menit
2. Tujuan pemberian imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi
4. Jenis-jenis imunisasi
5. Kapan imunisasi tidak boleh
diberikan
6. Sasaran imunisasi
7. Reaksi yang timbul setelah
imunisasi
8. Tempat pelayanan imunisasi

3. Penutup 1. Menyampaikan
1. Diskusi jawaban 5 menit
2. Kesimpulan 2. Mendengarkan
3. Evaluasi 3. Menjawab salam
4. Memberikan salam penutup

E. Setting Tempat
Keterangan :
= Kalender

= Penyuluh
= Peserta Penyuluhan

F. Metode
Ceramah dan diskusi
G. Materi
Terlampir
H. Media
Kalender
I. Evaluasi
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat bantu/media, pengorganisasian, proses
penyuluhan.
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada ibu tentang :
a. Apa pengertian imunisasi.?
b. Apa tujuan pemberian imunisasi?
c. Penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.?
d. Apa saja jenis-jenis imunisasi.?
e. Kapan saja imunisasi tidak boleh diberikan.?
f. Siapa saja sasaran imunisasi.?
g. Keadaan apa saja yang timbul setelah imunisasi.?
h. Dimana sajakah tempat pelayanan imunisasi.?

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam


Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta, 1988
Departemen Kesehatan. 2016. Situasi Imunisasi di Indonesia.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDati
n-Imunisasi-2016.pdf. Diunduh pada 12 Maret 2019
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas
Imunisasi, Jakarta, (1985)
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta,
1988.
LAMPIRAN 1
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada
bayi dan anak serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu. Imunisasi
merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah
agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap
penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai suatu sistem memori (daya
ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh, maka akan dibentuk antibodi
untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya
sebagai suatu pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh
antigen yang sama dengan vaksin maka antibodi akan tercipta lebih kuat dari
vaksin yang pernah dihadapi sebelumnya (Atikah,2010).
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular
khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang
diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi juga pada
dewasa. Cara kerja imunisasi yaitu dengan memberikan antigen bakteri atau
virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan
merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi. Antibodi
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga
dapat mencegah atau mengurangi akibat penularan PD3I tersebut. (Depkes,
2016)
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih
utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat
lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. (Kemkes,2017)
B. Tujuan Imunisasi
1. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat PD3I.
2. Tujuan Khusus
a. Selain itu ada lagi pendapat lain menurut Muslihatun (2010) tujuan
dalam pemberian imunisasi adalah untuk :
1) Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit yang
membahayakan pada tubuh seseorang.
2) Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah dan melindungi tubuh
bayi dari penyakit-penyakit yang sangat berbahaya.
3) Tujuan imunisasi diharapkan kekebalan tubuh anak dapat
meningkat sehingga angka kesakitan dan kematian semakin
menurun serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit
tertentu.
4) Tujuan imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian serta kecacatan dan bila memungkinkan dapat
menghilangkan sesuatu penyakit dari suatu daerah atau negeri.
5) Tujuan imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita yang
mengalami suatu penyakit yang sangat membahayakan serta dapat
mengakibatkan kematian.
Dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pemberian
imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dengan maksud
menurunkan angka kesakitan, Kecacatan serta kematian dari penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.

C. Manfaat Imunisasi
1. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
2. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila
anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.

D. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi


1. Penyakit TBC
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak
terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada
daerah perumahan padat. Ditandai dengan :
a. Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
b. Nafsu makan menurun, BB menurun.
c. Berkeringat malam tanpa aktifitas.
d. Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.
2. Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil.
Ditandai dengan :
a. Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan
hidung sehingga menyumbat jalan napas.
b. Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
c. Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak.
Ditandai dengan :
a. Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari.
b. Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus
10 - 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian muntah,
muka merah sampai biru dan mata berair.
c. Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang.
Penyakit ini dapat menyebabkan radang paru-paru dan terjadi
kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan sampai
terjadi kematian.
4. Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah
yang cukup besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati
akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan :
a. Kejang / kaku seluruh tubuh.
b. Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
c. Kejang dirasakan sangat sakit.
d. Pada bayi yang baru lahir (5 - 28 hari) mendadak tidak dapat menetek
karena mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.
5. Penyakit Polimielitis
Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan
lingkungan kumuh. Ditandai dengan :
a. Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit
kepala, otot badan dan kaki terasa kaku.
b. Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
c. Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang
dapat menyebabkan kematian.
6. Penyakit Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
Tanda-tanda campak :
a. Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
b. Mulut dan bibir kering serta merah.
c. Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di
belakang telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut
dari penyakit ini adalah radang telinga sampai tuli,radang mata sampai
terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta
radang otak yang dapat menyebabkan kematian.
7. Hepatitis Virus B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda :
a. Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
b. Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

E. Jenis-jenis imunisasi
1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
4. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
5. H B : memberi kekebalan pada penyakit hapatitis B
6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.

F. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan


Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :
1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang
sakit TBC dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan
kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

G. Sasaran imunisasi
1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.

H. Reaksi yang timbul setelah imunisasi


Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing
imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini :
a. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan
merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka
parut.
b. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan
imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah
dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan
sembuh sendiri.
c. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari
setelah penyuntikan.

I. Tempat pelayanan imunisasi


Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan / dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit
LAMPIRAN 2
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
Hari/Tanggal
Di.........................................................................................................

No Nama Peserta Tanda Tangan


LAMPIRAN 3
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN PENYULUHAN
Hari/Tanggal
Di.........................................................................................................
No Pertanyaan Jawaban
1. Sebutkan apa Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan
pengertian dari kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu hamil
imunisasi? terhadap penyakit tertentu. Imunisasi merupakan
suatu program yang dengan sengaja memasukkan
antigen lemah agar merangsang antibodi keluar
sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit
tertentu.
2. Sebutkan apa saja Menurut Muslihatun (2010) tujuan dalam
tujuan dari imunisasi? pemberian imunisasi adalah untuk :
1. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah
terjadinya penyakit yang membahayakan pada
tubuh seseorang.
2. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah dan
melindungi tubuh bayi dari penyakit-penyakit
yang sangat berbahaya.
3. Tujuan imunisasi diharapkan kekebalan tubuh
anak dapat meningkat sehingga angka
kesakitan dan kematian semakin menurun serta
dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit
tertentu.
4. Tujuan imunisasi adalah untuk menurunkan
angka kesakitan, kematian serta kecacatan dan
bila memungkinkan dapat menghilangkan
sesuatu penyakit dari suatu daerah atau negeri.
5. Tujuan imunisasi adalah untuk mengurangi
angka penderita yang mengalami suatu
penyakit yang sangat membahayakan serta
dapat mengakibatkan kematian.

3. Sebutkan apa saja 1. Penyakit TBC


penyakit yang dapat 2. Penyakit Difteri
dicegah dengan 3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
pemberian imunisasi? 4. Penyakit Tetanus
5. Penyakit Polimielitis
6. Penyakit Campak
7. Hepatitis Virus B
4. Sebutkan apa saja 1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
jenis-jenis imunisasi? 2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri,
batuk rejan dan tetanus.
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit
poliomielitis.
4. Campak: memberi kekebalan pada penyakit
campak.
5. H B : memberi kekebalan pada penyakit
hapatitis B
6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri
dan tetanus.
5. Jelaskan kapan Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak
imunisasi tidak boleh dianjurkan :
diberikan? 1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang
menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC
dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit
parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit
parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit
mendadak dan panas tinggi.
6. Sebutkan siapa saja 1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio,
sasaran imunisasi? DPT, HB, dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi
TT.

7. Jelaskan bagaimana Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi


keadaan yang timbul berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti
setelah dilakukan yang diuraikan di bawah ini :
imunisasi? 1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi
pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan
menjadi luka parut.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore
hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi
akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat
suntikan merah dan bengkak serta sakit,
walaupun demikian tidak berbahaya dan
akan sembuh sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai
kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah
penyuntikan.
8. Jelaskan bagaimana Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
tempat pelayanan 1. Posyandu
imunisasi? 2. Puskesmas
3. Bidan / dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai

  • Rizqi Yuliantika Hidayati ASKEPgingivitis
    Rizqi Yuliantika Hidayati ASKEPgingivitis
    Dokumen28 halaman
    Rizqi Yuliantika Hidayati ASKEPgingivitis
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • ASKEP
    ASKEP
    Dokumen31 halaman
    ASKEP
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Wa0003.
    Wa0003.
    Dokumen5 halaman
    Wa0003.
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • ASKEP
    ASKEP
    Dokumen31 halaman
    ASKEP
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Dokumen7 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Dokumen17 halaman
    Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Terapi Modalitas
    Terapi Modalitas
    Dokumen17 halaman
    Terapi Modalitas
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • LP
    LP
    Dokumen8 halaman
    LP
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Who BPH
    Who BPH
    Dokumen1 halaman
    Who BPH
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Q
    Q
    Dokumen6 halaman
    Q
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Format PENGAJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
    Format PENGAJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
    Dokumen1 halaman
    Format PENGAJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Munji
    Tugas Bu Munji
    Dokumen11 halaman
    Tugas Bu Munji
    Nilai
    Belum ada peringkat
  • Who BPH
    Who BPH
    Dokumen1 halaman
    Who BPH
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Sap Iva
    Sap Iva
    Dokumen6 halaman
    Sap Iva
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Cover Mpkti (-) Daftar Isi
    Cover Mpkti (-) Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Cover Mpkti (-) Daftar Isi
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Dokumen17 halaman
    Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Dokumen17 halaman
    Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • P
    P
    Dokumen5 halaman
    P
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Adaptasi Psikologis Ibu Post Partum
    Adaptasi Psikologis Ibu Post Partum
    Dokumen14 halaman
    Adaptasi Psikologis Ibu Post Partum
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Fix Askep Keluarga
    Fix Askep Keluarga
    Dokumen20 halaman
    Fix Askep Keluarga
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Tugas Meningokel Askep Dan LP
    Tugas Meningokel Askep Dan LP
    Dokumen38 halaman
    Tugas Meningokel Askep Dan LP
    Sasa
    Belum ada peringkat
  • Cover 31-41
    Cover 31-41
    Dokumen2 halaman
    Cover 31-41
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Timbang Terima Fix
    Timbang Terima Fix
    Dokumen4 halaman
    Timbang Terima Fix
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • LP BPH
    LP BPH
    Dokumen26 halaman
    LP BPH
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Sap Tanda Gejala Bahaya Hamil
    Sap Tanda Gejala Bahaya Hamil
    Dokumen23 halaman
    Sap Tanda Gejala Bahaya Hamil
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat