Nim :K.20.01.028
Ilustrasi Kasus
Seorang remaja usia 15 tahun diantar ibunya datang ke rumah sakit untuk melakukan konsultasi.
Orang tua mengatakan akhir-akhir ini anaknya sering menangis, tidak bisa tidur nyenyak dan
sering terbangun di malam hari. Anak mengatakan tidak bisa konsentrasi belajar, malas untuk ke
sekolah dan merasa malu karena telah gagal. Keadaan ini terjadi setelah anak kalah berkompetisi
dengan temannya.
Tujuan: klien mampu mengatasi krisis yang terjadi dan perilaku efektif
Rencana Keperawatan:
Fase Orientasi
Salam terapeutik : “Selamat pagi. Saya Ibu Wahyu” (sambil mengulurkan tangan untuk
berjabat tangan).
Evaluasi dan validasi : “Apa kabar? Bagaimana perasaanmu pagi ini? Saya lihat mata adik
Fase Kerja: (Tuliskan Kata-kata sesuai Tujuan dan Rencana yang Akan Dicapai/
Dilakukan)
Perawat : “Baiklah, sesuai kesepakatan kita akan diskusi masalah yang adik hadapi”.
Pasien : (Respons) Perawat : “Coba jelaskan apa yang terjadi sehingga adik merasa sedih
dan sulit tidur”.
Pasien : “Aku telah gagal, aku bodoh, aku malu dengan semua yang terjadi pada diriku”.
Perawat : “Coba jelaskan apa yang menyebabkan kamu merasa gagal dan bodoh!”
Pasien : “Aku bodoh karena tidak bisa menjadi juara dalam kompetisi”.
Pasien : “Aku ingin membuat mama bangga jika aku jadi juara”.
Perawat : “Saya memahami apa yang kamu rasakan. Setiap masalah pasti ada solusinya.
Mama akan sangat bangga jika kamu mampu bangkit dan menjadi orang
yang kuat”. “Kamu tidak sendiri. Jadikanlah kegagalan sebagai guru yang
Pasien : (Diam) Parawat : “Lihatlah mama, dia sangat mengharapkan kamu bangkit dan
Perawat : “Pandanglah mama dan tersenyumlah untuk mama”. “Kamu harus berjanji akan
bangkit kembali, belajar lebih giat, untuk hari esok yang lebih baik”.
Pasien : (Memeluk mamanya) “Aku minta maaf, aku janji mau bangkit kembali dan
Fase Terminasi:
Rencana tindak lanjut : “Mulai sekarang kamu harus menyiapkan diri lagi untuk
belajar