Anda di halaman 1dari 36

GINEKOLOGI 1

PENGERTIAN

Definisi Ilmu Ginekologi


Jawab: Adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus
mempelajari tentang penyakit-penyakit sistem
reproduksi wanita (rahim,vagina, dan ovarium ).

Ginekologi berasal dari kata Gyno/ Gynaikos=


perempuan, Logos = ilmu
Jadi secara harfiah adalah ilmu tentang perempuan.
Istilah Istilah Dalam Ginekologi

Jawab:
Amenorea, Hipomenorea, Polimenorea, Oligomenorea,
Menoragia, Dismenorea, Leukorea, Mittelschmerz,
Leukorea, Kondiloma, Erosio servisisuteri, Piometra,
Kankroid, Granuloma, Adenomiosis, Fibroma, Lipoma,
Kista, Infertil, Dispareunia, dll.
Anamnesa & Pemeriksaan Ginekologi
•Anamnesa dan Pemeriksaan Ginekologi
•Keluhan utama pasien wanita yang pergi kedokter adalah :
•Keputihan (leucorrhoe) atau infeksi genitalia.
•Perdarahan pervaginam.
•Tumor abdomen atau payudara.
•Kehamilan.

Syarat pemeriksaan ginekologi


•Dilakukan dalam ruangan tertutup untuk kepentingan “privacy”
•Seorang asisten dokter (wanita) dan untuk anak perempuan ditemani
dengan ibunya.
•Penerangan yang cukup disertai dengan peralatan pemeriksaan ginekologi
standar.
Perlengkapan pemeriksaan ginekologi standar
•Meja periksa.
•Lampu penerangan yang baik.
•Kain penutup tubuh.
•Sarung tangan.
•Spekulum.
•Cunam kapas.
•Kateter.
•Kapas sublimat / kapas disinfektan.
•Gelas objek untuk pemeriksaan mikroskopik.
•Spatula AYRE , “cytobrush” - alkohol 95% untuk pemeriksaan
papaniculoau
•Kapas lidi untuk pemeriksaan gonorrhoe, trichomonas, kandida
Lanjutan ….
•Botol kecil dengan larutan fisiologis untuk pemeriksaan segar trichomonas
dan kandida.
•Cunam porsio.
•Sonde uterus.
•Cunam biopsi , Mikro-kuret.

Posisi Penderita Pada Pemeriksaan Ginekologi :


•Posisi Lateral : miring ke kiri dengan sendi lutut dan paha semi fleksi
•Posisi Dorsal : Pasien berbaring telentang, Kedua sendi pada dan sendi
lutut semi fleksi. Kedua tungkai dalam keadaan saling menjauh satu sama
lain sehingga daerah perineum terpapar. Bokong pasien diganjal dengan
bantal.
•Posisi Lithotomi : Pasien berbaring pada meja pemeriksaan ginekologi.
Bagian belakang kedua sendi lutut disangga oleh penyangga kaki sehingga
daerah perineum terpapar.
• Pada kasus anak-anak, posisi pemeriksaan:
Ibu dan anak berada di meja pemeriksaan
ginekologi. Anak dalam posisi setengah duduk
dipeluk oleh ibu dari arah belakang dan kedua sendi
paha dan sendi lutut dalam keadaan semifleksi.
Kedua tungkai bawah dalam keadaan terpisah satu
sama lain sehingga daerah perineum terpapar dengan
baik.

• Posisi pemeriksaan ginekologi pada anak balita


Posisi Knee Chest
Jenis dan luasnya pemeriksaan ginekologi tergantung pada sejumlah
hal, namun selalu meliputi hal-hal sebagai berikut :

•Anamnesa medik
•Pemeriksaan fisik
•Pemeriksaan panggul
•Pap Smear
•Biakan
•Pemeriksaan Rectal
•Pemeriksaan Urine
•Pemeriksaan sediaan “basah”
•Mammogram
•Breast Self Examination
•Konsultasi.
•Perencanaan perawatan penderita.
•Pembuatan rekam medis.
ANAMNESA MEDIK

•Anamnesa medik meliputi hal-hal sebagai berikut :


•Keluhan Utama
•Riwayat penyakit
•Medikasi
•Riwayat obstetri-ginekologi
•Riwayat haid
•Riwayat kehamilan
•Kontrasepsi
•Riwayat seksual
•Nutrisi / Gizi
•Olahraga
•Perasaan (mood)
KELUHAN UTAMA

•Alasan kunjungan dapat berupa kunjungan ginekologi rutin,


ingin mendapatkan oral kontrasepsi atau karena adanya
“vaginal discharge”
•Keluhan utama - KU hampir selalu dapat dituliskan dalam
sebuah kalimat yang merupakan jawaban atas pertanyaan :
•Apa masalah ibu sehingga datang kepada saya hari ini ?
•Letakkan “KU” pada status kunjungan dibagian paling atas
sehingga mudah dibaca dan tak terlupakan oleh saudara.
RIWAYAT PENYAKIT

•Apa yang dirasakan mengganggu?


•Sejak kapan?
•Menetap, menjadi semakin berat atau ringan?
•Hal apa yang meringankan atau memberatkan keluhan?
•Kapan pemeriksaan medik terakhir.
•Pada kunjungan lanjutan :
 Apa ada perubahan terhadap masalah anda setelah bertemu dengan
saya beberapa waktu yang lalu?
 Bagaimana keadaan anda sekarang?
•Pada kunjungan pertama perlu diperoleh keterangan atau riwayat
mengenai masalah medis, pembedahan atau alergi.
RIWAYAT MEDIS
•Obat yang selalu diminum secara teratur oleh pasien.
•Secara tidak langsung dapat menjelaskan perihal masalah kesehatan pasien secara
umum.
•Sejumlah terapi dapat memberikan dampak obstetrik atau ginekologik ( terapi hormon –
antibiotika) “
•Apakah sebelum ini , anda minum obat – obat tertentu dari dokter lain ?

RIWAYAT OBSTETRI GINEKOLOGI


•Jumlah kehamilan dan persalinan.
•Riwayat haid.
•Riwayat seksual.
•Masalah ginekologi yang ada :
•Kelainan hasil Pap smear,
•Perdarahan pervaginam,
•Penyakit menular seksual
•dsb nya
RIWAYAT HAID
•Catatan tentang periode haid.
•Usia menarche – regularitas haid – durasi – banyaknya jumlah perdarahan haid, PMS (kejang
haid, meteorismus, nyeri kepala), Dismenorea.
•Catatan mengenai Periode Haid Terakhir :
•HPHT_________
•Usia Menarche______
•Haid regular/irregular
•Lama haid_____ hari

RIWAYAT KEHAMILAN
•Keterangan mengenai jumlah dan riwayat kehamilan serta persalinan
•G = jumlah kehamilan yang pernah dialami.
•P = jumlah anak yang dilahirkan.
•A = jumlah abortus.
•Kebiasaan yang sangat baik untuk mengetahui nama masing-masing anak yang hidup untuk
personalisasi pelayanan, sebagai upaya untuk membahas hal-hal yang tidak terlampau berat
serta untuk mengurangi kecemasan pasien
KONTRASEPSI
•Menanyakan mengenai metode kontrasepsi dapat membuka topik diskusi
mengenai masalah seksual yang mengganggu pasien.
•Kontrasepsi__________________________________
•Bila pasien menjawab “tidak”, perlu dipertanyakan lebih lanjut mengapa
hal itu terjadi:
•Pasien sudah tidak aktif dalam aktivitas seksual
•Pasien mencari kepuasan dengan gaya hidup atau cara yang berbeda.
•Pasien menginginkan kehamilan.
•Pasien tidak menghendaki kehamilan tanpa alasan yang jelas.
•Terdapat masalah disfungsi seksual pada pasien atau suaminya
RIWAYAT SEKSUAL

•Perlu atau tidaknya pertanyaan mengenai riwayat seksual secara terinci


tergantung pada keluhan utama dan situasi klinis tertentu.
•Pada beberapa kasus, penjelasan mengenai riwayat seksual terinci tidak terlalu
penting dan dapat diabaikan.
•Pada kasus lain, riwayat seksual secara terinci mutlak diperlukan dan
pertanyaan antara lain meliputi :
•Usia hubungan seksual pertama kali.
•Aktivitas seksual saat ini (vaginal, oral, anal, manual).
•Frekuensi aktivitas seksual dan aktivitas seksual terahir.
•Penggunaan peralatan pengaman hubungan seksual.
•Jumlah pasangan seksual ( masa lalu dan sekarang)
•Preferensi Sexual (laki atau wanita saja, laki dan wanita).
•Disfungsi seksual (masalah libido, hasrat,nyeri lubrikasi, orgasmus).
•Perhatian mengenai masalah seputar seksual
NUTRISI
•Perhatikan status gizi secara umum dengan mengukur tinggi dan berat badan
•Untuk pasien dengan status nutrisi seimbang, pemberian suplemen perlu dipertimbangkan dengan
baik.
•Pada pasien yang menginginkan kehamilan diberikan asam folat 400 ug/hari per oral.
•Pertanyaan berikut diperkirakan dapat membantu dokter :
•“Bagaimana selera makan anda, seimbangkah gizi makanan anda ?"
•“apakah anda mengkonsumsi vitamin?"

OLAH RAGA
•Olah raga teratur perlu bagi kesehatan fisik dan psikis.
•Olah raga harus cukup memadai sehingga menyebabkan berkeringat, umumnya dilakukan selama
20 menit beberapa kali seminggu.

MOOD – PERASAAN
•Depresi merupakan masalah yang sering dialami oleh wanita
•Berbicara dengan pasien dapat menilai bagaimana sebenarnya “mood” pasien
PEMERIKSAAN FISIK
•Pemeriksaan fisik umum :
a.Keadaan umum : tampak sakit, kompos mentis,
anemia, ikterus.
b.Kesadaran – komunikasi personal - tekanan darah –
nadi – frekuensi nafas – suhu badan.
c.Pemeriksaan jantung dan paru
•Pemeriksaan paru
•Pemeriksaan bising jantung di lokasi katub jantung
Pemeriksaan paru :
•Wheezing : asthma bronchiale ?
•Penurunan suara nafas atau rhonci halus : pneumonia atau gagal jantung ?
•Beberapa kelainan suara nafas akan hilang bila pasien diminta untuk batuk atau
menarik nafas panjang.
•Dengarkan suara nafas paru kiri dan kanan. Asimetri dari suara nafas paru kiri dan
kanan mengarah pada kecurigaan adanya kelainan.

Pemeriksaan jantung :
•Perhatikan regularitas irama jantung.
•Dengarkan suara jantung diatas katub aorta, pulmonal, tricuspid dan mitral : apakah
terdapat suara yang abnormal?
•Kehamilan adalah suatu “hyperdynamic state” sehingga cenderung terdapat
peningkatan aliran darah melewati katub jantung yang dapat menimbulkan suara
bising jantung yang “abnormal”.
•Bila terdapat kecurigaan, konsultasikan lebih lanjut pada dokter ahli penyakit
jantung.
d. Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu
(kelenjar thyroid, kelenjar getah bening leher dsb
nya).
• Banyak ahli ginekologi yang secara rutin
memeriksa keadaan kelenjar thyroid (pembesaran,
pembengkakan, benjolan kecil)
• Penyakit thyroid lebih sering mengenai wanita dan
meningkat dengan semakin bertambahnya usia.
• Beberapa gangguan haid berkaitan dengan
disfungsi tiroid
Pemeriksaan khusus ginekologi :

Abdomen
Inspeksi abdomen :
•Pembesaran perut kearah depan yang berbatas jelas umumnya disebabkan oleh
kehamilan atau tumor.
•Pembesaran perut kearah samping umumnya terjadi pada asites.
•Striae, jaringan parut, peristaltik.
•Palpasi abdomen :
•Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan atau rectum terlebih
dahulu.
•Pasien diminta untuk berada pada posisi dorsal dan dalam keadaan santai.
•Palpasi dilakukan dengan menggunakan seluruh telapak tangan berikut jari-jari
dalam keadaan rapat yang dimulai dari bagian hipochondrium secara perlahan-lahan
dan kemudian diteruskan kesemua bagian abdomen dengan tekanan yang meningkat
secara bertahap.
Lanjutan ….
•Melalui pemeriksaan ini ditentukan apakah :
•Terdapat “defance muscular” akibat peritonitis atau
rangsangan peritoneum yang lain.
•Apakah ada rasa nyeri tekan atau nyeri lepas.
•Dengan tekanan yang agak kuat serta menggunakan sisi ulnar
telapak tangan kanan dilakukan pemeriksaan untuk mencari
kelainan lain dalam cavum abdomen.
•Bila dijumpai adanya masa tumor dalam cavum abdomen,
tentukan lebih lanjut mengenai :
Perkusi abdomen :
•Bila dijumpai adanya pembesaran perut, dengan perkusi dapat
ditentukan apakah pembesaran perut tersebut disebabkan oleh
cairan bebas, udara (meteorismus) atau tumor.
•Auskultasi abdomen
•Penting untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan
(dengan mencari denyut jantung janin).
•Diagnosa ileus (paralitik atau hiperdinamik).
•Menentukan pulihnya bising usus pasca pembedahan
Genitalia eksterna

•Inspeksi genitalia eksterna :


•Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan
jelas
•Keadaan vulva bagian luar:
•Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis.
•Terdapat ulkus, pembengkakan.
•Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe
•Palpasi daerah genitalia eksterna
•Pemeriksaan kelenjar Bartholine
Vaginal toucher
•Didahului dengan inspeksi dan pemeriksaan ispekulo untuk
melihat keadaan permukaan vagina dan servik serta fornix
vaginae
•Tehnik pemasangan spekulum :
•Penjelasan pada pasien terlebih dulu mengenai prosedur
pemeriksaan inspekulo dan manfaat dari pemeriksaan ini
•Pasien diminta persetujuannya untuk pemeriksaan inspekulo
•Pastikan bahwa pasien sudah mengosongkan vesika urinaria
dan atau rectum
•Pasien berada pada posisi lithotomi
•Kenakan sarung tangan
• Persiapkan spekulum bi-valve yang sesuai, atur
katub dan tuas sehingga spekulum siap digunakan.
• Hangatkan spekulum bi-valve dengan ukuran yang
sesuai dan bila perlu beri lubrikasi
• Pisahkan labia dengan ujung jari telunjuk dan ibu
jari tangan kiri dari sisi atas
• Spekulum bi-valve dalam keadaan tertutup
dimasukkan vagina dalam posisi miring menjauhi
dinding vagina sebelah depan dan meatus urtehrae
eksternus
• Setelah berada didalam vagina, spekulum diputar
900 dan diarahkan pada fornix posterior
• Setelah mencapai fornix posterior, tuas spekulum ditekan
sehingga spekulum terbuka secara optimal (kedua bilah
saling menjauh) dan portio terpapar dengan baik. (gambar 12
)
• Lakukan pengamatan pada porsio dan fornix vaginae dengan
baik. Lepaskan tuas spekulum, tarik keluar spekulum
perlahan-lahan sambil diputar secara bertahap sejauh 900.
Lakukan pengamatan pada keadaan permukaan vagina saat
menarik keluar spekulum
• Spekulum dikeluarkan pada posisi vertikal seperti pada saat
dimasukkan.
• Pemasangan spekulum secara miring kedalam
introitus vaginae
• Setelah mencapai fornix posterior, gagang spekulum
diputar tegak lurus searah jarum jam dan spekulum
dibuka untuk memaparkan portio. Setelah mencapai
fornix posterior , spekulum diputar sehingga dapat
dilakukan pengamatan pada fornix dan Porsio
Setelah melakukan pemeriksaan inspekulo, pemeriksaan
diteruskan dengan pemeriksaan VT untuk melakukan :
•Perabaan vagina :
•Keadaan himen.
•Keadaan introitus vaginae.
•Keadaan dinding vagina.
•Perabaan pada cavum Douglassi.
•Perabaan servik : dikerjakan secara sistematis untuk
menentukan :
•Arah menghadap dan posisi dari porsio uteri.
•Bentuk, besar dan konsistensi servik.
•Keadaan kanalis servikalis (terbuka atau tertutup).
• Servik uteri dan struktur genitalia interna
• Perabaan corpus uteri
• Letak
• Bentuk
• Besar
• Konsistensi
• Permukaan
• Mobilitas dengan jaringan sekitarnya
• Untuk melakukan evaluasi pada uterus, pemeriksaan dilakukan secara
bimanual.
• Perabaan uterus sulit dilakukan pada kasus:
• Uterus retroversio fleksio, perabaan uterus agak sulit oleh karena
pencekapan uterus tak dapat berlangsung secara baik.
• Pasien obese, evaluasi uterus secara palpasi sulit dilakukan.
• Vesika urinaria yang terlampau penuh.
• Perabaan adneksa dan parametrium:
 Pemeriksaan adneksa dan parametrium baru dapat dilakukan bila palpasi
uterus sudah dapat dilakukan dengan baik.
 Dalam keadaan normal, tuba falopii dan ovarium tak dapat diraba.
 Tuba falopii dan ovarium hanya dapat diraba dari luar pada pasien kurus
atau pada tumor ovarium / kelainan tuba (hidrosalphynx) yang cukup
besar.

Pemeriksaan lain-lain :
a. Rectal toucher : dikerjakan pada
• Virgin
• Pasien yang mengaku “belum pernah bersetubuh”
• Kelainan bawaan (atresia himenalis atau atresia vaginalis)
• Wanita diatas usia 50 tahun
b. Recto vaginal toucher :
•Pemeriksaan rectovaginal dikerjakan untuk menilai
keadaan septum rectovaginalis.
•Penebalan dinding vagina dan infiltrasi karsiona
rektum lebih mudah ditentukan dengan pemeriksaan
rectovaginal.
c. Pemeriksaan laboratorium
•Pemeriksaan diagnostik sederhana yang dapat
dikerjakan secara poliklinis (di kamar periksa) :
1. Pap smear :
• Lakukan semua prosedur pemeriksaan inspekulo diatas ,
kecuali penggunaan bahan lubrikasi
• Pengambilan pertama dengan spatula Ayre (terbuat dari kayu)
• Pengambilan berikutnya dengan menggunakan cytobrush
• Usapkan sediaan pada gelas pemeriksa secara tipis
• Fiksasi sediaan yang sudah diusapkan pada gelas pemeriksa
dengan alkohol 90% (atau hair spray) sebelum sediaan
mengering
2. Pemeriksaan laboratorium :
• Pemeriksaan darah lengkap dan urinalisis
• Pada kasus dengan dugaan sifilis dapat diminta
pemeriksaan VDRL
• Pemeriksaan kultur dan tes sensitivitas
• Pemeriksaan tes kehamilan
• Pemeriksaan hormonal pada kasus dengan gangguan
endokrin :
 FSH-folicle stimulating hormone
 LH-Luteinizing hormone
 Estrogen
d. Pemeriksaan tambahan lain :
•Ultrasonografi : dapat dikerjakan transabdominal
atau transvaginal
•Histerosalfingografi : dengan pemberian cairan
kontras, keadaan cavum uteri , tuba falopii dapat
diamati untuk melihat adanya patensi tuba falopii
•Sonohisterografi : modifikasi pemeriksaan
ultrasonografi dengan memasukkan cairan kedalam
cavum uteri sehingga keadaan cavum uteri dapat
dilihat.
• Kolposkopi : digunakan untuk melihat servik secara
langsung.
• Histeroskopi : digunakan untuk melihat keadaan dalam
cavum uteri dan melakukan tindakan – tindakan pembedahan
tertentu.
• Fern Tes : untuk melihat adanya ovulasi. Gambaran daun
pakis pada lendir servik menunjukkan adanya efek estrogen
tanpa dipengaruhi progeteron. Gambaran daun pakis tidak
terlihat pada masa ovulasi.
• Schiller tes : Untuk deteksi lesi prekanker. Lesi prakanker
tidak mengandung glikogen sehingga tak dapat menyerap
larutan lugol yang dibubuhkan
• Kuldosintesis : pemeriksaan untuk menentukan adanya
cairan dalam cavum douglassi
• Biopsi
• Biopsi dapat dilakukan pada vulva-vagina atau servik
• Pada endometrium biopsi dapat dilakukan dengan D & C atau
menggunakan metode “kuretase fraksional”.

• Computed Tomography ( CT-scan)


Tehnik diagnostik dengan menggunakan bayangan 2 dimensi yang
memiliki resolusi tinggi.

• Magnetic Resonance Imaging ( MRI)


Tehnik yang menggunakan absorsi dari pancaran gelombang radio
yang berasal dari perangkat Magnetic Resonance Imaging

Anda mungkin juga menyukai