Anda di halaman 1dari 12

1

LAPORAN KASUS AKUT


FARINGITIS AKUT

Disusun Oleh :
Nur Indah Sartika Dewi
NPM. 111170051

Dosen Pembimbing :
dr. Hj. Sri Umi Rahmah
dr. Yannah

KEPANITRAAN KEDOKTERAN KELUARGA DAN


KOMUNITAS
PUSKESMAS GEGESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2018
2

BAB II
LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien
Nama : An. F
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 15 tahun
Alamat : Bayalangu Lor
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 26 Maret 2018
Tanggal Kunjungan Rumah : 31 Maret 2018

II. Anamnesis
- Keluhan Utama
Nyeri menelan

- Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke puskesmas Gegesik dengan keluhan nyeri menelan.
Nyeri menelan dirasakan sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Keluhan
dirasakan lebih ringan jika pasien meminum air hangat dan semakin
berat saat pasien memakan makanan berminyak, pedas dan minum air
dingin. Pasien juga mengeluhkan pilek, demam, dan sakit kepala sejak
3 hari yang lalu juga, namun tidak terdapat batuk.

- Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya

- Riwayat Penyakit Keluarga


Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengan
pasien
3

- Riwayat Pribadi dan Sosial


 Pasien tinggal dengan ibu, bapak, kakak kandung, kakak ipar, dan 2
orang keponakannya.
 Rumah tinggal di tempat padat penduduk, namun rumah tampak
bersih dan tertata rapih
 Sumber air minum air sanyo
 Pasien senang mengkonsumsi minuman dingin, gorengan dan
makanan pedas.
 Pasien masih merupakan pelajar sekolah menengah atas.

III. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran/ GCS : compos mentis/ GCS 15 (E4V5M6)
2. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit, regular, isi cukup
Respirasi : 20 x/ menit
Suhu : 37,90C
Pemeriksaan fisik umum
1. Kepala-leher
Kepala : normocephal (+), deformitas (-)
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, mata cekung -/-
Wajah : sianosis (-), flushing (-)
Telinga : deformitas (-)
Hidung : deformitas (-)
Mulut : sianosis bibir (-), stomatitis (-), faring hiperemis (+), terdapat
ptechie pada faring, tonsil T1-T1 tenang
Leher : pembesaran KGB (-), Tekanan vena jugularis : meninggi (-)
2. Toraks-kardiovaskuler
4

Inspeksi : kelainan bentuk (-), Tarikan sela iga (retraksi subcostal) (-),
simetris
Auskultasi : Jantung: S1 S2 tunggal, teratur, Murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler +/+, ronki-/-, Wheezing : -/-
3. Abdomen
Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, turgor normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba.
4. Uro-genital : Tidak dievaluasi
5. Anal-perianal : Tidak dievaluasi
6. Ekstermitas : Edema (-)/(-), akral hangat (+)/(+), CRT <2 detik

IV. Pemeriksaan Penunjang


(-)

V. Resume
An. F 15 tahun datang ke puskesmas Gegesik dengan keluhan nyeri saat
menelan sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Keluhan diperberat dengan
konsumsi makanan berminyak, pedas, dan minum dingin, dan mereda saat
meminum air hangat. Keluhan disertai dengan pilek, demam dan sakit
kepala. Keluhan belum pernah diobati sebelumnya dan baru pertama kali
dirasakan oleh pasien, di keluarga tidak ada yang mengalami keluhan
serupa. Pasien senang mengkonsumsi minuman dingim, makanan pedas dan
berminyak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composementis, tanda vital
tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 88 x/menit, regular, isi cukup,
respirasi : 20 x/menit, suhu : 37,90C, bibir tidak sianosis dan faring
hiperemis disertai dengan ptechie di bagian pilar posterior faring, tonsil
tidak membesar.
5

VI. Diagnosis
Faringitis akut susp. E.c bacterial infection

VII. Penatalaksanaan
a. Amoxicillin 3 x 500 mg
b. Paracetamol 3 x 500 mg
c. CTM 2 x 10mg

VIII. Edukasi
a. Minum air hangat untuk meredakan nyeri menelan.
b. Tidak mengkonsumsi makanan pedas, berminyak dan es.
c. Meminum obat dengan teratur dan kembali ke puskesmas jika gejala
belum membaik.

IX. PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
Ad fungtionam : ad bonam
6

PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Environment
Host
Keluarga sering
mengkonsumsi makanan yang
pedas akan membuat pasien
ikut makan karena
terpengaruh oleh keadaan
lingkungan sekitar rumahnya.
Kebiasaan pasien
sering mengkonsumsi Faringitis
Kebiasaan
makan-makanan akut

bergoreng dan pedas.


Agent
Infeksi bakteri terutama
Streptococcus group A
Makanan gorengan dan pedas.
7

DIAGNOSIS HOLISTIK
a. Aspek personal
Pasien datang dengan tujuan agar keluhan yang pasien rasakan dapat
sembuh
b. Aspek klinik
Faringitis akut susp. E.c bacterial infection
c. Aspek risiko internal
 Sering mengkonsumsi makan-makanan bergoreng dan pedas.
 Jarang minum air putih
d. Aspek psikososial keluarga
 Keluarga pasien yang sering mengkonsumsi makanan yang pedas.
Hal tersebut akan membuat pasien ikut makan sambal karena
terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitar rumahnya.
8

RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (Planning)


No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Keterangan
diharapkan
1 Aspek personal: Pasien 3 hari  Kesembuhan Pemberian obat
pada pasien
Faringitis akut susp. - Amoxicillin 3 x
 Pasien kembali 500mg
E.c bacterial ke puskesmas - Paracetamol 3 x
infection atau ke rumah 500mg
sakit jika tidak - CTM 2 x 10mg
sembuh

Evaluasi mengenai
-Gangguan rasa
nyeri hilang
-Pasien dapat
melakukan
aktifitas
-Pengetahuan klien
bertambah.
2 Aspek klinik Pasien 3 hari Keluhan
menghilang dan ada
perbaikan klinis
3 Aspek risiko
internal
 Tingkat Pasien 3 hari  Mengerti Edukasi:
pendidikan mengenai
Menginformasikan
yang sangat penyakit
rendah faringitis akut kepada pasien
 Sering  Keluhan rasa untuk menghindari
mengkonsum nyeri menelan
si makan- hilang pemicu terjadinya
makanan keluhan, antara
bergoreng
dan pedas. lain dengan tidak
 Jarang minum makan goreng-
air putih
gorengan dan
9

mengkonsumsi air
hangat untuk
meredakan nyeri.
Hindari dari
makanan yang
memperberat
keluhan..
4 Aspek psikososial,
keluarga &
lingkungan
Kebiasaan keluarga Keluarga 3 hari  Meningkatkan Edukasi kepada
pengetahuan
yang sering makan pasien keluarga mengenai
keluarga
sambal setiap kali mengenai pola makan yang
penyakit
makan baik.
faringitis akut
10

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN


PERTAMA
Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
a. Aspek personal:
Pasien dapat sehehat kembali
b. Aspek klinik:
Kesembuhan dari penyakit faringitis akut susp. E.c bacterial infection yang
diderita pasien
c. Aspek risiko internal:
 Sering mengkonsumsi makan-makanan bergoreng dan pedas.
 Jarang minum air putih

d. Aspek psikososial keluarga:


Kebiasaan keluarga yang kurang baik dalam mengatur pola makan

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:


Respon pasien yang baik dalam menerima edukasi serta keinginan tinggi pasien
untuk sembuh
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien:
Kebiasaan keluarga dalam mengatur pola makan
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:
Memberikan edukasi kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya keluhan,
antara lain dengan tidak makan goreng-gorengan dan mengkonsumsi air hangat untuk
meredakan nyeri. Hindari dari makanan yang memperberat keluhan..
11

DAFTAR PUSTAKA

Gleadle, Jonathan. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta:


Penerbit Erlangga. 2007.
Kumar, Parveen. Clark, Michael. Clinical Medicine. 6 edition. Saunders ltd.
Elsevier. 2005.
Price, Sylvia Anderson. Wilson, Lorraine McCarty. Patofisologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC. 2005.
Soepardi, Iskandar, N., Bashiruddin, J., et al. (eds)., (2007), Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Edisi
Keenam, Jakarta : Gaya Baru.
Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakrta: IPD FKUI. 2006.
12

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai