Anda di halaman 1dari 31

REFRAT

PREEKLAMPSIA BERAT
Oleh:

Kusuma Laksmana Bayu Aji(112080004)

dr Nunung Nurbaniwati, SpOG (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN


RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
2021
Hipetensi Dalam
Kehamilan

“Hipertensi adalah suatu keadaan dengan tekanan
darah sistolik > 140 mmHg atau diastolik ≥90
mmHg.”

AMERICAN COLLAGE OF OBSTETRICIANS AND GYNECOLOGISTS


Faktor resiko
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran
Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan
Tatalaksana Pre-Eklamsia. 2016
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran
Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan
Tatalaksana Pre-Eklamsia. 2016
Hipertensi dalam kehamilan

Usia kehamilan < 20 Usia kehamilan > 20


minggu minggu
HIPERTENSI PADA USIA
KEHAMILAN < 20
MINGGU
Hipertensi kronik Superimposed

  Onset baru proteinuria 300 mg/ 24


Tekanan darah 140/90 mmHg sebelum kehamilan
atau terdiagnosis sebelum UK 20 minggu tidak jam pada wanita dengan hipertensi
disertai PTG (Penyakit trofoblastik gestasional) sebelum UK 20 minggu.
atau
 Peningkatan mendadak proteinuria
 Hipertensi pertama kali terdiagnosis setelah UK atau tekanan darah atau angka
20 minggu dan persisten sampai > 12 minggu trombosit < 100.000/ mm3 pada
postpartum wanita dengan HT dan proteinuria
< 20 minggu.
 Tanpa disertai proteinuria
HIPERTENSI PADA USIA
KEHAMILAN > 20
MINGGU
Hipertensi
gestasional

Tekanan darah 140/90 mmHg untuk pertama kalinya dalam


kehamilan dan tanpa proteinuria

Tekanan darah kembali normal < 12 minggu postpartum


Preeklamsia
● Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 atau 90 mmHg diastolik setelah kehamilan 20 minggu dan
dengan proteinuria >300 mg/24 jam atau tes urin dipstik > positif 1.

● Jika proteinuria (-), disertai dengan adanya salah satu gangguan organ:
 Trombositopenia
 Gangguan ginjal : kreatinin 1,1 mg/dl
 Gangguan liver : peningkatan transaminase 2x atau nyeri
epigastrik/ regio kanan atas
 Edema paru
 Gangguan neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
 Gangguan janin : Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR)
Preeklamsia
Berat
Syarat preeklampsia terpenuhi, dan didapatkan salah satu kronisi dibawah ini:
● Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 sistol atau diastol 110
● Trombositopenia
● Gangguan ginjal : kreatinin >1,1 mg/dl
● Gangguan liver : peningkatan transaminase 2x atau nyeri epigastrik/ regio
kanan atas
● Edema paru
● Gangguan neurologis: stroke, nyeri kepala, gangguan visus
● Gangguan janin : Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR)
Komplikasi
HELLP SYNDROM
TRIAS: Haemolysis, Elevated Liver Enzymes,
Thrombocytopenia

Tennessee Class:
• Kriteria lab
1. Hemolysis pada apusan darah tepi
(schizocytes, burr cell),
2. AST > 70 IU/L dan LDH > 600 IU/L,
3. AT < 100.000/ mm3
• Complete : ditemukan semua kriteria
• Partial : ditemukan 1 atau 2 kriteria saja
EKLAMSIA

 Kejang dan koma yang disebabkan karena


preeklampsia, bukan sebab lain.
 Impending eklampsia:
Headache
Nausea & vomitus
Ggg. Penglihatan
Nyeri perut kanan atas
Edema
Proteinuria
Hyperreflex
Tatalaksna
MANAGEMENT
EKSPETATIF
PREEKLAMPSIA
MANAGEMENT
EKSPETATIF
PREEKLAMPSIA
BERAT
PEMBERIAN MGSO4
AGONIS RESEPTOR
ALFA (METILDOPA)
Obat ini bekerja secara sentral untuk merelaksasi pembuluh darah dengan menghambat
dekarboksilase asam amino aromatic. Selain itu aktivasi reseptor secara sentral akan menghibisi
system saraf simpatis dan menurunkan tekanan darah.
Metildopa (agonis reseptor alfa) Dosis : 250-500 mg P.O 3x1 hari. Maksimal 3 gr/hari
BETA BLOCKER
Bekerja dalam menghambat reseptor Beta yang berperan penting pada aktivitas system saraf
simpatis. Atenolol merupakan beta-blocker kardioselektif (bekerja pada reseptor β1 dibandingkan β2)
dengan cara menghambat kinerja reseptor Beta-1 dengan menurunkan heart rate dan kontraksi
miokardium sehingga menurunkan cardiac output dan tekanan darah.
Atenolol dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, terutama pada digunakan untuk
jangka waktu yang lama selama kehamilan atau diberikan pada trimester pertama, sehingga
penggunaannya dibatasi pada keadaan pemberian anti hipertensi lainnya yang tidak efektif.
CCB
Calcium channel blocker bekerja pada otot polos arteriolar dan menyebabkan
vasodilatasi dengan menghambat masuknya kalsium ke dalam sel. Berkurangnya
resistensi perifer akibat pemberian calcium channel blocker dapat mengurangi afterload.
Nipedipin (gol CCB) selain sebagai anti hipertensi bisa juga digunakan sebgai
tokolitik untuk mencegah kehamilan preterm. Dosis : 10 mg P.O diulang setiap 15-30
menit. Dosis rumatan 3x10 mg
Nikardipin diberikan apabila TD > 180/110 mmHg / hipertensi emergensi. Dosis
awal yang dianjurkan melalui infus yaitu 5 mg/jam, dan dapat dititrasi 2.5 mg/jam tiap 5
menit hingga maksimum 10 mg/jam
MANAGEMEN
KONSERVATIF
● Indikasi manajemen konservatif
Kehamilan preterm tanpa impending eklampsia dengan janin
baik
● Pengobatan medisinal
Dosis awal MgSO4 40% 8 gram i.m. Atau bila menggunakan
cara intravena secara kontinyu diberikan dosis pemeliharaan
yaitu, 10gram dalam 500cc cairan RL diberikan dengan
kecepatan 1-2gram/jam (20-30 tetes per menit).
● Pengelolaan Obstetric
NST dan USG u/ memantau kesejahteraan janin
PENGELOLAAN
AKTIF
IBU LABORATORIUM JANIN

- Kehamilan > 34 - Adanya HELLP - Adanya tanda gawat


mgg (dengan Syndrome janin
kortikosteroid
selama 2 hari telah - Adanya tanda IUGR
diberikan)

- Adanya gejala
impending
eklampsia

- Gagal perawatan
konservatif
BELUM SUDAH
INPARTU INPARTU

- Perjalanan persalinan normal diikuti


Induksi:
Bishop score ≥ 6. Bila perlu dilakukan partograf WHO
- Kala II diselesaikan dengan partus
pematangan serviks dengan misoprostol. Induksi
persalinan harus sudah mencapai kala II dalam buatan. Amniotomi dan tetes
waktu 24 jam. Bila tidak, induksi persalinan oksitosin dilakukan sekurang-
dianggap gagal, dan harus disusul dengan seksio kurangnya 15 menit setelah
sesarea pengobatan medisinal
- SC, jika ada gawat ibu dan janin,
Indikasi SC Bishop ≤6
 Syarat persalinan pervaginam tidak terpenuhi
 Terdapat kontraindikasi persalinan pervaginam
 Induksi persalinan gagal
 Kelainan letak
 Apabila umur kehamilan <34 minggu.
KRITERIA TERMINASI
KEHAMILAN PADA PEB
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai