BUANA PALOPO
2022
Disusun oleh:
SRI WAHYUNI
(K.20.01.028)
Justiani,S.Kep.,Ns Fadli,S.Kep.,Ns.,M.Kep
FAKULTAS KESEHATAN
20222
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS (DM)
A.Definisi
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau mengalihkan”
(siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau madu. Penyakit diabetes
melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar
glukosa tinggi. Diabetes tinggi. Diabetes melitus adalah penyakit hiperglik adalah penyakit
hiperglikemia yang ditandai yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau
penurunan relative insensitivi atau penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin
(Corwin, 2009)
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh yang ditandai oleh
kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau
akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Smeltzer & Bare, 2009).
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai berbagai
kelainan kelainan metabolik metabolik akibat gangguan gangguan hormonal, hormonal, yang
menimbulkan menimbulkan berbagai berbagai komplikasi komplikasi kronik pada mata,
ginjal, ginjal, saraf, dan pembuluh pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam
pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Mansjoer dkk, 2007).
B.Etiologi
1. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta
melepas insulin.
2. Faktor-faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang dapat
menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang diproses secara
berlebihan, obesitas dan kehamilan.
3. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai
pembentukan sel-sel sel-sel antibodi antipankreat ankreatik dan mengakibatkan kerusakan
sel- sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
4. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan terhadap
insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran sel yang responsir
terhadap insulin.
Faktor resiko yang tidak dapat Faktor resiko yang tidak dapat diubah:
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Keturunan
1. Hipertensi
2. Kolesterol tinggi
3. Obesitas
4. Merokok
5. Alkohol
6. Kurang aktivitas fisik
C. Patofisiologi
Insulin merupakan hormone Gejala yang lazim terjadi pada diabetes mellitus pada tahap
awal sering ditemukan sebagai berikut :
E.Komplikasi
lain II, antara lain (Stockslager L, Jaime & Liz Schaeffer, 2007) : 1. Hipoglikemia Komplikasi
yang mungkin terjadi likasi yang mungkin terjadi pada penderit pada penderita diabetes yang di
yang di obati dengan insulin atau obat-obatan antidiabetik oral. Hal ini mungkin di sebabkan oleh
pemberian insulin yang berlebihan, asupan kalori yang tidak adekuat, konsumsi alkohol, atau
olahraga yang berlebihan. Gejala hipoglikemi pada lansia dapat berkisar dari pada lansia dapat
berkisar dari ringan sampai berat dan sampai berat dan tidak disadari sampai kondisinya
mengancam jiwa. 2. Ketoasidosis diabetic Kondisi yang ditandai dengan hiperglikemia berat,
merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ketoasidosis diabetik biasanya terjadi pada lansia
dengan diabe gan diabetes Tipe 1, tetapi kadang kala ang kala dapat terjadi pada individu yang
menderita diabetes Tipe 2 yang mengalami stress fisik dan emosional yang ekstrim. 3. Sindrom
nonketotik hiperglikemi, hiperosmolar ( Hyperosmolar hyperglycemic syndrome, HHNS ) atau
koma hyperosmolar Komplikasi metabolik akut yang paling umum terlihat pada pasien yang
menderita diabetes. Sebagai suatu kedaruratan medis, HHNS di tandai dengan hiperglikemia
berat(kadar glukosa darah di atas 800 mg/dl), hiperosmolaritas (di atas 280 mOSm/L), dan
dehidrasi berat akibat deuresis osmotic. Tanda gejala mencakup kejang dan hemiparasis (yang
sering kali keliru diagnosis menjadi cidera serebrovaskular) dan kerusakan pada tingkat
kesadaran (biasanya koma atau hampir koma). 4. Neuropati perifer Biasanya terjadi di tangan dan
kaki serta dapat menyebabkan kebas atau nyeri dan kemungkinan lesi kulit. Neuropati otonom
juga bermanifestasi bermanifestasi dalam berbagai berbagai cara, yang mencakup mencakup
gastroparesis gastroparesis (keterlambatan pengosongan lambung yang menyebabkan perasaa
perasaan mual dan penuh setelah makan), diare noktural, impotensi, dan hipotensi ortostatik. 5.
Penyakit kardiovaskuler Pasien lansia yang menderita diabetes memiliki insidens hipertensi 10
kali lipat dari yang di temukan pada lansia yang tidak menderita diabetes. Hasil ini lebih
meningkatkan resiko iskemik sementara dan penyakit penyakit serebrovaskular, serebrovaskular,
penyakit penyakit arteri koroner koroner dan infark miokard, miokard, aterosklerosis serebral,
terjadinya retinopati dan neuropati progresif, kerusakan kognitif, serta depresi sistem saraf pusat.
6. Infeksi kulit Hiperglikemia merusak resistan resistansi lansia terhadap lansia terhadap infeksi
karena kandungan glukosa epidermis dan urine mendorong pertumbuhan bakteri. Hal ini
membuat lansia rentan terhadap infeksi kulit dan saluran kemih serta vaginitis.mplikasi
F.Pemeriksaan penunjang
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
G. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan
kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati.
Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan .
4. Terapi (jika diperlukan)
5. Pendidikan
H.pencegahan
1. Menerapkan pola makan sehat. Menjalani pola makan sehat adalah salah satu kunci
utama untuk terhindar dari diabetes.
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan tahap yang sistemetis dalam mengumpulkan data
Tentang individu,keluarga,dan kelompok (Carpenito & Moyet) proses pengkajian pertama di
lakukan adalah pengumpulan data:
1. Data umum
Biasanya berisikan tentang nama,umur,jeniskelamin,alamat,diagnose medis dan tanggal
masuk serta tanggal tanggal pengkajian dan identitas penanggung jawab
a. Riwayat kesehatan saat ini
Riwayat kesehatan yang berisi keluhan utama,alasan masuk ke rumah sakit,riwayat
penyakit dan data medic.Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi
keluhan pasien,biasanya jika klien mengalami diabetes mellitus
b. Riwayat kesehatan masalalu
Pada pengkajian biasaya ditemukan kemungkinan penyebab diabetes mellitus dan
memberi petunjuk berapa lama penyakit yang sudah di alami klien
c. Riwayat kesehatan keluarga
Merupakan riwayat kesehatan keluarga yang basanya dapat memperburuk keadaan
klien akibat adanya gen yang membawa penyakit turunan yang dapat diturunkan
kepada pasien
d. Kebutuhan dasar/pola kebiasaan sehari hari
1) Kebutuhan makan dan minum frekuensi makan dan minum berkurang karna
adanya mual dan muntah
2) Tidur: frekunsi waktu tidur pasien
3) Eliminasi
a) BAB :Normal
b) BAK: Normal
4) Aktifitas dan latihan:aktivitas klien selama hidupnya dan kegiatan olaraga
yang dilakukan.
5) Personal hygiene :mengetahui pola kebersihan diri sendiri pasien seperti
kebiasaan mandi,mencuci rambut,penampilan dll.
f. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan rambut :tidak ada kelainan
2) Wajah:meringis
3) Mata : tidak ada kelainan
4) Telinga : tidakada kelainan
5) Hidung : tidakada kelainan
6) Mulut dan gigi: bibir dan gigi normal
7) Leher : tidak ada kelainan
8) Dada
Inspeksi: pergerakan daa simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : bunyi normal
Auskultas : tidak ada bunyi tambahan
9) Abdomen
Inspeksi :tidak terdapat intensi abdomen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : ada bising usus
Perkusi :tidak ada bunyi abdomen
10) Ekstermitas :terpasang infus
B. Diangnosa keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen pecedera fisiologis
2. Gangguan pola tidur
C. Diagnosa keperawatann
NO
Diagnosa
keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan