Anda di halaman 1dari 32

CASE REPORT

Crush injury antebrachii sinistra + ruptur tendon


dan arteri
Disusun Oleh : Devi Novitasari
Vhirna fitri AE

Pembimbing : dr. Widiyatmiko, Sp. OT

K E PA N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U PAT E N C I R E B O N J AWA B A R AT
Identitas

Nama : Tn. Y
Umur : 22 tahun
Alamat : Jatiseeng- cirebon
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Tgl. pemeriksaan : 5 November 2021

K E PA N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U PAT E N C I R E B O N J AWA B A R AT
PRIMARY SURVEY

• Airway : clear, stridor (-), gurgling (-)

• Breathing : pernafasan adekuat, vbs (+/+), rhonki (-/-), whezing (-/-). RR : 20, SpO2 : 99%

• Circulation : TD : 120/80 mmhg, nadi : 69x/menit, nadi reguler, nadi teraba kuat di a.radialis dextra

• Disability : GCS 15 (Composmentis)

• Exposure : Luka terbuka regio manus sisnistra

K E PA N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U PAT E N C I R E B O N J AWA B A R AT
SECONDARY SURVEY

Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 69x/menit
• Respirasi : 20x/menit
• Suhu : 36° C
• SpO2 : 99%

K E PA N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U PAT E N C I R E B O N J AWA B A R AT
Anamnesis

Keluhan Utama : Nyeri pada lengan kiri

Riwayat Penyakit Sekarang :


Seorang laki-laki usia 22 tahun datang ke IGD RSUD Waled dengan keluhan nyeri pada lengan
kiri post kecelakaan lalu lintas 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Mekanisme kejadian pasien
sedang mengendarai motor dan hilang kendali dikarenakan meminum minuman keras. Pasien
mengatakan tidak mengingat kejadian . Pasien tidak menggunakan helm. Setelah kejadian tersebut
pasien langsung dibawa ke rumah sakit. Pasien mengeluhkan lengan kiri sulit digerakan dan terasa
kebas. Terdapat keluhan perdarahan aktif . Tampak luka lecet pada kedua lutut, tangan sebelah
kiri dan terdapat luka tajam di dada kiri.

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Riwayat trauma : disangkal
• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat Hipertensi : disangkal
• Riwayat Asma : disangkal
• Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat Hipertensi : disangkal
• Riwayat Asma : disangkal
• Riwayat Alergi : disangkal

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Mata : Conjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Hidung : Discharge(-), epitaksis (-)
• Mulut : Sianosis (-)
• Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)

• Thoraks :
1. Inspeksi : dinding dada simetris, terdapat vulnus laceratum
2. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS VI linea axilaris anterior sinistra, kuat angkat (+),
fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-)
3. Perkusi : sonor seluruh lapang paru
batas kiri jantung:ICS VI linea axilaris anterior
batas kanan : ICS V linea parasternalis dekstra
batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
4. Auskultasi:
Pulmo : VBS +/+, Rh -/-, wh -/-
Cor : BJ I = II reguler, murmur (-), gallop (-)

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Pemeriksaan Fisik

• Abdomen
Inspeksi : datar, jejas (-), sikatrik (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), soepel, hepar dan lien tak teraba
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Auskultasi : bising usus (+) 12 kali/ menit (normal)

• Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Status lokalis a/r Antebrachii Sinistra

Look : tampak luka tertutup verban (+), perdarahan (-)


Feel : Nyeri tekan (+), Akral dingin, CRT > 2 detik
Move : ROM pasif

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Status lokalis a/r Antebrachii Sinistra
Look : tampak luka tertutup verban (+), perdarahan (-)
Feel : Nyeri tekan (+), Akral dingin, CRT > 2 detik
Move : ROM pasif
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hematologi (05/11/21)
Hb : 18,4 gram/dL
Ht : 52 %
Trombosit : 243.000 /mm3
Leukosit : 39,6 /mm 3
MCV : 89.7
MCH : 31.7
MCHC : 35.4
Eritrosit : 5.81
Basofil :1
Eosinofil : 0%
Neutrofil Batang : 0%
Neutrofil Segmen : 88%
Limfosit : 7%
Monosit : 5%

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Rontgen
Diagnosis

Crush injury antebrachii sinistra + ruptur tendon


dan arteri

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Penatalaksanaan

1. Farmakologi 2. Non farmakologi


a. IGD • Observasi KU dan TTV
• NS 0,9% 500 cc/ 8 jam • Rujuk ke Spesialis Bedah Orthopedi
• Ceftriaxone 2X1 gr iv ( saran Microsurgery replantasi dan orif )
• Dexkeketoprofen 3X1
• Ranitidine 2X1
b. Ruang Kemuning
• NS 0,9% 500 cc/ 8 jam
• Anbacim 2x 1 gram
• Ketorolac 3x30 mg
• Omeprazol 2x1

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Prognosis

Quo at Vitam : Dubia ad bonam


Quo at Functionam : Dubia ad bonam
Quo at Sanationam : Dubia ad bonam

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Pembahasan
Anatomi

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U B E D A H R S U D WA L E D K A B U P A T E N C I R E B O N J AWA B A R A T
Crush injury

didefinisikan sebagai kompresi dari ekstremitas atau bagian lain dari tubuh yang menyebabkan
pembengkakan otot dan/atau gangguan saraf di area tubuh yang terkena. Biasanya area tubuh yang
terkena adalah ekstremitas bawah (74%), ekstremitas atas (10%), dan badan (9%)
Patofisiologi crush injury

•  Immediate Cell Disruption
Kekuatan lokal yang menghancurkan sel menyebabkan Immediate Cell Disruption (lisis)

•  Direct pressure on muscle cell 


Tekanan langsung dari crush injury menyebabkan sel otot menjadi iskemik. Sel-sel kemudian
beralih ke metabolisme anaerobik, menghasilkan sejumlah besar asam laktat. Iskemia berkepanjangan
kemudian menyebabkan sel membran bocor.

• Vascular compromise
Kekuatan crush injury menekan pembuluh darah utama mengakibatkan hilangnya suplai darah ke
jaringan otot. 
Crush injury

Kerusakan lapisan Jika terjadi patah pada Kerusakan otot dan Kerusakan pada
kulit dan subkutan tulang jaringan lunak tulang

Port de entry bakteri Kerusakan periosteum Spasme otot Penekanan saraf pada
daerah fraktur

Meingkatkan resiko Keluarnya sumsum Nyeri


infeksi tulang dan Penurunan fungsi
menimbulkan emboli saraf
lemak
Pengeliaran free
radical, dan Kesemuan, baal dan
Hambatan pada aliran lysozyme kesemutan
darah

Kematian sel otot


Tanda dan gejala

• Hipotensi
• Cedera kulit
• Oedem
• Nyeri dan paraestesia
• Kelainan metabolik akibat kebocoran membran sel
• Sindrom kompartemen : nyeri berat pada ekstremitas yang terlibat, nyeri pada peregangan
pasif otot yang terlibat, penurunan sensasi saraf tepi , peningkatan tekanan
intrakompartemental.
Tatalaksana

• Penanganan di awali dengan ATLS


• Pemberian 02 untuk mencegah hipoksia terutama organ-organ vital
• Terapi cairan dengan NaCl untuk mengkoreksi takikardia atau hipotensi
• Manitol IV 300-400 Ml/jam
• Pemasangan folley catheter untuk menghiytung balance cairan
• Pembersihan luka, debridement dan tutup luka dengan dressing sterile
• Tindakan amputasi apabila terjadi kerusakan kulit, soft tissue, otot, vaskularisasi, persarafan, fascia
dan tulang.
Indikasi :
1. Dead ( dying)
2. Dangerous
3. Damn nulsance
Jika score Mangled ≥ 7 maka
indikasi dilakukan amputasi
Trauma Vascular
• Trauma Vaskular dibagi berdasarkan mekanisme
cedera (yang bisa tumpul, tembus, atau kombinasi)
dan lokasi anatomis (ekstremitas atas atau bawah).
• Trauma tembus dapat berasal dari benda-benda yang
berupa peluru, pecahan dari ledakan, dll) atau tusukan
(misalnya pisau, gantungan baju, kunci, dll). Trauma
tumpul terjadi sekunder akibat fraktur atau dislokasi.
• Cedera akibat benda tumpul pada vaskular lebih sering
terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Untuk
ekstremitas, ada beberapa dislokasi atau pola fraktur
spesifik yang berhubungan dengan cedera vaskular.
• Cedera termasuk fraktur supracondylar humerus,
dislokasi lutut posterior, atau fraktur tibialis. Cedera ini
berkorelasi dengan morbiditas dan mortalitas yang
tinggi.
Vascular injury
• Blood loss
• Progressive ischemia
• Compartment syndrome
• Tissue necrosis

Irreversible damage after 6 hours


factors
• Level and type of vascular injury
• Collateral circulation
• Shock/hypotension
• Tissue damage (crush injury)
• Warm ischemia time
• Patient factors/medical conditions
Pemeriksaan Fisik
• Major hemorrhage/hypotension
• Arterial bleeding
• Expanding hematoma
• Altered distal pulses
• Pallor
• Temperature differential between extremities
• Injury to anatomically-related nerve
Trauma Tendon
• vitalnya peran tendon dalam produksi gerak, tendon
menjadi bagian organ yang rentan dan kerap mengalami
cedera, terutama pada saat aktivitas fisik berlebihan
yang bertumpu pada suatu bagian sendi tertentu.
• Ruptur tendon merupakan jejas akut terhadap tendon
akibat faktor dominan eksternal meskipun ada juga
kontribusi faktor internal meski lebih kecil
• Penyambungan tendon yang baik akan dapat
mengembalikan kontinuitas tendom tanpa
menimbulkan adhesi/perlekatan atau bentuk
sambungan.
• Penangan cedera tendon yang tidak optimal
dapat menyebabkan adhesi dan gangguan fungsi
bahkan dapat terjadi rupturulang
Penjahitan Tendon
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai