Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Contoh Kasus

Ny. B G1P0A0 usia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mual

muntah sejak 2 hari yang lalu, sehari mual hingga 8-9 kali. Seditkit kurang

nafsu makan karena merasa mual jika bau makanannya menyengat. Makan 3x

sehari dengan porsi sedikit, jarang suka ngemil. Setelah dilakukan

pemeriksaan didapatkan hasil Usia Kehamilan 7 minggu, TD : 90/60 mmHg,

Nadi : 100x/menit, RR : 23x/menir, S : 36,7 °C, TFU : belum teraba.

3.2 Asuhan Kebidanan

ASUHAN KEBIDANAN

1. DATA SUBJEKTIF

a. Biodata

Nama : Ny B/ Tn H

Umur : 25 tahun/27 tahun

Nikah/lamanya : 1 kali/ 5 bulan

Suku : Jawa/Jawa

Agama : Islam/Islam

Pendidikan : SMA/S1

Pekerjaan : IRT/Swasta

Alamat : Surabaya

b. Keluhan
Mual muntah sejak 2 hari lalu, muntah 8-9x sehari.

c. Riwayat kesehatan ibu

Tidak ada Riwayat penyakit menular dan menurun, tidak pernah

menderita penyakit jantung, paru paru, diabetes dan hipertensi,

tidak ada alergi obat obatan dan makanan, tidak ketergantungan

obat maupun alcohol

d. Riwayat mentruasi

Menarche : 12 tahun

Lamanya : 3-5 hari

Siklus : 28 hari

Disminorea : Jarang

HPHT : 14 Januari 2024

HPL : 21 Oktober 2024

e. Riwayat ginekologi

Tidak pernah mengalami penyakit infeksi, PMS dan tumor pada

alat kandungan

f. Riwayat keluarga berencana (KB)

Tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun

g. Riwayat spiritual

Ibu selalu berdoa atas keselamatan dan Kesehatan dirinya dan janin

yang dikandung

h. Riwayat kebutuhan sehari hari

1) Pola makan dan minum


Kebiasaan ibu makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, namun

semenjak hamil nafsu makan berkurang dan tidak nafsu makan.

Minum 6-7 gelas perhari

2) Pola aktifitas sehari hari

Ibu melakukan aktivitas seperti biasa hanya saja selama 2 hari

ini aktivitas ibu menjadi terganggu karena mengalami muntah

yang berlebih akibat lemas.

3) Pola eliminasi

Ibu BAB 1x sehari, BAK 4-5x sehari

4) Personal hygiene

Ibu mengganti pakaian setelah mandi dan ibu membersihkan

vagina dengan menggunakan air bersih

5) Pola istirahat

Ibu tidur seperti sebelum hamil

2. DATA OBJEKTIF

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : composmentis

c. BB : 51 kg TB : 152 cm

d. TTV :

TD : 90/60 mmHg RR : 24x/menit

Nadi : 100x/menit Suhu : 38℃

e. Pemeriksaan khusus

Muka : pucat, tidak ada oedema, tidak ada cloasma


gravidarum

Mulut : mukosa bibir kering

Mata : konjungtiva pucat, sklera putih, palpebra

tidak ada oedema

Payudara : putting menonjol, terdapat hiperpigmentasi pada


areola, dan tidak ada benjolan yang abnormal
Abdomen : turgor kulit menurun, tidak ada luka bekas operasi

dan tampak striae livida

Ekstremitas :

- Atas : turgor kulit menurun, tidak ada odem

- Bawah : tidak ada odem, tidak ada varises, reflek patella +/+

Pemeriksaan Leopold :

a. Leopold 1 : TFU 1 jari atas sympisis

b. Leopold 2 : Ballotement

c. Leopold 3 : Tidak dilakukan

d. Leopold 4 : Tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunanjang :

Tidak dilakukan

3. ANALISA

G1P0A0 UK7/8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum

4. PENATALAKSANAAN

Tanggal : 14 januari 2024 Pukul : 21.00 WIB


1) Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Keadaan ibu baik tekanan darah 90/60 mmhg nadi 100x/mnt, suhu

38 ℃ respirasi 24x/menit,. ibu mengerti hasil pemeriksaan

Ev: ibu mengerti

2) Menjelaskan pada ibu bahwa ibu harus di rawat di puskesmas dan

harus di pasang infus.

Ev: ibu bersedia

3) Pemberian cairan awal dapat dilakukan dengan pemberian

larutan RL selama 3-5 jam. Selanjutnya, cairan dapat diganti menjadi

terapi rumatan dengan dextrosa 5%.

4) Diberikan ondansetron injeksi intravena dengan dosis 4 mg selama

15 menit. Dosis selanjutnya diberikan tiap 8 jam sekali.

5) Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih, makan sedikit tapi

sering, serta menghindari makanan yang berbau menyengat dan

berlemak.

Ev: ibu bersedia

6) Menganjurkan ibu makan selingan atau nyemil seperti makan roti,

biscuit atau buah serta menganjurkan untuk minum wedang jahe

untuk mengurangi mual muntah.

Ev: ibu bersedia

7) Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan tidak melakukan

pekerjaan yang berat .

Ev: ibu mengerti


3.3 Pembahasan
Tinjauan pada kasus Ny.”B” Ibu mengatakan hamil Pertama. Ibu

mengatakan Hari pertama haid terakhir 14 Januari 2024, umur kehamilan 7/8

minggu, mual dan muntah sejak umur 2 hari yang lalu, frekuensi 8-9 kali dalam

sehari sampai sekarang, setiap makanan yang masuk akan dimuntahkan. Ibu

mengatakan nafsu makan berkurang karena dilambung terasa penuh dan sesak,

tidak bisa tidur dikarenakan tidak bergairah dan lemas. Ibu merasa haus tetapi

takut apabila minum akan muntah kembali, sehingga badannya panas. Tinjauan

teori, tanda dan gejala hyperemesis gravidarum yaitu pusing, mual dan

muntah sampai kehamilan 16 minggu dan lemas merupakan keluhan umum yang

disampaikan pada kehamilan muda. Kehamilan menimbulkan perubahan

hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormone esterogen,

progesteron, dan dikeluarkannya Human Chorionic Gonodothropine Plasenta.

Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum.

Pada data subjektif diperoleh keluhan utama mual muntah sejak 2 hari

yang lalu, muntah 8-9x/hari. Pada data objektif yang didapatkan yaitu keadaan

baik, kesadaran composmentis, tanda vital : Tekanan Darah 90/60 MmHg,

Pernafasan 24x/menit, Nadi 100 x/menit, Suhu 38°C, wajah pucat, konjungtiva

pucat. Riwayat Kesehatan yang Lalu, tidak ada riwayat penyakit hipertensi,

diabetes melitus, asma dan paru-paru, ibu tidak pernah dioperasi dan dirawat

dirumah sakit karena penyakit serius, ibu tidak ada riwayat alergi terhadap

makanan, minuman dan obat-obatan. Palpasi Leopold : Leopold I : TFU 1 jari atas
sympisis, leopold II: Ballotement, leopold III: Tidak dilakukan, leopold IV: Tidak

dilakukan.

Ny. B G1P0A0 UK 7/8 minggu adanya keluhan mual muntah yang

berlebihan termasuk tanda dari Hiperemesis Gravidarum Tingkat II. Menurut teori

hyperemesis gravidarum tingkat 2 (Sedang) dengan gejala mual dan muntah yang

hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah, apatis, turgor

kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik

(dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tekanan darah

menurun, hemokonsentrasi, oligoria dan konstipasi. Dapat juga terjadi asetonuria

dan dari nafas berbau aseton.

Pada pelaksanaan evaluasi berdasarkan kasus yaitu mual muntah yang

belum teratasi, agar tidak terjadi gangguan pemenuhan nutrisi dengan melakukan

pemberian infus RL selama 3-5 jam. Selanjutnya, cairan dapat diganti menjadi

terapi rumatan dengan dextrosa 5%. Setelah itu, diberikan ondansetron injeksi

intravena dengan dosis 4 mg selama 15 menit. Dosis selanjutnya diberikan tiap 8

jam sekali, Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih, makan sedikit tapi

sering, serta menghindari makanan yang berbau menyengat dan berlemak.

Menganjurkan ibu makan selingan atau nyemil seperti makan roti, biscuit atau

buah serta menganjurkan untuk minum wedang jahe untuk mengurangi mual

muntah.

Anda mungkin juga menyukai