DIABETES MELLITUS
Jantung dan
paru
Sesak
Ketidakefek
tifan pola
nafas
E. Komplikasi Diabetes Mellitus
1. Akut
a. Ketoasidosis diabetik
b. Hipoglikemi
c. Koma non ketotik hiperglikemi hiperosmolar
d. Efek Somogyi ( penurunan kadar glukosa darah pada malam hari diikuti
peningkatan rebound pada pagi hari )
e. Fenomena fajar / down phenomenon ( hiperglikemi pada pagi hari antara jam
5-9 pagi yang tampaknya disebabkan peningkatan sikardian kadar glukosa pada pagi
hari )
2. Komplikasi jangka panjang
a. Makroangiopati
1) Penyakit arteri koroner ( aterosklerosis )
2) Penyakit vaskuler perifer
3) Stroke
b. Mikroangiopati
1) Retinopati
2) Nefropati
3) Neuropati diabetik
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan kadar serum glukosa
a. Gula darah puasa : glukosa lebih dari 120 mg/dl pada 2x tes
b. Gula darah 2 jam pp : 200 mg / dl
c. Gula darah sewaktu : lebih dari 200 mg / dl
2. Tes toleransi glukosa
Nilai darah diagnostik : kurang dari 140 mg/dl dan hasil 2 jam serta satu nilai lain lebih
dari 200 mg/ dlsetelah beban glukosa 75 gr
3. HbA1C
> 8 % mengindikasikan DM yang tidak terkontrol
4. Pemeriksaan kadar glukosa urin
Pemeriksaan reduksi urin dengan cara Benedic atau menggunakan enzim glukosa .
Pemeriksaan reduksi urin positif jika didapatkan glukosa dalam urin
G. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas penderita
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status
perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa
medis.
b. Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang menurun, adanya
luka yang tidak - sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang
telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit-penyakit lain yang ada kaitannya
dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit
jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat
maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga
menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya
defisiensi insulin misal hipertensi, jantung.
f. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita
sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit
penderita.
g. Pemeriksaan Fisik
1) Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat badan
dan tanda - tanda vital.
2) Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga
kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa
tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan
berdarah, apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia, lensa mata keruh.
3) Sistem integumen
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban
dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar
luka, tekstur rambut dan kuku.
4) Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM mudah terjadi
infeksi.
5) Sistem kardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.
6) Sistem gastrointestinal
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase,
perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.
7) Sistem urinary
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih.
8) Sistem muskuloskeletal
Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, cepat lelah,
lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.
9) Sistem neurologis
Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk, reflek
lambat, kacau mental, disorientasi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola nafas b.d suplai oksigen tidak adekuat
b. Nyeri akut b.d iskemik jaringan
c. Kerusakan integritas jaringan b.d terputusnya kontinuitas jaringan
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Monitor TD, 1. Mengetahui
pola nafas b.d suplai tindakan nadi, suhu dan keadaan
oksigen tidak keperawatan respirasi umum pasien
adekuat diharapkan pola 2. Posisikan 2. Posisi
nafas efektif pasien untuk semifowler
Kriteria hasil : memaksimalkan dapat
Tidak ada ventilasi meringankan
sianosis dan 3. Monitor adanya kerja paru-
dyspnea kecemasan paru
Menunjukkan pasien 3. Adanya
jalan nafas yang 4. Berikan oksigen kecemasan
paten tambahan pada pasien
TTV dalam 5. Berikan merupakan
batas normal bronkodilator tanda dari
bila perlu sesak
4. Suplai oksigen
adekuat
5. Memaksimalk
an ventilasi
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri 1. Mengetahui
iskemik jaringan tindakan secara karakteristik
keperawatan komperhensif nyeri
diharapkan nyeri 2. Observasi 2. Mengetahui
dapat berkurang. reaksi respon nyeri
Kriteria hasil : nonverbal dari 3. Mengurangi
Mampu ketidaknyamana keparahan
mengontrol n nyeri
nyeri 3. Anjurkan 4. Mengurangi
Melaporkan istirahat nyeri
bahwa nyeri 4. Ajarkan tentang 5. Mengetahui
berkurang teknik non keadaan
Mampu farmakologi umum pasien
mengenali nyeri 5. Kaji TTV
3. Kerusakan integritas Setelah dilakukan 1. Monitor kulit 1. Adanya
jaringan b.d tindakan akan adanya kemerahan
terputusnya keperawatan kemerahan pada kulit
kontinuitas jaringan diharapkan 2. Monitor menandakan
jaringan dapat aktivitas dan adanya
kembali normal mobilisasi peradangan
Kriteria hasil : pasien 2. Aktivitas yang
Perfusi jaringan 3. Jaga kulit agar berlebihan
normal tetap bersih dan akan
Tidak ada kering memperlambat
tanda-tanda 4. Lakukan teknik penyembuhan
infeksi perawatan luka luka
Ketebalan dan dengan steril 3. Mencegah
tekstur jaringan 5. Berikan posisi terjadinya
normal yang infeksi
mengurangi 4. Agar tidak
tekanan pada terjadi infeksi
luka 5. Memperlancar
aliran darah ke
daerah luka
DAFTAR PUSTAKA