Anda di halaman 1dari 5

SIMULASI ASKEP HARGA DIRI SITUASIONAL

1. Pengertian
Harga diri rendah situasional adalah munculnya persepsi negatiF tentang makna
diri sebagai respon terhadap sutuasi saat ini.
2. Penyebab
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan peran sosial
c. Harapan diri tidak realistis
d. Korban kekerasan
e. Kegagalan
f. Ketidakberdayaan
g. Riwayat kehilangan
h. Riwayat pengabaian
i. Riwayat penolakan
3. Tanda dan Gejala
a. Subjektif
1) Menilai diri negatif (mis., tidak berguna, tidak tertolong)
2) Merasa malu/bersalah
3) Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
4) Kurang konsentrasi
b. Objektif
1) Berbicara pelan dan lirih
2) Menolak berinteraksi dengan orang lain
3) Berjalan menunduk
4) Kontak mata kurang
5) Lesu dan tidak bergairah
6) Pasif
7) Tidak mampu membuat keputusan
4. Tujuan Asuhan Keperawatan
a. Klien mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyebab, dan akibat dari
harga diri rendah situasional
b. Mengetahui kemampuan yang dimiliki dan dapat dilakukan
c. Mengetahui cara mengatasi HDR situasional
d. Memilih kemampuan yang dapat digunakan
e. Melatih kemampuan yang dipilih
f. Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan kondisi kesehatan
g. Merasakan manfaat latihan yang dilakukan
h. Memilih aspek positif dan makna kehidupannya
5. Tindakan Keperawatan pada Klien
a. Kaji tanda dan gejala HDR situasional
b. Jelaskan proses terjadinya HDR situasional
c. Latih cara meningkatkan harga diri:
1) Membuat daftar aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
2) Menilai aspek positif dan kemampuan yang masih dapat dilakukan bantu
melakukan pujian pada diri sendiri (Self reinforcement)
3) Memilih aspek positif dan kemampuan yang masih dapat dilakukan untuk
dilatih
4) Melatih aspek positif dan kemampuan yang masih dapat dilakukan untuk
dilatih secara bertahap
5) Membuat rencana latihan yang teratur secara bertahap
6. Kasus
Seorang perempuan, 50 tahun sudah 2 bulan didiagnosa gagal ginjal kronik. Saat
ini pasien sedang menjalani hemodialisa. Pasien mengatakan sejak menjalani
hemodialisa, pasien tidak bisa bekerja lagi. Pasien merasa bersalah dengan
kondisinya sekarang.
7. Tugas
Lakukan simulasi Askep pasien dengan harga diri rendah situasional berdasarkan
kasus tersebut!
CHEKLIST PROSEDUR TINDAKAN
PADA KLIEN HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

Nama Mahasiswa :
NIM :

NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
1. Tahap Pre Interaksi
a. Mengeksplorasi diri (perasaan, harapan, dan kecemasan
b. Melakukan validasi data
c. Mencuci tangan
2. Tahap Orientasi
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Menanyakan nama klien
d. Melakukan evaluasi/validasi
e. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik)
f. Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
g. Menjaga kerahasiaan
3. Tahap Kerja
a. Membantu pasien mengenal masalah harga dirinya
(penyebab, tanda dan gejala, dampak)
b. Membantu pasien mengungkapkan perasaan
c. Membantu pasien mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki dan membuat daftarnya
d. Menilai aspek positif dan kemampuan yang masih dapat
dilakukan
e. Memilih aspek positif dan kemampuan yang masih dapat
dilakukan untuk dilatih
f. Melatih aspek positif dan kemampuan yang masih dapat
dilakukan untuk dilatih secara bertahap
g. Membuat rencana latihan yang teratur secara bertahap
4. Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi subjektif dan objektif
b. Memberikan reinforcement positif
c. Menyepakati tindak lanjut
d. Melakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat, topik)
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
e. Mengakhiri tindakan dengan cara yang baik
f. Mencuci tangan
5. Dokumentasi
Catat respon klien sebelum dan setelah dilakukan tindakan

Nilai batas lulus : 70


Nilai : Nilai yang didapat x 100%
Jumlah aspek yang dinilai
Contoh Strategi Pelaksanaan
Orientasi:
“Assalamu’alaikum! Selamat pagi Ibu, Perkenalkan nama saya Perawat Wenny, perawat
Puskesmas A. Boleh perkenalkan diri Ibu? Pangglannya Ibu, siapa?”
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?” Apa saja aktivitas yang akan Ibu lakukan hari ini?”
“Baiklah, kita akan diskusikan permasalahan yang Ibu rasakan tentang perasaan bersalah
akibat penyakit gagal ginjal kronik. Ibu ingin kita berdiskusi berapa lama? 20 menit apakah
Ibu setuju? Ibu ingin kita diskusi di mana?”
Kerja:
“Baiklah, Ibu tadi menyampaikan bahwa Ibu merasa bersalah karena menderita penyakit
gagal ginjal kronik, barangkali Ibu bisa menceritakan alasan kenapa Ibu merasa seperti itu?
Apa yang sudah Ibu lakukan untuk mengatasi perasaan Ibu tersebut? Baiklah ibu, jadi ibu
sudah 2 bulan didiagnosis gagal ginjal kronik dan menjalani hemodilisa (cuci darah),
sehingga Ibu tidak bisa bekerja. Menurut Ibu dalam kegiatan rumah tangga apa yang masih
dapat Ibu lakukan? Jika Ibu melakukannya, Bapak dan anak-anak merasa terbantu atau
tidak? Merasa terbantu. Artinya Ibu masih dibutuhkan di keluarga tidak? Mari cob akita
diskusikan aspek atau kemampuan positif lainnya yang Ibu miliki dan dilatih bersama-sama.
Bagus sekali Ibu sudah menyebutkan kemampuan yang positif bagi keluarga dan diri Ibu
sendiri tentunya. Coba Ibu pilih mana yang kita latih pagi ini? Baiklah, Latihan mencuci
piring. Di mana biasa Ibu mencuci piring? Ayo kita menuju ke sana. Pertama, coba ceritakan
kebiasaan Ibu mencuci piring. Baiklah, apa yang dipersiapkan? Bagus Ibu? Lalu? Iya betul
sekali.
Baiklah kita sudah selesai mempraktikkan kemampuan Ibu membantu keluarga mencuci
piring. Apakah ada yang ingin ditanyakan atau kurang dipahami terkait kegiatan yang sudah
dipraktikkan bu.
Terminasi:
“Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan kegiatan ini? Coba Ibu ulangi cara mencuci piring
dan perasaan apa yang harus ditanamkan? Betul sekali bahwa Ibu masih berguna untuk
keluarga”.
“Ibu Latihan mencuci piring mau berapa kali dalam sehari? 2 kali? Baiklah, Ibu mau jam
berapa? Kita susun jadwal Latihan bersama”
“Baik Ibu, diskusi kita sudah selesai, kita lanjutkan diskusi latihan kemampuan yang lainnya
yang Ibu tuliskan minggu depan hari Selasa jam 09.00 WIB di rumah Ibu ya”.

Anda mungkin juga menyukai