Anda di halaman 1dari 11

NAMA:SRI WAHYUNI

NIM:K.20.01.028

PRODI:S1 ILMU KEPERAWATAN

RESUME

SITEM INFORMASI KESEHATAN

Sistem Informasi Kesehatan(SIK)

adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk
mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.

Tujuan system informasi kesehatan

•Sistem informasi“Dengan Data Mengungkap Fakta

•Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan,


memantau perkembangan dan meningkatkannya.

Sistem informasi kesehatan

•SIK merupakan Sarana Penunjang pelayanan kesehatan, Informasi sebagai pendukung


pengambilan keputusan, Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan
sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN


2013

TENTANG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Pasal 1

1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS
adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat dan merupakan bagian dari Sistem Informasi
Kesehatan.

3. Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data,


informasi, indikator, prosedur, teknologi, perangkat, dan sumber daya manusia
yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan
atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan

4. SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit guna mendukung
pelayanan kesehatan.

PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

1. Latar Belakang
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi
baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal sehingga perlu diupayakan peningkatan
pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan
akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan
memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis
komputer.
2. Strategi
Secara umum Sistem Informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama
(core bussines) dari Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan
pasien atau rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional
(termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank
data).
3. Proses bisnis
1.Pelayanan Utama (Front Office)
2.Pelayanan Administratif (Back Office)

KEAMANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

1. Keamanan fisik
2. Keamanan jaringan
3. Keamanan aplikasi

TATA KELOLA

1. Struktur Organisasi
2. SDM Informasi dan Teknologi
SYSTEM INFORMATION MANAGEMENT RUMAH SAKIT

METODE PENGEMBANGAN SIRS

1. SDLC (System Development Life Cycle), meliputi tahapan analisis, desain, implementasi
dan perawatan
2. Metode Paket (Package), merupakan pembelian modul dalam bentuk paket sistem
informasi.
3. Prototype, mengandalkan pengembangan paket kecil secara terus-menerus selama
digunakan sampai prototype tersebut memiliki bentuk jadi yang diinginkan
4. EUC (End User Computing) yang dikembangkan para praktisi dari dalam/insourcing
5. Outsourcing, merupakan sistem informasi yang dikembangkan dan dioperasikan oleh
pihak ketiga/vendor

SUMBER DAYA PENGEMBANGAN SIM RS

1. Analis sistem bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan
memperbaiki sistem yang sekarang ada. Analis adalah pakar dalam mendefinikan
masalah dan menyiapkan dokumen tertulis mengenai cara komputer membantu
pemecahan masalah.

2. Pengelola database bekerjasama dengan pemakai dan analis sistem


menciptakan database yang berisi data yang diperlukan untuk
menghasilkan informasi bagi pemakai.

3. Spesialis Jaringan bekerjasama dengan pemakai dan analis sistem


membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai
sumberdaya komputer yang tersebar.

4. Programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk


membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data
menjadi informasi yang diperlikan pemakai.

5. Operator menangani peralatan komputer berskala besar seperti komputer server.

5 tahap dalam pengembangan SIM di RS (Metode SDLC)


1. Investigasi awal (lanjutan)
2. Analisa Kebutuhan
• Empat sumber informasi yang dapat digunakan untuk analisis kebutuhan:
🞑 Dokumen: Protap, form pelaporan, diagram kerja, bagan organisasi (untuk melihat
hirarki, wewenang dan tanggung jawab)
🞑 Kuesioner: cepat, wilayah yang luas dan relatif tidak mahal.
🞑 Wawancara: untuk informasi yang lebih mendalam, lebih mahal dan terbatas jumlah
responden
🞑 Observasi: Mengidentifikasi proses kerja dalam sistem
yang lama
3. Perancangan Sistem
4. Akusisi
5. Implementasi dan Pemeliharaan

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SIM RS

• Perlunya kepedulian (aware) terhadap informasi

• Perlu biaya besar dalam pelaksanaannya

• Pengembangannya perlu bertahap

Strategi pengembangan sistem informasi rumah sakit

• Outsourcing

• Inhouse

• Membeli paket yang sudah ada

Pengembangan SIM Berbasis Komputer, Secara Umum :

• Open Source

• Inhouse

• Membeli paket yang sudah ada

Pengembangan Jaringan SIM RS

• Jaringan SIM RS biasanya dibuat dengan sistem LAN/Intranet

• intranet adalah LAN yang menghubungkan standar komunikasi dan segala fasilitas
internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal
• Intranet umumnya terkoneksi ke internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi
dan data dengan jaringan intranet lainnya (internetworking) melalui backbone internet

PEMANFAATAN DATA RUMAH SAKIT

PERMASALAH

• Ada beberapa data yang masuk kedalam profil tidak lengkap (hanya dari Puskesmas,
RS ?? )

🞑 Jumlah lahir mati & lahir hidup

🞑 Jumlah bayi mati & Balita mati

🞑 Jlh Bumil & kematian Bumil, Bulin & Bufas

🞑 Jlh Kunjungan Bumil (K4) dan Bulin yg ditolong Nakes serta imunisasi TT1 & TT2

🞑 Jlh Kejadian Kecelakaan, Korban (Mati, Luka Berat, Ringan)

🞑 Data pelayanan KB

🞑 Dan lain-lain

Salah satu sumber data penyusunan pelaporan RS adalah Buku Register

Register

• Pengertian

WHO : a list in which item is individually identified

Huffman : A format of official recording of item, names or actions

Depkes : Catatan tentang kegiatan RS/catatan tentang pelayanan yang diberikan RS pada
masyarakat

Jenis/Bentuk buku register yang seharusnya dipakai pada rumah sakit yaitu :

1) Buku Register Pendaftaran Pasien Rawat Jalan disebut Reg. 1

2) Buku Register Pelayanan Pasien Rawat Jalan disebut Reg. 2

3) Buku Register Pendaftaran Pasien Rawat Inap disebut Reg. 3

4) Buku Register Pelayanan Pasien Rawat Inap disebut Reg. 4

5) Buku Register Pembedahan disebut Reg. 5


6) Buku Register Persalinan dan Abortus disebut Reg. 6

7) Buku Register Tindakan/Pelayanan Diagnostik/terapi disebut Reg. 7

8) Buku Register Penerimaan Spesimen Pasien disebut Reg. 8

9) Buku Register Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium disebut Reg. 9

10) Buku Register Rujukan dokter ahli disebut Reg. 10

11) Buku Register Kunjungan rumah disebut Reg. 11

Buku register pendaftaran pasien rawat jalan

Pengertian

yaitu buku pencatatan yang dibuat TPPRJ bagi setiap pasienrawat jalan yang mendaftar
melalui TPPRJ

Tujuan

Untuk memperoleh informasi mengenai identitas pasien, jenis pengunjung, cara pembayaran
dari setiap pasien RJ yang mendaftar di tempat PPRJ

kegunanaan

Untuk mengetahui jumlah pengunjung baru dan lama yang berobat jalan ke RS sebagai
dasar pembuatan laporan RL Sebagai arsip TPPRJ yang harus disimpanpada unit rekamedis
di Rs

Buku register pelayanan pasien rawat jalan

Pengertian ;

Buku pencatatan yang dibuat pada unit rawat jalan (poliklinik) masing-masing uPF bagi setiap
pasien rawat jalan yang dilayani, termasuk pasien yang dilayani pada UGDBuku register ini tidak
mencatat semua pelayanan yang diberikan di URJ/Poliklinik. Pencatatan kegiatan pelayanan,
tindakan, diagnostik dan terapi dilakukan dalam buku register tindakan, pelayanan, diagnostik dan
terapi – Reg. 7

Tujuan :

Untuk memperoleh informasi mengenai identitas pasien, cara kunjungan asal pasien, keadaan
pasien, cara pembayaran dari setiap pasien rawat jalan yang dilayani, di masing-masing UPF

Kegunaan Buku register pelayanan pasien rawat jalan

a. Untuk mengetahui beban kerja URJ masing-masing UPF termasuk UGD


b. Untuk mengetahui kunjungan baru dan jumlah kunjungan masing-masing poliklinik dan
merupakan data dasar pembuatan laporan kegiatan URJ
c. Untuk mengetahui cara pembayaran pasien rawat jalan dan sebagai dasar pembuatan
laporan tingkat pemanfaatan RS oleh masyarakat
d. Sebagai arsip URJ/Poliklinik yang harus selalu disimpan di setuap URJ/Poliklinik

REGISTER PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP

Pengertian :

Yaitu Buku pencatatan yang dibuat pada tempat pendaftran pasien rawat inap (TPPRI) untuk
setiap pasien yg masuk ke rawat inap melalui (TPPRI)

Tujuan :

Untul memperoleh informasi semua pasien yg dirawat (masuk-keluar ke RS) Sehingga


informasi dari pasien yg bersangkutan dpt bermanfaat untuk RS maupun Pasien

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas

(SIMPUS) & Sistem Informasi Rumah Sakit

SIMPUS, merupakan program aplikasi yang memberikan informasi baik utk administrasi dan
pengelolaan sebuah puskesmas demi meningkatkan kinerja dan menangani keseluruhan proses
manajemen di Puskesmas

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIR)

Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan
data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulaninformasi serta
penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.

Konsep Dasar proses pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit

1) Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi,


2) Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis,
3) Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem,
4) Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat intregritas sistem informasi itu
sendiri,
5) Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang
dipilih untuk pengembangan sistem tersebut,
6) Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi dan
dilakukan secara menyeluruh (holistik),
7) Informasi telah menjadi aset organisasi
8) Penjabaran sistem sampai ke aplikasi menggunakan strukturhirarkis yang mudah
dipahami

Sistem Informasi Rumah Sakit terdiri dari :

a. Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanan kesehatan


b. Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.
c. Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun
tenaga administratif rumah sakit.
d. Subsistem Keuangan, yang mengelola data-data dan transaksi keuangan.
e. Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasarana yang ada di dalam
rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan dan bahan
habis pakai lainnya.
f. Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yang ada didalam
rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk perencaan jangka panjang,
jangka pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar

Subsistem Layanan Kesehatan

1. Modul Rawat Jalan, yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat jalan.
2. Modul Rawat Inap, yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat inap.
3. Modul Layanan Penunjang Medis, termasuk didalamnya tindakan medis, pemeriksaan
laboratorium,dsb.

Data Klinik dan Rekam Medis

Dalam pelayanan kedokteran di tempat praktek maupun di Rumah Sakit yang standar,
dokter membuat catatan mengenai berbagai informasi mengenai pasien tersebut dalam suatu
berkas yang dikenal sebagai Status, Rekam Medis, Rekam Kesehatan atau Medical Record.

Manfaat Rekam Medis (Permenkes no. 749a tahun 1989 )

1. Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien


2. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hokum
3. Bahan untuk kepentingan penelitian
4. Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan
5. Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.

Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit

1. Data kegiatan rumah sakit (RL.1)


2. Data kegiatan morbiditas rumah sakit (RL.2)
3. Data inventarisasi (data dasar) rumah sakit (RL 3),
4. Data ketenagaan rumah sakit (RL 4)
5. Data peralatan rumah sakit (RL5)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RUMAH SAKIT

Monitoring

•Suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program
termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai
rencana sehingga masalah yang dilihat/ditemui dapat diatasi(WHO)

Evaluasi

•World Health Organization (WHO) merumuskan evaluasi sebagai suatu proses dari
pengumpulan dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu program dalam
tahap tertentu sebagai bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji pencapaian program

Monitoring dan Evaluasi

• Tanpa monev = tanpa koreksi

•Monev untuk kendali penyimpangan

Tujuan Monitoring dan Evaluasi

Memperoleh informasi terutama tentang kegiatan apakah telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan memberikan umpan balik

Mempertanggung jawabkan tugas/kegiatan yang telah dilakukan

Sebagai bahan untuk mengambil keputusan dalam mengembangkan program/kegiatan dan


tindak lanjut dari aktifitas monitoring.

Menghargai pengembangan staf dan memotivasi perawat dan bidan kearah pencapaian
kualitas yang tinggi.

Bagaimana data dan informasi di rumah sakit?

1. Data utama dilihat dari pengumpulan data berdasarkan unit produksi Rumah Sakit
2. Data utama dilihat dari sistem pelayanan rekam medis
3. Data utama dilihat dari sistem pelaporan internal dan external (RL 1 s/d RL 6)
Data & informasi berdasarkan unit produksi Rumah Sakit

1. Unit Rawat Jalan


2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit Penunjang Medik
5. Unit Kamar Operasi

Sistem Pencatatan & Pelaporan Terpadu

Puskesmas

Pengertian Sistem Pencatatan & Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

Sistem Pencatatan & Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan &
pelaporan data umum, sarana, tenaga, & upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yg ditetapkan
melalui SK MENKES/SK/II/1981.

Pengertian Sistem Pencatatan & Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) (2)

Menurut Yusran (2008) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan
konsep wilayah kerja puskesmas.

Pengertian Sistem Pencatatan & Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) (3)

SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua data hasil kegiatan
Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas Pembantu, Puskesmas
keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data yang berkaitan, serta dilaporkannya data tersebut
kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna
menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup:

1. Pencatatan, pelaporan, & pengolahan


2. Analisis
3. Pemanfaatan

Tujuan SP2TP
•Tujuan Umum Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan
berdaya guna melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yg menunjang

Tujuan SP2TP (2)

Tujuan Khusus:

•Sebagai dasar penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas.

•Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas (Lokakarya


mini)

•Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas

•Untuk mengatasi berbagai kegiatan hambatan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas

PROSEDUR PENGISIAN SP2TP (1)

• Formulir SP2TP mengacu pada formulir cetakan 2006 baik bulanan maupun tahunan.

• Pada formulir SP2TP diisi oleh masing-masing penanggung jawab program.

• Penanggung jawab program bertangung jawab penuh terhadap kebenaran data yang ada.

• Hasil akhir pengisian data di ketahui oleh kepala puskesmas.

PROSEDUR PENGISIAN SP2TP (2)

• Di dalam pengentrian ke komputer dapat dilakukan oleh petugas yang ditunjuk atau staf
pengelola program bersangkutan.

• Data pada formulir SP2TP agar diarsipkan sebagai bukti didalam pertangungjawaban
akhir minimal 2 tahun.

• Semua data diisi berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas

Anda mungkin juga menyukai