Anda di halaman 1dari 22

KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA

SUB STASE PSIKIATRI

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


HARI III

Hari/Tanggal/Jam : Rabu /04 Juni 2020 / 09.00

IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Data 1) Evaluasi perilaku kekerasan
1) Perilaku kekerasan S:
a. Keluarga Klien mengatakan klien sering mondar a. Klien mengatakan ketika nanti marah dia akan
mandir meminta dengan baik
b. Keluarga klien mengatakan klien Berteriak b. Klien mengatakan dia akan sholat dan berdoa
c. Klien sering mengancam dan
d. Klien sering mengajak berkelahi kakaknya O:
e. Klien mengamuk tanpa sebab a. Pandangan mata tajam
f. Pandangan mata tajam b. Nampak sedikit gelisah
g. Nampak gelisah
h. Berbicara kasar pada perawat A : Masalah perilaku kekerasan belum teratasi
i. Memaki-maki keluarga yang membawa klien ke RSJ
2) Halusinasi
a. Klien sering bicara dan Planning : Lanjutkan intervensi
b. Tertawa sendiri
c. Sulit tidur 2) Evaluasi halusinasi
3) Defisit perawatan diri
a. Buang air kecil tidak pada tempatnya S :klien kalau mendengar suara suara klien akan
b. Klien nampak kotor mengabaikannya
c. Rambut acak-acakan
d. Pakaian berbau O:
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

a. Nampak klien memperagakan cara menghardik


2. Diagnosa Keperawatan A: Masalah halusinasi belum teratasi
1) Perilaku kekerasan P : Lanjutkan intervensi
2) Halusinasi
3) Defisit perawatan diri 3) Evaluasi defisit perawatan diri
S : klien mengatakan tahu cara makan dan minum
3. Tindakan Keperawatan O:
1) Tindakan keperawatan perilaku kekerasan a. Nampak klien kurang bisa menjelaskan
a. Melatih klien untuk bicara dengan baik : manfaat dari makan dan minum
mengungkapkan perasaan, meminta dengan baik dan b. Nampak klien tahu cara makan dan minum
menolak dengan baik
Hasil : klien mau melakukannya ( meminta dengan A: Maslah defisit perawatan diri belum teratasi
baik ) P: Lanjutkan intervensi

b. Melatih deeskalasi secara verbal maupun tertulis


Hasil : klien melakukan tekhnik deeskalasi verbal
dengan cara di tenangkan

c. Melatih klien untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai


dengan agama dan kepercayaan yang dianut (sholat,
sembahyang dan berdoa)
Hasil : klien beragama islam dan dia mau sholat dan
berdoa

2) Tindakan keperawatan halusinasi


a. Melawan halusinasi dengan dengan menghardik
Hasil : Klien melakukannya
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

b. Melatih mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek


Hasil : klien mau melakukannya

3) Tindakan keperawatan defisit perawatan diri


a. Melatih cara melakukan perawatan diri:makan/minum
1) Mendiskusikan cara perawatan diri; makan/minum
(tanyakan alat-alat yang dibutuhkan, cara makan
minum, waktu makan minum, manfaat makan minum
dan kerugian jika tidak makan minum
Hasil : klien faham dan menjelaskan apa yang di
tanyakan

2) Melatih cara perawatan diri: makan minum.


Hasil : Klien faham dan tahu caranya

3) Melatih klien memasukkan kegiatan makan/minum


dalam jadwal kegiatan harian
Hasil : klien melakukannya
4. Rencana Tindak Lanjut (Planning Perawat)
1) Tindakan keperawatan perilaku kekerasan
a. Latih klien patuh minum obat dengan cara 8 benar (benar
nama klien, benar obat, benar dosis, benar cara, benar
waktu, benar manfaat, benar tanggal kadaluwarsa dan
benar dokumentasi)
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

b. Bantu klien dalam mengendalikan risiko perilaku


kekerasan jika klien mengalami kesulitan
c. Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah
mempraktikkan latihan mengendalikan risiko perilaku
kekerasan
2) Tindakan keperawatan halusinasi
a. Latih mengalihkan halusinasi dengan cara distraksi yaitu
bercakap-cakap dan melakukan aktivitas terjadwal
b. Latih minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu : benar
nama, benar obat, benar manfaat, benar dosis, benar
frekuensi, benar cara, benar tanggal kadaluwarsa dan
benar dokumentasi
3) Tindakan keperawatan defisit perawatan diri
a. Latih cara melakukan perawatan diri: BAK/BAB
1) Mendiskusikan cara perawatan diri BAB/BAK
(alat yang dibutuhkan, kegiatan BAB/BAK, cara
melakukan BAB/BAK yang benar, manfaat
BAB/BAK yang benar, kerugian jika BAB/BAK
tidak benar).
2) Melatih cara perawatan diri: BAB/BAK.
3) Melatih klien memasukkan kegiatan BAB/BAK
dalam jadwal kegiatan
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

Standar Pelaksanaan (SP)


04-Juni-2020

PERILAKU KEKERASAN

DisusunOleh:

MUTTAQIN HAMZAH
N201901174

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NERS


STIKES MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

STANDAR PELAKSANAAN (SP 3 KLIEN )


DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA: PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan ke : 3 klien
a. Melatih klien untuk bicara dengan baik : mengungkapkan perasaan, meminta
dengan baik dan menolak dengan baik
b. Melatih deeskalasi secara verbal maupun tertulis
c. Melatih klien untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut (sholat, sembahyang dan berdoa)

A. ORIENTASI
1. Salam
Assalamu’alaikum, Selamat pagi bapak ! ketemu lagi dengan saya, bapak masih
ingat nama saya?
2. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah Bapak sudah melatih cara
mengendalikan marah bapak seperti yang saya ajarkan kemarin?”
“Coba bapak praktekan sekarang.” Bagus sekali bapak sudah mengingatnya.”
“apakah bapak merasa terbantu dengan tehnik tersebut untuk mengatasi
amarah bapak?.”
3. Validasi
Bagaimana kabar hari ini pak ?

4. Kontrak
a. Topik
“Baiklah pak sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk
mendiskusikan tentang latihan deeskalasi secara verbal dengan tehnik
penenangan .”
b. Waktu
Berapa lama kita akan berlatih pak? “Bagaimana jika 15 menit?”
c. Tempat
“Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika di halaman samping.

B. KERJA
1. Pengkajian
“Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apakah Bapak masih ingat cara
mengendalikan marah bapak seperti yang saya ajarkan kemarin?”
“apakah bapak sudah mempraktekkannya ?
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

2. Diagnosis
Perilaku keekrasan

3. Tindakan Keperawatan pada klien


“bapak, kemarin waktu kita diskusi bapak mengatakan bahwa saat marah
bapak berteriak teriak dan mengamuk
Nah, latihan bicara dengan baik dan deeskalasi ini bermanfaat untuk
menenangkan bapak sehingga membuat bapak tenang .
Dalam teknik ini Bapak harus melatih untuk bicara dengan baik :seperti
mengungkapkan perasaan, meminta dengan baik dan menolak dengan baik
Serta latihan deeskalasi secara verbal
Nah, sekarang bapak sudah tau kan hal-hal apa saja yang dapat bapak
lakukan untuk mengendalikan marah.
Nanti apabila Bapak merasa ingin marah lagi, bapak bisa melakukan salah
satu teknik yang saya ajarkan tadi.

C. TERMINASI
1. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana apa ada yang ingin bapak tanyakan dari penjelasan saya tadi?”
2. Evaluasi Objektif
“Coba Bapak ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali, nanti
jika bapak merasa ingin marah , bapak dapat melakukan teknik yang tadi saya
jelaskan ya.”
3. Rencana Tindak Lanjut Klien
“Kapan bapak akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap bapak
merasa ingin marah atau marah bapak bisa langsung mempraktikkan cara ini.”
4. Rencana Tindak Lanjut Perawat
a. Topik
“Nah, bapak, masih ada cara lain yang bisa digunakan untuk mengendalikan
marah bapak”
b. Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang selanjutnya besok dengan jam yang
sama seperti hari ini?”
c. Tempat
“Mau latihan dimana kita pak? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada
yang mau ditanyakan pak? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat
siang.”
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

5. Salam
Baiklah pak cukup sekian untuk hari ini, sampai ketemu besok pak.
Assalamu’alaikum.
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

ANALISA PROSES INTERAKSI


Inisial klien : Tn.R
Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
Pertemuan ke :1
Tindakan generalis : SP 1 (Tehnik Napas dalam)
Lingkungan : Diruangan rumah sakit jiwa duduk berhadapan dan suasana tenang
Deskripsi klien : Tn.R mengenakan kaos coklat, celana Jens dan sendal jepit
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mampu melakukan Relaksasi nafas dalam
Nama Mahasiswa : MUTTAQIN HAMZAH
Tanggal : 02 Juni 2020
Jam : 09.00 WITA
ANALISA ANALISA
KOMUNIKASI NON
KOMUNIKASI VERBAL BERPUSAT BERPUSAT RASIONAL
VERBAL
PADA PERAWAT PADA KLIEN
P: P: Dengan mengucapkan salam
Assalamualaikum, Tersenyum, berjabat Berharap klien mau Klien menyadari diharapkan klien mau
Selamat pagi. tangan, menatap dan mengawali kehadiran perawat, berkenalan dengan perawat
mendekati klien yang perkenalan dan senang disapa oleh dan mengkaji perasaan
sedang duduk berinteraksi dengan perawat sehingga dapat mengetauhi
diruangan RSJ perawat mood klien

K:
Menoleh dan
tersenyum pada
perawat
K: K: Klien menjawab salam
Waalaikumsalam, Pagi! Klien menjawab Perawat tersenyum Klien mengawali perawat menunjukan klien
salam dan menghargai percakapan dengan mau mengawali
klien membalas salam pembicaraan dengan
perawat perawat dan menunjukan
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

bina hubungan saling


percaya antara klien dan
P: perawat.
Menatap klien
dengan tersenyum

P: P: Dengan memperkenalkan
Perkenalkan nama saya Sambil menatap klien Melakukan Klien mau memulai dipada klien dan mencoba
Muttaqin Hamzah. Saya dan agak pendekatan secara perkenalan dengan menimbulkan keterbukaan
senang dipanggil Taqin. diri pada klien diharapkan
mencondongkan fisik untuk perawat
Saya perawat yang akan klien mau berkenalan
merawat bapak. badan ke arah klien membangkitkan dengan perawat
tersenyum keakraban dalam
Nama bapak siapa? menyatukan tangan interaksi
didepan dada

K:
Klien juga
menyatukan
tangan di depan
dada sebagai wujud
balasan terhadap
ajakan perawat
K: K:
Tn. R Klien menatap Menatap klien untuk Klien mau menerima Klien membuka diri untuk
perawat dan tetap perkenalan perawat berkenalan atau klien mulai
tersenyum mempertahankan menerima hubungan
komunikasi dan dengan perawat
meyakinkan klien
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

P: bahwa perawat ingin


Perawat menatap membantu
klien sambil
tersenyum dan
mendengarkan
dengan
kesungguhan

P: P: Memberikan Dengan menanyakan


Bapak senang dipanggil Menatap klien perasaan nyaman Memperhatikan panggilan kesukaan klien
siapa? kemudian pada klien pertanyaan perawat diharapkan klien akan
tersenyum merasa dihargai oleh
perawat

K:
Diam, menatap
perawat
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

K: K: P: Dengan mendengarkan
Saya senang di panggil R Klien menatap Mendengarkan Klien mau membina klien akan
perawat dan jawaban klien hubungan saling mempertahankan hubungan
menyebutkan percaya dengan yang sudah terbina
namanya dengan perawat Klien percaya dengan
senang perawat dengan mau
menyebutkan panggilan
kesenangan.

P: P: K: Menunjukkan Memberikan kesempatan


Bagaimana perasaan Menatap mata klien Melihat perawat adanya perhatian pada klien untuk
bapak R hari ini ? dengan tersenyum sambil menata terhadap pertanyaan mengungkapkan
duduknya yang diajukan oleh perasaannya sehingga klien
Menunjukkan perawat akan merasa diperhatikan
perhatian pada oleh perawat
klien

K: K: P: Menunjukkan Klien mau mengungkapkan


saya merasa tegang , Menatap perawat Menatap klien perhatian pada klien perasaannya pada perawat
marah dan rasa ingin Tampak gelisah sambil
memukul mengangukkan
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

kepala

P: P: Memberikan kesempatan
Bagaimana kalau Menatap klien perawat Memperhatikan pada klien untuk
sekarang kita berbincang- Meminta pertanyaan perawat memutuskan tindakan
bincang tentang perasaan persetujuan klien
tegang , marah dan rasa
ingin memukul yang K:
bapak R rasakan? Menatap Perawat

K: K: Pernyataan persetujuan
Boleh Klien menatap Meyakinkan klien Klien memberikan dari klien akan
perawat dan bahwa keputusan persetujuan pada memudahkan klien dan
menganggukkan klien diharapkan perawat perawat untuk mengetahui
kepala oleh perawat penyebab ansietas

P:
Menatap klien,
menunggu jawaban
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

klien

P: P: Dengan meminta
Berapa lama kita akan Menatap klien Menunjukkan Menunjukkan persetujuan klien untuk
berbincang-bincang. sambil tangan perhatian pada tempat yang akan memilih tempat akan
Bagaimana kalau 15 menunjuk ruang perawat digunakan untuk membuat klien merasa
menit? Dimana tempat berbincang-bincang nyaman dan lebih leluasa
yang menurut bapak K: dalam berinteraksi dengan
cocok? Bagaimana kalau Melihat ke arah perawat
diruangan ini ?, Setuju ? yang ditunjuk oleh
perawat kemudian
menatap perawat
lagi

K: K: Dengan tanggapan yang


Ya, Baiklah . Klien memperbaiki Mendampingi klien Menunjukkan baik dari klien
posisi duduk selama interaksi kesediaan menunjukkan klien percaya
berinteraksi dengan dengan perawat
P: perawat dan
Membimbing klien menerima
dan mengikuti klien keberadaan perawat

P: P: Dengan menanyakan
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

Kalau boleh saya tahu Menatap klien dan Menunjukkan Memperhatikan penyebab klien dibawa ke
kenapa bapakmerasa tersenyum perhatian pada klien pertanyaan perawat rumah sakit akan
tegang, marah dan ingin membantu perawat dalam
memukul? K: merawat klien
Sekarang coba bapak Menatap perawat
ceritakan dan sambil
membetulkan
tempat duduk

K: K: Mengeksplorasi
Begini perawat, dulu saya Menjawab dengan Menunjukkan Menunjukkan permasalahan klien dan
pernah menikah namun suara yang perhatian pada klien keterbukaan pada bertujuan untuk
bercerai dengan istri sejak keras&menunduk perawat mengidentifikasi masalah
15 tahun yang lalu, saya saat bercerita utama klien.
memiliki seorang putri
dan saat ini putri saya
tinggal bersama ibu nya. P:
Sejak bercerai saya tidak Menganggukan
pernah bertemu dengan kepala, memandang
putri saya dan saya dan klien dengan rasa
kakak kandung saya tdak empati
harmonis disebabkan
karena perbedaan
perlakuan orang tua
terhadap saya sejak kecil
sehingga kakak saya iri
terhadap saya.
P: P: Membantu untuk
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

Saya mengerti bagaimana Memandang , Mengeksplorasi Menunjukkan respon menunjukkan cara koping
perasaan bapak. Setiap menyentuh pundak pemahaman atas pertanyaan yang adaptif yang bertujuan
orang akan memiliki klien mengenai tindakan diberikan untuk mengurangi Ansietas
perasaan yang sama jika latihan napas dalam
diposisi bapak. bapak K : untuk mengurangi
perlu melakukan terapi Menyimak ansietas dengan
disaat bapak merasakan pernyataan sentuhan.
perasaan marah dan ingin perawat dengan
memukul yang berat. serius dan kontak
Terapi ini akan membantu mata (+)
menurunkan rasa marah
dan rasa ingin memukul
bapak. Bagaimana kalau
sekarang kita coba
mengatasi dengan latihan
relaksasi dengan cara
tarik nafas dalam.
Bagaimana, apakah bapak
bersedia?
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

K: K: Klien menjawab dengan


Ya, saya bersedia perawat. Terlihat antusias Menunjukkan Klien setuju dengan antusias menunjukkan
dan bersemangat perhatian pada klien ajakan latihan yang klien mau di bantu oleh
diajukan oleh perawat.
perawat

P:
Menatap klien dan
tersenyum pada
klien

P P: P: K: Memberikan instruksi suara


kalau kita latihan Menginstruksikan Memberikan Menunjukan pada klien mengenai
sekarang, Saya akan dan mencontohkan instruksi suara pada perhatian dan langkah-langkah melakukan
lakukan, bapak
teknik napas dalam. klien mengenai mengikuti instruksi teknik latihan napas dalam
perhatikan saya, lalu
bapak bisa mengikuti langkah-langkah perawat, serta merupakan salah satu cara
cara yang sudah saya K: melakukan teknik mempraktekkannya. mengurangi Cemas.
ajarkan. Kita mulai ya pak. Mengangguk, lat:
bapak silakan duduk memperagakan Bagaimana ihan
dengan posisi seperti latihan napas dalam napas dalam
saya. Pertama-tama, (tarik napas lewat
bapak tarik nafas dalam
hidung, menahan 3
perlahan-lahan, setelah
itu tahan nafas dalam detik, buang lewat
hitungan tiga setelah itu mulut)
bapak hembuskan udara
melalui mulut dengan
meniup udara perlahan-
lahan. Sekarang coba
bapak praktikkan.
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

P: P: P: Menunjukkan respon pujian atas usaha yang


Bagus sekali, bapak sudah Memandang, Menginstruksika atas pernyataan yang dilakukan Reinforcement
mampu melakukannya. Memberikan n agar melakukan diberikan perawat. positif menunjukkan
Bapak bisa melakukan reinforcement teknik napas menghargai
latihan ini selama 5 positif dan dalam ketika rasa
sampai 10 kali sampai menginstruksikan cemas muncul.
bapak merasa relaks atau dengan suara
santai. latihan napas dalam
yang tepat untuk
mengurangi
ansietas.

K:
Tersenyum, dan
menyimak
pernyataan
perawat dengan
serius dan kontak
mata (+)

P: P: Evaluasi perlu dilakukan


Nah pak ayok kita coba Memandang, Menginstruksikan Mempraktekkan untuk mengetahui tingkat
lagi teknik napas Memberikan agar mengulangi ladi kembali dengan keberhasilan intervensi
dalamnya. reinforcement cara teknik napas sungguh-sungguh. yang telah diberikan
positif dalam yang benar.

K:
(Mempraktikkan
kembali tarik napas
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

dalam) sumber
suara,
memperagakan
latihan napas dalam
(menutup mata,
tarik napas lewat
hidung, menahan 3
detik, buang lewat
mulut seperti
meniup balon)
P: P: Mengetahui perasaan klien
Bagaimana perasaan Menatap klien dan Menunjukkan rasa Menunjukkan setelah berbincang-bincang
bapak R setelah kita tersenyum pada senang setelah perhatian pada membantu perawat untuk
berbincang-bincang dan klien sambil berinteraksi dengan perawat mengadakan kontrak
melakukan teknik napas melihat jam klien dan selanjutnya dengan klien
dalam selama kurang meyakinkan bahwa
lebih 30 menit waktu yang telah
disepakati telah
K: berakhir
Mendengarkan
ucapan perawat,
menatap perawat

K: K: Ungkapan rasa senang klien


Senang sekali Menatap perawat Menunjukkan Menunjukkan rasa akan semakin membuat
Saya merasa kalau rasa dan tersenyum perhatian pada klien senang setelah klien percaya pada perawat
tegang dan rasa ingin dan rasa senang berinteraksi dengan
marah dan memukul saya setelah berinteraksi perawat
agak berkurang setelah P: dengan klien
berbincang dan Tersenyum pada
melakukan teknik napas klien
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

dalam dengansuster.

P: P: Kontrak dengan klien akan


Bapak tadi mengatakan Menatap klien dan Pertanyaan yang Klien meningkatkan kepercayaan
kalau bapak R masih berbicara dengan disampaikan akan memperhatikan klien pada perawat
merasa tegang dan rasa pelan dan jelas lebih mudah pertanyaan perawat
ingin marah. Bagaimana diterima oleh klien
kalau besok kita
berbincang-bincang lagi K:
tentang cara mengatasi Menatap perawat
tegang dan rasa ingin serta
marah serta memukul menganggukan
dengan teknik fisik ke 2 kepala.
yaitu dengan cara
memukul bantal atau
kasur ? Waktu dan tempat
sama disini.
Setuju ?
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

K : Ya perawat, saya K: Persetujuan yang telah


setuju. Menatap perawat Menunjukkan rasa Klien setuju dengan disampaikan klien akan
dan menganggukan lega karena klien kontrak yang memudahkan perawat
kepala mau berbincang- diajukan oleh dalam berinteraksi dengan
bincang lagi dengan perawat klien
P: perawat
Menatap klien dan
bernafas lega

P: P: Mengakhiri Menunjukkan Ucapan terima kasih pada


Terima kasih karena Menatap klien pembicaraan dengan perhatian pada klien akan meningkatkan
bapak R sudah mau sambil menyatukan bersahabat perawat kepercayaan klien pada
berbincang-bincang tangan di depan perawat
dengan saya. Sampai dada.
bertemu besok pagi.
Assalamualaikum. K:
Membalas dan
menatap perawat
KLINIK NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SUB STASE PSIKIATRI

K: K: Jawaban klien menunjukkan


Ya perawat. Menatap kepergian Mengucapkan Klien menerima keterbukaan klien pada
Waalaikumsalam. perawat selamat tinggal pada perpisahan dengan perawat
klien perawat

P:
Meninggalkan klien
sambil
melambaikan
tangan

Kesan Perawat:
Tn. R menunjukkan keterlibatan aktif dalam kegiatan yang dilakukan.Klien tampak mampu mengenali perilaku kekerasan yang
terjadi meskipun perlu dibantu.Sebelumnya, di beri informasi dan instruksi tentang teknik napas dalam serta tujuan dari teknik napas
dalam.Setelah diyakinkan dengan informasi mengenai tindakan tersebut, akhirnya Tn. R mau dan mampu melakukan latihan napas dalam
dengan dibimbing melalui suara dan sentuhan.Klien mengungkapkan mau untuk melakukan latihan napas dalam terutama bila rasa
tegang, marah dan ingin memukul muncul kembali.

Anda mungkin juga menyukai